Anda di halaman 1dari 14

Makalah Keperawatan Kesehatan Jiwa II

Asuhan Keperawatan Klien dengan Klien Harga Diri Rendah (HDR)

Di Susun
Oleh:
Kelompok 3

Mirna Sulvia (2014201010)

Rossanti (2014201016)

Husnul Safira (2014201007)

Zulfi Rahmawan (2014201002)

Dosen Pembimbing:
Ns. Nurul Hadi, S. Kep., M.Kep

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAHAKARYA ACEH
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan
syukur penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT, dimana taufiq dan hidayah Nya penulis
telah menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul ” Asuhan Keperawatan Klien
dengan Klien Harga Diri Rendah (HDR)”.
Shalawat dan salam semoga selalu dicurahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammmad SAW, yang telah membawa ummatnya dari alam kebodohan ke alam yang
penuh ilmu pengetahuan.Ucapan terima kasih penulis kepada dosen pembimbing Ns. Nurul
Hadi, S. Kep., M.Kep, Kepada Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa II yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan Mata Kuliah ini.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu maka kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah ini. Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa.

Banda Aceh, 31 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................5
2.1 Pengertian Konsep Diri ............................................................................................5
2.2 Etiologi .....................................................................................................................5
2.3 Rentang Respon ........................................................................................................6
2.4 Tanda dan Gejala ......................................................................................................7
2.5 Mekanisme Koping ...................................................................................................7
2.6 Komplikasi ...............................................................................................................8
2.7 Asuhan Keperawatan ................................................................................................8
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ................................................................9
3.1 Kasus ........................................................................................................................9
3.2 Asuhan Keperawatan Pasien dengan Harga Diri Rendah Kronik..............................9
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................................12
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................12
4.2 Saran .......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang
terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan perilaku dan koping yang efektif,
konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi (Sheila L. Videback, 2008). Kesehatan jiwa
adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional
secara optimal dari seseorang dan perkembagna ini berjalan selaras dengan keadaan orang
lain (UU kesehatan jiwa No.3 tahun 1966). Sedangkan menurut WHO dalam buku Konsep
Dasar Keperawatan Jiwa (2011), kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan jiwa yang mencerminkan kedewasaan
kepribadiannya.
Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri dan
kemampuannya dalam waktu lama dan terus-menerus (NANDA, 2012-2014). Menurut Stuart
(2009) harga diri rendah adalah evaluasi diri negatif yang berhubungan dengan perasaan yang
lemah, tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, tidak berharga, dan tidak memadai.
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap sendiri dan kemampuan diri (Keliat dkk,
2011).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan gejala dan peningkatan
kemampuan pasien harga diri rendah kronis secara signifikan setelah diberikan tindakan
keperawatan (Pardede, Keliat, dan Wardani, 2013).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pengertian Kosep Diri?
2. Bagaimana Etiologi Harga Diri Rendah?
3. Bagaimana Rentang Respon Harga Diri Rendah?
4. Apa saja Tanda Dan Gejala Harga Diri Rendah?
5. Bagaimana Mekanisme Koping Harga Diri Rendah?
6. Bagaimana Komplikasi Harga Diri Rendah?
7. Bagaimana Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah?

3
8. Bagaimana Konsep Kasus Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui Konsep Diri,
2. Untuk mengetahui Etiologi Harga Diri Rendah,
3. Untuk mengetahui Rentang Respon Harga Diri Rendah,
4. Untuk mengetahui Tanda Dan Gejala Harga Diri Rendah,
5. Untuk mengetahui Mekanisme Koping Harga Diri Rendah,
6. Untuk mengetahui Komplikasi Harga Diri Rendah,
7. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah,
8. Untuk mengetahui Konsep Kasus Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain,
termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan
lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginan,
cara individu memandang dirinya secara utuh fisik, emosional, sosial dan spiritual (Bech,
William dan Rawlin, 2006). Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan
yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya
dengan orang lain, konsep diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil
pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat, dan realitas dunia
(Stuart, 2009).
Harga diri adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri
(Yosep, 2009). Harga diri rendah adalah evaluasi diri atau perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif dan dipertahankan dalam waktu yang lama (NANDA, 2005).
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita-cita, harapan
langsung menghasilkan perasaan bahagia (Budi Anna Keliat, 2009). Harga diri rendah adalah
perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga,
tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa (Depkes RI, 2000).

2.2 Etiologi
a. Faktor Predisposisi,
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua yang
tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realisitis.

5
b. Faktor Presipitasi,
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian anggota
tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan, serta menurunnya
produktivitas.

2.3 Rentang Respon

Respon individu terhadap konsep dirinya sepanjang rentang respon konsep diri yaitu
adaptif dan mal-adaptif (Stuart G.W, 2006) sebagai berikut :
a. Respon adaptif, adalah respon yang dihadapi klien menghadapi suatu masalah
dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
 Aktualisasi diri, adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
 Konsep diri positif, adalah merupakan bagaimana seseorang memandang apa
yang ada pada dirinya meliputi citra dirinya, ideal dirinya, harga dirinya,
penampilan peran serta identitas dirinya yang positif.
b. Respon Mal-adaptif (gangguan konsep diri), adalah respon individu dalam
menghadapi masalah dimana individu tidak mampu memecahkan masalah
tersebut.
 Harga diri rendah, merupakan perasaan negatif terhadap dirinya sendiri,
termasuk kehilangan kepercayaan diri, tidak berharga, tidak berguna,
pesimis, tidak ada harapan dan putus asa.
 Kerancauan identitas, merupakan suatu kegagalan individu untuk
mengintegrasikan sebagai identifikasi masa kanak-kanak kedalam
kepribadian psikososial dewasa yang harmonis.

6
 Depersonalisasi, adalah suatu perasaan yang tidak realistis dimana klien tidak
dapat membedakan stimulus dari dalam atau dirinya.

2.4 Tanda dan Gejala


a. Sulit tidur,
b. Merasa tidak berguna,
c. Merasa tidak berarti,
d. Merasa tidak mempunyai kemampuan positif,
e. Merasa menilai diri negatif,
f. Kurang konsentrasi,
g. Merasa tidak mampu melakukan apapun,
h. Merasa malu,
i. Kontak mata berkurang,
j. Murung,
k. Berjalan menunduk,
l. Postur tubuh menunduk,
m. Menghindari orang lain,
n. Bicara pelan,
o. Lebih banyak diam,
p. Lebih senang menyendiri,
q. Aktivitas menurun,
r. Mengkritik orang lain.

2.5 Mekanisme Koping


a. Aktivitas lari dari krisis identitas : musik rock, berlatih fisik berat.
b. Aktivitas mengganti identitas sementara : kegiatan sosial, agama, politik.
c. Aktivitas yang memperkuat rasa diri : kompetisi olahraga, pencapaian akademik,
kontes popularitas.
d. membuat identitas tak bermakna : drug abuse.

7
2.6 Komplikasi
Harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial :
a. Menarik diri
Merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,
b. menghindari hubungan dengan orang lain bisa mengakibatkan resiko perilaku
kekerasan.

2.7 Asuhan Keperawatan


Asuhan keperawatan adalah proses kegiatan pada praktik keperawatan yang secara
langsung ditujukkan kepada klien atau pasien di berbagai pelayanan kesehatan.
 Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan adalah langkap awal dalam proses keperawatan dan itu juga
merupakan proses yang sistematis dalam mengumpulkan data dari sumber data untuk
mengevaluasi serta mengidentifikasi bagaimana status kesehatan si pasien
 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik menengenai respon indivdu keluarga
atau komunitas terhadap masalah kesehatan.
 Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah suatu langkah dalam menyelesaikan atau
memecahkan masalah yang terkait dengan keputusan awal tentang sesuatu apa yang
akan dilakukan, kapan akan dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa yang
akan melakukan.
 Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pengolahan dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap sebelumnya (perencanaan).
 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus dilakukan untuk menentukan
apakah rencanan keperawtaan tersebut efektik dan juga bagaimana rencana
keperawatan tersebut dilakukan, serta merevisi rencana atau bahkan menghentikan
rencana.

8
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Kasus
Seorang perempuan muda yang bernama Nn. S berusia 22 tahun, datang ke rumah
sakit dibawa oleh ibunya dengan keluhan-keluhan yang dialaminya, pasien mengatakan
merasa malu dan minder terhadap orang lain karena memiliki bawaan mata hitam sejak lahir
dan merasa tidak percaya diri. Pasien juga tampak menyendiri dan sedih dan selalu
menghindar ketika diajak mengobrol bersama perawat.

3.2 Asuhan Keperawatan Pasien dengan Harga Diri Rendah Kronik


1. Pengkajian
a. Identitas
Nama : Nn. S
Umur : 22 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan : Mahasiswa
Alamat : Lamno
Tanggal MRS : 23 Oktober 2022
Diagnosa medis : HDR
b. Riwayat Kesehatan
 Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu: Klien belum pernah sakit jiwa
 Aniaya fisik :
Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual penolakan, kekerasan
dalam keluarga dan tindakan kriminal.
 Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa: Tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa, baik dari anggota keluarga pihak ibu
atau pun dari pihak ayah.

9
 Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : klien pernah ditanya oleh
keluarganya kenapa matanya hitam.
 Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah.
c. Analisa Data
Data Subjektif :
 Klien mengatakan merasa malu dan minder sama orang lain karena memiliki
mata hitam dari lahir
 klien mengatakan tidak percaya diri
Data Objektif :
 Kontak mata pasien berkurang
 Pasien tampak sedih
 Pasien tampak selalu menyendiri
 pasien selalu menghindar ketika diajak mengobrol sama perawat.
2. Diagnosa Keperawatan
Pasien dengan Harga Diri Rendah Kronik
3. Intervensi
SP 1
Selasa, 24 Oktober 2022
 Pasien diharapkan mampu menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang
 dimilikinya seperti: menonton tv, memcuci baju dan piring, merapihkan tempat tidur,
sholat, bekerja dan mengikuti kegitan pengajian.
 Pasien diharapkan dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan seperti:
"merapihkan tempat tidur dan mengaji"
 Perawat dapat memberikan motivasi kepada pasien dalam menyebutkan kemampuan
dan aspek positif yang dimilikinya.
SP 2
Rabu, 25 Oktober 2022
 Pasien diharapkan dapat memilih kemampuan yang dimilikinya seperti: "merapihkan
tempat tidur dan mengaji 2x1 sehari pagi dan sore"
 Perawat dapat memotivasi agar pasien selalu melakukan kegiatan positif yang telah
dimilikinya.

10
SP 3
Kamis, 25 Oktober 2022
 Pasien diharapkan dapat melakukan kemampuan yang di milikinya seperti:
 merapihkan tempat tidur dan mengaji
2x1 pagi dan sore”
 Perawat memotivasi klien agar selalu melakukan hal-hal yang positif sesuai
 dengan kemampuan klien.

4. Implementasi
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
b. Membantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan.
c. Membantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
klien.
d. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih.
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien.
f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
g. Mengevluasi jadwal kegiatan harian pasien.
h. menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

5. Evaluasi
 Pasien mampu menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang
 dimilikinya seperti: menonton tv, memcuci baju dan piring, merapihkan tempat tidur,
sholat, bekerja dan mengikuti kegitan pengajian.
 Pasien mengatakan dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan seperti:
"merapihkan tempat tidur dan mengaji"
 Pasien mengatakan dapat memilih kemampuan yang dimilikinya seperti:
"merapihkan tempat tidur dan mengaji 2x1 sehari pagi dan sore"
 Pasien mengatakan dapat melakukan kemampuan yang di milikinya seperti:
merapihkan tempat tidur dan mengaji
2x1 pagi dan sore”.
Masalah sudah teratasi intervensi dihentikan.

11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri dan
kemampuannya dalam waktu lama dan terus menerus (NANDA, 2012-2014). Menurut Stuart
(2009) Harga diri rendah adalah evaluasi diri negatif yang berhubungan dengan perasaan
yang lemah, tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, tidak berharga, dan tidak
memadai. Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (Keliat
dkk, 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan gejala dan peningkatan
kemampuan Pasien harga diri rendah kronis secara signifikan setelah diberikan tindakan
keperawatan (Pardede, Keliat, dan Wardani, 2013).

4.2 Saran
Saran penulis untuk kebaikan penulisan makalah ini, penulis meminta kepada teman-
teman pembaca untuk member masukan yang membangun supaya penulisan makalah ini
menjadi lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN Basic Course.
Jakarta: EGC

Nanda. (2012). Nursing Diagnosis : Definitions & Classification 2012-2014. Philadelphia:


NANDA international

Pardede, J.A., Keliat, B.A., & Wardani, I.Y.(2013). Pengaruh Acceptance And Commitment
Therapy dan Pendidikan Kesehatan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Gejala,
Kemampuan Berkomitmen Pada Pengobatan dan Kepatuhan Pasien Skizofrenia Di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan. Tesis FIK-UI. Tidak
Dipublikasikan.

Stuart, Gail W. (2009). Principles & Practice of Psychiatric Nursing (9th ed) Philadelphia:
Elsevier Mosby

Keliat, Budi Anna & Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa (Terapi Aktifitas Kelompok).
Jakarta: EGC

Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

13

Anda mungkin juga menyukai