Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DESA TANGKEBAJENG KECAMATAN BAJENG

KABUPATEN GOWA

Oleh Kelompok V:

Ulfahmi Azmawi Zainul

Dea Gita Septianingsih

Nurul Annisa Saing

Ayu Putri Ningsih

MENGETAHUI
PRESEPTOR AKADEMIK

EKA HADRAYANI, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2020

1
A. Perencanaan Keperawatan Komunitas

N DATA DIAGNOSA NOC NIC


O KEPERAWATAN

1. Wawancara : Domain 5 : Persepsi/Kognisi Prevensi Primer : Prevensi Primer

- Sebagian besar Kelas 4 : Kognisi Domain 4 : Pengetahuan tentang Domain 3 : Perilaku

desa 00126 Defisiensi Pengetahuan Kesehatan dan Perilaku Kelas S Pendidikan pasien
masyarakat
Kelas Q : Perilaku kesehatan Intervensi :
Tangkebajeng
Outcome : 5510 Pendidikan kesehatan
sudah
1602 Perilaku Promosi Kesehatan Aktivitas :
mendapatkan
Indikator : a. Indentifikasi faktor internal
informasi
160201 Menggunakan perilaku yang atau eksternal yang dapat
kesehatan dari
menghindari resiko meningkatkan atau mengurangi
pengumuman
160202 Memonitor lingkungan terkait motivasi untuk berperilaku sehat
pengeras suara
resiko . b. Manfaatkan dukungan sosial
yang disampaikan
dan keluarga untuk
oleh petugas
meningkatkan efektifitas gaya
kesehatan, namun
hidup atau modifikasi perilaku
masih terdapat
kesehatan.
warga yang

2
mengatakan tidak
mendapatkan Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
informasi Domain 4 Pengetahuan tentang Domain 6 Sistem Kesehatan
kesehatan. Kesehatan dan Perilaku Kelas B Manajemen Informasi
- Tempat Kelas Q Perilaku Kesehatan Intervensi :
pemeriksaan yang Outcome: 7910 Konsultasi
sering masyarakat 1602 Perilaku Promosi Kesehatan Aktivitas :
datangi adalah Indikator : a. Identifikasi tujuan
puskesmas dan 160207 Melakukan perilaku kesehatan berkonsultasi.
pustu, namun secara rutin b. Kumpulkan data dan
terdapat pula Hasil : identifikasi masalah yang
masyarakat yang 1602 Perilaku pencarian kesehatan menjadi focus dalam konsultasi.
masih medatangi Indikator :
dukun apabila 160314 Melakukan perilaku kesehatan
sakit. dengan inisiatif sendiri
- Berdasarkan data 160308 Melakukan informasi
yang dilakukan kesehatan yang disarankan
masih terdapat 160316 Mencari bantuan jika
ibu-ibu yang tidak diperlukan

3
memberikan ASI
kepada anaknya, Prevensi Tersier Prevensi Tersier
hal ini dapat Kelas T : Kontrol risiko dan keamanan Domain 7
mengurangi Hasil: Kelas D Manajemen Risiko
imunitas 1902 Kontrol Resiko Komunikasi
Bayi/Balita. 190219 Mencari informasi tentang Intervensi :
- Wawancara yang resiko kesehatan 6484 Manajemen Lingkungan :
dilakukan oleh 190202 Memonitor faktor resiko komunitas
ners 14 terdapat dilingkungan Aktivitas :
beberapa keluarga 190216 Mengenali perubahan status a. Inisiasi skrining risiko
yang tidak kesehatan kesehatan yang berasal dari
mengerti tentang 190217 Memonitor perubahan status lingkungan.
cara pencegahan kesehatan b. Monitor status risiko
penyakit, tidak Domain 7 Kesehatan Komunitas kesehatan yang sudah diketahui
ingin (lanjutan) c. Lakukan program edukasi
memeriksakan Kelas BB Kesejahteraan komunitas untuk kelompok beresiko
kesehatannya, Hasil :
terdapat beberapa 2700 Kompetensi komunitas
masyarakat yang Indikator :

4
hanya ingin 270001 tingkat partisipasi dalam
memeriksakan kegiatan komunitas
kesehatannya 270021 kolaborasi antar kelompok
apabila sudah komunitas untuk menyelesaikan
tidak bisa bangun masalah
dari tempat tidur.
- Selain Dewasa dan
Lansia data yang
didapatkan di Kec.
Somba Opu Kab.
Gowa terdapat
beberapa anak
berusia 7,5 dan 10
tahun yang masuk
dalam ODP, umur
3 tahun, 1 tahun
11 bulan serta
serta 3 bulan yang
termasuk dalam

5
PDP dan terdapat
Bayi berusia 1
tahun 3 bulan dan
Balita yang positif
Covid-19 dan saat
ini dirawat di RS
Syekh Yusuf Kab,
Gowa.
Observasi:

- Terdapat ibu-ibu
yang tidak
memberikan ASI
kepada anaknya,
hal ini dapat
mengurangi
imunitas
Bayi/Balita dan
dapat rentan

6
berisiko terkena
penyebaran Covid-
19 jika imunitas
tubuhnya turun.
Angket:

- Penyakit yang
sering terjadi pada
Bayi/Balita adalah
Batuk sebesar 49
(34,5%) dan
Demam (58%).
- Tingkat
pengetahuan
terhadap penyakit
masih kurang
terlebih tingkat
pendidikan
sebagian
masyarakat di

7
Desa
Tangkebajeng
pendidikan
terakhirnya adalah
Sekolah Dasar/SD
sebesar 35,4% dan
yang tidak
sekolah/belum
sekolah pun masih
banyak.
- Sebagian
masyarakat masih
tidak mengerti
cara untuk
mencegah
penyakit yakni
sebesar 72%
dibandingkan yang
mengerti sebesar

8
28%.
2. Wawancara: Domain 1 : Promosi Kesehatan Prevensi Primer Prevensi Primer
Kelas 2 : Manajemen Kesehatan Domain 4 : Pengetahuan tentang Domain 4 Keamanan
- Berdasarkan data
00099 Ketidakefektifan Kesehatan dan Perilaku Kelas V Manajemen Resiko
yang didapatkan
pemeliharaan kesehatan Kelas R : Kepercayaan tentang Intervensi :
dari puskesmas
Kesehatan 6520 Skrining kesehatan
Desa
Outcome : Aktivitas:
Tangkebajeng
1705 Orientasi kesehatan a. Sediak
termasuk dalam
Indikator : an akses yang mudah
kategori tidak
170514 Fokus pada menjaga bagi layanan skrining
sehat.
perilaku kesehatan b. Jadwal
- Selain itu masalah
170502 Fokus pada pencegahan kan pertemuan untuk
kesehatan yang
penyakit meningkatkan efisiensi
saat ini di terjadi
170512 Persepsi bahwa kesehatan dan perawatan individual
yaitu penyebaran
merupakan prioritas tinggi dalam Domain 3 : Perilaku
Covid-19, dimana
membuat pilihan gaya hidup (Lanjutan)
desa
Kelas Q Perilaku kesehatan Kelas S Pendidikan pasien
Tangkebajeng
Outcome : Intervensi :
merupakan salah
1602 Perilaku Promosi Kesehatan 5510 Pendidikan kesehatan
satu wilayah Kab.

9
Gowa yang Indikator : Aktivitas
berisiko terjadi 160201 Menggunakan perilaku yang a. Targetkan sasaran pada
penyebaran Covid- menghindari resiko kelompok beresiko tinggi
19. 160202 Memonitor lingkungan dan rentang usia yang
- Saat ini terkait resiko. akan mendapatkan
Kecamatan Bajeng manfaat besar dari
terdapat 13 orang pendidikan kesehatan
ODP, 10 orang b. Tentukan pengetahuan
PDP dan 1 orang kesehatan dan gaya hidup
yang positif covid- perilaku saat ini pada
19 dan individu, keluarga dan
mendapatkan kelompok sasaran.
penanganan c. Identifikasi karakteristik
(Dirawat). populasi target yang
- Data yang mempengaruhi pemilihan
didapatkan pada strategi belajar
tanggal 19 April d. Libatkan individu,
2020 terdapat 26 keluarga, kelompok
ODP, 17 orang dalam perencanaan dan

10
PDP dan sebanyak rencana implementasi
6 pasien Positif gaya hidup atau
Covid-19 untuk modifikasi perilaku
wilayah Kec. kesehatan
Somba Opu Kab. Intervensi:
Gowa. 5604 Pengajaran kelompok
- Didesa Aktivitas :
Tangkebajeng a. Sediakan lingkungan
penyakit yang kondusif untuk belajar
paling banyak b. Libatkan keluarga atau
diderita oleh orang terdekat pasien,
masyarakat adalah jika diperlukan
hiperetensi,Remati c. Buatlah daftar strategi
k dan juga pembelajaran, materi
diare/typoid, asam pendidikan kesehatan,
urat, namun dan aktivitas
terdapat pula pembelajaran
masyarakat yang
menderita TBC. Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder

11
Menurut Domain 4 : Pengetahuan tentang Domain 3 Perilaku
Kemenkes RI Kesehatan dan Perilaku (Lanjutan)
(2014) Kelas Q :Perilaku Kesehatan Kelas R Bantuan koping
mengatakan Outcome: Intervensi :
bahwa masyarakat 1602 Perilaku Promosi Kesehatan 5440 Peningkatan system
terutama Lansia Indikator : dukungan
yang memiliki 160207 Melakukan perilaku Aktivitas :
penyakit penyerta kesehatan secara rutin a. Libatkan keluarga, orang
dapat beresiko Outcome: terdekat dan teman-teman
terpapar Covid-19. 1634 Perilaku Skrining Kesehatan dalam perawatan dan
- Berdasarkan hasil Pribadi perencanaan
wawancara yang Indikator : b. Rujuk pada program
dilakukan oleh 163401 Mengenali adanya risiko pencegahan atau
mahasiswa profesi penyakit pengobatan berbasis
ners 14 didapatkan Kelas S : Pengetahuan tentang masyarakat, yang sesuai
bahwa setiap Kesehatan Domain 6 Sistem Kesehatan
mahasiswa profesi Outcome: Kelas B Manajemen
ners lewat didepan 1803 Pengetahuan proses penyakit Informasi
rumah mereka Indikator : Intervensi :

12
selalu meminta 180303 faktor - faktor penyebab dan 7910 Konsultasi
untuk di tensi faktor yang berkontribusi Aktivitas :
sebab kebanyakan 180304 faktor resiko a. Identifikasi tujuan
masyarakat 180305 efek fisiologis penyakit berkonsultasi
menderita 180306 tanda dan gejala penyakit b. Kumpulkan data dan
penyakit 180308 strategi untuk identifikasi masalah yang
hipertensi. meminimalkan perkembangan menjadi focus dalam
- Hasil wawancara penyakit. konsultasi.
yang dilakukan Prevensi Tersier Prevensi Tersier
ners 14 terkait Domain 4 Pengetahuan tentang Domain 7
mengapa Kesehatan dan Perilaku Kelas D Manajemen Risiko
masyarakat lebih Kelas Q Perilaku Kesehatan Komunikasi
banyak merokok Outcome : Intervensi :
didalam rumah 1600 Perilaku patuh 6484 Manajemen
dibandingkan Indikator : Lingkungan : komunitas
diluar rumah 160001 Menanyakan pertanyaan Aktivitas :
karena sebagian terkait kesehatan a. Inisiasi skrining risiko
besar masyarakat 160002 Mencari informasi kesehatan kesehatan yang berasal
menganggap dari berbagai macam sumber dari lingkungan

13
rokok itu sudah 160010 menggunakan jasa b. Monitor status risiko
menjadi kebiasaan, pelayanan kesehatan sesuai dengan kesehatan yang sudah
mereka lebih kebutuhan diketahui
banyak merokok Kelas T : Kontrol risiko dan c. Lakukan program edukasi
didalam rumah keamanan untuk kelompok beresiko
dibandingkan Outcome:
diluar rumah 1902 Kontrol risiko
karena mereka Indikator :
lebih banyak 190220 Mengidentifikasi faktor
menghabiskan resiko
waktu didalam 190208 Memodifikasi gaya hidup
rumah untuk mengurangi resiko
dibandingkan 190209 menghindari paparan
diluar rumah ancaman kesehatan
meskipun sebagian 190213 menggunakan fasilitas
dari mereka kesehatan yang sesuai dengan
mengetahui kebutuhan
bahaya rokok, Domain 7 Kesehatan Komunitas
mereka tetap KelasBB Kesejahteraan komunitas

14
merokok. Outcome:
- Terdapat beberapa 2700 Kompetensi komunitas
tempat sampah Indikator :
disekitar rumah 270001 tingkat partisipasi dalam
masyarakat kegiatan komunitas
dimana sampah 270021 kolaborasi antar kelompok
tersebut jika komunitas untuk menyelesaikan
menumpuk masalah
mereka bakar.
Namun terdapat
pula masyarakat
yang membuang
sampah
sebarangan tempat
dan diselokan. Hal
ini menjadi
peluang
munculnya sarang
nyamuk.

15
- Wawancara yang
dilakukan oleh
ners 14 terdapat
beberapa keluarga
yang tidak
mengerti tentang
cara pencegahan
penyakit, tidak
ingin
memeriksakan
kesehatannya,
terdapat beberapa
masyarakat yang
hanya ingin
memeriksakan
kesehatannya
apabila sudah
tidak bisa bangun
dari tempat tidur.

16
Observasi :

- Masih terdapat
masyarakat yang
tidak memakai
masker saat keluar
rumah/ bepergian.
- Sebagian besar
masyarakat
memiliki rumah
yang bersih namun
masih terdapat
bebrapa rumah
yang kurang
bersih.
- Sebagian
masyarakat
memiliki jamban
sendiri namun

17
terdapat beberapa
jamban yang tidak
terpelihara.
- Masih terdapat
masyakarat yang
tidak memasak air
untuk
dikonsumsi,hal ini
dapat berpeluang
munculnya
masalah kesehatan
seperti diare pada
bayi/balita.
- Sebagian
masyarakat telah
mengetahui
pentingnya
menjaga
kebersihan seperti

18
mencuci tangan
untuk mencegah
penyebaran Covid-
19.
Angket:

- Sebagian
masyarakat belum
mengerti
bagaimana cara
pencegahan
penyakit.
- Masih banyak
masyarakat yang
sering keluar
rumah/ berada
dijalan
- Penyakit yang
sering terjadi pada

19
Bayi/Balita adalah
Batuk sebesar 49
(34,5%) dan
Demam (58%).
Hal tersebut
menjadi penyebab
penyerta terpapar
Covid-19.
- Didesa
Tangkebajeng
vertor yang
terbanyak adalah
nyamuk, hal ini
sangat berpeluang
munculnya
masalah
kesehatan.
Terlebih lagi
tempat

20
penampungan air
yang sebagian
besar terbuka
yakni 378
(71,7%).
- Sebagian besar
masyarakat masih
merokok yakni
65% dan
mengkonsumsi
rokok >11 batang
perhari 38%.

21

Anda mungkin juga menyukai