SKRIPSI
Disusun oleh :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Juni 2014
Jam : 08.00 WIB
Tempat: : Ruang (302) Kampus I Universitas Respati
Yogyakarta
Pembimbing I Pembimbing II
ii
Skripsi yang berjudul “Hubungan Dukungan Sosial dengan Konsep Diri
Pada Mahasiswa D3 Kebidanan Yang Mengalami Obesitas di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta”
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Juni 2014
Jam : 08.00 WIB
Penguji I
Ns. Wahyu Rochdiat M., M.Kep., Sp.Kep.J (………………………..)
NIK : 450307003
Penguji II
Suharsono, MN (………………………..)
NIK : 140344154
Penguji III
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
iii
HALAMAN PERNYATAAN
David Haryanto
iv
MOTTO
menghimpitnya…
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok
adalah harapan…..
v
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
skripsi ini yang berjudul “Hubungan Dukungan Sosial dengan Konsep Diri pada
1. Prof. Dr. dr. Santoso, MS., Sp.OK selaku Rektor Universitas Respati
Yogyakarta.
2. Prof. Dr. drg. Tri Budi W. Rahardjo, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu
3. Listyana Natalia R, S.Kep., Ns., MSN selaku Ketua Program Studi S1-Ilmu
Keperawatan.
5. Ririn Wahyu.W,. S.Kep., Ns., MSN selaku pembimbing II saya yang telah
vii
7. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi serta doa dalam
8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, baik moral maupun materiil
sehingga dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu peneliti
mengharapkan kritik dan saran serta tanggapan yang positif guna perbaikan yang
lebih baik. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
David Haryanto
viii
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN
KONSEP DIRI PADA MAHASISWA D3
KEBIDANAN YANG MENGALAMI OBESITASDI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTA
INTISARI
Latar Belakang : Remaja dalam perkembangannya mengalami perubahan baik segi fisik
maupun psikis. Perubahan fisik yang sering terjadi pada remaja yaitu obesitas.
Penampilan fisik merupakan hal yang sangat penting karena pada masa ini individu mulai
banyak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan juga lawan jenisnya. Hal ini
menyebabkan konsep diri pada remaja putri bisa dilihat kurang atau tidaknya sesuai
dengan masalah yang dialaminya. Pada mahasiswa yang memilki konsep diri negatif
perlu diberikan dukungan agar konsep diri mahasiswa menjadi positif. Pada studi
pendahuluan yang dilakukan rata-rata mahasiswa yang mengalami obesitas mendapat
dukungan dengan konsep diri positif.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri
mahasiswa D3 kebidanan yang mengalami obesitas di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian ini dilakasanakan pada tanggal 25-30 April di Universitas
Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adisucipto Km. 6,3 Depok Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dan bersifat kuantitatif. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian survei analitik, dengan pendekatan cross sectional.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah
Respoden 39 mahasiswa. Data diolah dan dianalisis dengan uji statistik yaitu uji alternatif
Fisher’s Exact Test.
Hasil : Ada hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri mahasiswa D3
kebidanan yang mengalami obesitas di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati
Yogyakarta dengan nilai p-value 0,003<0,05. Kemudian keeratan hubungan yang sedang
dengan nilai 0,459. Keeratan hubungan dikatakan sedang apabila p-value= 0,400 – 0,599.
Kesimpulan : Ada hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri mahasiswa D3
kebidanan yang mengalami obesitas di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati
Yogyakarta.
Kata Kunci : Remaja Putri Obesitas, Obesitas, Konsep Diri, Dukungan Sosial
1
Mahasiswa S-1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta
2
Dosen Poltekes Semarang
3
Dosen FIKES Universitas Respati Yogyakarta
ix
THE CORRELATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND
SELF-CONCEPT AMONG OBESE MIDWIFERY DIPOLOMA
3 STUDENTS IN THE FACULTY OF HEALTH OF RESPATI
YOGYAKARTA UNIVERSITY
ABSTRACT
Research Objective: This research was aimed at identifying the correlation between the
social support and the self-concepts among obese Midwifery Diploma 3 students in the
Faculty of Health of Respati Yogyakarta University.
Research Methodology: This research was conducted from April 25 through April 30 in
Respati Yogyakarta University at Laksda Adisucipto Street, KM. 6,3, Depok, Sleman
Yogyakarta. It was a quantitative non-experimental study with 39 respondents included in
the study through a total sampling technique. It was an analytic survey with a cross-
sectional approach. The data were treated and analyzed with an alternative test, namely
Fisher’s Exact Test.
Research Results: There was a correlation between the social support and the self-
concepts among obese Midwifery Diploma 3 students in the Faculty of Health of Respati
Yogyakarta University with a p-value of 0.003<0.05. The correlation level was 0.459,
which was considered fair when the p-value = 0.400 – 0,599.
Conclusion: There is a correlation between the social support and the self-concepts
among obese Midwifery Diploma 3 students in the Faculty of Health of Respati
Yogyakarta University.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN .………………………………….... . iii
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………….. iv
MOTTO……………………………………………………………. v
PERSEMBAHAN…………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………….. vii
INTISARI………………………………………………………….. ix
ABSTRACT……………………………………………………….. x
DAFTAR ISI ……………………………………………………... xi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………….. xiii
DAFTAR TABEL ………………………………………………... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Tinjauan Teori………………………………………………….. 12
B. Kerangka Teori …………………………………………………. 42
C. Kerangka Konsep ……………………………………………… 43
D. Hipotesis Penelitian ……………………………………............. 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Hasil Penelitian………………………………………………….. 59
B. Pembahasan……………………………………………………… 67
xi
C. Keterbatasa Penelitian…………………………………………….. 78
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan………………………………………………………. 79
B. Saran………………………………………………………………. 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rentang Respon Konsep Diri………………………….. 32
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, kelebihan berat badan atau biasa di kenal dengan obesitas
dipandang sebagai suatu masalah global. Hal ini sangat berpengaruh bagi
adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
baik segi fisik maupun psikis. Perubahan fisik yang sering terjadi pada remaja
tubuh manusia. Berat badan normal jika IMT < 25 dan dikatakan termasuk
1
2
54,1% banding 45,9%. Dari data tersebut bisa dikatakan angka kejadian
Penampilan fisik merupakan hal yang sangat penting karena pada masa ini
lawan jenisnya. Hal ini menyebabkan konsep diri pada remaja putri bisa
dilihat kurang atau tidaknya sesuai dengan masalah yang dialaminya. Masalah
yang dialami remaja putri yang berhubungan dengan konsep dirinya sangat
banyak, salah satunya masalah yang sering dialami remaja putri yaitu kejadian
obesitas. Hal ini didukung oleh Ghufron (2011) mengatakan bahwa perubahan
pola perilaku dari individu dari berbagai macam masalah akan berhubungan
orang lain. Konsep diri terdiri atas citra tubuh, ideal diri, harga diri, performa
peran, dan identitas pribadi. Perubahan konsep pada remaja bisa menjadi suatu
masalah yang negatif pada dirinya. Pada mahasiswa rasa malu dengan kondisi
tubuh yang tidak ideal, ketergantungan terhadap orang lain serta adanya
dukungan agar konsep diri mahasiswa menjadi positif. Jika tidak maka konsep
diri yang negatif akan berdampak sangat jelas pada mahasiswa. Dampak yang
mucul pada konsep diri negative yaitu memandang dirinya lemah, tidak
berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak
menarik, tidak disukai dan bahkan bisa kehilangan daya tarik terhadap hidup
(Haryanto, 2010). Jadi, konsep diri pada mahasiswa yang rendah akan menjadi
yang bermakna dengan keluarga atau teman terbukti memperbaiki konsep diri.
mempunyai IMT lebih dari 25 atau bisa dikatakan obesitas paling banyak di
4
mengalami obesitas semua jawabanya sama, yaitu mulai dari citra diri yaitu
sikap mahasiswa merasa malu dengan kondisi tubuhnya yang gemuk dan
mereka melakukan diet agar bisa menurunan berat badan mereka. Kemudian
untuk ideal dirinya yaitu mahasiswa mengerti dengan kondisi yang mahasiswa
sering tidak percaya diri dan merasa malu memiliki badan yang gemuk. Untuk
mendapat dukungan dari keluarga seperti ayah, ibu, dan kakaknya, teman-
peurunan harga diri karena malu, gambaran diri yang negatif karena
berat badanya dengan melakukan diet dan melakukan puasa. Semua yang
adanya dukungan agar konsep diri mahasiswa menjadi positif. Dukungan bisa
Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
adalah “Apakah ada Hubungan Dukungan Sosial dengan Konsep Diri pada
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Yogyakarta.
Respati Yogyakarta.
Yogyakarta.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
oleh dosen dan sebagai salah satu dukungan sosial sehingga dapat
E. Keaslian Penelitian
sosial teman sebaya sedangkan variabel terikat derajat depresi pada siswa
sekolah dasar. Sempel yang digunakan yaitu siswa kelas V Sekolah Dasar
ordinal.
9
dukungan sosial dengan tingkat gambaran diri remaja kelas VII di SMP 3
penelitian ini adalah siswa kelas VII sebesar 128 siswa yang terdiri dari 4
Science (SPSS) for Windows Release 11.0. Adapun hasil penelitian ada
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Obesitas
a. Pengertian Obesitas
2006).
lemak, untuk pria dan wanita masing-masing melebihi 20% dari berat
tubuh (Astawan dan Albiner, 2004). Jadi Obesitas adalah suatu kondisi
12
13
ukuran sel lemak, atau kondisi dari keduanya. Kelebihan 1.000 kkal
2009).
Kegemukan akibat pola makan yang salah dan nafsu makan yang
menjadi lebih besar karena tersedia berbagai makanan cepat saji yang
kalori yang lebih. Kelebihan kalori itu akan ditimbun dalam bentuk
fisik, dan energi untuk memulai proses metabolisme zat gizi. Hal ini
1) Faktor Genetik
penyebab genetik.
2) Faktor Lingkungan
apa yang akan diamakan dan berapa kali seseorang makan serta
bagaimana aktivitasnya).
3) Faktor Psikis
4) Faktor Kesehatan
banyak makan.
5) Obat-Obatan
6) Faktor Perkembangan
tubuh.
massa tubuh (body mass index), yakni membagi total berat badan
badan ideal.
Overweight jika berat badan 10% lebih besar dari BBI. Jadi,
besar dari BBI untuk wanita dan 25% lebih besar dari BBI
untuk pria.
Rumus :
2) Skin Capilipers
dan cubit lengan bagian atas dengan ibu jari dan telunjuk. Jika
tebalnya lebih dari 2 cm, dapat dikatakan gemuk. Selain itu, dapat
paha. Jika tebal kulit lebih dari 2,5 cm, dapat dikatakan gemuk
(Sumanto, 2009).
21
2. Konsep Diri
dirinya tersebut.
realitas dunia. Konsep diri terdiri dari citra tubuh, ideal diri, harga diri,
performa peran, dan identitas pribadi atau identitas diri (Stuart, 2006).
kompleks dari pemikiran yang disadari atau tidak disadari, sikap, dan
22
diri sendiri yang relatif sulit diubah. Konsep diri tumbuh dari interaksi
ada saat bayi dilahirkan, tetapi berkembang secara bertahap, saat bayi
orang lain dan interaksi dengan dunia di luar dirinya. Konsep diri
berkembang terus mulai dari bayi hingga usia tua. Pengalaman dalam
Berikut ini adalah karakter individu dengan konsep diri yang positif:
gampang bersahabat.
Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan
respon yang adaptif yaitu aktualisasi diri dan konsep diri yang positif
(Suliswati, 2005).
(Suliswati, 2005).
yaitu:
1) Citra Tubuh
2) Ideal Diri
(Suliswati, 2005).
dan akan membentuk dasar dari ideal diri. Pada usia remaja, ideal
diri akan terbentuk melalui proses identifikasi pada orang tua, guru
dan teman. Pada usia yang lebih tua dilakukan penyesuaian yang
samar atau kabur. Ideal diri berperan sebagai pengatur internal dan
(Suliswati, 2005).
3) Harga Diri
diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain yaitu dicintai,
sosial. Pada usia dewasa harga diri menjadi stabil dan memberikan
4) Performa Peran
daur kehidupan. Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran
2005).
29
diri. Dalam identitas diri ada otonomi yaitu mengerti dan percaya
1) Perkembangan
3) Stresor
4) Sumber daya
daya internal adalah rasa percaya diri dan harga diri, sedangkan
5) Penyakit
dari status aktualisasi diri yang paling adaptif sampai status kerancuan
suatu perasaan tidak realistis dan merasa asing dengan diri sendiri. Hal
ini berhubungan dengan tingkat ansietas panik dan kegagalan dalam uji
orang lain, dan tubuhnya sendiri terasa tidak nyata dan asing baginya.
32
menilai dirinya seseorang ada yang menilai positif dan ada yang
konsep diri yang positif dan ada yang mempunyai konsep diri yang
negatif.
keluarnya.
lingkungannya.
34
a) Peka terhadap kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang
diterimanya dan mudah marah atau naik pitam, hal ini berarti
dianggap sebagi hal yang salah. Bagi orang seperti ini koreksi
3. Dukungan Sosial
2008).
saran, bantuan, yang nyata atau tingkah laku yang diberikan orang
sosial adalah sebagai salah satu di antara fungsi pertalian atau ikatan
1) Dukungan Emosional
2) Dukungan Penghargaan
yang lainnya.
3) Dukungan Instrumental
4) Dukungan Informatif
1) Keluarga
ikatan emosi yang paling besar dan terdekat dengan anak (Azizah,
2011).
38
emosonal.
Dukungan Emosional
dialaminya).
b) Dukungan Informasi
c) Dukungan Instrumental
d) Dukungan Penilaian
2) Teman Dekat
a) Berbagi pengalaman
b) Curhat
kepada tuhan.
derajat kepuasan.
42
E. Kerangka Teori
Faktor yang
mempengaruhi
Konsep Diri :
1. Penyakit
2. Perkembangan
3. Keluarga dan budaya
4. Stresor
5. Sumber daya
F. Kerangka Konsep
Variabel Perancu
Faktor yang
mempengaruhi konsep
diri:
- Keluarga
- Penyakit
- sumber daya
- Stressor
- Perkembangan
Gambar 2.3. Kerangka konsep dukungan sosial keluarga dengan konsep diri
mahasiswa D3 kebidanan yang mengalami kelebihan berat
badan di Univrsitas Respati Yogyakarta.
Keterangan :
G. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan dukungan sosial dengan
METODE PENELITIAN
dengan pendekatan cross sectional yang mana data yang menyangkut variabel
(Notoatmodjo, 2012).
terdiri dari dukungan sosial dan konsep diri, kemudian analisis untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan dukungan sosial dengan konsep diri
44
45
2. Sampel Penelitian
3. Teknik Sampling
1. Variabel Penelitian
2. Definisi Operasional
a. Data primer
dilakukan analisa.
48
b. Data sekunder
2. Cara Pengumpulan
Sumber data yang diperoleh dari data primer, yaitu data yang
b. Data Sekunder
dari masing-masing kelas pada saat jeda jam kuliah dengan mengukur
berat badan dan tinggi badan mahasiswa. Setelah itu peneliti memilih
1. Dukungan Sosial
adalah kuesioner yang diadopsi dan dimodifikasi dari Bina (2013) yang
menggunakan skala guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten
atau pertanyaan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju,
benar dan salah. Skala Guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist
(Hidayat, 2011).
50
2. Konsep Diri
menggunakan skala guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten
atau pertanyaan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju,
51
benar dan salah. Skala guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist
Citra Diri 1, 16 6, 13 4
Ideal Diri 14, 15, 10, 9 - 4
Harga Diri 17 4, 8, 11 4
Peran Diri 7, 19 5, 18 4
Identitas Diri 12, 20, 3 2 4
Total 12 8 20
Apakah isi atau substansi ukurannya sudah mewakili muatan yang berupa
bahwa setiap butir harus dinilai relevansinya dengan sifat yang diukur
(Sunyoto, 2012).
Sedangkan uji reabilitas dalam instrument ini diuji oleh 3 orang peguji
yang telah ahli dalam bidangnya, dimana 3 orang penguji telah lulus dalam
responden.
termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat
identitas atau petunjuk pada suatu informasi atau data yang akan
dianalisis.
mengetahui hasil dari penelitian yang akan disajikan dalam bentuk tabel
1) Persentase
Keterangan : P = Persentase
F = Frekuensi
N = jumlah
b. Analisis Bivariat
bivariat pada penelitian ini, yaitu untuk melihat apakah ada Hubungan
Rumusnya:
Keterangan:
= Chi Square
kontingensi.
Rumusnya:
Keterangan:
C = koefisien kontingensi
= nilai hitung
N = jumlah sapel
56
menjadi 5 yaitu:
I. Jalannya Penelitian
Tahap ini terdiri dari studi pendahuluan dan studi pustaka terhadap
3. Tahap Pelaksanaan
telah diacak. Kuesioner dibagikan pada 25-30 April 2014 dengan lokasi
4. Tahap Penyelesaian
penelitian.
5. Tahap Pelaporan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun laporan hasil
penelitian.
J. Etika Penelitian
tinggi kode dan prinsip etik penelitian. Kode etik penelitian adalah suatu
pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan
1. Nonmaleficience
2. Beneficience
Jenis penelitian ini adalah survei analitik, manfaat dari penelitian ini
Yogyakarta.
3. Autonomy
atau tidak, dan tidak ada unsur paksaan. Responden yang bersedia
4. Justice (Keadilan)
2012).
BAB IV
A. Hasil Penelitian
dari beberapa Program Studi (Prodi) salah satunya yaitu D-III Kebidanan.
hanya itu dari beberapa mahasiswa dihari libur juga sering berolahraga
orang lain. Tapi, dengan adanya penyemangat dari orang sekitarnya seperti
59
60
2. Karakteristik Responden
(38,5%).
Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan
Berat
Badan Responden.
3. Dukungan Sosial
seberapa besar sikap dan dukungan secara emotional dari orang tua,
4. Konsep Diri
value antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu dukungan sosial dan
kontingensi.
Pengamatan
square tidak memenuhi syarat yaitu nilai E<5 lebih dari 20%. Jadi,
Respati Yogyakarta.
Contingency Coefficient
Keeratan Hubungan Value Approx. Sig
Hubungan dukungan sosial dengan 0,459 0,001
kosep diri pada mahasiswa D3
Kebidanan yang mengalami obesitas
di Fakultas Ilmu Kesehatan
67
B. Pembahasan
1. Dukugan Sosial
dari orang tua dan membentuk identitas untuk tercapainya integritas diri
dan sumber-sumber yang ada pada dirinya. Remaja sering tidak menerima
satunya yaitu kelebihan berat badan atau obesitas yang bisa diketahui
Jika dilihat dari tinggi badan dan berat badan maka responden
termasuk dalam kategori obesitas yang dimana jika dihitung IMT dari
2
dikatakan obesitas apabila IMT=25,0-29,9 kg/m .
makan yang tidak teratur, lingkungannya dan aktivitas fisik yang mereka
gemuk atau kurus dan bagaimana menjaga bentuk tubuh yang ideal. Pada
dari orang terdekatnya yaitu bisa dari orang tua, temen, dosen. Penelitian
ini juga didukung oleh hasil penelitian Bina (2013) Hubungan Dukungan
Sosial dengan Tingkat Gambaran Diri Remaja Kelas VII di SMP 3 Depok,
antara dukungan sosial dengan harga diri pada remaja penderita penyakit
positif dari konsep diri terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
masih kurang dari dapatkan dari dosen jika dibandingkan dengan orang tua
dan teman. Hal ini bisa terjadi mungkin karena mahasiswa kebanyakan
kondisi yang dialami mahasiswa. Hal ini didukung oleh Videbeck (2008)
Videbeck, 2008)
verbal ataupun non-verbal, saran, batuan nyata atau tigkah laku yang
sosialnya atau yag berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan
masalah yang dihadapi remaja akan memilki konsep diri yang positif.
2. Konsep Diri
dengan pertumbuhan tubuh. Jika dilihat dari ideal diri mahasiswa masih
masih ada ketertariakan lain pada mahasiswa. Dilihat dari harga diri
dilihat dari identitas diri mahasiswa yaitu perasan mahasiswa yang merasa
memiliki konsep diri yang positif, karena adanya dukungan dari orang-
orang terdekat seperti oarag tua, teman, dosen, bahkan pacar, sehingga
perubahan yang terjadi pada dirinya. Hal ini didukung dengan pengertian
konsep diri menurut Sarwono dan Eko (2009) konsep diri merupakan
memilki konsep diri negatif. Hal ini bisa terjadi mungkin karena
73
pacar, dan orang terdekat lainnya. Kemudian bisa juga karena penampilan
tidak percaya diri, menganggap dirinya jelek, putus asa, dan menerima
(2012) faktor psikis yang terjadi pada orang yang megalami obesitas yaitu
Hasil penelitian dari komponen konsep diri didapatkan citra diri, ideal
diri, harga diri, peran diri dan identitas diri dari mahasiswa yaitu positif.
dirinya, tidak malu dengan bentuk tubuh yang gemuk, tetap menjalankan
Remaja Awal Putri yang Mengalami Obesitas dengan hasil ketiga remaja
74
awal memiliki hasil konsep diri yang berbeda. Subjek pertama dan ketiga
separuh remaja SMP Kartika 1-7 Padang yang mengalami obesitas (57%)
memiliki gambaran diri positif, (57%) memiliki harga diri positif, (57%)
yang diperolehnya tersebut. Hal ini juga berhubungan dengan faktor yang
anak remaja. Dalam masa pencarian identitas ini, remaja sangat sensitive
dengan informasi dan hal-hal yang baru sehingga mudah terpengaruh oleh
masa remaja.
75
yang positif maupun negatif itu bisa dikarenakan oleh ada atau tidaknya
penilaian diri yang baik, dan usia mahasiswa yang mulai beranjak dewasa.
dukungan sosial dengan kosep diri mahasiswa. Pada penelitian ini peneliti
0,003<0,05. Ketentuan yang berlaku adalah apabila p-value < dari 0,05
maka Ha diterima dan H0 ditolak, dan apabila nilai p-value > dari 0,05
Yogyakarta.
dipengaruhi oleh dukungan sosial yaitu bisa dari orang tua, keluarga,
dosen, teman maupun pacar. konsep diri dari mahasiswa bisa juga
penting karena pada masa ini individu mulai banyak berinteraksi dengan
Pada usia remaja mulai berpikir mengenai tampang dan bentuk badan
identitas ini, remaja sangat sensitive dengan informasi dan hal-hal yang
sangat signifikan antara dukungan sosial dengan harga diri pada remaja
semakin tinggi pula harga diri pada remaja penderita penyakit lupus,
Yogyakarta.
78
C. Keterbatasan Penelitian
dengan waktu kuliah sehingga sulit untuk bertemu dengan responden. Dalam
A. Kesimpulan
menujukkan bahwa
79
80
B. Saran
seminar-seminar membahas pola hidup sehat dan psikis yang terjadi pada
Astawan, Made & Andreas Leomitro. 2009. Khasiat Whole Grain Makanan Kaya
Serat Untuk Hidup Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Anggota
IKAPI.
Citra, Ajeng Furida. 2009. “Konsep Diri Remaja Awal Putri yang Mengalami
Obesitas”. Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Elvira. 2011. “Hubungan Obesitas dengan Kosep Diri Remaja SMP Kartika 1-7
Padang”. Skripsi. Universitas Andalas Padang.
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, &
Praktik Ed 5. Jakarta : EGC.
Harmanto, Ning. 2006. Ibu Sehat Dan Cantik Dengan Herbal. Jakarta: PT Alex
Media Komputindo.
Herawati, Mansyur. 2009. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Hidayat, Aziz Alimul. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa. Jakarta: EGC.
Nurmalasari, Yanni. 2007. “Hubungan Dukugan Sosial dengan Harga Diri Pada
Remaja Penderita Penyakit Lupus, Depok, Jakarta”. Skripsi. Universitas
Gunadarma.
Rimbawan & Albiner Siagan. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Sarwono, Sarlito dan Eko Meinarno. 2011. Psikolgi Sosial. Jakarta : Salemba
Humanika.
Stuart, Gail Wiscarz. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 5. Jakarta: EGC.
Sumanto, Agus. 2009. Tetap Langsing dan Sehat Dengan Terapi Diet. Jakarta
Selatan: Agro Media Pustaka.
Sunyoto, Danang. 2012. Uji Validitas dan Reabilitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Tuto, Maria Martina Dolorosa. 2013. “Hubungan Konsep Diri dengan Perilaku
Caring Perawat Pelasana di Bangsal Mawar dan Cempaka RSUD
Penambahan Senopati Bantul, Yogyakarta”. Skripsi. Universitas Respati
Yogyakarta.
Peneliti
David Haryanto
Lampiran 7
David Haryanto
Lampiran 9
KUESIONER DUKUNGAN SOSIAL
1. Identitas Responden
Jawablah dan isilah titik-titik dibawah ini:
Nama :
NIM :
Umur :
Tinggi Badan :
Berat Badan :
Apakah anda memiliki cacat fisik pada salah satu bagian tubuh anda ?
Ya/Tidak kalau ada, Pada bagian tubuh manakah ?
2. Petunjuk Pengisian
a. Berilah tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai pilihan
saudari. Tidak ada jawaban yang benar dan salah sehingga pilihlah
yang sesuai dengan kondisi saudari.
b. Yang dimaksud dengan “teman” meliputi teman-teman di kampus dan
lingkungan tempat tinggal.
c. Pilihan yang disediakan:
Ya/Tidak
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Orang tua saya memberikan informasi mengenai
kegemukan yang terjadi pada masa remaja.
2 Orang tua acuh tak acuh setiap saya mengeluhkan
kegemukan yang saya alami.
3 Orang tua saya tidak memperhatikan kecemasan yang
saya alami karena kegemukan.
4 Orang tua keberatan mengeluarkan uang untuk saya
melakukan fitness.
5 Orang tua peduli dengan kegumukan yang saya alami.
6 Orang tua selalu mensupport apapun kondisi fisik saya.
7 Orang tua tidak pernah menyuruh saya untuk
melakukan diet.
8 Orang tua tidak memperhatikan ketika saya
membicarakan tentang berat badan.
9 Orang tua tidak pernah mengajukan saya untuk rajin
berolahraga.
10 Dosen menanyakan bagaimana perasaan saya dalam
menghadapi kegemukan yang saya alami.
( )
Lampiran 10
Responden
( )
Lampiran 11
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
2 Studi
Pendahuluan
3 Panyusuan
Proposal
4 Seminar
Proposal
5 Revisi
Proposal
6 Perizinan
7 Penelitian
8 Penyusunan
Hasil Skripi
9 Seminar
Hasil
Penelitian
10 Revisi
Skripsi
Lampiran 12
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN
David Haryanto
Lampiran 14
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tinggi Badan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berat Badan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dukungan Emosioal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dukungan Informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dukungan Instrumen
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Sosial
Tinggi Count 2 24 26
Expected Count 6.0 20.0 26.0
Sosial
Total Count 9 30 39
Expected Count 9.0 30.0 39.0
Sosial
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.