Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN PALIATIF PADA ANAK

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Anak

Oleh:

Kelompok 1

1. Rani octalya (201211728) 8. Netalia (201211710)


2. Fitri Perdana Anggraini (201211723) 9. Rahmi safarita (201211763
3. Fika Kurniawati (201211707) 10. Nur fadhilah (201211745)
4. Triwilly N. (201211716) 11. Nanda Annisa P (201211765)
5. Dini alfit (201211704) 12. Endang (201211730)
6. Mestika (201211732) 13. Mujurniati (201211709)
7. Yulia novita sari (201211734) 14. Atrisya Tania Rahma

Kelas : 3B

Dosen Pengampu : Ns. Velga Yazia, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MERCUBAKTIJAYA

PADANG

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita
dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besar nya kepada Bapak dan Ibu Dosen yang
telang membimbing kami sehingga bisa menyelaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini dibuat dengan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama proses pengerjaan makalah
ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini. Saya
menyadari bahwasanya masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang para pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun dan memotivasi bagi saya kedepannya.
Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah saya selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Akhir kata saya mengucapkan sekian dan terimakasih.

Padang, 04 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3. Tujuan......................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1. Definisi....................................................................................................................5
2.2. Tujuan Palliative care..............................................................................................5
2.3. Karakteristik Perawatan Palliatif Care....................................................................6
2.4. Perawatan Palliatif Care Pada Anak........................................................................6
2.5. Trend dan Issue Keperawatan Paliatif Pada Anak..................................................8
BAB III........................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

3
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan pada pasien dengan
penyakit yang dapat membatasi hidup mereka atau penyakit terminal dimana
penyakit ini sudah tidak lagi merespon terhadap pengobatan yang dapat
memperpanjang hidup (Robert, 2003). Perawatan paliatif merupakan perawatan
yang berfokus pada pasien dan keluarga dalam mengoptimalkan kualitas hidup
dengan mengantisipasi, mencegah, dan menghilangkan penderitaan. Perawatan
paliatif mencangkup seluruh rangkaian penyakit termasuk fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan kebutuhan spiritual serta untuk memfasilitasi otonomi
pasien, mengakses informasi, dan pilihan (National Consensus Project for Quality
Palliative Care, 2013). Pada perawatan paliatif ini, kematian tidak dianggap
sebagai sesuatu yang harus di hindari tetapi kematian merupakan suatu hal yang
harus dihadapi sebagai bagian dari siklus kehidupan normal setiap yang bernyawa
(Nurwijaya dkk, 2010).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu palliative care?


2. Bagaimana tujuan dari palliative care?
3. Bagaiamana karakteristik dari palliative care?
4. Bagaimana perawatan palliative care pada anak?
5. Bagaimana trend dan issue keperawatan palliative care pada anak?

1.3. Tujuan

- Untuk mengetahui definisi dari palliative care


- Untuk mengetahui tujuan dari palliative care
- Untuk mengetahui karakteristik dari palliative care
- Untuk mengetahui bagaimana perawatan palliative care pada anak
- Untuk mengetahui bagaiamana trend dan issue keperawatan palliatve care pada
anak

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

4
Perawatan paliatif (dari bahasa Latin''palliare,''untuk jubah) adalah setiap
bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan
keparahan gejala penyakit, daripada berusaha untuk menghentikan, menunda,
atau sebaliknya perkembangan dari penyakit itu sendiri atau memberikan
menyembuhkan. Tujuannya adalah untuk mencegah dan mengurangi penderitaan
dan meningkatkan kualitas hidup orang menghadapi yang serius, penyakit yang
kompleks.
Perawat paliatif melakukan pendekatan yang
bertujuan  meningkatkan   kualitas hidup pasien (dewasa dan anak anak ) dan
keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa,dengan cara
meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini,pengkajian yang
sempurna ,dan penata laksanaan nyeri serta masalah lainya baik
fisik,psikologis ,sosial atau spiritual (WHO, 2016).

2.2. Tujuan Palliative care

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan lagi bahwa pelayanan


paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :
1.      Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses
yang normal.
2.      Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3.      Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4.      Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
5.      Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6.      Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga

2.3. Karakteristik Perawatan Palliatif Care

1. Mengurangi rasa sakit dan keluhan lain yang mengganggu.


2. Menghargai kehidupan dan menyambut kematian sebagai proses yang
normal.
3. Tidak berusaha mempercepat atau menunda kematian.
4. Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam perawatan
pasien.

5
5. Membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat.
6. Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit dan
setelah kematian.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
keluarganya, termasuk konseling masa duka cita, jika diindikasikan.
8. Meningkatkan kualitas hidup, dan mungkin juga secara positif
memengaruhi perjalanan penyakit.
9. Bersamaan dengan terapi lainnya yang ditujukan untuk memperpanjang
usia, seperti kemoterapi atau terapi radiasi, dan mencakup penyelidikan yang
diperlukan untuk lebih memahami dan mengelola komplikasi klinis yang berat

2.4. Perawatan Palliatif Care Pada Anak

1) Palliative Care Penderita Penyakit Terminal Pada Anak

a. Kebutuhan Anak Yang Terminal

1). Komunikasi : dalam hal ini anak sangat perlu di ajak untuk berko -
munikasi atau berbicara dengan yang lain terutama oleh kedua orang tua
karena dengan orang tua mengajak anak berkomunikasi /berbicara anak
merasa bahhwa ia tidak sendiri dan ia merasa ditemani.
2). Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi
penyakit tersebut.
3). Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar saudara kandung mau
ikut berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat, Keempat, Soccial
support meningkatkan koping. (Arnold, 1998).

b. Menjelaskan Kematian Pada Anak

- Pada anak pra sekolah, anak mengartikan kematian sebagai : kematian adalah
sudah tidak ada nafas, dada dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa
berjalan seperti layaknya orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum
mati / meninggal. Kebanyakan anak- anak( anak yang menderita penyakit
terminal ) membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan

6
merasa di tinggalkan. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya
sensitife dan simpati, mendukunng apa yang anak rasakan.
(White, 2010).

d. Perbedaan Anak Dan Dewasa Dalam Mengartikan Kematian


 Perbedaan anak dan dewasa dalam mengartikan kematian dalam
kehidupan adalah jangka berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang
arti kematian, anak tidak memiliki kematangan emosional dalam
mempersepsikan tentang arti kematian, mekanisme koping pada anak
belum terbentuk, anak di ajak berdiskusi mengenai / tentang tuhan,
surga, dan benda-benda yang tidak terlihat. (Ferrell, & Coyle, 2007:
1194) .

e. Support (Dukungan)

Dukungan sangat diperlukan dan sangat dibutukan oleh anak yang mengidap
penyakit terminal, siapa saja yang terlibat harus mendukung disini yaitu orang
tua, teman- teman , orang tua yang lainnya (kakek, nenek, tante, paman), dan
grife suport group. (Doyle, Hanks and Macdonald, 2003, 1113)

2.5. Trend dan Issue Keperawatan Paliatif Pada Anak

 Perkembangan Perawatan Paliatif Di Indonesia


Tanggal 6 oktober seluruh masyarakat dunia memperingati world
hospice palliative care day,hari perawatan hospice dan paliatif sedunia. Di
indonesia perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19 febuary 1992 di RS
Dr.soetomo ( Surabaya) di susul RS cipto mangunkusumo ( jakarta) , RS
kanker dharmais  (jakarta) ,RS wahidin sudirohusod (makasar)  di rs
dr ,soetomo perawatan paliatif dilakukan oleh oleh pusat pengembagan
paliatif dan bebas nyeri,pelayanan yang diberikan meliputi rawat jalan ,rawat
inap (konsultatif ) ,rawat rumah ,day care,dan respite care.
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan
kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam
menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan

7
penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna,
dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial
atau spiritual. (World Health Organization (WHO) 2016)

A. Trend Keperawatan Paliatif Pada Anak

1. Hospice Care

Hospice care adalah suatu tempat perawatan pasien terminal (stadium akhir)
dimana pengobatan terhadap penyakitnya tidak diperlukan lagi. Perawatan ini
bertujuan meringankan penderitaan dan rasa tidak nyaman dari pasien,
berlandaskan pada aspek bio-psiko-sosial-spiritual. (Hospice Home Care, 2011).
Perawatan yang diberikan pada pasien terminal dengan kategori anak ini dapat
berbeda :

- Fase lahir sampai 12 bulan (bayi) : Anak pada usia ini paling sensitif
terhadap lingkungan seperti nada suara, sentuhan, dan gerakan tiba-tiba.
Ketakutan terbesarnya adalah terpisah dari orang tua mereka, orang tua bisa
membawa boneka favorit atau selimut ke pelayanan dalam perawatan untuk
menenangkan anak. Kehadiran dan ikatan waktu orang tua menjadi bagian paling
penting pada fase anak usia ini.

- Fase 2 sampai 24 bulan : Anak-anak pada usia ini mulai mengembangkan


kemampuan kepercayaan mereka, dalam hal ini pendekatan perawat dan keluarga
terutama orang tua sangat penting untuk tidak menimbulkan peningkatan stress
pada anak, sehingga anak menjadi lebih nyaman dan aman selama melalui fase
terminalnya.

- Fase 2 sampai 5 tahun : Anak pada usia ini termasuk mandiri dan ingin
membuat pilihan, perawat dan keluarga dapat memfasilitasi anak dengan
memberikan kenyamanan dan suatu latihan atau terapi bermain kepada anak
seperti menggambar atau mewarnai sesuai dengan keinginannya, agar tumbuh
kembangnya anak tidak mengalami gangguan atau masalah juga walaupun ia
sudah terdiagnosis penyakit terminal.

8
- Fase 5 sampai 12 tahun : Pada fase ini, anak dapat berpisah dengan
lingkungan yang dicintainya, yakni keluarga dan sekolah (teman-teman). Sebagai
perawat atau keluarga pasien kita dapat menghadirkan teman-teman pasien untuk
masih dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-temannya.

- Fase 12 tahun ke atas : memberi anak-anak dalam kelompok usia ini privasi
mereka selama perawatan dan juga menghadirkan orang-orang terdekat dan
teman-temannya untuk dapat memberikan dukungan mereka.

2). CNPC

adalah program yang menggabungkan kekuatan relawan kesehatan masyarakat


dan tenaga kesehatan puskesmas. Ibu-ibu kader, Karang Taruna, dokter, dan perawat
mendapat pelatihan keterampilan asuhan paliatif dasar, Rachel House menyediakan
asuhan paliatif bagi anak-anak dengan penyakit serius dan membatasi hidup, seperti
kanker dan HIV/AIDS, dari keluarga prasejahtera dan sejumlah komunitas yang
paling terpinggirkan di Jakarta dan sekitarnya.

3). Home care : dapat dilakukan pada anak yang tidak ingin dirawat di rumah
sakit, dan tidak ingin jauh dengan orang tua atau keluarganya. Dapat dengan
mendatangkan tenaga pelayanan kesehatan palliatif ke rumah. Tetapi juga dibutuhkan
biaya yang cukup mahal.

 Terapi yang dapat diberikan kepada pasien terminal :

a. Terapi Paliatif Radiasi

Terapi paliatif radiasi merupakan salah satu metode pengobatan dengan


menggunakan radiasi / sinar untuk mematikan sel kanker yang akan membantu
pencegahan terhadap terjadinya kekambuhan. Terapi radiasi dapat diberikan melalui
dua cara. Pertama dengan menggunakan cara radiasi eksterna, dan kedua dengan
brakiterapi. Radiasi eksterna adalah suatu teknik radiasi dimana sumber radiasi berada
di luar tubuh pasien. Radiasi ini menggunakan suatu mesin yang mengeluarkan radiasi
yang ditujukan kearah sel kanker. Brakiterapi adalah suatu teknik radiasi dimana
sumber radiasi diletakkan di dalam tubuh pasien dekat dengan sel kanker tersebut.

9
Peran radioterapi pada palliative care terutama adalah untuk mengatasi nyeri, yaitu
nyeri yang disebabkan oleh infiltrasi tumor local.

b. Terapi Paliatif Kemoterapi

Pemakaian kemoterapi pada stadium paliatif adalah untuk memperkecil masa


tumor dan kanker dan untuk mengurangi nyeri, terutama pada tumor yang
kemosensitif. Beberapa jenis kanker yang sensitive terhadap kemoterapi dan mampu
menghilangkan nyeri pada lymphoma. Myeloma, leukemia, dan kanker
tentis.Pertimbangan pemakaian kemoterapi paliatif harus benar-benar
dipertimbangkan dengan menilai dan mengkaji efek positif yang diperoleh dari
berbagai aspek untuk kepentingan pasien.

c. Terapi Musik

Alunan musik dapat mempercepat pemulihan penderita stroke, demikian hasil


riset yang dilakukan di Finlandia. Penderita stroke yang rajin mendengarkan music
setiap hari, menurut hasil riset itu ternyata mengalami Peningkatan pada ingatan
verbalnya dan memiliki mood yang lebih baik dari pada penderita yang tidak
menikmati musik. Musik memang telah lama digunakan sebagai salah satu terapi
kesehatan, penelitian di Finlandia yang dimuat dalam Jurnal Brain itu adalah riset
pertama yang membuktikan efeknya pada manusia. Temuan ini adalah bukti pertama
bahwa mendengarkan music pada tahap awal pasca stroke dapat meningkatkan
pemulihan daya kognitif dan mencegah munculnya perasaan negative.

d. Psikoterapi

Gangguan citra diri yang berkaitan dengan dampak perubahan citra fisik, harga
diri dengan citra fungsi sosial, fungsi fisiologis, dan sebagainya dapat dicegah /
dikurangi dengan melakukan penanganan antisipatorik yang memadai. Tetapi hal ini
belum dapat dilaksanakan secara optimal karena kondisi kerja yang belum
memungkinkan.

e. Hipnoterapi

10
Hipnoterapi merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari
manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan perilaku. Hipnoterapi
bisa bermanfaat dalam menerapi banyak gangguan psikologis-organis seperti hysteria,
stress, fobia (ketakutan terhadap benda-benda tertentu atau keadaan tertentu),
gangguan kecemasan, depresi, perilaku merokok, dan lain-lain.

 Terapi musik, teknik psikoterapi, dan hipnoterapi dapat diberikan kepada anak
usia sekolah (12 tahun keatas) dengan penyakit terminal, karena anak pada usia
ini sudah bisa untuk merasakan, sudah dapat untuk diberi pengarahan atau
pengertian, sehingga dengan terapi ini dapat memberikan kenyamanan atau
pengalihan dari rasa sakitnya dan meningkatkan kualitas hidup anak.

B. Issue Keperawatan Palliatif Pada Anak

Ada beberapa isu terkait Perawatan Paliatif (Palliative Care) baik hal itu tentang
pasien maupun perawat.

1) . Yaitu tentang pasien-pasien dengan penyakit apa saja yang seharusnya


mendapatkan Perawatan Paliatif.

Di Indonesia hanya penyakit yang terkait dengan Kanker saja yang memperoleh
perawatan palliatif dan tidak membuat keputusan tentang penyakit kronis yang lebih
parah dari kanker untuk pasien mendapatakan perawatan palliatif tersebut.

2) . Terkait dengan dimensi kualitas hidup pasien yaitu spiritual.

Isu atau masalah yang kedua yaitu terkait dengan dimensi kualitas hidup pasien,
dimana sudah disebutkan diawal, bahwa salah satu dimensi kualitas hidup pasien ada
yang berkaitan dengan Spiritual. Salah satu tugas perawat dalam aspek spiritual
tersebut yaitu dengan membimbing pasien yang akan meninggal di hari itu, di detik-
detik akhirnya untuk mengucapkan kalimat berbau spiritual yang sesuai dengan
kepercayaannya. Misal, untuk Pasien beragama Islam, maka di detik-detik akhirnya,
perawat membantu membimbingnya mengucapkan Syahadat sehingga pada saat

11
kematiannya, beliau dapat meninggal secara Khusnul Khotimah dan Damai
(Peaceful/Good Death).

3) . Yaitu tentang jumlah Rumah Sakit yang dapat memberikan Perwataan Paliatif
dan Jumlah Hospice di Indonesia.

Jumlah Hospice yang sedikit di Indonesia. Padahal, hospice merupakan tempat


dimana pasien dengan penyakit stadium terminal yang tidak dapat dirawat di rumah
dengan kata lain keadaannya sudah parah dapat dirawat di sana. Hospice ini
merupakan tempat dimana pasien dirawat inap, namun tempat tersebut bukanlah
sebuah rumah sakit. Melainkan suatu tempat yang memang di khususkan untuk pasien
dengan penyakin kronis dan terminal untuk mendapatkan perawatan seperti di rumah
sendiri.

4) . Pengetahuan masyarakat tentang perawatan paliatif masih minim. 

5) Masyarakat menganggap bahwa memberikan perawatan paliatif artinya tidak


sayang lagi dengan pasien karena anggota keluarga yang sakit tidak dirawat di rumah
sakit malah dibiarkan dirumah.

6) Banyak orang tua juga akan melakukan usaha apapun agar anaknya bisa sembuh,
dengan melakukan berbagai prosedur terapi yang berdampak anak akan semakin
tersiksa. 

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Perawat paliatif melakukan pendekatan yang bertujuan  meningkatkan   kualitas


hidup pasien (dewasa dan anak anak ) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang
mengancam jiwa,dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi
dini,pengkajian yang sempurna ,dan penata laksanaan nyeri serta masalah lainya baik
fisik,psikologis ,sosial atau spiritual (WHO, 2016).

12
DAFTAR PUSTAKA

Niken Apdiningsih (2019). trend dan issue keperawatan palliatif.


https://www.scribd.com/document/441397105/MAKALAH-TREND-ISSUE-
PALIATIF-II
WEDNESDAY, 23 DECEMBER 2020. Makalah Trend dan issue.
https://jazirahkomputer.blogspot.com/2020/12/makalah-tren-dan-issue-dalam.html
Dra, Ni Ketut Mendri, Agus Sarwo Prayogi. Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit
dan Risiko Tinggi. Pustaka Baru Press.

13

Anda mungkin juga menyukai