Anda di halaman 1dari 9

PERAN PERAWAT

DALAM TERAPI
KOMPLEMENTER
RAHMI EKA PUTRI
171211302
3A S1 KEPERAWATAN
Pengertian Konsep Complementer dan Alternatif
Terapi
 Terapi non-konvensional merupakan salah satu dari terapi medis alternatif atau
komplementer. Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua
terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang
direkomendasikan oleh penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry,
Potter, 2009).
 Walaupun demikian ada perbedaan antara alternatif dan komplementer.Terapi
alternatif adalah terapi di luar terapi konvensional. Sementara komplementer
berarti pelengkap bagi terapi konvensional yang ada dan telah terbukti
bermanfaat.
 Terapi komplementer ada yang invasif dan noninvasif. Contoh terapi
komplementer invasif adalah akupuntur dan cupping (bekam basah) yang
menggunakan jarum dalam pengobatannya. Sedangkan jenis non-invasif seperti
terapi energi (reiki, chikung, taichi, prana, terapi suara), terapi biologis (herbal,
terapi nutrisi, food combining, terapi jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi
sentuhan modalitas; akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi
lainnya (Hitchcock et al., 1999)
National Center for Complementary/ Alternative Medicine
(NCCAM) membuat klasifikasi dari berbagai terapi dan sistem
pelayanan dalam lima kategori.

 Kategori pertama, mind-body therapy yaitu memberikan intervensi dengan berbagai teknik untuk
memfasilitasi kapasitas berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh misalnya perumpamaan
(imagery), yoga, terapi musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai chi, dan terapi seni.
 Kategori kedua, Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang mengembangkan
pendekatan pelayanan biomedis berbeda dari Barat misalnya pengobatan tradisional Cina, Ayurvedia,
pengobatan asli Amerika, cundarismo, homeopathy, naturopathy.
 Kategori ketiga dari klasifikasi NCCAM adalah terapi biologis, yaitu natural dan praktik biologis dan
hasil-hasilnya misalnya herbal, makanan).
 Kategori keempat adalah terapi manipulatif dan sistem tubuh. Terapi ini didasari oleh manipulasi dan
pergerakan tubuh misalnya pengobatan kiropraksi, macam-macam pijat, rolfing, terapi cahaya dan warna,
serta hidroterapi. Terakhir, terapi energi yaitu terapi yang fokusnya berasal dari energi dalam tubuh
(biofields) atau mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan,
reiki, external qi gong, magnet.
 Kategori kelima ini biasanya dijadikan satu kategori berupa kombinasi antara biofield dan
bioelektromagnetik (Snyder & Lindquis, 2002).
NEXT

 Klasifikasi lain menurut Smith et al (2004) meliputi gaya hidup


(pengobatan holistik, nutrisi), botanikal (homeopati, herbal,
aromaterapi); manipulatif (kiropraktik, akupresur & akupunktur,
refleksi, massage); mind-body (meditasi, guided imagery,
biofeedback, color healing, hipnoterapi). Jenis terapi komplementer
yang diberikan sesuai dengan indikasi yang dibutuhkan. Contohnya
pada terapi sentuhan memiliki beberapa indikasinya seperti
meningkatkan relaksasi, mengubah persepsi nyeri, menurunkan
kecemasan, mempercepat penyembuhan, dan meningkatkan
kenyamanan dalam proses kematian (Hitchcock et al., 1999).
Peran Keperawatan dalam Terapi Alternatif
dan Latihan
1. Meningkatkan kemampuan merawat pasien
Tema pertama yang peneliti analisa dari hasil penelitian
pengalaman perawat dalam menerapkan terapi complementary
alternative medicine pada pasien stroke adalah meningkatkan
kemampuan merawat pasien dengan tiga subtema yaitu merawat
pasien tanpa obat, merawat pasien dengan terapi alternatif, dan
menunjukkan kepedulian kepada pasien.
Merawat pasien tanpa obat.
Merawat pasien dengan terapi alternative.
Menunjukkan kepedulian kepada pasien.
NEXT
2. Membantu mengatasi keluhan pasien
Tema kedua dari hasil penelitian ini adalah membantu mengatasi keluhan
pasien dengan tiga subtema yaitu, keluhan nyeri pasien, menurunkan cemas
dan stres, dan meningkatkan pergerakan ekstremitas.
Keluhan nyeri pasien
Menurunkan Stres dan Cemas
Meningkatkan Pergerakan ekstremitas

3. Perawat memberikan informasi tentang terapi alternative kepada pasien


Tema ketiga dari hasil penelitian ini adalah perawat memberikan informasi
tentang terapi alternatif kepada pasien.
Menjelaskan manfaat terapi alternatif untuk pasien
Menjelaskan terapi alternatif tidak mengandung unsur mistis dan agama
NEXT
4. Perawat Memberikan terapi sesuai standar
Tema keempat dari hasil penelitian ini adalah perawat memberikan terapi
sesuai standar. Tema ini mempunyai dua subtema yaitu menjelaskan
tentang tindakan yang akan diberikan dan mendapatkan persetujuan
pasien
Menjelaskan tentang tindakan yang akan diberikan
Mendapatkan persetujuan pasien

5. Menambah penghasilan dan relasi


Tema ini mempunyai dua subtema yaitu mendapatkan tambahan
penghasilan, dan menambah teman baru dari sesama profesi dan profesi
lain.
Mendapatkan tambahan penghasilan
Menambah teman baru dari sesama profesi dan profesi lain
NEXT
6. Merasakan kebahagiaan dan kepuasan
Tema keenam yang peneliti analisa dalam pengalaman perawat dalam
menerapkan terapi complementary alternative medicine pada pasien
stroke yaitu merasakan kebahagiaan dan kepuasaan. Tema ini mempunyai
dua subtema yaitu perasaan puas dan bahagia

7. Hambatan menerapkan terapi alternatif


Tema ketujuh yang peneliti analisa dalam pengalaman perawat dalam
menerapkan terapi complementary alternative medicine pada pasien
stroke yaitu hambatan menerapkan terapi alternatif. Tema ini mempunyai
dua subtema yaitu biaya pelatihan dan rutinitas kerja.
TERIMA
TERIMAKASIH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai