LAPORAN PENDAHULUAN
KOLIK ABDOMEN
OLEH:
(...........................................) (...........................................)
2019
Keperawatan Medikal Bedah
OLEH:
(...........................................) (...........................................)
2019
3
BAB I
A. DEFINISI
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang
traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang
2013).
Kolik abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secara tiba-tiba dan
kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dariyang sangat ringan sampai yang
dirasakan seperti perasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini adalah karena
sumbatan baik parsial ataupun total dari organ tubuh berongga atau organ yang
manifestasi awal dari beberapa penyakit atau berupa rasa tidak nyaman yang
samar-samar hingga kolik. Jika organ yang terlibat dipengaruhi oleh gerakan
kolik.Pada nyeri ini, karena serabut saraf nyeri bilateral, tidak bermielin dan
4
memasuki korda spinalis pada tingkat yang beragam, maka nyeri abdomen
visera ini biasanya terasa tumpul, sulit dilokalisasi dan dirasakan dibagian
tengah tubuh. Nyeri visera berasal dari regio abdomen yang merujuk pada asal
dorsal pada sisi dan dermatomal yang sama dari asal nyeri. Karena alasan
inilah nyeri parietal berlawanan dengan nyeri visera, sering dapat dilokalisasi
terhadap daerah asal stimulus nyeri. Nyeri ini dipersepsikan berupa tajam,
seperti tertusuk pisau dan bertahan; batuk dan pergerakan dapat memicu nyeri
tersebut. Kondisi ini mengakibatkan dalam pemeriksaan fisik dapatdicari
tanda berupa rasa lembut, guarding, nyeri pantul dan kaku pada abdomen yang
dipalpasi. Tampilan klinis dari appendicitis dapat berupa nyeri visera dan
5
3. Nyeri Alih
Nyeri alih adalah nyeri yang dirasakan pada jarak dari organ yang
sakit. Nyeri ini dihasilkan dari jalur-jalur neuron aferen sentral yang berasal
dari lokasi yang berbeda. Contohnya adalah pasien dengan pneumonia mungkin
merasakan nyeri abdomen karena distribusi neuron T9 terbagi oleh paru-paru dan
penyakit biliar dan nyeri testicular yang berhubungan dengan obstruksi uretra.
B. ETIOLOGI
1. Mekanis
b. Karsinoma
c. Volvulus
d. Intususepsi
e. Obstipasi
f. Polip
g. Striktur
a. Ileus paralitik
c. Enteritis regional
d. Ketidakseimbangan elektrolit
e. Uremia
6
3. Etiologi yang lain yaitu
infeksi, esofagitis.
c. Obstrukti viseral : ileus obstruksi, kolik bilier atau renal karena batu.
C. PATOFISIOLOGI
Akumulasi gas dan cairan didalam lumen usus sebelah proksimal dari letak
penurunan tekanan vena dan kapiler arteri sehingga terjadi iskemia dinding usus
bakteri dan toksin dari usus, bakteri yang berlangsung cepat menimbulkan
7
peritonitis septik ketika terjadi kehilangan cairan yang akut maka kemungkinan
karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus
menyebabkan pasase lumen usus terganggu. Akan terjadi pengumpulan isi lumen
usus yang berupa gas dan cairan, pada bagian proximal tempat penyumbatan, yang
makin bertambah yang menyebabkan distensi usus tidak hanya pada tempat
sumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh panjang usus sebelah proximal
D. TANDADANGEJALA
a. Mekanika sederhana – usus halus atas
8
b. Mekanika sederhana – usus halus bawah
tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush”
kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus
minimal.
e. Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir;
tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus
2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan
peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
9
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan radiologi
- USG Abdomen
2. Pemeriksaan rektal
3. Laboratorium :
- Leukosit
- HB
- Trombosit
lainnya.
G. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
10
Implementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis.
beresiko.
2. Tindakan KEPERAWATAN
(inj) ; jika kesakitan sekali -> beri petidin 1 amp im, jangan beri Antibiotik
Bila gelisah penderita gelisah, beri Diazepam 10 mg iv, bisa diulang tiap
30 menit
H. PENCEGAHAN
11
4. Menghindari melakukan aktivitas yang berat
12
I. PATHWAYS
hipotalamus
Peningkatan
suhu tubuh
Mediator
Nyeri
Mual,
Anoreksia muntah
Nyeri akut
Defisit Nutrisi
13
BAB II
A. PengkajianKeperawatan
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien sebelum MRS dan saat MRS. Biasanya klien
c. Riwayat kesehatan
14
3. Pola eliminasi. Terjadi gangguan karena klien tidak toleran terhadap
5. Pola persepsi dan konsep diri. Tidak terjadi gangguan / perubahan dalam
diri klien.
7. Pola reproduksi dan seksual. Tidak terjadi dalam gangguan dalam pola
masalahnya.
10. Pola tata nilai dan kepercayaan. Tidak terjadi gangguan pada pola tata
e. Pemeriksaan fisik
1. Status kesehatan umum. Akan terjadi nyeri perut yang hebat, akibat
proses penyakitnya.
15
5. Sistem gastrointestinal. Pada sistem gastrointestinal didapatkan intoleran
terhadap makanan.
B. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri Akut
3. Defisit Nutrisi
4. Ansietas
5. Defisit Pengetahuan
16
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
18
Diagnosis Keperawatan Rencana keperawatan
19
Diagnosis Keperawatan Rencana keperawatan
20
Diagnosis Keperawatan Rencana keperawatan
21
DAFTAR PUSTAKA
Nettina, Sandra M. 2014. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk.
Ed. 1. Jakarta : EGC
Reeves, Charlene J et al. 2013. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono.
Ed. I. Jakarta : Salemba Medika
Slamet Suyono. 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Prof. Dr. SpPD.
KE., FKUI Jakarta.
Smeltzer Suzanne C. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8.
Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.PPNI.
Jakarta: