Anda di halaman 1dari 13

Terapi Komplementer

Nama Kelompok :
1. Robbi Atus Solehah 1130017026
2. Ega Pramudana H 1130017072
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan


komplementer adalah pengobatan nonkonvensional yang
bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk
Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Tipe Terapi Komplementer


1. Terapi pikiran dan tubuh
Terapi ini mempraktikkan pikiran dan tubuh agar fokus kepada interaksi
antara otak, pikiran, tubuh, dan kebiasaan dengan tujuan untuk
menggunakan pikiran dalam mempengaruhi fungsi tubuh dan
mempromosikan kesehatan.
2. Produk alami
Terapi yang menggunakan zat yang ditemukan pada alam. Contohnya:
preparat turunan tumbuhan (herbal dan minyak esensial), pengaturan diet
khusus, pengobatan orthomolecular (nutrisi dan suplemen makanan), dan
produk lainnya.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

3. Praktik manipulasi dan sistem tubuh


Praktik manipulasi dan dasar tubuh fokus utamanya pada struktur dan sistem tubuh
termasuk tulang dan sendi, jaringan lunak, serta sistem sirkulasi dan limpa.
4. Terapi energi
Terapi yang fokus pada penggunaan energi dari lingkungan seperti magnetik dan
biofields yang dipercaya sebagai energi yang didapatkan dari lingkungan sekitar
dan dapat diserap tubuh.
5. Sistem pemeliharaan kesehatan
Suatu sistem besar yang merupakan unit pelayanan yang dibangun berdasarkan
teori dan fakta praktik serta seringkali dilibatkan dan sebagai bagian serta lebih
dahulu digunakan dibandingkan pengobatan barat. Terapi yang telah disebutkan di
atas dapat berasal dari beberapa sistem pemeliharaan kesehatan tersebut. Beberapa
kategori yang telah berkembang dari budaya dan tradisi spiritual digunakan dalam
praktik, seperti pengobatan ayuverdic
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Fokus Terapi Komplementer


• Perawat penting mengenal terapi komplementer, karena masyarakat
termasuk di Indonesia masih banyak yang menggunakan terapi tradisonal.
Perawat yang melakukan tindakan terapi komplementer perlu dintergrasikan
ke dalam asuhan keperawatan klien sebagai pelengkap tindakan keperawatan
kepada klien. Hal ini didasari oleh Undang-Undang Keperawatan No 38
tahun 2014 pasal 30 yang menjelaskan tentang tugas dan wewenang perawat
dalam penatalaksanaan tindakan komplementer dan alternatif.
• Prinsip keperawatan yang perlu diaplikasikan dalam melaksanakan terapi
komplementer dan alternatif adalah holistik, komprehensif, dan kontinu.
Prinsip holistik pada terapi komplementer sesuai dengan pendekatan perawat
yang mengacu pada kebutuhan biologis, psikologis, sosial, kultural dan
spiritual
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer


1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
2. Peran sebagai advokat ( pembela ) klien
3. Peran sebagai educator
4. Peran sebagai koordinator
5. Peran sebagai peneliti
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Tehnik Terapi Komplementer


1. Meditasi
Meditasi adalah suatu teknik yang memungkinkan seseorang mampu
menggunakan kesadaran dan pengalamannya sehingga membuat seseorang
lebih sadar akan dirinya
2. Akupresur
Akupresur menggunakan jari atau alat (kayu, magnet) yang ditekan pada titik
di permukaan kulit tersebut sedangkan pada akupunktur menggunakan jarum
yang kemudian dimanipulasi dengan tangan atau stimulasi elektrik.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

3. Terapi massase
Teknik ini dengan cara menekan, mengusap dan memanipulasi otot dan
jaringan lunak lainnnya pada tubuh.
4. Yoga
Yoga merupakan suatu sarana untuk mencapai suatu tingkat aktivitas untuk
pikiran dan jiwa agar berfungsi bersama secara harmonis.
5. Bekam
Pengertian bekam adalah melakukan suction pada bagian tertentu (lokal)
dengan menggunakan cups pada area yang telah dipilih pada tubuh. setelah
beberapa menit, cup akan dipindahkan dan dilakukan penyayatan kecil
dengan menggunakan scalpel
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

6. Terapi Benson
teknik relaksasi benson adalah upaya pengembangan metode relaksasi
pernapasan dengan melibatkan keyakinan klien mengenai kondisi
kesehatannya sehingga dapat membantu menciptakan lingkungan internal dan
membantu klien mencapai kondisikesehatan dan kesejahteraan yang lebih
tinggi.
7. Hipnoterapi
Kamus besar bahasa Indonesia Hipnosis adalah keadaan seperti tidur karena
sugesti, pada taraf permulaan orang tersebut berada dibawah pengaruh orang
yang mensugestinya, tetapi pada taraf berikutnya menjadi tidak sadar sama
sekali.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

8. Food Combining
Food combining adalah pola makan yang diselaraskan dengan mekanisme
alamiah tubuh manusia. Artinya cara ini menggunakan pola makan yang benar
sesuai dengan siklus pencernaan sehingga mengatur waktu makan dan
kombinasi makanan yang serasi.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Penggunaan Terapi Komplementer


Penggunaan terapi komplementer di Indonesia berbeda-beda tergantung dari
minat, kebutuhan, ketersediaan keluarganya. Pengetahuan masyarakat di
Indonesia tentang tindakan tradisional bervariasi sehingga dalam
menggunakan terapi komplementer berbeda- beda. Disamping itu
pemanfaatannya tergantung dari jenis penyakit yang diderita, paling umum
dan sudah membudaya adalah pemanfaatan produk alami yang dikenal
dengan jamu. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa dipakai di seluruh
Indonesia yang merupakan obat tradisional Indonesia (WHO, 2010). Jenis
terapi komplementer tradisional lainnya adalah pijat, yang berkembang saat
ini dipraktikkan dalam pelayanan SPA adalah pijat Jawa dan Bali sedangkan
shiatsu, tuina, lomi-lomi, Swedish, akupresur, refleksi termasuk yang berasal
dari negara lain
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

1. Jamu
Perkembangan obat herbal di Indonesia dimulai dari pengembangan produksi
jamu. Saat ini perkembangan jamu semakin pesat karena sudah dikelola
dengan teknik yang modern. Selain itu, dukungan perguruan tinggi semakin
bertambah misalnya dibuka paska sarjana herbal di beberapa perguruan tinggi
di Indonesia sejak tahun 2010
2. Pijat Atau Massage
Pijat memiliki tujuan untuk rileks, melemaskan otot dan memperlancar
peredaran darah. Pijat yang populer di masyarakat berasal dari daerah Jawa
dan Bali, umumnya praktik pelayanan kesehatan SPA yaitu pelayanan
kesehatan holistik dengan memadukan berbagai jenis perawatan kesehatan
tradisional dan modern yang menggunakan air, pijat, terapi aroma, latihan
fisik, terapi warna, terapi musik, makanan yang memberi efek pada tubuh,
pikiran, jiwa sehingga mencapai kesehatan yang optimal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai