Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN TERAPI

KOMPLEMENTER PADA HIV/AIDS


DAN PALLIATIEVE CARE

NAMA KELOMPOK :
ZULFI RAHMAWAN
2014201002
TEUKUNOVAL
2014201013

NS. IMAM MALIKI, M.KEP


S.KEP
DEFINISI TERAPI KOMPLEMENTER

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer
adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terminologi ini dikenal
sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips &
Taylor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari
oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk
mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI KOMPLEMENTER

 Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer diantaranya sebagai konselor,
pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung, koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor
perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataupun
sebelum mengambil keputusan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat di
sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang di Australia dengan lebih dahulu mengembangkan
kurikulum pendidikan (Crips & Taylor, 2001). Peran perawat sebagai peneliti di antaranya dengan melakukan
berbagai penelitian yang dikembangkan dari hasilhasil evidence-based practice.
PENERAPAN TERAPI KOMPLEMENTER PADA HIV/AIDS

 Para pengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus), dengan pemenuhan nutrisi dan ketenangan spiritual bisa
memperpanjang harapan hidup mereka. Terapi alternatif komplementer, seperti; akupunktur, akupressur, meditasi,
dan mengomsumsi tanaman obat dapat menambah daya tahan tubuh dan pertumbuhan sel-sel imun.
 Macam macam terapi

 1.  Terapi informasi

 2.  Terapi spiritual

 3.  Terapi nutrisi

 4.  Terapi fisik
KESIMPULAN

 Masyarakat Indonesia sudah mengenal adanya terapi tradisional seperti jamu yang telahberkembang lama.
Kenyataannya klien yang berobat di berbagai jenjang pelayanan kesehatantidak hanya menggunakan pengobatan
Barat (obatkimia) tetapi secara mandiri memadukan terapitersebut yang dikenal dengan terapi
komplementer.Perkembangan terapi komplementer ataualternatif sudah luas, termasuk didalamnya orangyang
terlibat dalam memberi pengobatan karenabanyaknya profesional kesehatan dan terapis selaindokter umum yang
terlibat dalam terapikomplementer. Hal ini dapat meningkatkanperkembangan ilmu pengetahuan
melaluipenelitian-penelitian yang dapat memfasilitasiterapi komplementer agar menjadi lebih
dapatdipertanggungjawabkan.
SARAN

 Perawat sebagai salah satu profesional kesehatan, dapat turut serta berpartisipasi dalam terapi komplementer.
Peran yang dijalankan sesuaidengan peran-peran yang ada. Arah perkembangankebutuhan masyarakat dan
keilmuan mendukunguntuk meningkatkan peran perawat dalam terapikomplementer karena pada
kenyataannya,beberapa terapi keperawatan yang berkembangdiawali dari alternatif atau tradisional
terapi.Kenyataan yang ada, buku-buku keperawatanmembahas terapi komplementer sebagai isu
praktikkeperawatan abad ke 21.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai