Anda di halaman 1dari 56

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK


LEGAL DAN ETIS
NS. LUCIA NI LUH YUNIARTI,S.KEP.,M.KEP

KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER
DENGAN
MEMPERHATIKA
N ASPEK LEGAL
DAN ETIS

Ns. Lucia Ni Luh Yuniarti,S.Kep.,M.Kep


DIA MULAI
BINGUNG

BAGAIMANA
MEMBEDAKAN ZEBRA
JANTAN DAN BETINA ?

MATERI PEMBELAJARAN

Mahasiswa Mampu menjelaskan komplementer


Tujuan pembelajaran keperawatan komplementer

Mahasiswa Mampu menjelaskan tentang


refleksiologi

Membuat makalah tentang keperawatan komplementer III


Tugas mandiri ( 1 tugas Refleksiologi (keperawatan komplementer refleksiologi)
selama perkuliahan) dikumpulkan paling lambat 1 Des 2023 (kls A) dan 15
Desember (klas B)
TERAPI KOMPLEMENTER

• Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam


pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern
• Terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domainan luas dalam sumber daya
pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan teori
dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan kesehatan yang umum di
masyarakat atau budaya yang ada (Complementary and alternative medicine/CAM
Research Methodology Conference

TERAPI KOMPLEMENTER

• Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang


dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan diluar pengobatan medis konvensional

• Menurut Permenkes, 2007. terapi komplementer adalah tindakan yang


diberikan sebagai bagian dari keperawatan kesehatan, terdiri dari
berbagai macam bentuk praktik kesehatan selain tindakan konvensional,
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan di tahap pencegahan
primer, sekunder dan tersier dan diperoleh melalui pendidikan khusus
yang didasari oleh ilmu ilmu kesehatan.
TERAPI KOMPLEMENTER

• Prinsip holistik pada keperawatan ini perlu didukung kemampuan perawat dalam
menguasai berbagai bentuk terapi keperawatan termasuk terapi komplementer. Penerapan
terapi komplementer pada keperawatan perlu mengacu kembali pada teori-teori yang
mendasari praktik keperawatan. Misalnya teori Rogers yang memandang manusia sebagai
sistem terbuka, kompleks, mempunyai berbagai dimensi dan energi.
• Teori ini dapat mengembangkan pengobatan tradisional yang menggunakan energi
misalnya tai chi, chikung, dan reiki.

+ TEORI LINGKUNGAN FLORENCE


NIGHTINGALI

Ventilasi

Lingkungan Lingkungan
Psikologi fisik
Kenyamanan dan
kebersihan
lingkungan

Lingkungan Sosial
Nutrisi Adekuat
+ TINDAKAN UTAMA DALAM
PROSES TERAPI KEPERAWATAN
HOLISTIK
Manajemen
Body Mind

Manajemen Manajemen
Exercise Nutrisi

+ KLASIFIKASI TERAPI
KOMPLEMENTER (NCCAM)
(SNYDER, TRACY & LINDQUIS,
2014)
1. Mind-Body Therapies

Intervensi menggunakan suatu variasi teknik untuk memfasilitasi kapasitas pikiran yang
berdampak pada gejala fisik dan fungsi tubuh

Contoh: imagery, meditasi, yoga, terapi musik, humor

2. Alternative System of Care

Sistem kesehatan yg dikembangkan dari pendekatan biomedikal barat

Contoh: pengobatan cina tradisional


3. Life Style and Disease Prevention

Praktek yang bertujuan utk mencegah penyakit, identifikasi faktor resiko dan
mendukung proses penyembuhan

Contoh: exercise, manajemen stres, diet


+
1. Biological Based Therapies
Praktek dan produk berdasarkan alami dan biologi

Contoh: herbal, suplemen nutrisi


2. Manifulative and Body-based System
Terapi berdasarkan merubah dan menggerakkan tubuh

Contoh: The many of massage, hidrotherapi


3. Energy Therapies

Terapi yg berfokus pada melancarkan energi dari dalam tubuh atau


mendatangkan energi dari luar
Contoh Healing touch, terapi sentuhan, reiki

+ TERAPI KOMPLEMENTER DI
INDONESIA
• Kompelmenter medik, yaitu akupunktur medik, terapi hiperbarik, terapi herbal medik

(Permeskes: no 1109/MENKES/per/2007)

• Komplementer Tradisional Alternatif, contoh yoga, hipnoterapi, shiatsu (Permeskes: no

1109/MENKES/per/2007)

(Permeskes: no 121/MENKES/sk/2008)

• Komplementer keperawatan
(Permeskes: no HK.02.02/MENKES/148/1/2010) (Permeskes: no 908/MENKES/SK/VII/2010)
1. PMK No. HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin
dan Penyelenggaraan praktik Perawat

Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia NOMOR
1109/MENKES/PER/IX/2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-
alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan, pada
pasal 12 ayat (1) “tenaga pengobatan
komplementer-alternatif terdiri dari dokter,
dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang
memiliki pendidikan terstruktur dalam bidang
pengobatan komplementer-alternatif”.
+ JENIS TINDAKAN KOMPLEMENTER

KEPERAWATAN
Terapi sentuhan (Touch Therapy), contoh massage, akupresur, refleksi

• Terapi pikiran tubuh, contoh relaksasi progresif, guided


imagery, hipnoterapi

• Aromatherapy

• Terapi herbal

+ PERAN PERAWAT
• Mengkaji kebutuhan pasien akan terapi komplementer

• Mnerikan saran kepada terapis dan pasien serta keluarga


untuk mempertimbangkan kenis terapi

• Memberikan Pendidikan Kesehatan kepada pasien serta keluarga tentang


keuntungan dan kerugian, resiko, efek samping, hasil yang diharapkan, lamanya
terapi dan interaksi dengan pengobatan konvensional, cara mengakses informasi

• Mengkoordinasikan integrasi terapi komplementer kedalam rencana keperawatan


dengan menyeleksi pasien yang cocok dengan jenis terapi
+

• Memonitor dan mendiskusikan dalam tim terkait masalah yang timbul akibat
terapi

• Memfasilitasi pasien dan keluarga untuk bertemu dengan tim terapis serta
memahami latar belakang, kualifikasi dan kompetensi

• Memberikan saran kepada pasien untuk mengunjungi tempat terapi agar


mengetahui kondisi kualitas pelayanan dan biaya

• Mendorong terapi lain jika salah satu terapi belum


menunjukkan hasil

+
• Membantu pasien dan keluarga terhindar dari bahaya iklan
produk produk dan jasa yang membahayakan

• Mendeteksi resiko efek obat yang dapat menurunkan efek pengobatan

• Menyadarkan pasien/keluarga terhadap issue obat alami, menyembuhkan segala


penyakit, karena belum tentu akan aman digunakan dan tergantung tingakt
keseriusan penyakit

• Perawat berperan sebagai terapis di beberapa tatanan


pelayanan

• Perawat menyeleksi pasien yang akan mendapat terapi komplementer diantaranya


memiliki motivasi, mampu berkonsentrasi, mengikuti instruksidan menentukan
sesuai dengan jenis terapi.
MANIPULATIVE
BASED THERAPY

Ns. Lucia Ni Luh Yuniarti,S.Kep.,M.Kep

MATERI PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menjelaskan


Tujuan pembelajaran Konsep manipulative based therapy

Mahasiswa Mampu menjelsakan


jenis manipulative based therapy, sejarah, indikasi,
kontraindikasi serta manfaat manipulative based therapy

Tugas mandiri -
DEFINISI MANIPULATIVE BASED THERAPY

• Manipulative based therapy yaitu terapi dengan cara memberikan perangsangan pada
tubuh untuk mengembalikan fungsi normal tubuh. Perangsangan dapat berupa sentuhan,
tekanan, maupun menggerakkan anggota tubuh. Contoh terapi yaitu masase, akupresur,
dan yoga.
• Merangsang atau menggerakkan anggota tubuh untuk mengembalikan fungsinya yang
normal, misalnya chiropractic, osteopathic manipulation, dan pijat (massage). Termasuk
gerak dan latihan pernapasan seperti yoga, Alexander technique, pilates teknik buteyko,
eucapanic breathing

SEJARAH MANIPULATIVE BASED THERAPY

• Terapi manipulatef diketahui telah berkembang di berbagai belahan dunia. Referensi


historis paling awal tentang praktik terapi manipulative di Eropa dimulai pada tahun 400
SM. Terapi manipulative awalnya merupakan andalan dari dua sistem perawatan
Kesehatan alternative terkemuka yaitu osteopati dan chiropractic, keduanya didirikan
pada awal abad ke-19 sebagai respons terhadap kekurangan obat allopathic. Dokter medis
dan osteopathic yang pada awalnya berperan dalam memperkenalkan terapi ini menjadi
terapi fisik memberikan kontribusi yang kuat dalam dunia kesehatan, sehingga
memperkuat klaim profesi untuk memiliki terapi manipulative dalam lingkup praktiknya
yang diatur secara hukum
CONTOH MANIPULATIVE BASED THERAPY

1. Massage Terapi
Terapi dengan memanipulasi otot dan jaringan ikat untuk
meningkatkan fungsi jaringan dan relaksasi.
Massage adalah salah satu manipulasi sederhana yang pertama-
tama ditemukan oleh manusia untuk mengusap bagian badan
yang sakit. Meletakkan tangan dengan lurus pada daerah sakit
atau mengusap dahi yang panas dari tubuh yang sakit, adalah
permulaan sikap atau gerak spontan yang menghasilkan efek
nyaman

CONTOH MANIPULATIVE BASED THERAPY

2. Chiropractic

Bentuk terapi manual yang berfokus pada hubungan antara


struktur dan fungsi, khususnya pada tulang belakang untuk
mengurangi rasa sakit. Chiropractic berasal dari bahasa Yunani
yaitu “cherio” dan “praktikos” yang berarti dilakukan dengan
tangan
CONTOH MANIPULATIVE BASED THERAPY

3. Sentuhan ringan : sentuhan pada klien dengan cara yang tepat


dan halus untuk membuat hubungan, menunjukkan penerimaan
dan memberikan penghargaan.

4. Akupresur : teknik terapeutik yang menggunakan tekanan


digital dalam cara tertentu pada titik yang di buat pada tubuh untuk
mengurangi rasa nyeri, menghasilkan analgesia atau mengatur
fungsi tubuh.

CONTOH MANIPULATIVE BASED THERAPY

5. Metode
Feldenkreis :
terapi alternatif
INDIKASI MASSAGE DAN CHIROPRACTIK

Indikasi dalam massage adalah


• Keadaan tubuh yang sangat lelah.
• Kelainan-kelainan tubuh yang diakibatkan pengaruh cuaca atau
kerja yang kelewat batas (sehingga otot menjadi kaku dan rasa
nyeri pada persendian serta gangguan pada persarafan).
• Rasa sakit seperti yang disebabkan oleh nyeri otot dan
kegelisahan

INDIKASI MASSAGE DAN CHIROPRACTIK

Indikasi dalam Chiropractic adalah :


• 1) Pasca stroke
• 2) Osteoporosis
• 3) Gejala neuropati (misalnya kehilangan sensasi atau kekuatan
pada satu atau lebih tungkai.
• 4) Stroke
• 5) Gangguan pembuluh darah
KONTRAINDIKASI MASSAGE DAN
CHIROPRACTIK
Kontra Indikasi dalam massage adalah :
• 1) Pasien dalam keadaan menderita penyakit menular.
• 2) Dalam keadaan menderita pengapuran pembuluh darah arteri.
• 3) Pasien sedang menderita penyakit kulit. Adanya luka-luka baru atau cedera
akibat berolahraga atau kecelakaan.
• 4) Sedang menderita patah tulang, pada tempat bekas luka, bekas cedera, yang
belum sembuh betul.
• 5) Pada daerah yang mengalami pembengkakan atau tumor yang diperkirakan
sebagai kanker ganas atau tidak ganas

KONTRAINDIKASI MASSAGE DAN


CHIROPRACTIK
Kontra Indikasi dalam chiropractik adalah :
• 1) Menderita penyakit menular
• 2) Patah tulang belakan
MANFAAT MASSAGE DAN CHIROPRACTIC

Manfaat massage :
•1) Menghilangkan
stress : pijatan yang
lembut dan
MANFAAT MASSAGE DAN CHIROPRACTIC

Manfaat chiropractic :
•1) Meningkatkan sistem
kekebalan tubuh :
penelitian menunjukkan
KESIMPULAN

•Terapi komplemeter
sebagai
pengembangan
PRINSIP DASAR
REFKLEKSIOLOGI
MEMPERHATIKAN
ASPEK LEGAL DAN
ETIS.

Ns. Lucia Ni Luh Yuniarti,S.Kep.,M.Kep

Tebak gambar
LEMBAGA
AKREDITASI
RUMAH SAKIT
INDONESIA

MATERI PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dasar


Tujuan pembelajaran refleksiologi

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan


fungsi, cara kerja, manfaat dan efek samping dasar
refkleksiologi memperhatikan aspek legal dan etis.
Prinsip dasar refkleksiologi memperhatikan aspek legal dan etis.

Prinsip dasar refkleksiologi memperhatikan aspek legal dan etis.


Prinsip dasar refkleksiologi memperhatikan aspek legal dan etis.

Prinsip dasar refkleksiologi memperhatikan aspek legal dan etis.


1. PMK No. HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin
dan Penyelenggaraan praktik Perawat

Refleksiologi pada kaki dan tangan sudah ada


sejak zaman mesir kuno.

Hal ini terlihat dari lukisan dinding praktik


refleksiologi pada tangan dan kaki makam
Ankhmahor (bangsawan tertinggi di bawah
Firaun) di saqqara, yang di kenal juga sebagai
makam tabib.

Lukisan ini diperkirakan berasal dari tahun


2330 SM.
• Pijat refleksi merupakan terapi energi. Pijat refleksi
mempunyai konsep yang mirip dengan akupuntur.
• Melalui pijat refleksi, energi yang terhambat dapat
mengalir kembali, sehingga terjadi keseimbangan
energi.
• Jika bagian tubuh tertentu mengalami gangguan,
gangguan ini bisa di atasi dengan menekan bagian
tubuh yang berada pada zona-zona yang sama.
• Hal ini akan menstimulasi energi yang sesuai sehingga
mampu mengatasi stres, ketegangan dan gangguan
pada bagian tubuh yang terganggu.

• Pakar refleksiologi meyakini paling sedikit ada 15


zona atau mikrosistem pada tubuh manusia.
• Zona atau saluran energi ini di anggap sebagai jalur
untuk mengalirnya energi vital, prana, atau Chi pada
setiap orang.
• Zona tersebut berakhir pada ujung kaki, ujung tangan
dan telinga.
• Melalui pijat refleksi pada ujung tangan, ujung kaki
atau telinga, energi yang terhambat dapat mengalir
kembali sehingga terjadi keseimbagan energi.
CARA KERJA REFLEKSI PADA TANGAN
● Pada pijat refleksi ujung tangan, jari-jari mewakili energi pada
elemen Eter.
● Telapak tangan bagian atas mewakili energi pada elemen
udara.
● Telapak tangan bagian tengah-atas mewakili energi pada
elemen api.
● Telapak tangan bagian tengah-bawah mewakili energi pada
elemen air.
● Telapak tangan bagian bawah mewakili energi pada elemen
bumi.

Efek samping yang bisa terjadi akibat melakukan pijat


refleksi adalah : cedera, rasa nyeri, sensitivitas kulit dan
otot yang berkurang, alergi, hingga risiko mengalami
kerusakan saraf
CARA KERJA DAN MANFAAT REFLEKSI KAKI

Refleksi kaki adalah salah satu teknik yang digunakan untuk


melemaskan otot, menghilangkan pegal, dan mengetahui kondisi
kesehatan tubuh melalui titik-titik tertentu pada kaki.

Cara melakukan refleksi kaki adalah harus tahu dulu titik refleksi
yang tepat untuk melakukan pengobatan dan mengatasi masalah
yang ada.

10 TITIK REFLEKSI KAKI YANG AMPUH ATASI


MASALAH KESEHATAN
1. Titik Refleksi untuk Mengatasi Sakit Kepala

Lakukan refleksi kaki dengan cara menekan lengkung jari kaki hingga
ke ujung jari. Lakukan gerakan memijat dengan menggunakan bantuan
ibu jari tangan Anda, lakukan juga dengan gerakan melingkar pada titik
yang sama.

Setelah melakukan pemijatan, siapkan handuk hangat berukuran kecil,


sisipkan handuk tersebut pada sela-sela jari kaki. Pegang kedua ujung
handuk lalu lakukan gerakan naik turun untuk merangsang saraf yang
ada di antara jari kaki. Refleksi ini mampu untuk merangsang tubuh
supaya melepaskan hormon endorphin yang membuat tubuh menjadi
rileks.
2. Titik Refleksi untuk Mengatasi Kram Akibat Menstruasi

Untuk mengatasi kram yang diakibatkan oleh menstruasi, dilakukan


dengan menekan salah satu lekukan kaki yang berada di sisi tepi
permukaan. Dengan menggunakan tangan Anda yang satunya, tekanlah
bagian jempol kaki dan ulangi hingga beberapa kali.

3. Titik Refleksi untuk Menghilangkan Pegal Kaki

Mengatasi pegal kaki bisa dilakukan dengan metode refleksi kaki pada
bagian kiri. Angkat dan taruh kaki kiri Anda di atas paha bagian kanan.
Pijatlah seluruh bagian kaki, mulai dari tumit hingga jempol kaki.
Dengan gerakan melingkar, pijat bagian jempol dan jari telunjuk kaki
Anda. Akhiri pijatan dengan gerakan memutar pergelangan kaki untuk
merenggangkan otot kaki yang sedang tegang.
4. Titik Refleksi untuk Mengatasi Susah Tidur

➢ Seorang yang susah tidur atau disebut juga sebagai


penderita insomnia, bisa disembuhkan dengan cara teknik refleksi
relaksasi kaki.
➢ Mulailah dengan menekan kedua jempol kaki tepat pada bagian
bawah ujung jempol kaki secara perlahan hingga keras. Pijat secara
ringan seluruh permukaan jempol kaki Anda untuk membuat tubuh
menjadi rileks. Lakukan secara berulang-ulang sampai Anda bisa
tidur dengan nyenyak.

5. Titik Refleksi untuk Membuat Tubuh Lebih Segar

Apabila tubuh terasa lelah dan kurang bergairah, lakukan refleksi


dimulai dari memijat bagian bantalan kaki yang berada di atas
lengkungan telapak kaki dengan menggunakan jempol tangan. Lakukan
secara perlahan selama 10 menit lalu pindah ke kaki Anda yang satunya.
Pijatan secara perlahan pada bagian bantalan kaki akan membuat tubuh
Anda melepaskan hormon adrenalin yang akan membuat tubuh menjadi
segar.
6. Titik Refleksi untuk Meredakan Sakit Flu

Memijat titik refleksi yang berada di area jempol kaki kanan dan kiri,
terutama pada bagian sisi jempol kaki. Titik tersebut berhubungan
dengan saraf yang berada pada hidung dan akan membantu Anda untuk
meredakan sakit flu dan membuat hidung akan terasa segar kembali.
Lakukan pijatan dengan tekanan mengarah ke atas dan ke bawah secara
perlahan selama 15 menit.
.

7. Titik Refleksi untuk Mengurangi Rasa Cemas

Mengatasi rasa cemas tersebut dengan cara melakukan refleksi pada


kaki. Mulailah dengan menekuk seluruh jari-jari kaki dan akan terlihat
cekungan di bawah bantalan kaki. Tekan cekungan tersebut dengan
menggunakan jempol, letakkan jari Anda yang lainnya di bagian
punggung kaki. Pijat dengan gerakan memutar, lakukan selama 10 menit
untuk mengurangi perasaan cemas Anda.
.
8. Titik Refleksi untuk Sakit Punggung

Melakukan pijatan refleksi pada bagian cekungan yang ada di telapak


kaki Anda. Berikan pijatan secara halus, sambil menggerakkan pijatan
dari arah jempol ke tumit kaki Anda. Lakukan selama minimal 15 menit,
ulangi kembali ketika punggung Anda terasa nyeri.
.

9. Titik Refleksi untuk Mengatasi Nyeri Tubuh

Bisa memulainya dengan duduk di sofa atau kursi. Letakkan sebuah bola
golf atau bola tenis yang keras di bawah telapak kaki. Tekan bola
dengan menggunakan telapak kaki, lalu gulingkan bola dari arah jempol
hingga tumit. Apabila menemukan titik yang sakit, tekan dan injak bola
tepat pada titik yang sakit tersebut selama 5 menit.
.
10. Titik Refleksi untuk Kesehatan Mata

Mulailah dengan memijat jempol kaki secara perlahan dengan


menggunakan jempol tangan. Tekan permukaan jempol selama 5 menit
pada satu titik yang sama. Tarik jempol kaki Anda dengan cara
menjepitnya dengan menggunakan jari. Lakukan teknik menjepit secara
perlahan, ulangi gerakan tersebut setiap hari.
.

THE POIN OF BASED


HEALTH CONDITION
MEMPERHATIKAN
ASPEK LEGAL DAN
ETIS.

Ns. Lucia Ni Luh Yuniarti,S.Kep.,M.Kep


TITIK REFLEKSI TANGAN UNTUK ATASI MASALAH KESEHATAN

TITIK REFLEKSI TANGAN UNTUK ATASI MASALAH KESEHATAN


Titik Telapak Tangan
Ada beberapa titik refleksi di tangan yang bisa DIcoba untuk
menghilangkan beberapa penyakit. Sebagai contoh, jika menekan ibu jari
atau jempol tangan maka akan terhubung dengan syaraf di bagian kepala
sehingga berguna untuk sakit kepala. Sementara itu, jari-jari lainnya
berguna untuk pernapasan dan gangguan pernapasan.

TITIK REFLEKSI KAKI UNTUK ATASI MASALAH KESEHATAN


TITIK REFLEKSI KAKI UNTUK ATASI MASALAH KESEHATAN

Titik Telapak Kaki


Terdapat 63 titik refleksi di telapak kaki yang terhubung dengan
organ dalam tubuh. Beberapa di antaranya adalah titik refleksi
pada bagian bawah jari kaki terhubung dengan kelenjar tiroid.
Titik refleksi pada bagian tengah telapak kaki terhubung
dengan organ ginjal.
.
REFLEKSIOLOGI
PADA SISTEM
PERNAFASAN
MEMPERHATIKAN
ASPEK LEGAL DAN
ETIS.

Ns. Lucia Ni Luh Yuniarti,S.Kep.,M.Kep


MATERI PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi fisiologi
system pernapasan, mampu melakukan pengkajian
data dasar keperawatan gangguan pada sistem
Tujuan pembelajaran
pernapasan,menjelaskan pengkajian fisik dan diagnostic
pada system pernapasan

Mampu menjelaskan penyakit yang berhubungan dengan


gangguan system pernapasan
Mampu menjelaskan penatalaksanaan keperawatan pada
gangguan system pernapasan
Mampu memperagakan pemeriksaan fisik pada system
pernapasan Dengan penerapan refleksiologi

ANATOMI SISTEM PERNAFASAN


ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

Mekanisme Pernafasan:
● Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara
darah dan udara.

● Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran

darah ke selsel tubuh.

● Komponen sistem pernapasan adalah: hidung, faring, laring,


trakea, bronkus, diafragma, sinus, dan paru-paru.
● Sistem ini memastikan pasokan oksigen yang berkelanjutan ke
sel-sel di seluruh tubuh serta menghilangkan produk limbah
karbon dioksida.
● Selama proses pernapasan; sistem pernapasan menyaring,
menghangatkan, dan melembabkan udara yang
dihirup. Komponen dalam sistem pernafasan juga dapat
mempengaruhi produksi bicara atau suara dan indera penciuman
PENGKAJIAN FISIK DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM RESPIRASI

A. Pengkajian Sistem Pernafasan

2. Keluhan Utama

Keluhan Utama akan membantu perawat dalam menentukan prioritas masalah


dan intervensi pada klien. Keluhan utama biasanya muncul pada gangguan
kebutuhan oksigen dan karbon dioksida antara lain : batuk, peningkatan
produksi sputum, dispnoe, hemoptisis, wheezing, stridor, dan chest pain.

PENGKAJIAN FISIK DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM RESPIRASI

A. Pengkajian Sistem Pernafasan

2. Riwayat Kesehatan

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu: Perawat menayakan tentang riwayat penyakit pernafasan klien. Secara
umum pertanyaan yang dapat diajukan pada klien adalah sebagai berikut: Riwayat merokok, Pengobatan
saat ini dan masa lalu , Alergi, Tempat tinggal
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tujuan menanyakan riwayat keluarga dan social pasien penyakit paru-paru sekurang-kurang nya ada tiga
yaitu: Penyakit infeksi tertentu , Kelainan alergis , Pasien bronchitis kronik mungkin bermukim di daerah
yang polusi udaranya tinggi. Tapi polusi udara tidak menimbulkan bronchitis kronik, hanya mempeerburuk
penyakit tersebut.
d. Riwayat Psikososial
Kaji tentang aspek kebiasaan hidup klien yang secara signifikan berpengaruh terhadap fungsi
respirasi.Beberapa kondisi respirasi timbul akibat stress. Kaji adakah kebiasaan pasien dalam penggunaan
terapi alternatif.
PENGKAJIAN FISIK DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM RESPIRASI

A. Pengkajian Sistem Pernafasan

3. Pengkajian fisik (Head to toe) :


b. Inspeksi
c. Palpasi
d. Perkusi : Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner,
organ yang ada disekitarnya dan pengembangan (ekskursi) diafragma.
e. Auskultasi
Merupakan pengkajian yang sangat bermakna, mencakup mendengarkan
suara nafas normal, suara tambahan (abnormal) dan suara.

PENGKAJIAN FISIK DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM RESPIRASI

A. Pengkajian Sistem Pernafasan

3. Pengkajian budaya dan nilai-nilai yang dianut :


PENGKAJIAN FISIK DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM RESPIRASI

B. Pemeriksaan Diagnostik Sistem Respirasi

a. Pengkajian Diagnostik : Prosedur diagnostic ini membantu dalam pengkajian klien dengan gangguan
respirasi. Pengkajian diagnostik ini terdiri dari : pemeriksaan sputum, biopsi
b. Pemeriksaan untuk mengevaluasi struktur anatomi paru.
2) Pemeriksaan radiologi thoraks dan paru
3) Pemeriksaan Ultrasonografi : Ultrasonografi thoraks dapat memberikan informasi tentang efusi pleural
pada paru.
4) EKG : Pulmonary HT (Hypertension) tampak pada EKG , P tinggi di II dan III dan AVF dan biasanya
pada Right Ventricular Hypertropy. Iskemia dan aritmia sering di jumpai pada gangguan dan oksigenasi.
5) Computed Tomograph (CT) : CT digunakan untuk mengidentifikasi massa dan perpindahan struktur yang
disebabkan oleh kista, neopplasma, lesi inflamasi, dan abses
6) Pemeriksaan Fluoroskopi :Pemeriksaan ini memberikan informasi tentang dinamika dada seperti gerakan
diagragmatis, ekspansi dan ventilasi paru.

PENGKAJIAN FISIK DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM RESPIRASI

B. Pemeriksaan Diagnostik Sistem Respirasi

6) Pemeriksaan Angiografi Pulmonal : Pemeriksaan ini digunakan untuk memdeteksi


embolisme pulmonal dan berbagai lesi congenital pada pembululuh pulmonal

7) Pemeriksaan Endoskopi: Pemeriksaan ini memberikan visualisasi binocular lebih baik

8) Pemeriksaan Bronkoskopi : Pemeriksaan bronkoskopi dilakukan dengan cara memasukan


bronkoskop ke dalam trakea dan bronki. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengamati cabang
trakeobronkial terhadap abnormalitas, biopsy jaringan dan aspirasi sputum.
PENGKAJIAN FISIK DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM RESPIRASI
B. Pemeriksaan Diagnostik Sistem Respirasi

9) Pemeriksaan untuk mengevaluasi fungsi pernafasan


(1) Uji Fungsi Pulmonal (UFP) : Pemeriksaan ini menggunakan spirometer dan memberikan informasi tentang
manisfestasi pasien dengan mengukur volume paru, mekanisme paru, dan kemampuan difusi paru.

(2) Pemeriksaan Oksimetri Nadi


Oksimetri nadi adalah metode noninvasive pemantauan continue saturasi oksigen haemoglobin (Sa02). Pemeriksaan ini
digunakan untuk memantau pasien terhadap perubahan mendadak

(3) Kapnografi
Pemeriksaan ini merupakan prosedur noninvasive yang mengukur konsentrasi karbon dioksida ekshalasi pada klien dengan
ventilasi mekanik, salah satunya adalah Pemeriksaan Gas Darah Arteri
Analisis gas darah arteri memberikan determinasi obyektif tentang oksigenisasi darah arteri, pertukaran gas, ventilasi
alveolar, dan keseimbangan asam basa. Selain itu juga penting untuk menentukan adanya. Asidosis atau alkalosis atau
campuran keduanya.Selain itu analisa gas darah penting dalam memperbaiki oksigenasi serta evaluasi kemajuan
pengobatan.

PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM RESPIRASI

1. AKUT RESPIRASI DISTRESS SINDROM (ARDS)


2. DIFTERI
3. PERTUSIS
4. PNEUMONIA
5. BRONKIOLITIS
6. TUBERCULOSIS
7. ASMA BRONCHIALE
8. PPOK
9. BRONCHITIS KRONIS
10. EMFISEMA
11. KANKER PARU
12. EFUSI PLEURA
MASALAH KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001)


2. Gangguan pertukaran gas (D.0003)
3. Gangguan ventilasi spontan (D.0004)
4. Intoleransi aktifitas
5. Pola nafas tidak efektif (D.0005)

PENATALAKSANAAN MEDIS

1.Pasang jalan nafas yang adekuat


2.Ventilasi mekanik
3.Pemantauan oksigenisasi arteri
4.Cairan
5.Farmakologi
6.Pemeliharaan jalan nafas
INTERVENSI KEPERAWATAN

1.Airway management
2.Respiratory Monitoring
3.Latihan batuk efektif
4.Airway suction
5.Nutritions management
6.Fisioterapi dada (I.01004)
7.Terapi akupresur (I.06209)

INTERVENSI KEPERAWATAN

Terapi akupresur (I.06209)


Definisi : menggunakan teknik penekanan pada titik tertentu untuk mengurangi
nyeri, meningkatkan relaksasi, mencegah atau mengurangi mual

Observasi:
o Periksa kontraindikasi (mis, kontusio, jaringan perut, infeksi, penyakit
jantung dan anak kecil)
o Periksa tingkat kenyamanan psikologis dengan sentuhan
o Periksa tempat yang sensitif untuk melakukan penekanan dengan jari
o Identifikasi hasil yang ingin dicapai
INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapi akupresur (I.06209)

Terapeutik:
o Tentukan titik akupresur sesuai dengan hasil yang dicapai
o Perhatikan isyarat verbal atau non verbal untuk menentukan lokasi yang
diinginkan
o Rangsang titik akupresur dengan jari atau ibu jari dengan kekuatan tekanan
yang memadai
o Tekan jari atau tangan untuk mengurangi mual
o Tekan bagian otot yang tegang hingga rileks atau nyeri menurun sekitar 15-
20 detik

INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapi akupresur (I.06209)

Terapeutik:
o Lakukan penekanan pada kedua ekstremitas
o Lakukan akupresur setiap hari pada satu pekan pertama untuk mengurangi
nyeri
o Telaah referensi untuk menyesuaikan terapi dengan etiologi, lokasi, dan
gejala jika perlu
INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapi akupresur (I.06209)

Edukasi:
o Ajarkan untuk rileks
o Ajarkan keluarga atau orang terdekat melakukan akupresur secara mandiri

Kolaborasi:
• Kolaborasi dengan terapis yang tersertifikasi

INTERVENSI
KEPERAWATA
N
INTERVENSI
KEPERAWATA
N

• Pijat refleksi pernapasan mempunyai beberapa efek positif yang meliputi:


peningkatan fungsi paru-paru, peningkatan pola pernapasan, pernapasan lebih dalam
dan rileks, dekongesti saluran napas, dan melegakan penyempitan otot dada.

• Sebagai seorang ahli refleksi, menangani refleks seluruh sistem pernapasan serta
sistem saraf yang menopang organ dan sistem otot dada.
• Dapat juga menggunakan batu panas dan batu dingin dalam perawatan bersamaan
dengan teknik refleksi vertikal (VRT) dan refleksologi saraf.

• Dapat juga menggunakan minyak esensial stimulan pernapasan dan kekebalan


tubuh untuk secara aktif mendukung sistem kekebalan tubuh dan jalur detoksifikasi
tubuh.
Titik refleksi
untuk pasien
asma

• VIDEO PIJAT REFLEKSI KAKI https://www.youtube.com/watch?v=Ap-


2kYcE8RQ
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN PADA
MASALAH
KARDIOVASKULER DAN
PRAKTIK PIJAT REFLEKSI

Ns. Lucia Ni Luh Yuniarti,S.Kep.,M.Kep

MATERI PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep asuhan


Tujuan pembelajaran keperwatan pada masalah system kardiovaskuler

Mahasiswa Mampu memperagaka praktik pemberian


terapi pijat refleksi
Anatomi sistem kardiovaskuler

SISTEM SIRKULASI DARAH


Asuhan Keperawatan pada pasien hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang
(Kemenkes.RI, 2014).

Sisklus jantung merupakan periode ketika jantung kontraksi dan relaksasi. Satu kali
siklus jantung sama dengan satu periode sistole (saat ventrikel kontraksi) dan satu
periode diastole (saat ventrikel relaksasi). Normalnya, siklus jantung dimulai dengan
depolarisasi spontan sel pacemarker dari SA node dan berakhir dengan keadaan
relaksasi ventrikel.

Pengkajian pada pasien dengan gangguan fungsi kardiovaskuler


1. Riwayat Kesehatan Sekarang : Pengkajian yang mendukung keluhan
utama dengan memberikan pertanyaan tentang kronologi keluhan utama.
Keluhan lain yang menyerta biasanya : sakit kepala , pusing, penglihatan
buram, mual ,detak jantung tak teratur, nyeri dada.
Pengkajian pada pasien dengan gangguan fungsi kardiovaskuler

9. Pengkajian budaya dan nilai-nilai yang dianut:


Pemeriksaan Diagnostik sistem kardiovaskuler

1.Elektrokardiogram (EKG) : Pemeriksaan aktifitas listrik jantung atau gambaran elektrokardiogram


(EKG) adalah Hipertrofi ventrikel kiri, Iskemia atau infark miocard, Peninggian gelombang P , Gangguan konduksi

2. Foto Rontgen Dada


Dari foto rontgen, dokter dapat menilai ukuran jantung, ada-tidaknya pembesaran. Di samping itu
dapat juga dilihat gambaran paru.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Dilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida sebagai faktor resiko. Dari pemeriksaan darah juga
diketahui ada-tidaknya albunuri pada hipertensi karena kelainan parenkim ginjal, kreatinin serum dan
BUN meningkat pada hipertensi karena parenkim ginjal dengan GGA, DL, Kimia darah
4. Kateterisasi Jantung
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan kateter semacam selang seukuran ujung lidi. Setelah
tepat di lubangnya, kemudian disuntikkan cairan kontras sehingga mengisi pembuluh koroner yang
dimaksud. Setelah itu dapat dilihat adanya penyempitan atau malahan mungkin tidak ada
penyumbatan.

Masalah keperawatan pada sistem kardiovaskuler

1. Nyeri akut ( D.0077 )


2. Perfusi perifer tidak efektif (D.0009)
3. Hipervolemia (D.0022)
4. Intoleransi aktivitas (D.0056)
5. Defisit Pengetahuan ( D.0111)
6. Ansietas ( D.0080)
7. Resiko Penurunan curah Jantung ( D.00 11)
8. Resiko Jatuh ( D.0143)
Intervensi keperawatan pada sistem kardiovaskuler

1. Manajemen nyeri (I.08238)


2. Pemantauan tanda vital ( I.02060 )
3. Manajemen hipervolemia (I.03114)
4. Manajemen energi (I.050178)
5. Edukasi kesehatan ( I.12383)
6. Reduksi ansietas (I.09314 )
7. Perawatan jantung (I.02075)
8. Pencegahan jatuh ( I.14540)
9. Terapi relaksai (I.09326)
10. Aromaterapi (I.08233)
11.Terapi akupresur (I.06209)

INTERVENSI
KEPERAWATA
N
INTERVENSI
KEPERAWATA
N

INTERVENSI
KEPERAWATA
N RELAKSASI
INTERVENSI
KEPERAWATA
N

TITIK REFLEKSI UNTUK TEKANAN DARAH TINGGI


TITIK REFLEKSI UNTUK TEKANAN DARAH TINGGI

Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan Darah


Pada Penderita Hipertensi Di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun
2020 (Eloriska,2020)
Penatalaksanaan non-farmakologi salah satunya adalah dengan pijat refleksi kaki. Pijat refleksi kaki sama
halnya dengan kita berjalan kaki telanjang dihamparan batu kecil berbentuk bulat lonjong. Tekhnik
pemijatan titik tertentu dapat menghilangkan sumbatan dalam darah sehingga aliran darah dan energi di
dalam tubuh kembali lancar.7

Pada kasus hipertensi terapi pijat melalui titik akupuntur memperkuat kembali energy tubuh dan raga yang
lemah. Akupuntur ini bekerja berdasarkan teori meridian yaitu Qi (energi vital) dan darah yang bersirkulasi
dalam tubuh melalui system saluran yang disebut meridian yang menghubungkan organ internal dan
eksternal. Dengan pemijatan, titik tertentu pada permukaan tubuh yang terletak di jalur meridian
dirangsang sehingga aliran Qi dan darah bisa diatur sehingga resiko penyakit hipertensi dan
komplikasinya dapat diminimalisir.3
Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi Di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun
2020 (Eloriska,2020)

Pemijatan pada telapak kaki dan memberikan rangsangan yang mampu memperlancar aliran
darah dan cairan tubuh. Hasilnya, sirkulasi penyaluran nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh
menjadi lancar tanpa ada hambatan sedikitpun. Lebih lanjut, sirkulasi aliran darah yang lancar
itu akan memberikan efek relaksasi dan kesegaran pada seluruh anggota tubuh

Hasilnya dapat dilihat dari jumlah responden penderita hipertensi mengalami penurunan
tekanan darah, 80% responden turun ke klasifikasi normal, 10% berada di klasifikasi ringan,
dan 10% berada di kalsifikasi sedang.

PENGARUH PIJAT REFLEKSI TERHADAP PENURUN


HIPERTENSI PADA LANSIA (Renno & Indra,N, 2021)

Sebuah Studi Literatur Review dimana dari 6 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi yang akan di
lakukan riview. Hasil dari review keenam artikel yang didapatkan, sebelum di lakukan terapi pijat refleksi
di dapatkan responden mengalami hipertensi derajat 1, sedangkan setelah pemberian terapi pijat refleksi
sebagian besar responden mengalami perubahan kategori hipertensi dari hipertensi derajat 1 menjadi
prehipertensi dan normal, penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh pemberian terapi pijat refleksi
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Lansia dengan p value < 0,05. Saran
diharapkan perawat dapat menggunakan pijat refleksi sebagai intervensi terhadap pengobatan hipertensi
secara non farmakologis..

Anda mungkin juga menyukai