LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh:
Baharuddin, S.Kep
NIM: 70900118033
(...........................................) (...........................................)
BAB I
A. DEFINISI
payudara yang menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi
berdassarkan penemuan terakhir kaum pria pun bisa terkena kanker payudara ini,
walaupun masih sangat jarang terjadi. Jaringan payudara tersebut terdiri dari
kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran air susu), dan
payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak
terkendali.
B. ETIOLOGI
faktor risiko sebagai pemicu timbulnya kanker payudara antara lain sebagai
berikut:
1. Konsumsi makanan berlemak dan berprotein tinggi, tetapi rendah serat terlalu
seksual.
2
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
wanita usia dini (remaja) yang memakai alat kontrasepsi oral (pil) sangat tinggi
Wanita yang merokok memiliki risiko paling besar terserang kanker payudara
6. Wanita bekerja pada malam hari. Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchison
pada malam hari mempunyai peluang 60% terkenan kanker payudara. Cahaya
lampu yang kusam pada malam hari dapat menekan produksi melatonin
noctural pada otak sehingga hormon estrogen yang diproduksi oleh ovarium
kanker payudara.
12. Wanita terlalu cepat mendapat menstruasi pertama, yaitu kurang dari umur 10
tahun
3
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
C. MANIFESTASI KLINIS
Penderita yang terkenan kanker payudara stadium awal atau dini tidak
merasakan adanya nyeri atau sakit pada payudaranya. Namun demikian, jika
payudara diraba, ada benjolan yang tumbuh di dalamnya. Besar kecilnya benjolan
yang tumbuh tersebut sangat bervariasi, tergantung seberapa cepat penderita bisa
mendeteksinya. Setelah melewati stadium dini atau memasuki stadium lanjut,
pembengkakan
4. Mulai timbul luka pada payudara dan puting susu seperti koreng atau eksim
puting susu
D. PATOFISIOLOGI
Kanker payudara berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada
atipik. Sel-sel ini aakn berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma.
Carsinoma membutuhkan waktu tujuh tahun untuk bertumbuh dari sel unggal
sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter
1 cm). Pada ukuran itu kira-kira seperempat dari kanker payudara telah
bermetastatis. Sel kanker akan tumbuh terus menerus dan sulit untuk dikendalikan.
4
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Sel kanker dapat menyebar melalui aliran pembuluh darah dan pemeabilitas
kapiler akan terganggu sehingga sel kanker dapat berkembang pada jaringan kulit.
Sel kanker tersebut akan terus menginfiltrasi jaringan kulit, menghambat dan
Akibatnya jaringan dan lapisan kulit akan matai (nekrosis) kemudia timbul luka
kanker.
baik yang akteri aeroba atau anaerob. Bakteri tersebut akan menginfeksi dasar luka
kanker sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, sel kanker dan
menimbulkan cairan luka (eksudat) yang banyak. Cairan yang banyak dapat
menimbulkan iritasi sekitar luka dan juga gatal-gatal. Pada jaringan yang rusak
dan terjadi infeksi akan merangsang pengeluaran reseptor nyeri sebagai respon
tubuh secara fisiolgis akibatnya timbul gejala nyeri yang hebat. Sel kanker itu
sendiri juga merupakan sel imatur yang bersifat rapuh dan merusak pembuluh
darah kapiler yang menyebabkan mudah perdarahan. Adanya luka kanker, bau
yang tidak sedap dan cairan yang banyak keluar akan menyebabkan masalah
psikologis pada pasien. Akhirnya pasien cenderung merasa rendah diri, mudah
5
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Tumor mempunyai tahap I-IV tergantung pada ukuran, nodus limfe yang
1. Tahap I : Tumor kecil kurang dari 2 cm, nodus limfe negatif, tidak terdeteksi
metastatis.
2. Tahap II : tumor lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm, nodus limfe
3. Tahap III: tumor lebih besar dari 5 cm, atau tumor dengan ukuran berapa saja
dengan invasi kulit atau dinding dada atau nodus limfe terfiksasi positif dalam
4. Tahap IV : tumor dalam ukuran berapa saja dengan nodus limfe positif atau
F. KOMPLIKASI
3. Faktor patologi
4. Fibrosis payudara
5. Kematian
6
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
22–25 gauge melewati kulit atau secara percutaneous untuk mengambil contoh
cairan dari kista payudara atau mengambil sekelompok sel dari massa yang
solid pada payudara. Setelah dilakukan FNAB, material sel yang diambil dari
2. Pemeriksaan Histopatologi
sangat halus maupun dengan jarum yang cukup besar untuk mengambil
biopsi eksisi maupun insisi ini merupakan pengambilan jaringan yang dicurigai
pembandingnya.
diagnosis sangat kecil. Tetapi metode ini memiliki kekurangan seperti harus
lebih lama karena harus di insisi, menimbulkan bekas berupa jaringan parut
7
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
lesi payudara yang padat palpable maupun impalpable serta bermanfaat untuk
H. PENATALAKSANAAN
4. Serangkaian terapi radiasi sinar eksternal pada massa tumor untuk mengurangi
mis., Cytoxan (C), Metotreksat (M), Fluorourasil (F), dan Adriamycin (A)
tinggi
8
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
9
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
BAB II
A. PengkajianKeperawatan
1. Data Biografi
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pekerjaan dan alamat
2. Riwayat kesehatan
Keluhan utama, riwayat keluhan utama, riwayat penyakit masa lalu, keluhan
a. Aktifitas / istirahat
Gejala: kelemahan dan keletihan, perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
Gejala: faktor stres, dan cara mengatasi stres. Masalah tentang perubahan
10
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
d. Eiliminasi
Gejala: perubahan pda pola defikasi misalnya nyeri pada defikasi, perubahan
e. Makanan / cairan
Gejala: Kebiasaan diit buruk misalnya : rendah serat, tinggi lemak, bahan
makanan
f. Neuro sensori
Gejala: pusing
g. Nyeri / kenyamanan
h. Pernafasan
i. Keamanan
berlebihan
11
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
j. Seksualitas
tingkat kepuasan
k. Interaksi social
perkawinan
l. Penyuluhan
Gejala: Riwayat kanker pada keluarga misalnya ibu atau bibi yang kanker
payudara primer
B. Diagnosis Keperawatan
therapeutic self care demand, yang merupakan uraian dari pengkajian universal
self care requisites, developmental self care requisites, dan health deviation self
diperlukan sesuai self care agency. Dari diagnosis ini kemudian akan dibuat
1. Defisit Nutrisi
2. Nyeri akut
12
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan.
(membran mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, kartilago, kapsul sendi dan atau
ligament).
4. Resiko infeksi
adekuat.
7. Ansietas
Definisi: Kondisi emosi dan pengalaman subyektif terhadap obyek yang tidak
8. Defisit Pengetahuan
topik tertentu.
13
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Diagnosis Keperawatan Rencana keperawatan
14
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
15. Untuk
menghindari pasien tersedak atgau aspirasi.
16. Untuk
mendapat cairan yang seimbang dalam tubuh.
15
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Gangguan integritas kulit atau jaringan Integritas kulit 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan 1. Untuk mengurangi iritasi pada
Definisi : Kerusakan kulit (dermis dan atau membaik pakaian yang longgar kulit akibat kelembapan dan mudah untuk di
epidermis) atau jaringan (membran mukosa, kornea, 2. Hindari kerutan pada tempat tidur lepas.
fasia, otot, tendon, kartilago, kapsul sendi dan atau 3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan 2. Untuk mengurangi iritasi
ligament). kering 3. Untuk mencegah adanya
berhubungan dengan : 4. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap kelembapan
Eksternal : dua jam sekali 4. Untuk medminimalisir adanya
a. Hipertermia atau hipotermia 5. Monitor kulit akan adanya kemerahan lesi tekan
b. Kelembaban 6. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada 5. Untuk mengetahui adanya
c. Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat derah yang tertekan kemerahan pada kulit pasien.
menimbulkan luka, tekanan, restraint) 7. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien 6. Untuk menciptakan kulit yang
d. Immobilitas fisik 8. Monitor status nutrisi pasien elastis. Dan untuk mengurangi yang dapat
e. Usia yang ekstrim 9. Memandikan pasien dengan sabun dan air menyebabkan rasa gatal.
f. Kelembaban kulit hangat 7. Untuk memantau pasien.
g. Obat-obatan 10. Kaji lingkungan dan peralatan yang 8. Untuk memantau kebutuhan
Internal : menyebabkan tekanan nutrisi pasien.
a. Perubahan status metabolik 11. Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman 9. Untuk menciptakan rasa segar
b. Tonjolan tulang luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, pada pasien dan menjaga kebersihan kulit
c. Berhubungan dengan dengan jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, pasien.
perkembangan formasi traktus 10. Untuk mengetahui adanya
d. Perubahan turgor (elastisitas kulit) 12. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan lingkungan dan peralatan yang
DO: perawatan luka menyebabkan tekanan
a. Gangguan pada bagian tubuh 13. Kolaburasi ahli gizi pemberian diae TKTP, 11. Mendapatkan data pengkajian
b. Kerusakan lapisa kulit (dermis) vitamin untuk pemberian terapi lanjut sesuai
c. Gangguan permukaan kulit (epidermis) 14. Cegah kontaminasi feses dan urin kebutuhan pasien
15. Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril 12. Memberikan pengetahuan
16. Berikan posisi yang mengurangi tekanan tentang penaganan luka pada pasien dan
pada luka pencegahan infeksi.
13. Untuk mendapatkan
16
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
pengobatan
14. Meminimalisir terkontaminasi
bakteri.
15. Mencegah terjadinya infeksi.
16. Meminimalisir resiko
terjadinya luka tekan.
Gangguan Citra Tubuh Persepsi membaik a. Kaji secara verbal dan nonverbal respon 1. Untuk mendapatkan
klien terhadap tubuhnya data verbal dan nonverbal respon klien terhadap
Definisi: Perubahan persepsi penampilan, b. Monitor frekuensi mengkritik dirinya tubuhnya
struktur dan fungsi fisik indifidu c. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, 2. Untuk mengetaui
kemajuan dan prognosis penyakit problem.
berhubungan dengan: d. Dorong klien mengungkapkan perasaannya 3. Untuk memberikan
Biofisika (penyakit kronis), pemahaman terkait pengobatan, perawatan,
kognitif/persepsi (nyeri kronis), kemajuan dan prognosis penyakit.
kultural/spiritual, penyakit, krisis 4. Untuk
situasional, trauma/injury, pengobatan mengeksploitasi bpersaan pasien.
(pembedahan, kemoterapi, radiasi)
DS:
a. Depersonalisasi bagian tubuh
b. Perasaan negatif tentang tubuh
h. Secara verbal menyatakan perubahan
gaya hidup
DO :
a. Perubahan aktual struktur dan
fungsi tubuh
b. Kehilangan bagian tubuh
b. Bagian tubuh tidak berfungsi
17
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Risiko infeksi Resiko infeksi 1. Pertahankan teknik aseptif 1. Untuk mencegah atau menimalisir faktor
menurun 2. Batasi pengunjung bila perlu resiko infeksi.
Definisi : Rentan mengalami invasi dan 3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan 2. Untuk mengurangi kontaminasi dengan
multiplikasi organisme patogenik yang keperawatan pengunjung.
dapat mengganggu kesehatan 4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat 3. Untuk mencegah atau menimalisir faktor
pelindung resiko infeksi.
Faktor-faktor risiko : 5. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan 4. Untuk melinding badan atau luka dari paparan
a. Prosedur Infasif infeksi kandung kencing mikroorganisme.
b. Kerusakan jaringan dan peningkatan 6. Tingkatkan intake nutrisi 5. Untuk mencegah atau menimalisir faktor
paparan lingkungan 7. Berikan terapi antibiotik:................................. resiko infeksi.
c. Malnutrisi 8. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan 6. Untuk mempertahankan dan menstabilakan
d. Peningkatan paparan lingkungan lokal produksi sistem proteksi tub uh.
patogen 9. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap 7. Untuk menghambat atau membunuh bakteri
e. Imonusupresi kemerahan, panas, drainase atau virus.
f. Tidak adekuat pertahanan sekunder 10. Monitor adanya luka 8. Untuk mencegah terjadinya infeksi.
(penurunan Hb, Leukopenia, 11. Dorong masukan cairan 9. Untuk menghindari memar pada kulit atau
penekanan respon inflamasi) 12. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala menghindari terjadinya luka baru.
g. Penyakit kronik infeksi 10. Untuk mendapatkan untuk planningkan terapi
h. Imunosupresi selanjutnya.
i. Malnutrisi 11. Untuk mem,pertahankan kulit elastis.
j. Pertahan primer tidak adekuat 12. Untuk memberikan pemahaman pada klien.
(kerusakan kulit, trauma jaringan,
gangguan peristaltik)
18
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
19
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Ansietas Kecemasan 1. Gunakan pendekatan yang 1. Untuk menciptakan kenyaman pada pasien.
menurun menenangkan 2. Untuk mengurangi tingklat sress pada pasien.
Definisi: Kondisi emosi dan pengalaman subyektif 2. Nyatakan dengan jelas harapan 3. Untuk memberikan p[emahan pada pasien terkait
terhadap obyek yang tidak jel;as dan spesifik akibat terhadap pelaku pasien tindakan yang kan di lakukan.
antisipasi bahaya yang memunkinkan individu 3. Jelaskan semua prosedur dan apa 4. Untuk mengurangi brasa cemas dan ketakutan pada
melakukan tindakan untuk menghadapi yang dirasakan selama prosedur pasien.
ancaman.berhubungan dengan Faktor keturunan, Krisis 4. Temani pasien untuk 5. Untuk mengurangi rasa bertanya Tanya pasien atau
situasional, Stress, perubahan status kesehatan, ancaman memberikan keamanan dan mengurangi beban pikiran.
mengurangi takut 6. Unttuk meciptakan rasa nyaman pada pasiedn .
kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan
5. Berikan informasi faktual 7. Untuk memberikan terapi non farmakologi pada
dan hospitalisasi mengenai diagnosis, tindakan pasien
DO/DS: prognosis 8. Untuk mengeloekploitasi persaan cemas atau takut
6. Libatkan keluarga untuk pasien
a. Insomnia mendampingi klien 9. Untuk mengetahui tingkat kecemasan klien
b. Kontak mata kurang 7. Instruksikan pada pasien untuk 10. Untuk mengetahui apa saja yang membuat cemas.
c. Kurang istirahat menggunakan tehnik relaksasi 11. Untuk mengeloekploitasi persaan cemas atau takut
d. Berfokus pada diri sendiri 8. Dengarkan dengan penuh pasien
e. Takut perhatian 12. Untuk memberikan pengobatan yang tepat.
f. Nyeri perut 9. Identifikasi tingkat kecemasan
g. Penurunan TD dan denyut nadi 10. Bantu pasien mengenal situasi
h. Diare, mual, kelelahan yang menimbulkan kecemasan
i. Gangguan tidur 11. Dorong pasien untuk
j. Gemetar mengungkapkan perasaan,
k. Anoreksia, mulut kering ketakutan, persepsi
l. Peningkatan TD, denyut nadi, RR 12. Kelola pemberian obat anti
m. Kesulitan bernafas cemas:........
20
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Pola nafas tidak efektif Pola nafas 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 1. untuk memaksimalkan ventilasi
Berhubungan dengan : membaik 2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu 2. untuk memberikan terapi non farmakologi
a. ketidakseimbangan perfusi ventilasi 3. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction pada pasien mengurangi ketidak efektifan pola
b. perubahan membran kapiler-alveolar 4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan nafas.
DS: 5. Berikan bronkodilator ; 3. Untuk memberrsihkan jalan nafas.
a. sakit kepala ketika bangun 6. Barikan pelembab udara 4. Untuk mengetahui adanya hambatan.
b. Dyspnoe 7. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan 5. untuk memberikan pengobatan yang berguna
c. Gangguan penglihatan keseimbangan. dalam bronkodilator.
DO: 8. Monitor respirasi dan status O2 6. Untuk mengetahui keadaan pasien untuk terapi
a. Penurunan CO2 9. Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, pasien selanjutnya.
b. Takikardi penggunaan otot tambahan, retraksi otot 7. Untuk menyeimbangkan intke cairan.
c. Hiperkapnia supraclavicular dan intercostal 8. Untuk mengetaui adanya sesak.
d. Keletihan 10. Monitor suara nafas, seperti dengkur 9. Untuk mengetahui adanya hambatan.
e. Iritabilitas 11. Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, 10. Untuk mendeteksi jenis hambatan melalui
f. Hypoxia hiperventilasi, cheyne stokes, biot suara nafas atau paru.
g. kebingungan 12. Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak 11. Untuk mengetahui adanya hambatan
h. sianosis adanya ventilasi dan suara tambahan 12. Untuk mengetahui adanya hambatan
i. warna kulit abnormal (pucat, 13. Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental 13. Untuk mendapatkan data lebih akuran tuk
kehitaman) 14. Observasi sianosis khususnya membran mukosa penetapan intervensi selanjutnya.
j. Hipoksemia 15. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan 14. Untuk mengetaui adanya ketidak cukupan o2
k. hiperkarbia tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2, dalam tubuh.
l. AGD abnormal Suction, Inhalasi) 15. Untuk memberikan pemahaman klien.
m. pH arteri abnormal 16. Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut 16. Un tuk mengetahui adanya hambatan melali
b. Frekuensi dan kedalaman nafas jantung sirkulasi darah.
abnormal
21
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
22
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Nyeri Akut
Defisit Nutrisi
Gangguan Citra Ansietas
Tubuh
Gangguan Integritas
Kulit / Jaringan
23
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
DAFTAR PUSTAKA
24
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)