Anda di halaman 1dari 31

KONSEP KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

Staf Departemen Keperawatan Komunitas FIK UI.

Disampaikan dalam Pelatihan Keperawatan Komplementer di Keluarga.


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Masyarakat dengan masalah kesehatan fisik ataupun
jiwa,
mulai meningkat beralih ke terapi komplementer

(Australian Bureau of Statistics, July 2006; Smith, 2009)

2
Isu di berbagai negara
• United Kingdom
Hasil survey 10% warga mengunjungi terapis komplementer dalam 12 bulan
terakhir (Thomson and Coleman, 2004)
• United States
1 dari 3 orang menggunakan terapi komplementer sebagai bagian dari
regimen kesehatan (Tindle et al., 2005)
• Australia
Survey Nasional di tahun 2004-2005 terjadi peningkatan dari 2,8% tahun 1995
menjadi 3.8% populasi (748,000 jiwa) mengkonsultasikan terapi
komplementer selama 2 minggu.
• Indonesia? HPHI (Himpunan Perawat Holistik Indonesia)?
3
DASAR HUKUM
• Permenkes RI No. 1109/MENKes/PER/IX/2007: penyelenggaraan pengobatan
komplementer-alternatif di faskes
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat, pasal 8 (ayat 3 dst)
• Permen 39/2016 tentang Pedoman penyelenggaraan program Indonesia
sehat dengan pendekatan keluarga
• UU Keperawatan No. 38 tahun 2014 Pasal 30

4
“ Terapi komplementer merupakan terapi yang
digunakan untuk melengkapi praktik perawatan
kesehatan konvensional, termasuk cara pengobatan
seperti terapi herbal, dan pengobatan manual

seperti refleksi dan akupuntur



College of Nurses of Ontario/CNO (2014)

5
Terapi komplementer sering disebut: pengobatan komplementer dan
alternatif/Complementary and alternative medicine (CAM). Beberapa
kategori & definisi CAM menurut Kramlich (2014)

• Komplementer merupakan cara atau terapi tambahan bersamaan


dengan pengobatan konvensional.
• Alternatif cara atau terapi tambahan yang menggantikan
pengobatan konvensional.
• Tradisional merupakan sistem penyembuhan secara kultural yang
telah digunakan selama ribuan tahun.
• Integratif merupakan integrasi dari praktik tambahan dari pengobatan
konvensional dan promosi kesehatan.
6
Terapi Modalitas

• Terapi: usaha untuk memulihkan kesehatan orang yg sedang


sakit; pengobatan penyakit; perawatan penyakit ... (Kamus besar
bahasa Indonesia)
• Modalitas: penerapan suatu bentuk energi untuk tubuh yang
memunculkan suatu reaksi spontan (Starkey, 2004).
• Terapi modalitas: .....

7
Sejarah Terapi Komplementer
• Terbanyak di bahas dari Cina sejak 4000-5000 tahun yang lalu. Kitab
tertua Pen Tsao, zaman Kaisar Shen Nung 3500 SM: 350 jenis tanaman
obat. Kitab direvisi Dinasti Han 350 SM dan perkembangan lanjutnya
• India: Kitab Rigvedha 3000 SM, berisi bahan obat. Ayurvedha 1500
SM, berisi tridosha; vayu (mewakili SSP), pitta (mewakili empedu) &
kapha (lendir, mewakili suhu & cairan tubuh), 1500 jenis obat. Ditemukan
kitab lain
• Mesir 2750 SM sudah mengenal pembedahan yang didahului dengan
resep obat kuno dari tumbuhan.
• Yunani 1200 SM perkembangan obat dst
• Indonesia: candi borobudur sekitar 722 M (hindu dan budha): meracik
jamu
8
Fakta

• Sudah ada persatuan perawat terapi alternatif mis: AHNA; American


Holistic Nursing Association, NPA; Nurse healer Profesional Associates
(Hitchcock dkk, 1999)
• Tahun 1993 pertama kali di New England Journal medicine: orang amerika
425 juta mengunjungi alternatif dan 388 juta ke dokter.Di AS estimasi
627 juta pengguna terapi alternatif, 386 juta menggunjungi paktek
konvensional.
• 33% tahun 1991 menjadi 42% di tahun 1997 (Eisenberg, 1998 dalam
Snyder &
Lindquis, 2010)
• Mulai ada reimbers untuk terapi komplementer tertentu di AS sejak 1997

9
Terapi Komplementer

Invasif Non-invasif
(Hitchcock, Schubert, & Thomas,
1. Akupuktur 1999)
1. Terapi energy
2. Terapi biologis
2. Cupping (bekam basah) 3. Terapi sentuhan modalitas

10
1.terapi energi (reiki, chikung, tai chi, prana, terapi
suara)

2. terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food combining,


terapi jus, terapi urin, hidroterapi colon)
3. terapi sentuhan modalitas; akupresure, pijat
bayi, reflexi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya

11
TIPE/KLASIFIKASI

National Center for Complementary/Alternative Medicine (NCCAM): Lindquist,


Snyder, & Tracy (2014).

1. Mind-body therapy: memberikan intervensi dengan berbagai teknik


untuk memfasilitasi kapasitas berfikir yang mempengaruhi gejala fisik &
fungsi tubuh: imagery, yoga, terapi musik, berdo’a, humor, journaling,
biofeedback, tai chi, dan terapi seni.

12
2. Produk Alami, preparat turunan tumbuhan (herbal dan minyak
esensial), pengaturan diet khusus, pengobatan orthomolecular (nutrisi
dan suplemen
makanan), dan produk lainnya
3. Manipulatif dan sistem tubuh yaitu terapi yang didasari oleh
manipulasi dan pergerakan tubuh misalnya pengobatan kiropraksi,
macam-macam masase, rolfing, terapi cahaya dan warna,
hidroterapi.

13
widya
tuti
TIPE
4.Terapi energi,terapi yang fokusnya berasal dari energi dalam
tubuh (biofields) atau mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya
terapetik sentuhan, reiki, external qi gong, magnet. Klasifikasi ini
dijadikan satu kategori: kombinasi antara biofield &
bioelektromagnetik

5. Sistem Pemeliharaan Kesehatan: sistem yankes yang


mengembangkan pendekatan pelayanan biomedis berbeda dari Barat
misalnya pengobatan ayuverdic, tradisional china, folk, homeophaty,
dan naturophaty
14
TERAPI KOMPLEMENTER
Klasifikasi: (Smith, Duell, Martin, 2004)
1. Gaya hidup (pengobatan holistik; nutrisi)
2. Botanikal (homeopati, herbal,aromaterapi)
3. Manipulatif (kiropraktik, akupresure & akupungtur, refleksi, massage)
4. Mind-body (meditasi, guide imagery, biofeedback, color
healing, hipnoterapi)

15
Peluang Terapi Komplementer dalam
Keperawatan
1. Didukung oleh teori
 Manusia adalah sistem terbuka, kompleks, berbagai dimensi dan
 memiliki energi (Rogers, 1990)
 Dalam kesehatan, energi mengalir dengan bebas organisme
yang menjaga keseimbangan, sesuatu yang simetris (Kunz,
1991)
 Manusia mampu mengalami perubahan sangat cepat (Kerieger,1993)
 Penyembuhan adalah perubahan instrinsik yang terjadi dalam
tubuh organisme dan dapat difasilitasi oleh praktisi. Energi
yang hidup mengikuti penyembuhan (Kunz, 1991)
 Transkultural nursing (Leininger, 1970)
 Meningkatkan kesempatan perawat: caring pada klien
(Snyder &, 2006)
2. Evidence base berhasil:
 terapi sentuhan: meningkatkan relaksasi, menurunkan
nyeri, mengurangi kecemasan, mempercepat
penyembuhan luka, memberi kontribusi positif pada
perubahan psikoimunologik (Hitchcock dkk, 1999)
 terapi massage pada bayi kurang bulan: meningkatkan
berat badan, memperpendek hari rawat, meningkatkan
respon. Pada anak autis meningkatkan perhatian dan 17
belajar. Pada anak susah makan: meningkatkan pola
makan, meningkatkan self image, menurunkan
kecemasan (Stanhope, 2004)
 Dr. Carl: Penderita kanker lebih cepat sembuh dan
kurang rasa nyeri dengan meditasi & imagery (Smith,
Duell, Martin, 2004)
• Aromaterapi: berupa minyak esensial manjur untuk infeksi
bakteri dan jamur (Buckle, S, 2003), minyak lemon thyme
membunuh strep, stap & TB (Smith, Duell, Martin, 2004), lavender
mengontrol minyak kulit, teh membersihkan jerawat dan
batasi kekambuhan (Key, 2008)
• Kiropraksi menurunkan nyeri haid dan level plasma
prostaglandin selama haid (Fontaine, 2005)
• Hipnoterapi meningkatkan suplai O2, perubahan vaskular & termal,
aktivitas gastrointestinal, mengurangi kecemasan (Fontaine, 2005)
• Bekam: Nyeri Lutut Anterior (AKP) efektif mengurangi tingkat
keparahan dan ada manfaat kenyamanan individu (Clark dkk., ‘00)
• 13 orang yang datang (lebih dari 1 kali) ke Pelayanan Terpadu
FIK awal Nov 2008 100% menyatakan keluhan berkurang
18
….? PERAWAT
3. Paradigma baru (Smith, Duell, Martin, 2004)
4. Bentuk intervensi berkembang di tingkat pencegahan primer, sekunder,
tersier dan dapat dilakukan di tingkat individu maupun kelompok misalnya
untuk strategi stimulasi imaginatif dan kreatif (Hitcohcock dkk, 1999)
5. Buku keperawatan membahas sebagai isue praktik keperawatan
abad 21
6. Menolong klien terhadap rasa sakit, menekan biaya contoh beli obat
berkurang 200-300 $ dalam beberapa bulan (Nezabudkin, 2007)
Kepuasan perawat meningkat
7. Perawat harus membuka diri untuk perubahan dalam mencapai tujuan
perawatan integratif (Fontaine, 2005)
8. Kesempatan praktik mandiri
9. Perkembangan sekolah-sekolah khusus komplementer 19
APLIKASI KOMPLEMENTER DALAM
PROSES KEPERAWATAN
1.Pengkajian:
• pemeriksaan fisik, diagnostik, wawancara, riwayat keluarga.

2. Diagnosis (masalah organ-sistem tubuh)


3.Perencanaan - Intervensi
4. Evaluasi

20
PENGKAJIAN
PEMERIKSAAN FISIK KOMPLEMENTER
• Pemeriksaan melihat mulut (tekstur, warna)

• Pemeriksaan melihat telapak tangan

• Pemeriksaan kulit (warna, rasa)

• Pemeriksaan melihat wajah

• Pemeriksaan melihat kuku

• Iridologi

• Pulsasio

21
PENGKAJIAN…

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Akupunktur diagnostik
• Iridologi

22
IRIDOLOGI

23
PENGKAJIAN…

WAWANCARA: individu, keluarga, kelompok


1. Fungsi pencernaan: BAB lancar dan plong?
2. Fungsi perkemihan: BAK lancar, sulit, sakit?
3. Fungsi persyarafan: gerak, sakit kepala?
4. Isirahat & tidur: susah tidur? Pulas? Bangun pagi segar?
5. Fungsi kardiovaskuler: tekanan darah?
6. Fungsi termoregulasi?
7. Fungsi pernafasan?
8. Keluhan lain?
9. Pola hidup?
widyatuti
2/2/2018 24
DIAGNOSIS

• Belum tentu masalah sudah terjadi, tetapi risiko bisa diantisipasi


• Masalah spiritual? Mental? Emosi?
• Masalah pencernaan? Racun?  efek ke organ lain
• Masalah sirkulasi?
• Masalah pernafasan?
• Masalah perkemihan? dst
widyatuti 25
2/2/2018
Contoh Intervensi
• Terapi rekreasi menurunkan kecemasan, meningkatkan relaksasi:
bermain kartu/puzzle, congklak, terapi tertawa
- Pemanasan dengan tepuk tangan serentak semua anggota klub, sambil
mengucapkan ho ho ho... Ha ha ha
- Pernapasan yaitu: melakukan pernapasan dengan mengambil napas
melalui hidung, lalu napas ditahan selama 15 detik dengan
pernapasan perut.
Kemudian keluarkan perlahan-lahan melaui mulut. Hal ini dilakukan lima
kali berturt-turut.
- Peregangan

26
INDIKAS KOMPLEMENTER

Indikasi terapi sentuhan (Hitchcock dkk, 1999)


• Meningkatkan relaksasi
• Mengubah persepsi nyeri
• Menurunkan kecemasan
• Mempercepat penyembuhan
• Meningkatkan kenyamanan dalam proses kematian

27
PERAN PERAWAT
• Pemberi pelayanan langsung: mandiri
• Pendidik kesehatan
• Peneliti
• Konselor
• Koordinator: diskusi dengan dokter yang merawat,
unit manager
• Advokat: untuk memenuhi permintaan
kebutuhan komplementer yang mungkin
termasuk alternatif (Smith, Duell, Martin, 2004) 28
Referensi
o Andrews, M, Angone, K.M., Cray, J.V., Lewis, J.A., & Johnson, P.H. Editor. (1999). Nurse’s handbook
of alternative and complementary therapies.
o Fontaine, K.L. (2005). Complementary & alternative therapies for nursing practice. Edisi 2
o Hitchcock, J.E, Schubert, P.E., Thomas, S.A., (1999). Community health nursing: caring in action.
o Smith, S.F, Duell, D.J., Martin,B.C. (2004). Clinical nursing skills: basic to advanced skills.
o Snyder, M & Lindqiust, R.editors. (2010). Complementary/alternative therapies in nursing. Edisi
o Stanhope, M. & Lancaster, J. (2014). Community & public health nursing.Internet:
o Nezabudkin, V. 2007. How to research alternatif treatment before using
them……http//.w w w . n a t u r a l h e a l t h w e b . c o m / a r t i c l e s /
NezabudKIN1.HTML.
o Key, G. 2008. Aromatherapy beauty tips.
http//.www.naturalhealthweb.com/articles/georgekey3.html

29
Terima kasih atas atensi

• National Center for Complementary and Alternative Medicine. (2012). CAM Basics. Diakses melalui
https://nccih.nih.gov/sites/nccam.nih.gov/files/D347_05-25-2012.pdf (3 Agustus, 2016)
• Strozier, A. L. & Carpenter, J. (2008). Introduction to Alternative and Complementary Therapies. New York:
Routledge
• Lindquist, R., Snyder, M., & Tracy M. F. (2014). Complementary & Alternative Therapies in Nursing. New
York: Springer Publishing Company
• Kramlich, D. (2014). Introduction to Complementary, Alternative, and Traditional Therapies. Critical Care
Nurses. Vol. 34 (6): 50-56. Doi http://dx.doi.org/10.4037/ccn2014807
• College of Nurses of Ontario. (2014). Practice Guideline: Complementary Therapies. Diakses melalui
www.cno.org/globalassets/docs/prAC/41021_COMptherapies.pdf
• . NIC

30

Anda mungkin juga menyukai