Anda di halaman 1dari 10

PARAMETER PENGKAJIAN SOSIOKULTURAL

Makalah

disusun oleh:

Aldi Riski Priyanda PO7120419 002


Beliza Fitri PO7120419 007
Della Putri Azhari PO7120419 011

Pembimbing:

Latifah Hanum, Sos., MPH

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH

LAMPRIET, BANDA ACEH

2020-2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat – Nya, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada kami, sehingga dapat

menyelesaikan makalah Psikososial dan Budaya yang berjudul Parameter

Pengkajian Sosiokultural. Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar

pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada

semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.

Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk

penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata kami berharap semoga makalah

ini bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.

Banda Aceh, 25 November 2020

Penulis,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

1.1 Latar Belakang............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5

2.1 Pengertian Sosiokultural.............................................................................5

2.2.1 Konteks Sosiokultural..............................................................................5

2.3 Faktor-Faktor Resiko Sosiokultural............................................................6

2.3.1 Pertanyaan Yang Berhubungan Dengan Faktor Resiko Sosiokultural....6

BAB III PENUTUP.........................................................................................9

3.1 Simpulan.....................................................................................................9

3.2 Saran...........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................10

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran sosial adalah proses adaptasi, antisipasi terhadap


keadaan dan tindakan. Pengetahuan dalam lingkungan sosial dapat dipelajari
dengan mengamati, mengimitasi dan meniru. Apakah yang dimaksud dengan
budaya (kultur)? “Budaya adalah pola pikir, perasaan, dan keyakinan. Ia
adalah sekumpulan pengetahuan yang disimpan (dalam ingatan, buku,
prasasti, dan lain sebagainya) untuk dipergunakan di masa mendatang” Clyde
Kluckhohn dalam Boeree, 2008.

Struktur sosial sebuah masyarakat beserta nilai budayanya, menetapkan

parameter dalam sistem pelayanan dan perawatan kesehatan. Dalam pengertian

ini, bentuk dan fungsi sistem pelayanan kesehatan di wilayan tertentu,

mencerminkan bentuk dan fungsi masyarakat wilayah tersebut. Perubahan

karakteristik demografi, gaya hidup, dan atribut populasi lainnya berkontribusi

terhadap bertumbuhnya pelayanan komunikasi kesehatan. Sosio cultural lebih

berfokus pada stress yang disebabkan oleh lingkungan social sehingga

menimbulkan abnormalitas. Factor yang erat kaitannya dengan sosio cultural

adalah factor jenis kelamin, ras, etnis, dan status social.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosiokultural

Struktur sosial sebuah masyarakat beserta nilai budayanya, menetapkan

parameter dalam sistem pelayanan dan perawatan kesehatan. Dalam pengertian

ini, bentuk dan fungsi sistem pelayanan kesehatan di wilayan tertentu,

mencerminkan bentuk dan fungsi masyarakat wilayah tersebut. Perubahan

karakteristik demografi, gaya hidup, dan atribut populasi lainnya berkontribusi

terhadap bertumbuhnya pelayanan komunikasi kesehatan. Sosio cultural lebih

berfokus pada stress yang disebabkan oleh lingkungan social sehingga

menimbulkan abnormalitas. Factor yang erat kaitannya dengan sosio cultural

adalah factor jenis kelamin, ras, etnis, dan status social.

2.2 Konteks Sosiokultural

Dalam setiap interaksi dengan pasien, perawat psikiatrik harus menyadari

luasnya dunia kehidupan pasien dan menyadari bahwa persepsinya tentang sehat

dan sakit, perilaku mencari bantuan, dan kepatuhan pada pengobatan tergantung

pada keyakinan,norma sosial, dan nilai kultural individu yang unik. Perawat yang

peka secara kultural memahami pentingnya kekuatan sosial dan kultural bagi

individu.

2.2.1 Faktor-Faktor Resiko Sosiokultural

5
1. Usia
2. Suku bangsa
3. Gender
4. Pendidikan
5. Penghasilan
6. Sistem keyakinan

2.3 Pengkajian Sosiokultural


Pengkajian tentang faktor resiko sosiokultural dan stresor pasien sangat

mempertinggi kemampuan perawat untuk membina kerjasama terapeutik,

indentifikasi masalah-masalah pasien dan menyusun rencana tindakan

keperawatan psikiatri yang tepat, sesuai dan revelen secara kultural. Kotak 4-5

menyajikan pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh perawat tentang masing-

masing faktor resiko yang teridentifikasi.

Juga terdapat kesadaran yang sedang tumbuh bahwa proses pengobatan

psikoterapi dipengaruhi oleh konteks etnik dan kultural pasien maupun pemberi

layanan kesehatan. Perawat dan pasien bersama-sama harus sepakat tentang sifat

dari respons koping pasien, cara penyelesaian masalah-masalah, dan hasil

pengobatan yang diharapkan.

2.3.1 Pertanyaan Yang Berhubungan Dengan Faktor Resiko Sosiokultural

1. Usia

Apa tahapan perkembangan terakhir pasien?

Apa tugas perkembangan pasien?

Apakah tugas tersebut sesuai dengan usia pasien?

6
Apa sikap dan keyakinan pasien tentang kelompok usia tertentu?

Stresor yang berkaitan dengan usia seperti yang pernah dihadapi pasien?

Apa pengaruh usia pasien terhadap kesehatan mental dan fisiknya?

2. Suku Bangsa

Apa latar belakang suku bangsa pasien?

Apa identitas suku bangsa pasien?

Apakah pasien terasing secara kultural, tradisonal,bikultural, atau


multikultural?

Apakah sikap, keyakinan dan nilai pasien terhadap suku bangsa tertentu?

Stresor apa yang berhubungan dengan kesukuan yang sedang dihadapi pasien?

Apa pengaruh suku bangsa seseorang terhadap kesehatan jiwa dan fsisiknya?

3. Gender

Apa jenis kelamin pasien?

Apa identitas gender pasien?

Bagaimana pasien mendefinisikan peran spesifik-gender?

Apa sikap dan keyakinan pasien terhadap pria dan wanita serta maskulinitas
dan feminitas?

Stresor yang berhubungan dengan jenis kelamin apa yang sedang dihadapi
pasien?

Apa pengaruh jenis kelamin seseorang terhadap kesehatan mental dan


fisiknya?

4. Pendidikan

7
Apa tingkat pendidikan pasien?

Bagaimana pengalaman pendidikan pasien?

Apa sikap dan keyakinan pasien terhadap pendidikan pada umumnya dan
pendidikan pasien pada khususnya?

Stresor yang berhubungan dengan pendidikan apa yang sedang dihadapi


pasien?

Apa pengaruh pendidikan pasien terhadap kesehatan mental dan fisiknya?

5. Penghasilan

Berapa penghasilan pasien?

Apa sumber penghasilan pasien?

Bagaimana pasien menggambarkan tentang kelompok penghasilan tertentu?

Apa sikap dan keyakinan pasien tentang status sosioekonomi personal?

Stresor yang berhubungan dengan ekonomi apa yang sedang di hadapi pasien?

Apa pengaruh penghasilan pasien terhadap kesehatan mental dan fisiknya?

6. Sistem Keyakinan

Apa keyakinan pasien tentang sehat dan sakit?

Apa agama atau keyakinan spiritual pasien?

Apa agama atau keyakinan spiritual pasien sekarang?

Siapa yng biasanya memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien?

Stresor yang berhubungan dengan sistem keyakinan apa yang sedang dihadapi
pasien?

Apa pengaruh sistem keyakinan pasien terhadap kesehatan mental dan fisik?

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Pembelajaran sosial adalah proses adaptasi, antisipasi terhadap keadaan

dan tindakan. Pengetahuan dalam lingkungan sosial dapat dipelajari dengan

mengamati, mengimitasi dan meniru. Apakah yang dimaksud dengan budaya

(kultur)? “Budaya adalah pola pikir, perasaan, dan keyakinan. Ia adalah

sekumpulan pengetahuan yang disimpan (dalam ingatan, buku, prasasti, dan lain

sebagainya) untuk dipergunakan di masa mendatang” Clyde Kluckhohn dalam

Boeree, 2008.

Melihat hubungan antara tingkatan kelas sosial dan gangguan psikologis,

sebuah penelitian dilakukan di New Haven, Connecticut, yang menunjukkan

bahwa orang-orang yang berada pada kelompok sosial ekonomi bawah lebih

sering mengalami masalah kejiwaan (Hollingshead & Redlich, 1958).

Teori sosio cultural lebih berfokus pada stress yang disebabkan oleh

lingkungan social sehingga menimbulkan abnormalitas. Factor yang erat

kaitannya dengan sosio cultural adalah factor jenis kelamin, ras, etnis, dan status

social. Teori yang telah dipaparkan diharapkan dapat memperkaya informasi

tentang pemahaman perilaku sosio cultural yang abnormal .

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini,diharapkan ada kritik dan saran yang dapat
membangun sehingga kami dapat menyempurnakan makalah kami.

9
DAFTAR PUSTAKA

Oluremi, D. (2012). Drug Abuse Among Nigerian Adolescents Strategies For


CounselingDrug Abuse Among Nigerian Adolescents Strategies For
Counseling. The Journal of International Social Reearch , 341-347.

Slamet, S., & Markam, S. (2007). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: UI-Press.

10

Anda mungkin juga menyukai