Di Susun
Oleh:
Kelompok 3
Rossanti (2014201016)
Dosen Pembimbing:
Ns. Nurul Hadi, S. Kep., M.Kep
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................5
2.1 Pengertian Konsep Diri ............................................................................................5
2.2 Etiologi .....................................................................................................................5
2.3 Rentang Respon ........................................................................................................6
2.4 Tanda dan Gejala ......................................................................................................7
2.5 Mekanisme Koping ...................................................................................................7
2.6 Komplikasi ...............................................................................................................8
2.7 Asuhan Keperawatan ................................................................................................8
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ................................................................9
3.1 Kasus ........................................................................................................................9
3.2 Asuhan Keperawatan Pasien dengan Harga Diri Rendah Kronik..............................9
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................................12
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................12
4.2 Saran .......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang
terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan perilaku dan koping yang efektif,
konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi (Sheila L. Videback, 2008). Kesehatan jiwa
adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional
secara optimal dari seseorang dan perkembagna ini berjalan selaras dengan keadaan orang
lain (UU kesehatan jiwa No.3 tahun 1966). Sedangkan menurut WHO dalam buku Konsep
Dasar Keperawatan Jiwa (2011), kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan jiwa yang mencerminkan kedewasaan
kepribadiannya.
Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri dan
kemampuannya dalam waktu lama dan terus-menerus (NANDA, 2012-2014). Menurut Stuart
(2009) harga diri rendah adalah evaluasi diri negatif yang berhubungan dengan perasaan yang
lemah, tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, tidak berharga, dan tidak memadai.
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap sendiri dan kemampuan diri (Keliat dkk,
2011).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan gejala dan peningkatan
kemampuan pasien harga diri rendah kronis secara signifikan setelah diberikan tindakan
keperawatan (Pardede, Keliat, dan Wardani, 2013).
3
8. Bagaimana Konsep Kasus Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah?
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain,
termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan
lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginan,
cara individu memandang dirinya secara utuh fisik, emosional, sosial dan spiritual (Bech,
William dan Rawlin, 2006). Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan
yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya
dengan orang lain, konsep diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil
pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat, dan realitas dunia
(Stuart, 2009).
Harga diri adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri
(Yosep, 2009). Harga diri rendah adalah evaluasi diri atau perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif dan dipertahankan dalam waktu yang lama (NANDA, 2005).
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita-cita, harapan
langsung menghasilkan perasaan bahagia (Budi Anna Keliat, 2009). Harga diri rendah adalah
perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga,
tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa (Depkes RI, 2000).
2.2 Etiologi
a. Faktor Predisposisi,
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua yang
tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realisitis.
5
b. Faktor Presipitasi,
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian anggota
tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan, serta menurunnya
produktivitas.
Respon individu terhadap konsep dirinya sepanjang rentang respon konsep diri yaitu
adaptif dan mal-adaptif (Stuart G.W, 2006) sebagai berikut :
a. Respon adaptif, adalah respon yang dihadapi klien menghadapi suatu masalah
dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Aktualisasi diri, adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
Konsep diri positif, adalah merupakan bagaimana seseorang memandang apa
yang ada pada dirinya meliputi citra dirinya, ideal dirinya, harga dirinya,
penampilan peran serta identitas dirinya yang positif.
b. Respon Mal-adaptif (gangguan konsep diri), adalah respon individu dalam
menghadapi masalah dimana individu tidak mampu memecahkan masalah
tersebut.
Harga diri rendah, merupakan perasaan negatif terhadap dirinya sendiri,
termasuk kehilangan kepercayaan diri, tidak berharga, tidak berguna,
pesimis, tidak ada harapan dan putus asa.
Kerancauan identitas, merupakan suatu kegagalan individu untuk
mengintegrasikan sebagai identifikasi masa kanak-kanak kedalam
kepribadian psikososial dewasa yang harmonis.
6
Depersonalisasi, adalah suatu perasaan yang tidak realistis dimana klien tidak
dapat membedakan stimulus dari dalam atau dirinya.
7
2.6 Komplikasi
Harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial :
a. Menarik diri
Merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,
b. menghindari hubungan dengan orang lain bisa mengakibatkan resiko perilaku
kekerasan.
8
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Kasus
Seorang perempuan muda yang bernama Nn. S berusia 22 tahun, datang ke rumah
sakit dibawa oleh ibunya dengan keluhan-keluhan yang dialaminya, pasien mengatakan
merasa malu dan minder terhadap orang lain karena memiliki bawaan mata hitam sejak lahir
dan merasa tidak percaya diri. Pasien juga tampak menyendiri dan sedih dan selalu
menghindar ketika diajak mengobrol bersama perawat.
9
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : klien pernah ditanya oleh
keluarganya kenapa matanya hitam.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah.
c. Analisa Data
Data Subjektif :
Klien mengatakan merasa malu dan minder sama orang lain karena memiliki
mata hitam dari lahir
klien mengatakan tidak percaya diri
Data Objektif :
Kontak mata pasien berkurang
Pasien tampak sedih
Pasien tampak selalu menyendiri
pasien selalu menghindar ketika diajak mengobrol sama perawat.
2. Diagnosa Keperawatan
Pasien dengan Harga Diri Rendah Kronik
3. Intervensi
SP 1
Selasa, 24 Oktober 2022
Pasien diharapkan mampu menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang
dimilikinya seperti: menonton tv, memcuci baju dan piring, merapihkan tempat tidur,
sholat, bekerja dan mengikuti kegitan pengajian.
Pasien diharapkan dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan seperti:
"merapihkan tempat tidur dan mengaji"
Perawat dapat memberikan motivasi kepada pasien dalam menyebutkan kemampuan
dan aspek positif yang dimilikinya.
SP 2
Rabu, 25 Oktober 2022
Pasien diharapkan dapat memilih kemampuan yang dimilikinya seperti: "merapihkan
tempat tidur dan mengaji 2x1 sehari pagi dan sore"
Perawat dapat memotivasi agar pasien selalu melakukan kegiatan positif yang telah
dimilikinya.
10
SP 3
Kamis, 25 Oktober 2022
Pasien diharapkan dapat melakukan kemampuan yang di milikinya seperti:
merapihkan tempat tidur dan mengaji
2x1 pagi dan sore”
Perawat memotivasi klien agar selalu melakukan hal-hal yang positif sesuai
dengan kemampuan klien.
4. Implementasi
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
b. Membantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan.
c. Membantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
klien.
d. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih.
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien.
f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
g. Mengevluasi jadwal kegiatan harian pasien.
h. menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
5. Evaluasi
Pasien mampu menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang
dimilikinya seperti: menonton tv, memcuci baju dan piring, merapihkan tempat tidur,
sholat, bekerja dan mengikuti kegitan pengajian.
Pasien mengatakan dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan seperti:
"merapihkan tempat tidur dan mengaji"
Pasien mengatakan dapat memilih kemampuan yang dimilikinya seperti:
"merapihkan tempat tidur dan mengaji 2x1 sehari pagi dan sore"
Pasien mengatakan dapat melakukan kemampuan yang di milikinya seperti:
merapihkan tempat tidur dan mengaji
2x1 pagi dan sore”.
Masalah sudah teratasi intervensi dihentikan.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri dan
kemampuannya dalam waktu lama dan terus menerus (NANDA, 2012-2014). Menurut Stuart
(2009) Harga diri rendah adalah evaluasi diri negatif yang berhubungan dengan perasaan
yang lemah, tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, tidak berharga, dan tidak
memadai. Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (Keliat
dkk, 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan gejala dan peningkatan
kemampuan Pasien harga diri rendah kronis secara signifikan setelah diberikan tindakan
keperawatan (Pardede, Keliat, dan Wardani, 2013).
4.2 Saran
Saran penulis untuk kebaikan penulisan makalah ini, penulis meminta kepada teman-
teman pembaca untuk member masukan yang membangun supaya penulisan makalah ini
menjadi lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN Basic Course.
Jakarta: EGC
Pardede, J.A., Keliat, B.A., & Wardani, I.Y.(2013). Pengaruh Acceptance And Commitment
Therapy dan Pendidikan Kesehatan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Gejala,
Kemampuan Berkomitmen Pada Pengobatan dan Kepatuhan Pasien Skizofrenia Di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan. Tesis FIK-UI. Tidak
Dipublikasikan.
Stuart, Gail W. (2009). Principles & Practice of Psychiatric Nursing (9th ed) Philadelphia:
Elsevier Mosby
Keliat, Budi Anna & Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa (Terapi Aktifitas Kelompok).
Jakarta: EGC
13