Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PENDIDIKAN KESEHATAN

JUDUL KEGIATAN :
KESEHATAN MENTAL SELF LOVE
TEMA :
Cara Mengatasi Kecemasan
Nama Pengusul :
Anggota :

Aradea Ananda 221FK04007 Nawawi Hepni 221FK04031


Ajeng Restu Rahayu 221FK04055 Marcella 221FK04027
Ellsa Nadila 221FK0416 Restu Nur Fitriani 221FK04081
Fitri Nurjanah 221FK0468 Tita 221FK04092
Gugun Gunawan 221FK04070 Vini Oktaviani 221FK04041

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2023
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi

Puskesmas riung bandung secara administratif bernaung di bawah

pengelolaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sebagai lembaga teknis daerah

yang berbentuk puskesmas milik Pemerintah Daerah merupakan unsur

penunjang Pemerintah Daerah. Puskesmas Riung Bandung juga merupakan

Kedudukan puskesmas pada sistes kesehatan kota adalah sebagai Unit

pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kota yang bertangguang jawab

menyelenggattakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kota. Puskesmas

Riung Bandung merupakan Puskesmas Faskes Tingkat Pertama BPJS

Kesehatan di Bandung yang berada di Jl. Komp. Riung Bandung Permai

Bandung, Jawa Barat.

1.2 Permasalahan Mitra

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020 kecemasan

merupakan penyebab utama dari ketidakmampuan seorang individu di seluruh

dunia dan gangguan psikiatri akan menyumbang sekitar 15% dari angka

kesakitan global. Amerika telah kehilangan setiap tahunnya uang sejumlah 80

miliar dolar akibat ketidak produktifan yang dikarenakan menderita gangguan

psikiatri (Hidayat et al., 2016). Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar

(Rikesdas) dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2018

menunjukkan bahwa di Indonesia ada 6% atau sekitar 14 juta penduduk untuk

usia 15 tahun keatas yang mengalami gangguan mental emosional yang

ditunjukkan dengan gejala-gejala kecemasan dan depresi dan jumlah tersebut


semakin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Di Indonesia,

berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, prevalensi gangguan mental

emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar 6% dari populasi

yang berumur >15 tahun.

Semakin meningkatnya jumlah lanjut usia di Indonesia akan

menimbulkan permasalahan yang cukup komplek baik dari masalah fisik

maupun psikososial. Masalah psikososial yang paling banyak terjadi pada

lansia seperti kesepian, perasaan sedih, depresi dan ansietas (kecemasan).

Ansietas (kecemasan) termasuk salah satu masalah kesehatan jiwa yang paling

sering muncul. Prevalensi ansietas (kecemasan) di negara berkembang pada

usia dewasa dan lansia sebanyak 50%. Angka kejadian gangguan ansietas di

Indonesia sekitar 39 juta jiwa dari 238 juta jiwa penduduk

Kecemasan dapat dialami oleh siapa saja, karena setiap manusia akan

mengalaminya dan bagaimanapun rasa cemas dalam batas wajar merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Akan tetapi jika

kecemasan seseorang melebihi batas wajar, akan berdampak terganggunya

orang tersebut terhadap kecemasannya. Hal tersebut pada akhirnya akan

berakibat pada ketidakmampuan dirinya berpikir secara rasional. Keadaan

cemas biasanya dipicu oleh situasi-situasi lingkungan tertentu. Seseorang

mungkin akan merasa cemas pada saat mereka mengalami suatu kejadian

yang baru. Maka dari itu diperlukan cara dalam pengendalian kecemasan

untuk mengurangi rasa cemas dengan cara.


Menurut Ramaiah (2017) Ada beberapa Cara mengatasi kecemasan,yaitu

sebagai berikut:

1. Pengendalian diri

2. Segala usaha yang mengendalikan berbagai keinginan pribadi yang sudah

tidak sesuai dengan kondisinya.

3. Dukungan Dukungan dari keluarga dan teman teman dapat memberikan

kesembuhan terhadap Kecemasan.

4. Tindakan Fisik Melakukan kegiatan–kegiatan fisik seperti olahraga akan

sangat baik untuk menghilangkan rasa cemas

5. Tidur Tidur yang cukup dengan tidur enam sampai delapan jam pada

malam hari dapat mengembalikan kesegaran dan kebugaran

6. Mendengarkan Musik Mendengarkan Musik lembut dapat membantu

menenangkan pikiran dan Perasaan.

7. Komsumsi Makanan Keseimbangan mengonsumsi makanan yang

mengandung gizi dan vitamin sangat baik untuk menjaga kesehatan

BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN


2.1. Solusi untuk Penanganan Masalah Masyarakat

Berdasarkan permasalahan mitra yang berhasil diidentifikasi, kelompok

merencanakan beberapa solusi yang diharapkan mampu mewujudkan upaya

dalam mengurangi kecemasan diantaranya adalah dilaksanakannya

Pendidikan Kesehatan mengenai cara pengenddalian kecemasan.

2.2. Luaran yang akan dihasilkan

Target luaran kegiatan Pendidikan Kesehatan di Puskesmas Riung

Bandung adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan pengetahuan masyrakat RW 04 di Wilayah Kerja Puskesmas

Riung Bandung tentang cara pengendalian kecemasan.

2. Pengendalian kecemasan dapat diaplikasikan sehari-hari oleh masyarakat

RW 04 di Wilayah Kerja Puskesmas Riung Bandung


BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Keterlibatan Pihak lain dalam Pelaksanaan Program

1. Puskesmas Riung Bandung

Puskesmas Riung Bandung yang berperan sebagai mitra dan menjadi

fasilitator tempat dilaksanakan Pendidikan Kesehatan.

2. Pengunjung Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat

Masyarakat RW 04 wilayah kerja Puskesmas Riung Bandung

3.2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

a. Pra kegiatan pembelajaran.

 Menyiapkan ruangan dan media

 Menyiapkan waktu

b. Kegiatan membuka pembelajaran

 Memberi salam dan perkenalan

 Kontrak waktu
 Menjelaskan pokok bahasan

 Mengungkapkan tujuan pembelajaran

 Apersepsi

c. Kegiatan inti

 Penyuluh memberikan ceramah sesuai dengan materi penyuluhan

 Sasaran menyimak penyuluhan

 Moderator memberikan kesempatan sasaran untuk bertanya

 Sasaran bertanya dan mengemukakan hal-hal yang belum dipahami

 Sasaran menyimak penjelasan dari penyuluh tentang

hal-hal yang belum dipahami

d. Kegiatan penutup pembelajaran

 Sasaran menjawab pertanyaan penyuluh sebagai evaluasi


 Moderator menyimpulkan materi yang telah disampaikan

 Memberi salam.

3.3. Deskripsi Perubahan yang akan terjadi masyarakat

Dengan dilakukannya Pendidikan Kesehatan ini perubahan yang

diharapkan setelah dilakukannya Pendidikan Kesehatan adalah meningkatnya

pengetahuan pengunjung mengenai manajemen stress.

3.4. Menjaga Keberlanjutan Program

Langkah untuk menjaga keberlanjutan hasil penkes dilakukan dengan

memberikan leaflet kepada peserta penyuluhan. Peserta yang telah mengikuti

Pendidikan Kesehatan kemudian dapat mengingat Kembali materi Pendidikan

Kesehatan yang terdapat pada leaflet yang telah dibagikan.


BAB IV

KEBUTUHAN JENIS KEPAKARAN

4.1. Jenis kepakaran yang diperlukan dalam menyelesaikan persoalan mitra

Kegiatan Pendidikan Kesehatan ini memerlukan peran pakar atau

keahlian. Jenis kepakaran yang diperlukan dalam mendukung

keberlangsungan Pendidikan Kesehatan ini diantaranyapembimbing

akademis dan pembimbing klinis dalam membimbing pembuatan proposal

dan pelaksanaan kegiatan.

4.2. Tim Pengusul dan Uraian tugas

No Nama Lengkap Uraian Tugas

1. Ajeng Restu Rahayu Pemateri

2. Macella Pemateri

3. Ellsa Nadila MC

4. Gugun Gunawan Observer

5. Tita Observer

6. Aradea Amanda Fasilitator

7. Restu Nur Fitriani Notulen

8. Fitri Nurjanah Konsumsi

9. Vini Oktaviani Konsumsi

10. Nawawi Hepni Dokumentasi


BAB V

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1. Anggaran Biaya

No Nama Barang Jumlah Harga

1.

2.

3.

4.

5.2. Jadwal Kegiatan

Waktu

No Kegiatan dan Penyuluh Peserta

Durasi
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai