Definisi
Nyeri perut dapat berupa nyeri visceral maupun nyeri somatik, dan dapat
berasal dari berbagai proses pada berbagai organ di rongga perut atau di luar
rongga perut, misalnya di rongga dada.
a. Nyeri visceral
Nyeri visceral terjadi bila terdapat rangsangan pada organ atau struktur
dalam rongga perut, misalnya karena cedera atau radang. tumpul, tidak dapat
menunjukkan lokasi yg tepat. Pasien yang mengalami nyeri visceral biasanya
tidak dapat menunjukkan secara tepat letak nyeri sehingga biasanya ia
menggunakan seluruh telapak tangannya untuk menunjuk daerah yang nyeri.
a. True visceral pain Karakteristik true visceral pain adalah lokasi sulit
diidentifikasi, difus dan sulit didefinisikan dan tidak memandang organ asalnya.
Nyeri ini biasanya terjadi di garis tengah badan, lower sternum, dan area
abdominal atas. Nyeri jenis ini dirasakan seperti ditekan atau ditimpa. Nyeri ini
juga biasanya dihubungkan dengan gejala otonomik seperti berkeringat, mual dan
muntah serta emosional seperti cemas dan perasaan kematian yang belum terjadi.
Contoh nyeri ini adalah infark miokard. 2,7 b. Nyeri referal tanpa hiperalgesia
Nyeri referal adalah nyeri yang dirasakan menjalar dari lokasi organnya ke area
somatiknya seperti nyeri jantung ke lengan dan tangan kiri. Sinyal dari organ
internal berhubungan dengan sensori dari organ somatik membuat sinyal salah
diinterpretasikan oleh otak sehingga nyeri yang dirasakan jauh dari tempat
aslinya. Terdapat gejala otonom ringan, namun hal ini jarang muncul.2,7 c. Nyeri
referal dengan hiperalgesia Nyeri referal dapat dengan hiperalgesia yang terjadi di
area somatiknya. Hal ini dapat dikonfirmasi ke otot superficial, yang
memperlihatkan iritabilitas dan kontraksi. Nyeri viseral dengan hiperalgesia
disebabkan oleh proses sensitisasi sentral. Nyerinya lebih tajam dan lokasinya
lebih pasti daripada true visceral pain. 2,7 d. Visceral hyperalgesia 13 Visceral
hyperalgesia adalah peningkatan sensitifitas nyeri akibat stimulus nosiseptif.
Nyeri ini diikuti oleh jejas atau inflamasi pada organ dalam.2,7 e. Viscera-visceral
hyperalgesia Nyeri ini terjadi interaksi antara dua organ. Contohnya orang dengan
coronary heart disease dan batu kandung empedu lebih sering mengalami angina
dan kolik biliari daripada orang yang memiliki satu penyakit tersebut.2,7
b. Nyeri somatik
Reference:
1 Sjamsuhidajat, R, dkk. 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah.Edisi ke
3.Jakarta.EGC.
2 Urban & fisher. Sobotta ; atlas anatomi manusia. ELSEVIER, edisi 1.
halaman 167-171
a. Tipe nyeri pada organ urogenitalia
Nyeri yang disebabkan oleh kelainan yang terdapat pada organ
urogenitalia dapat dirasakan sebagai nyeri local ataupun refferet pain.
Nyeri local = local pain adalah nyeri yang dirasakan pada organ
atau daerah sekitar organ itu sendiri misalnya pada nyeri ginjal ,
terasa pada region costovertebralis, mulai pada VT 10-12 sampai
VL1, sudut costovertebralis,ke pinggang dan ke depan di bawah
costa XII. Nyeri pada testis juga terasa sakitnya pada testis yang
bersangkutan dan nyeri pada skrotum.
Nyeri yang menjalar = reffered pain adalah rasa nyeri yang
menjalar dan terasa pada daerah atau organ yang lebih jauh dari
organ yang sebenarnya sakiit. Misalnya : nyeri ureter akibat batu
pada ureter proksimal akan terasa sakit yang hebat pada testis
dipihak yang sama disamping nyeri pada pinggang itu sendiri. Hal
ini terjadi karena testis dan ureter proksimal dariginjal
mempunyai pusat persarafan pada segmen yang sama di medulla
spinalis, hingga sakit pada ureter proksimal dan ginjal akan terasa
pula seperti pada testis.
b. Sifat nyeri
Sifat nyeri ada dua macam yaitu :
Nyeri yang menetap dan terasa terus menerus misalnya pada
infeksi, nyeri akan terasa terus sampai keadaan ini
teratasi/tertanggulang.
Kolik : suatu sensasi nyeri yang hebat yang bersifat serangan,
datang-datang dan berulang, kemudian hilang dengan atau tanpa
obat. Beberapa saat kemudian akan datang kembali bila belum
diobati. Kolik ini biasa terjadi pada organ berupa saluran seperti
ureter, usus dan duktus choledochus, yang mengalami sumbatan
atau obstruksi, sementara organtersebut dengan mekanisme
peristaltic akan berusaha mendorong bendayang menyumbat itu
ke distal. Hiperperistaltik dari otot-otot proksimalsumbatan
tersebut begitu kuat sampai terjadi spasme yang hebat dan inilah
yang menyebabkan rasa nyeri yang hebat tersebut. Setelah
kontraksi otottersebut mencapai puncak maksimalnya akhirnya
akan relaksasi kembalidan nyeri akan hilang. Kalau benda yang
menyumbat tersebut belum turun/hilang misalnya batu pada
ureter, kontraksi sampai spasme tersebut akan berulang kembali.
Begitu nyerinya kolik ini, penderita tersebut tak bisa istrahat,
jalan, duduk tetap sakit dan kadang-kadang terguling-guling,
keringatan, mual sampai muntah.
Referensi :