Anda di halaman 1dari 7

Teori Keperawatan Pada Pasien Yang Mengalami

Waham Keagamaan

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. Mutiatun Toyyibah
2. Nani Ayuni Sijabat
3. Nisa Wulandari
4. Novita Sari
5. Nur Asiah
6. Nurlefi Sartika
7. Nurul Khotifah
Kelas : PSIK3A

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMI 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami berikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah yang berjudul “ Teori keperawatan Pada Pasien Yang Mengalami Waham
Keagamaan” makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Kesehatan Jiwa pada
tahun ajaran 2020/2021
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tanpa adanya bimbingan, dorongan,
motivasi, dan doa, makalah ini tidak akan terwujud. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Tati Murrni karokaro S.Kep.Ns, M.Kep, selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Kesehatan Jiwa yang telah membimbing dalam kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan secara online.
2. Semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini kami ucapkan
tgerima kasih.

Akhir kata kami sebagai penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik
dalam penulisan maupun informasi yang terkandung di dalam makalah ini, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi perbaikan dan
kesempurnaan dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
A. Defenisi waham dan waham keagamaan..................................................................
1. Klasifikasi waham................................................................................................

2. Konsep waham keagamaan..................................................................................

3. Etiologi Waham....................................................................................................

5. Patofisiologi waham,............................................................................................

6. Tanda dan Gejala Waham...........................................................................................

7. Penatalaksaan Waham.................................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................................


A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB II
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak mungkin lepas dari konteks budaya dan norma yang ada dalam
iingkungan kehidupannya sehari-hari. Kepribadian seseorang tidak lepas dari pengaruh lingkungan
budayanya. Kepribadian itu dibentuk oleh pengalaman yang didapat individu dalam mengadakan
hubungan dengan seterotipi-stcreotip kebudayaan Pengaruh budaya tidak hanya berlaku pada individu
yang sehat, namun juga pada kepribadian yang terganggu. Salah satu nilai yang ada dalam
kebudayaan adalah kepercayaan.
Penggunaan agama sebagai cara untuk menyelesaikan masalah dapat berdampak baik maupun
buruk pada individu. Namun disisi lain terlihat pula adanya gangguan kejiwaan yang memiliki tema
keagamaan sebagai hasil dari penggunaan agama oleh individu dalam proses penyelesaian masalah.
Salah satu fenomena yang nampak adalah adanya wahamwa ham yang berisi ajaran-ajaran agama
pada penderita psikosis di Indonesia
Krisis multidimensi juga telah mengakibatkan tekanan berat pada sebagian masyarakat dunia
umumnya dan Indonesia khususnya. Masyarakat yang mengalami krisis ekonomi tidak saja
mengalami gangguan kesehatan fisik tapi mengalami gangguan kesehatan mental psikiatri yang dapat
menurunkan produktivitas kerja dan kualitas hidup.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakan pembangunan nasional,
pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional yang diarahkan guna
mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi semua penduduk (Depkes RI
1992).
Dengan menerapkan asuhan keperawatan pada perubahan proses pikir diintegrasikan secara
komprehensip pada program asuhan klien diharapkan klien dan keluarganya secara mungkin dapat
berperan serta dalam “Self Care” dan “Family Support”.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah definisi dari waham keagamaan?
2. . Bagaimana etiologi dari pasien waham keagamaan ?
3. Faktor faktor yang menyebabkan waham agama ?
4. Bagaimana Patofisiologi dari waham keagamaan ?
5. Bagaimana proses rentang respon neurobiologi pada pasien waham ?
6. Apa-apa saja tanda dan gejala pada pasien waham keagamaan?
7. Apa saja manifestasi klinis pada pasien waham keagamaan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari waham keagamaan
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari waham
3. Untuk memahami bagaimana etiologi pada pasien waham keagamaan
4. Untuk mengetahui rentang respon neurobiologi yang dialami pasien waham
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala yang timbul pada pasien waham keagamaan
6. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari pasien waham keagamaan
BAB II
Isi (Landasan Teoritis)

2.1 Defenisi
Waham agama, adalah keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya mengaku Tuhan, mengaku nabi atau juru
selamat.
Waham Keagamaan merupakan keyakinan seseorang berdasarkan penelitian realistis yang salah,
keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya (Keliat, BA,
1998).
Waham Keagamaan adalah kepercayaan yang salah terhadap objek dan tidak konsisten dengan
latar belakang intelektual dan budaya serta Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,
diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan .
Waham (dellusi) adalah keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau dibuktikan dengan
realitas. Haber (1982) keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budayanya. Rawlin (1993) dan tidak dapat digoyahkan atau diubah dengan alasan yang logis
(Cook and Fontain 1987)serta keyakinan tersebut diucapkan berulang -ulang.
Waham merupakan bagian dari gangguan orientasi realita pada isi pikir dan pasien skizofrenia
menggunakan waham untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya yang tidak terpenuhi oleh kenyataan
dalam hidupnya. Misalnya : harga diri, rasa aman, hukuman yang terkait dengan perasaan bersalah
atau perasaan takut mereka tidak dapat mengoreksi dengan alasan atau logika (Kusumawati, 2010).

2.2. Etiologi
Gangguan orientasi realitas yang terjadi pada waham agama menyebar dalam lima kategori
utama fungsi otak Menurut Kusumawati, (2010) yaitu :
1. Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan kemampuan menilai dan menilik terganggu.
2. Gangguan fungsi emosi, motorik, dan sosial mengakibatkan kemampuan berespons terganggu,
tampak dari perilaku nonverbal (ekspresi dan gerakan tubuh) dan perilaku verbal (penampilan
hubungan sosial).
3. Gangguan realitas umumnya ditemukan pada skizofrenia.
4. Gejala sekunder waham keagamaan: halusinasi dan gangguan daya ingat.

Etiologi 3 penyebab yang banyak dialami subyek menurut jurnal yang dikemukakan oleh
perpustakaan universitas indonesia adalah kehilanga atau ancarnan kehilangan dari rasa aman dasar,
suatu peningkatan dorongan erotis atau permusuhan, peningkatan yang tiba-tiba dalam rasa bersalah,
karena reaksi superego atau karena sikap menyalahkan dari orang-orang lain
2.3. Faktor-faktor penyebab waham agama
Penyebab waham keagarnaan yang dapat disirnpulkan dari pcnelitian yang di publikasikan
oleh Perpustkaan Universitas Indonesia adalah kehilangan atau ancaman kehilangan dari rasa aman
dasar, suatu peningkatan dorongan erotis atau permusuhan, peningkatan yang tibatiba dalam rasa
bersalah, karena reaksi superego atau karena sikap menyalahkan dari orang-orang lain yang cuba
diatasi dengan cara beragama yang salah seperti kesatu-sisian dalam beragama, penggunaan agama
sebagai penutup dari motivasi yang sebenarnya, kesalahan dalam penjelasan agama, serta kesalahan
dalam menyeimbangkan agama; sehingga menyebabkan timbulnya waham keagamaan pada penderita
psikosis.

2.4. Patofisiologi
Pada patofisiologi waham keagamaan hal yang mempengaruhi kegagalan dalam penyelesaian
masalah adalah kesalahan dalam tujuan, yaitu: kesatu-sisian dalam beragama, Pengkhianatan terhadap
agama, dimana agama dijadikan penutup dari motivasi yang sebenamya serta kesalahan dalam cara,
kesalahan dalam penjelasan agama, serta kesalahan dalam menyeimbangkan agama.

Anda mungkin juga menyukai