Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DIET PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERMESIS GRAVIDARUM


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gizi dan Diet

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ai Nunung Susilawati NIM 1708169
Aldy Satia Nugraha NIM 1708171
Fanisa Nurfadilah M NIM 1708205
Liska Nurjanah NIM 1708231
Ranti Pratiwi NIM 1708258
Robby Permana NIM 1708275
Susi Lestari NIM 1708289

PRODI D3 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb.,
Alhamdulillahirobbil alamin rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
maha segalanya penguasa dunia dan seisinya, pemberi nikmat dan kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik.
Dengan kesungguhan kami menyusun makalah ini ditengah kesibukkan kami
sebagai mahasiswa. Makalah ini kami susun berdasarkan sumber yang insyaa
Allah akurat, kami telah berupaya dengan maksimal agar makalah ini selesai
tepat pada waktunya, namun kami sadari bahwa isi dari makalah ini tak begitu
sempurna, dikarenakan fasilitas yang begitu minim untuk mendapatkan sumber
materi yang terpercaya, namun insyaa Allah tidak keluar dari materi dan bahasan
mengenai Landasan Pendidikan dengan judul “Diet pada Ibu Hamil dengan
Hipermesis Gravidarum”.
Semoga Makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat, umumnya bagi
pembaca dan khususnya bagi kami selaku produsen dari makalah ini. Tak lupa
kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut berpartisifasi dalam
penyelesaian makalah ini.

Wassalamualaikum wr wb.,

Sumedang, 12 April 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Hipermesis Gravidarum
2.2 Etologi
2.3 Gejala dan Tingkat
2.4 Patofisiologi
2.5 Pencegahan
2.6 Penatalaksanaan
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Tujuan Diet Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum
3.2 Macam- Macam Diet pada Hiperemesis Gravidarum
BAB IV PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil
melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan tidak
tergantung dari lama dan lokasi kehamilan disebabkan oleh apapun yang
berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya tetapi tidak secara
kebetulan atau oleh penyebab lainnya(Sarwono, 2006: 22).
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti ,
perubahan-perubahan anatomik pada anak, jantung, hati dan susunan saraf
disebabkan oleh kekurangan vitamin. Beberapa faktor yang sering terjadi
pada primigavida yaitu faktor organik karena masuknya villi khoralis
dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik , faktor psikologis
keretakan rumah tangga, kehilangan perkerjaan, rasa takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan faktor-
faktor lainnya.
Gejala yang sering terjadi pada 60% - 80% pimigravida dan 40% -
60% multi gravida. Mual biasanya terjadi pada pagi hari. Rasa mual
biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir
pada bulan keempat, namun sekitar 12% ibu hamil masih
mengalaminyanhingga 9 bulan (Khaidirmuhaj, 2009).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian diet makanan pada Hiperemesis Gravidarum?
1.2.2 Bagaimana tingkatan Hiperemesis Gravidarum?
1.2.3 Apa Tujuan diet ibu hamil Hiperemesis Gravidarum?
1.2.4 Berapa kalori dan protein dalam diet ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum?
1.2.5 Apa contoh makanan sehari-hari diet ibu hamil Hiperemesis Gravidarum?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan gizi baik Ibu hamil maupun bayi, selain itu
juga bermanfaat untuk peningkatan mutu generasi yang akan datang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian diet makanan pada Hiperemesis
Gravidarum
2. Untuk mengetahui tingkatan Hiperemesis Gravidarum
3. Untuk mengetahui Tujuan diet ibu hamil Hiperemesis Gravidarum
4. Untuk mengetahui kalori dan protein dalam diet ibu Hamil Hiperemesis
Gravidarum
5. Untuk mengetahui contoh makanan sehari-hari diet ibu hamil
Hiperemesis Gravidarum

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono
Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).
Hiperemesis Gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur
kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan
diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan
sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi,terdapat aseton dalam urine, bukan
karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya.
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang
ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihgan (muntah berat) dan terus-
menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas ( Penyuluhan
Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda).
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebih pada
wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan
umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi (Sinopsis Obsteri : 195)
Dari beberapa pengertian di atas dapay disimpulkan bahwa Hiperemesis
Gravidarum merupakan komplikasi dari kehamilan yang menyebabkan mual dan
muntah yang terjadi secara terus menerus sehingga menganggu kehidupan
sehari0hari serta menimbulkan kekurangancairan.
2.2 Etologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti , tetapi
ada beberapa factor prodisposisi yang dapat dijabarkan sebagai berikut.
2.2.1 Faktor Adaptasi dan Hormonal
Pada waktu hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi
Hiperemesis Gravidarum dapat dimasukkan dalam ruang lingkup factor adaptasi
adalah wanita dengan hamil anemia, wanita primigravida overdistensi rahim,
ganda dan molahidatidosa. Sebagian kecil primigravida belum mampu
beradaptasi terhadap hormone esterogen dan koreonik gonadrotropin,sedangkan
pada hamil ganda dan molahidatidosa jumlah hormone yang dikeluarkan terlalu
tinggi dan menyebabkan terjadinya Hiperemesis Gravidarum.
2.2.2 Faktor Psikologis
Hubungan factor psikologis dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum
belum jelas, jelas besar kemungkinan bahwa wanita yang mendadak kehamilan,
takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami, takut trhadap
tanggung jawab sebagai ibu dan sebagainya, diduga dapat menjadi factor
kejadian Hiperemesis Gravidarum. Dengan perubahan suasana dan masuk rumah
sakit penderitanya dapat berkurang sampai menghilang.
2.2.3 Faktor Alergi
Pada kehamila, dimana diduga terjadi invasi jaringan villi karralis yang
masuk kedalam peredaran darah ibu, maka factor alergi dianggap dapat
menyebabkan terjadinya Hiperemesis Gravidarum.
2.3 Gejala dan Tingkat
Hiperemesis Gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi
menjadi 3 tingkatan yaitu :
1. Tingkat I (Ringan)
a. Muntah terus menerus
b. Tidak nafsu makan
c. Berat badan turun
d. Rasa nyeri di epigastrium
e. Kecepatan nadi meningkat sekitar 100x/menit
f. Tekanan darah turun
g. Turgor kulit kurang
h. Lidah kering
i. Mata cekung
2. Tingkat II (Sedang)
a. Penderita tampak lebih lemah dan apatis
b. Turgor kulit lebih berkurang
c. Lidah mongering dan Nampak kotor
d. Nadi kecil dan cepat
e. Suhu kadang-kadang naik
f. Mata sedikit ikterus dan menjadi cekung
g. Berat badan turun
h. Hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi
i. Tensi darah
3. Tingkat III ( Berat)
a. Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti
b. Kesadaran menurun dan somnelon sampai koma
c. Nadi kecil dan cepat
d. Suhu badan meningkat dan tensi menurun
e. Komplikasi fatal pada susunan saraf ensefalopati Wemicke dengan gejala :
nistagtnus dan diplopia

2.4 Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual dan muntah adalah akibat
meningkatnya kadar esterogen, oleh karena ini terjadi pada trimester pertama.
Pengaruh fisiologis hormone progesterone ini tidak jelas, mungkin berasal dari
system syaraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung.
Hiperemesis Gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada ibu
hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
imbangnya elektrolit, penurunan berat badan, efek sistemik dan menimbulkan
kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit. Factor psikologis
merupakan factor utama, di samping pengaruh hormonal, yang jelas wanita yang
sebelum kehamilannya sudahmenderita lambung spesifik (khas) dengan gejala
tidak suka makan dan mual, akan mengalami Hiperemesis Gravidarum yang
berat.
Hiperemesis Gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy, sehingga pembakaran tubuh
beralih pada cadangan lemak dan protein. Karena oksidasi lemak yang tidak
sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunya asam aetan-asetik, asam
hidroksitirat dan aseton dalam serum. Kekurangan cairan yan diminum dan
hilangnya cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan
ekstraseluler dan plasma berkurang. Melalui muntah dan dikeluarkan sebagai
cairan lambung serta elektrolit natrium. Penurunan kalium akan menambah
beratnya muntah, sehingga semakin berkurang dalam keseimbangan tubuh
semakin menambah berat terjadinya muntah. Natrium dan klorida darah turun,
dengan demikian juga klorida air kemih (Prawiroharjo., 1996).
2.5 Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengubah emesis agar tidak terjadi
Hiperemesis:
1. Penerangan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses psikologis
2. Makan sedikit-sedikit tetapi sering, berikan makanan selingan super biscuit,
roti kering dengan teh hangat saat bangun pagi dan sebelum tidur. Hindari
makanan berminyak dan berbau, makanan sebaiknya diisajikan dalam
keadaan hangat.
3. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan
muntah, difekasi hendaknya diiusahakan terakhir.

2.6 Penatalaksanaan
Konsep pengobatan yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
peredaran udara yang baik, alat cairan yang keluar dan masuk.hanya dokter
dan perawat yang boleh masuk kedalam kamar penderita, sampai muntah
berhenti dam penderita mau makan tidak diberikan makan atau minum
selama 24 jam kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan
berkurang / hilang tanpa pengobatan.
2. Terapi Psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, norma dan
fisiologis jadi tidak perlu takut dan khawatir, hilangkan rasa takut oleh
karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan
konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
3. Menghentikan kehamilan
Pada sebagian kecil kasus, keadaan tidak menjadi baik bahkan mundur.
Usahakan mengadakan pemeriksaan medis dan psikiatrik bila keadaan
memburuk. Dellirum, kebutaan, takhikardi, ikleurus. Anuriq dan pendarahan
merupakan monifestasi komplikasi organic dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan
abortus terputik sering sulit diambil, oleh karena itu di satu pihak tidak boleh
menunggu sampai menjadi gejala irreversible pada organ vital (Prawiroharjo,
1992) .
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tujuan Diet Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum


Ciri khas diet Hiperemesis adalah penekanan pemberian karbohidrat
kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak
dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya diberi
jarak dalam pemberian makan dan minum.
3.1.1 Tujuan Diet :
1. Mengganti persediaan glikogen tubuh untuk mengontrol asidosis
2. Secara berangsur memberikan makanan bergizi dan gizi yang cukup.

3.1.2 Diet pada Hiperemesis Gravidarum bertujuan untuk :


1. Mengganti persedian glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara
berangsur memeberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup
2. Diet Hiperemesis Gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah :
a. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energy total
b. Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energy total
c. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total
3. Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan
dengan keadaan pasien,yaitu 7-10 gelas per hari
4. Makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan
diberikan sering daram porsi kecil
5. Bila makan pagi dan siang sulit diterima , pemberian dioptimalkan pada
makanan malam dan selingan malam
6. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.

3.2 Macam- Macam Diet pada Hiperemesis Gravidarum


Ada 3 macam diet pada Hiperemesis Gravidarum yaitu:
3..2.1 Diet Hiperemesis I
Diet Hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan Hiperemesis
Gravidarum berat. Makanannya hanya terdiri dari roti kering, singkong
bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak
diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet
ini zat gizi yang terkandung didalamnya kurang, maka tidak diberikan
dalam waktu lama.
3.2.2 Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang.
Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan
makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan
dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini
dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energy.

3.2.3 Diet Hiperemesis III


Diet Hiperemesis III diberikan kepada pasien Hiperemesis
Gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan
minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini
mencukupi kebutuhan energy dan semua zat gizi.
Makanan yang dianjurkan untuk diet Hiperemesis I, II, III adalah :
1. Roti panggang, biscuit, crackers
2. Buah segar dan sari buah
3. Minuman botol ringan (coca-cola, fanta, limun), sirup, kaldu tak
berlemak,teh dan kopi encer.

Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hyperemesis I, II, III adalah
makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu
tajam. Bahan makan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang
mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap)
juga tidak dianjurkan.
3.1.4 Bahan Makanan Sehari-hari

Bahan Diet Pre-eklamsia I Diet Pre-eklamsia II Diet Pre-eklamsia III


Berat Jumlah Berat Jumlah Berat Jumlah
Makana
n
Beras - - 150 2 gls nasi 200 3 gls nasi
Roti 120 6 iris 80 4 iris 80 4 iris
Biskuit - - 20 2 buah 40 4 buah
Daging - - 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Telur - - 50 1 butir 50 1 butir
ayam
Tempe - - 50 2 ptg sdg 100 4 ptg sdg
Sayuran - - 150 1 ½ gls 150 1 ½ gls
Buah 700 7 ptg sdg 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg
pepaya pepaya pepaya
Minyak - - - - 10 1 sdm
Margari - - 10 1 sdm 20 2 sdm
n
Gula 50 5 sdm 30 3 sdm - -
pasir
Susu - - - - 200 1 gls

3.1.5 Nilai Gizi


Diet Hiperemesis Diet Hiperemesis Diet Hiperemesis
I II III
Energi (kkl) 1100 1700 2300
Protein (g) 15 57 73
Lemak (g) 2 33 59
Karbohidrat (g) 259 33 59
Kalsium (mg) 100 300 400
Besi (mg) 9,5 17,9 24,3
Vitamin A (RE) 542 2202 2270
Tiamin (mg) 0,5 0,8 1,0
Vitamin C (mg) 283 199 199
Natrium (mg) - 267 362

BAB IV
PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
Hiperemisis gravidarum adalah mual dan muntah pada ibu hamil yang
hebat sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari, dan keadaan. umum
menjadi buruk. Tujuan diet hiperemisis gravidarum adalah mengganti
persedian glikogen tubuh untuk mengontrol asidosis dan memberikan
makanan berenergi dan zat gizi yang cukup. Selain itu diketahui pula bahwa
diet hiperemisis gravidarum terdiri dari 3 tahap.
Ciri khas diet Hiperemesis adalah penekanan pemberian karbohidrat
kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak
dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya diberi
jarak dalam pemberian makan dan minum.

DAFTAR PUSTAKA
Putriani, Kartika. Diet Ibu Hamil Hipermesis Gravidarum. 2015. Stikes
Marcubakti Padang.Https://Kartiputiani26.wordpress.com/2015/gizi
hipermesisgravidarum.
Rahayu, Novi. Gizi Ibu Hamil Dengan Hipermesis Gravidarum. 2012. Politeknik
Kesehatan Mataram. http://novirra.blogspot.co.id. Gizi Ibu Hamil Dengan
Hipermesis Gravidarum.

Anda mungkin juga menyukai