Keperawatan Anak
Oleh:
Kelompok 1
Kelas : 3B
PADANG
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita
dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besar nya kepada Bapak dan Ibu Dosen yang
telang membimbing kami sehingga bisa menyelaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama proses pengerjaan makalah
ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini. Saya
menyadari bahwasanya masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang para pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun dan memotivasi bagi saya kedepannya.
Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah saya selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Akhir kata saya mengucapkan sekian dan terimakasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3. Tujuan......................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1. Definisi....................................................................................................................5
2.2. Tujuan Palliative care..............................................................................................5
2.3. Karakteristik Perawatan Palliatif Care....................................................................6
2.4. Perawatan Palliatif Care Pada Anak........................................................................6
2.5. Trend dan Issue Keperawatan Paliatif Pada Anak..................................................8
BAB III........................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
3
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan pada pasien dengan
penyakit yang dapat membatasi hidup mereka atau penyakit terminal dimana
penyakit ini sudah tidak lagi merespon terhadap pengobatan yang dapat
memperpanjang hidup (Robert, 2003). Perawatan paliatif merupakan perawatan
yang berfokus pada pasien dan keluarga dalam mengoptimalkan kualitas hidup
dengan mengantisipasi, mencegah, dan menghilangkan penderitaan. Perawatan
paliatif mencangkup seluruh rangkaian penyakit termasuk fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan kebutuhan spiritual serta untuk memfasilitasi otonomi
pasien, mengakses informasi, dan pilihan (National Consensus Project for Quality
Palliative Care, 2013). Pada perawatan paliatif ini, kematian tidak dianggap
sebagai sesuatu yang harus di hindari tetapi kematian merupakan suatu hal yang
harus dihadapi sebagai bagian dari siklus kehidupan normal setiap yang bernyawa
(Nurwijaya dkk, 2010).
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
4
Perawatan paliatif (dari bahasa Latin''palliare,''untuk jubah) adalah setiap
bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan
keparahan gejala penyakit, daripada berusaha untuk menghentikan, menunda,
atau sebaliknya perkembangan dari penyakit itu sendiri atau memberikan
menyembuhkan. Tujuannya adalah untuk mencegah dan mengurangi penderitaan
dan meningkatkan kualitas hidup orang menghadapi yang serius, penyakit yang
kompleks.
Perawat paliatif melakukan pendekatan yang
bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak anak ) dan
keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa,dengan cara
meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini,pengkajian yang
sempurna ,dan penata laksanaan nyeri serta masalah lainya baik
fisik,psikologis ,sosial atau spiritual (WHO, 2016).
5
5. Membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat.
6. Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit dan
setelah kematian.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
keluarganya, termasuk konseling masa duka cita, jika diindikasikan.
8. Meningkatkan kualitas hidup, dan mungkin juga secara positif
memengaruhi perjalanan penyakit.
9. Bersamaan dengan terapi lainnya yang ditujukan untuk memperpanjang
usia, seperti kemoterapi atau terapi radiasi, dan mencakup penyelidikan yang
diperlukan untuk lebih memahami dan mengelola komplikasi klinis yang berat
1). Komunikasi : dalam hal ini anak sangat perlu di ajak untuk berko -
munikasi atau berbicara dengan yang lain terutama oleh kedua orang tua
karena dengan orang tua mengajak anak berkomunikasi /berbicara anak
merasa bahhwa ia tidak sendiri dan ia merasa ditemani.
2). Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi
penyakit tersebut.
3). Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar saudara kandung mau
ikut berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat, Keempat, Soccial
support meningkatkan koping. (Arnold, 1998).
- Pada anak pra sekolah, anak mengartikan kematian sebagai : kematian adalah
sudah tidak ada nafas, dada dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa
berjalan seperti layaknya orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum
mati / meninggal. Kebanyakan anak- anak( anak yang menderita penyakit
terminal ) membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan
6
merasa di tinggalkan. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya
sensitife dan simpati, mendukunng apa yang anak rasakan.
(White, 2010).
e. Support (Dukungan)
Dukungan sangat diperlukan dan sangat dibutukan oleh anak yang mengidap
penyakit terminal, siapa saja yang terlibat harus mendukung disini yaitu orang
tua, teman- teman , orang tua yang lainnya (kakek, nenek, tante, paman), dan
grife suport group. (Doyle, Hanks and Macdonald, 2003, 1113)
7
penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna,
dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial
atau spiritual. (World Health Organization (WHO) 2016)
1. Hospice Care
Hospice care adalah suatu tempat perawatan pasien terminal (stadium akhir)
dimana pengobatan terhadap penyakitnya tidak diperlukan lagi. Perawatan ini
bertujuan meringankan penderitaan dan rasa tidak nyaman dari pasien,
berlandaskan pada aspek bio-psiko-sosial-spiritual. (Hospice Home Care, 2011).
Perawatan yang diberikan pada pasien terminal dengan kategori anak ini dapat
berbeda :
- Fase lahir sampai 12 bulan (bayi) : Anak pada usia ini paling sensitif
terhadap lingkungan seperti nada suara, sentuhan, dan gerakan tiba-tiba.
Ketakutan terbesarnya adalah terpisah dari orang tua mereka, orang tua bisa
membawa boneka favorit atau selimut ke pelayanan dalam perawatan untuk
menenangkan anak. Kehadiran dan ikatan waktu orang tua menjadi bagian paling
penting pada fase anak usia ini.
- Fase 2 sampai 5 tahun : Anak pada usia ini termasuk mandiri dan ingin
membuat pilihan, perawat dan keluarga dapat memfasilitasi anak dengan
memberikan kenyamanan dan suatu latihan atau terapi bermain kepada anak
seperti menggambar atau mewarnai sesuai dengan keinginannya, agar tumbuh
kembangnya anak tidak mengalami gangguan atau masalah juga walaupun ia
sudah terdiagnosis penyakit terminal.
8
- Fase 5 sampai 12 tahun : Pada fase ini, anak dapat berpisah dengan
lingkungan yang dicintainya, yakni keluarga dan sekolah (teman-teman). Sebagai
perawat atau keluarga pasien kita dapat menghadirkan teman-teman pasien untuk
masih dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-temannya.
- Fase 12 tahun ke atas : memberi anak-anak dalam kelompok usia ini privasi
mereka selama perawatan dan juga menghadirkan orang-orang terdekat dan
teman-temannya untuk dapat memberikan dukungan mereka.
2). CNPC
3). Home care : dapat dilakukan pada anak yang tidak ingin dirawat di rumah
sakit, dan tidak ingin jauh dengan orang tua atau keluarganya. Dapat dengan
mendatangkan tenaga pelayanan kesehatan palliatif ke rumah. Tetapi juga dibutuhkan
biaya yang cukup mahal.
9
Peran radioterapi pada palliative care terutama adalah untuk mengatasi nyeri, yaitu
nyeri yang disebabkan oleh infiltrasi tumor local.
c. Terapi Musik
d. Psikoterapi
Gangguan citra diri yang berkaitan dengan dampak perubahan citra fisik, harga
diri dengan citra fungsi sosial, fungsi fisiologis, dan sebagainya dapat dicegah /
dikurangi dengan melakukan penanganan antisipatorik yang memadai. Tetapi hal ini
belum dapat dilaksanakan secara optimal karena kondisi kerja yang belum
memungkinkan.
e. Hipnoterapi
10
Hipnoterapi merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari
manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan perilaku. Hipnoterapi
bisa bermanfaat dalam menerapi banyak gangguan psikologis-organis seperti hysteria,
stress, fobia (ketakutan terhadap benda-benda tertentu atau keadaan tertentu),
gangguan kecemasan, depresi, perilaku merokok, dan lain-lain.
Terapi musik, teknik psikoterapi, dan hipnoterapi dapat diberikan kepada anak
usia sekolah (12 tahun keatas) dengan penyakit terminal, karena anak pada usia
ini sudah bisa untuk merasakan, sudah dapat untuk diberi pengarahan atau
pengertian, sehingga dengan terapi ini dapat memberikan kenyamanan atau
pengalihan dari rasa sakitnya dan meningkatkan kualitas hidup anak.
Ada beberapa isu terkait Perawatan Paliatif (Palliative Care) baik hal itu tentang
pasien maupun perawat.
Di Indonesia hanya penyakit yang terkait dengan Kanker saja yang memperoleh
perawatan palliatif dan tidak membuat keputusan tentang penyakit kronis yang lebih
parah dari kanker untuk pasien mendapatakan perawatan palliatif tersebut.
Isu atau masalah yang kedua yaitu terkait dengan dimensi kualitas hidup pasien,
dimana sudah disebutkan diawal, bahwa salah satu dimensi kualitas hidup pasien ada
yang berkaitan dengan Spiritual. Salah satu tugas perawat dalam aspek spiritual
tersebut yaitu dengan membimbing pasien yang akan meninggal di hari itu, di detik-
detik akhirnya untuk mengucapkan kalimat berbau spiritual yang sesuai dengan
kepercayaannya. Misal, untuk Pasien beragama Islam, maka di detik-detik akhirnya,
perawat membantu membimbingnya mengucapkan Syahadat sehingga pada saat
11
kematiannya, beliau dapat meninggal secara Khusnul Khotimah dan Damai
(Peaceful/Good Death).
3) . Yaitu tentang jumlah Rumah Sakit yang dapat memberikan Perwataan Paliatif
dan Jumlah Hospice di Indonesia.
6) Banyak orang tua juga akan melakukan usaha apapun agar anaknya bisa sembuh,
dengan melakukan berbagai prosedur terapi yang berdampak anak akan semakin
tersiksa.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13