Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan jiwa II
Disusun Oleh :
Kelas: 3 D
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan kesehatan
jiwa II dengan judul “Makalah asuhan keperawatan waham”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.6 Penatalaksanaan...................................................................................................................9
BAB III.........................................................................................................................................23
PENUTUP....................................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................23
3.2 Saran...................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi waham
2. Untuk mengetahui etiologi waham
3. Untuk mengetahui patofisiologi waham
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis waham
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang waham
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan waham
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan waham
BAB II
PEMBAHASAN
Isi pikir dan pasien skizofrenia menggunakan waham untuk memenuhi kebutuhan
psikologisnya yang tidak terpenuhi oleh kenyataan dalam hidupnya. Misalnya : harga
diri, rasa aman, hukuman yang terkait dengan perasaan bersalah atau perasaan takut
mereka tidak dapat mengoreksi dengan alasan atau logika (Kusumawati, 2010).
Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal
dan self reality ( kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak
terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya.
Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia
katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat, karena
kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil
secara optimal.
Fase Comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap
bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan
sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya
klien lebih sering menyendiri dan menghindari interaksi sosial (isolasi sosial).
Fase Improving
Apabila tidak ada konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu keyakinan
yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering berkaitan
dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai
yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham yang
dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan religiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.
Setelah beberapa waktu setelah itu, Tn.K dibawa oleh pemerintah setempat
kesalah satu RSJ untuk diperiksakan, dan berdasarkan hasil pengkajian memang
mengaku seperti yang dituturkan, klien tampak egosentris, memayoritas pembicaraan
dan susah di koreksi. Terkadang dia menantang untuk menghadirkan salah satu
utusan kerajaan untuk hadir di ruang tempat perawat mengkaji. Dan klien terdiagnosa
mengalami skizofrenia.
Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa
I. Identitas Klien
Nama : Tn. K
Umur : 39 tahun
No. RM : 235671
2. Pengobatan sebelumnya
Klien tidak pernah melakukan pengobatan sebelumnya
3. Trauma : klien tidak mengalami trauma baik itu dari segi aniaya fisik, aniaya
seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan klriminal.
N : 80 x/min
S :36.7 OC
P : 20x/min
b. Ukur : BB: 56 kg
TB 164 cm
a. Genogram
8.
Keterangan : 9.
10.
= Laki-laki
11.
= Perempuan
12.
= Klien = Tinggal satu rumah
= Meninggal = Garis keturunan
= Garis perkawinan
b. Konsep diri
1. Gambaran diri
Tn. K menyukai bagian tubuhnya yaitu pada bagian tangan dan Tn. K
mengaku bahwa dirinya seorang raja
2. Identitas
Tn. K seorang kepala keluarga dari kedua anaknya. Tm. K sangat puas
dengan pekerjaannya, kelompoknya saat ini.
3. Peran
4. Ideal diri
Harapan klien ingin menjadi Raja Aagung dan memberitahu kepada
masyarakat sekitar bahwa dirinya telah diturunkan wnagsit dan klien ingin
mengajak warga untuk ikut bergabung dengannya
5. Harga diri
Tn. K merasa senang dan menilai dirinya berbeda dengan orang lain
c. Hubungan sosial
Tidak ada hambatan dalam masalah ini, Tn. K berhubungan baik dengan
masyarakat
d. Spiritual
a. Nilai keyakinan
c. Kegiatan Ibadah
Tn. K mengatakan bahwa kegiatan untuk ibadah itu hal yang sangat
diwajibkan untuk dilaksanakan
8. Status Mental
a. Penampilan
b. Pembicaraan
Tn. K memayoritas pembicaraan dan susah di koreksi
c. Aktivitas motorik
Tn. K berbicara kemana saja dan susah dikoreksi, berbicara sendiri dan melihat
bayangan putih
d. Alam perasaan
e. Afek
emosi Tn. K tampak labil klien juga tampak egosentris dan erkadang dia
menantang untuk menghadirkan salah satu utusan kerajaan untuk hadir
g. Persepsi
h. Proses berfikir
i. Isi pikir
Waham kebesaran Tn. K mengaku bahwa dirinya Raja Agung dan terkadang dia
menantang untuk menghadirkan salah satu utusan kerajaan untuk hadir
j. Tingkat kesadaran
Klien mengalami disorientasi waktu ditandai dengan Tn. K bertemu dengan raja-
raja lewat mimpi setiap malam jumat
k. Memori
m. Kemampuan penilaian
a. Makan
b. BAB/BAK
c. Mandi
d. Berpakaian / berhias
f. Penggunaan obat
Tn. K mampu berbicara dengan orang lain, dan mampu menyelasaikan dengan sendri.
Tn. K mengalami gangguan isi pikir ia mengaku sebagai Raja Agung dan
memberitahu kepada masyarakat sekitar bahwa dirinya telah mendaptkan wangsit
dari raja-raja sebelumnya.
Data Masalah
Subjektif : waham kebesaran
Objektif :
1. Waham Kebesaran
RENCANA KEPERAWATAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses keperawatan pada pasien psikiatrik terutama skizofrenia kronik harus
berkesinambungan dan terus menerus. Gangguan jiwa berat ini menahun dan akan terjadi
kekambuhan sehingga perlu adanya kerja sama antara perawat dengan keluarga klien untuk
proses penyembuhan klien yang lebih cepat dan persiapan pngembalian klien kepada
masyarakat. Terapi yang bisa digunakan daalam proses persiapan pulang yaitu terapi music,
aroma terapi, message, reflexology, terapi hewan, terapi sinema, yoga dan social skill
training. Peran perawat psikiatri dalam pelatihan keterampilan sosial, perawat cenderung
tidak terlibat langsung dalam pelatihan semacam itu namun tetap terlibat dalam peran proses
keperawatan. Berdasarkan terapi diatas dapat dijelaskan bahwa beberapa terapi bisa
digunakan untuk proses rehabilitasi pada pasien skizofrenia kronik.
3.2 Saran
Setelah mengetahui banyal hal mengenai waham kebesaran yang telah dipaparkan di
atas, sudah sepantasnya sebagai mahasiswa calon tenaga kesehatan mengaplikasikan ilmu
tersebut untuk melakukan asuhan keperawatan pada penderita waham. Maka dari itu
diperlukan saran dan kritik untuk mendukung pembuatan makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Inovasi Pelayanan Kesehatan dalam Era Revolusi Industri 4.0. Kendari : UHO
Edupress
http://repository.unimus.ac.id/297/1/buku%20ajar%20psikiatri
%20SKDI.pdfdiakses1211-2020