TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2007).
Nyeri perut dapat berupa nyeri viseral maupun nyeri somatik, dan dapat
berasal dari berbagai proses pada berbagai organ di rongga perut atau di
1) Nyeri Viseral
penjahitan pada usus dapat dilakukan tanpa terasa oleh pasien. Akan
12
13
atau radang akan timbul nyeri. Pasien yang mengalami nyeri viseral
2) Nyeri somatik
dan luka pada dinding perut. Nyeri dirasakan seperti ditusuk atau
disayat, dan pasien dapat menunjuk letak nyeri dengan jarinya secara
Letak Organ
Abdomen kanan Kandung empedu*, hati, duodenum, pankreas,
atas kolon, paru, miokard
Epigastrium Lambung*, pankreas, duodenum, paru, kolon
Abdomen kiri Limpa*, kolon, ginjal, pankreas, paru
atas
Abdomen kanan Apendiks*, adneksa*, sekum, ileum, ureter
bawah
Abdomen kiri Kolon*, adneksa*, ureter
bawah
Suprapubik Buli-buli*, uterus, usus halus
Periumbilikal Usus halus
Pinggang/ Pankreas*, aorta, ginjal
punggung
Bahu Diafragma*
14
2.1, Gambar 2.1 dan Gambar 2.2). Nyeri pada anak prasekolah
2010).
hipokondrium kanan.
(5) Nyeri dari pelvis renalis dan kolik ureter biasanya dirasakan
Gambar 2.2 Nyeri lokal disertai nyeri tekan lokal dan defans
muskuler lokal.
Perut kanan atas : (1) abses amuba, (2) kolesistitis akut, (3)
Perut kiri atas : (4) cedera atau abses limpa, (5) pankreatitis
akut.
akut.
3) Nyeri kolik
kolik yang terdiri atas serangan nyeri perut yang kumatan disertai
4) Nyeri iskemik
Nyeri perut juga dapat berupa nyeri iskemik yang sangat hebat,
5) Nyeri pindah
Nyeri itu kurang tajam dan kurang hebat dibandingkan nyeri pertama
yang mulai di ulu hati pindah ke kanan bawah. Proses ini berbeda
sekali dengan proses nyeri pada apendisitis akut. Akan tetapi kedua
dirasakan di ulu hati atau sekitar pusat sebagai nyeri viseral, lalu
kanan bawah yang terasa lebih hebat, menetap, dan dipengaruhi oleh
Pada perforasi tukak peptik duodenum, awal nyeri sangat tajam dan
hebat nyeri ini berpindah ke fosa iliaka kanan bawah dan berangsur
3. Etiologi
4. Mekanisme nyeri
a. Stimulasi
b. Transduksi
ujung-ujung saraf.
c. Transmisi
korteks serebri.
d. Modulasi
e. Persepsi
(BCGuidelines.ca, 2011)
dewasa. Dimana 0 tidak ada nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri
wajah sesuai rasa nyeri dan pasien memilih sesuai dengan rasa
Limited, 2007).
yaitu :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Lingkungan
d. Keadaan umum
klien. Begitu juga rasa haus, dehidrasi dan lapar akan meningkatkan
persepsi nyeri
e. Endorfin
f. Situasional
Pengalaman nyeri klien pada situasi formal akan terasa lebih besar
dari pada saat sendirian. Persepsi nyeri juga dipengaruhi oleh trauma
jaringan.
g. Status emosi
rasa nyeri lebih cepat disampaikan. Adapun status emosi yang sangat
7. Pemeriksaan Anamnesis
8. Pemeriksaan fisik
nadi, pernapasan, suhu badan, dan sikap baring. Gejala dan tanda
9. Pemeriksaan penunjang
dan obstruksi usus. Selain itu, pada foto polos abdomen juga dapat
adanya batu radiolusen pada kontur ginjal (Aru W. Sudoyo, dkk, 2009).
10. Tatalaksana
Wright & Baxter, 2002). Menurut Smeltzer & Bare (2002), ada tiga
pernafasan.
non farmakologi menjadi lebih murah, mudah, efektif dan tanpa efek
Classification (2004).
dialami pasien
nyeri
kenyamanan pasien
pengetahuan)
B. Relaksasi Autogenik
salah satu contoh dari teknik relaksasi yang berdasarkan konsentrasi pasif
dan berat) yang difasilitasi oleh sugesti diri sendiri (Stetter, 2002).
Teknik relaksasi memiliki manfaat bagi pikiran kita, salah satunya untuk
dengan cara membayangkan diri sendiri berada dalam keadaan damai dan
a. Persiapan klien
relaksasi autogenik:
lebih penting.
2) Konsentrasi dalam latihan ini adalah hanya disini dan untuk saat
2004).
dalam hati dengan lambat setiap inhalasi (“hirup, dua, tiga”) dan
relaksasi autogenik.
tenang sepenuhnya”.
kaki
hangat”.
pada perut.
Ulangi 6 kali.
Ulangi 6 kali.
hangat”.
Ulangi 6 kali.
e. Akhir latihan
disugestikan.
36
1. Definisi kompres
pada daerah tertentu (Uliyah & Hidayat, 2008). Kompres hangat dapat
dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau
handuk yang telah direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang
a. Kompres panas
persendian
4) sepasme otot
b. Kompres dingin
3) pascatonsilektomi
4) radang, memar
nyeri ke medula spinalis dan ke otak dihambat (Potter & Perry, 2005).
5. Prosedur pelaksanaan
1. Persiapan alat :
2) bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran
yang sesuai
4) pengalas
2. Prosedur
3) cuci tangan
7) ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu
10) lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program
D. Penelitian Terkait
Cimahi.
Sampling.
nyeri.
Karawang.
abdominal pain.
pain.
41
3. Aji et.al. (2015) efektifitas antara relaksasi autogenik dan slow deep
ρ=0,005.
aktif.
43
hangat pada ibu yang akan bersalin sebagai bentuk terapi alternative
sleman.
rumah sakit.
45
E. Kerangka teori
1.1 skema
Penyebab nyeri
1. Trauma Penatalaksanaan
2. Kontaminasi bakterial Abdominal pain Nyeri
3. Iritasi kimiawi
4. Obstruksi usus
5. Gangguan vaskuler Peningkatan Tanda-
tanda vital sign Non Farmakologi
Mekanisme Nyeri
1. Stimulasi Kondisi mungkin akan Teknik Teknik Stimulusi
2. Transduksi terjadi relaksasi kutan teknik
3. Transmisi 1. Gelisah autogenik kompres hangat
4. Modulasi 2. merintih
3. nafas panjang
5. Persepsi
4. mengeluh sakit
5. Keringat berlebihan merangsang menyingkirkan
peningkatan produk-produk
kerja saraf inflamasi, seperti
parasimpatis bradikinin,
Intensitas Nyeri Vas
yang akan histamin, dan
1. 0-3 nyeri ringan menghambat prostaglandin
2. 4-6 nyeri sedang kerja dari saraf yang
3. 7-9 nyeri berat simpatis menimbulkan
4. 10 nyeri terberat nyeri
Sehingga
Sehingga
mengedalikan
meningkatkan
vital sign
aliran darah, dan
meredakan nyeri
Sumber : (Pierce A. Grace & Neil R. Borley, 2007; Anthony S. Fauci, 2008 ;