Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“PERAN PERAWAT DALAM MENGGURANGI PENYALAGUNAAN


NARKOBA DI MASYARAKAT”
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Farmakologi

Disusun oleh:
1. Nadiah Fitriana Putri (P17210211055)
2. Alicia Talita Putri (p17210211057)
3. Jihan Ainaya Baradi (P17210211062)
4. Auliya Fajriyatul Ian Syafrina (P17210211063)
5. Anggun Dyah Pitaloka (P17210213069)
6. Anisa Febina Sela (P17210213070)
7. Aradea Solly Surya Kirana (P17210213074)
8. Dwi Failatul Hasanah (P17210213082)
9. Firyal Suhaila A (P17210213088)
10. Ivan Reza Syahlabi (P17210213090)
11. Mega Wibowo (P17210211092)
12. Miftachul Jannah (P17210213094)
13. Nabila Hana Prilita (P17210213097)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lawang, 25 Januari 2022


Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
BAB I

1.1 Latar Belakang


Narkoba yang pada awal kemunculannya sebagai zat yang dapat meringankan
dan meredakan rasa sakit berubah fungsi menjadi zat yang membahayakan dan
penggunaan zat atau obat tanpa petunjuk tenaga kesehatan merupakan
penyalahgunaan. Narkoba adalah setiap zat yang apabila masuk ke dalam tubuh
mahluk hidup akan menyebabkan perubahan baik secara fisik maupun psikologis.
Sedangkan menurut BKKBN, narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan
dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan,
dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Peran tenaga kesehatan bersama pemerintah dan instansi terkait dituntut dapat
menyelesaikan dan meminimalkan kasus tentang pemakaian narkoba di
Indonesia. Untuk itu tenaga kesehatan khususnya perawat juga turut dalam
mengatasi permasalahan khususnya penyalahgunaan Narkoba. Perawat
merupakan salah satu pemberi pelayanan kesehatan yang mempunyai kontribusi
dalam meningkatkan status kesehatan bangsa. Perawat mempunyai peran di
antaranya sebagai pemberi pelayanan (care provider), pendidik, konselor,
advocate, kolabolator dan change agent. Perawat dituntut mampu untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui
kegiatan promosi kesehatan. Salah satu peran dan fungsi perawat dalam promosi
kesehatan adalah sebagai edukator. Perawat dapat memberikan edukasi pada
masyarakat secara luas terkait dengan masalah kesehatan.

Promosi kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan


kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya pesan
tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang baik. Dalam pemberian
pendidikan dan promosi kesehatan, diperlukan adanya media atau alat bantu
dalam memudahkan penyampaian materi yang akan disampaikan kepada
audiens. Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik
dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peran perawat dalam menangani kasus penyalahgunaan NAPZA
2. Apa saja masalah global yg terjadi di negara maju/berkembang
3. Bagaimana kasus penyalahgunaan NAPZA di Indonesia
4. Apa saja tujuan Tenaga kesehatan dalam menangani kasus penyalahgunaan NAPZA
5. Bagaimana peran perawat dalam kasus penyalagunaan NAPZA
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui gambaran peran perawat dalam penanganan Narkotika, Psikotropika
dan Zat adiktif lain di Puskesmas Kota Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 orang yang
merupakan perawat umum yang bekerja di seluruh Puskesmas Kota Yogyakarta.
Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Data diperoleh dengan menggunakan
kuesioner peran perawat. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi.

Anda mungkin juga menyukai