PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
negaranegara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100
ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9
sering dialami oleh ibu hamil yang dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
adalah kejadian mual muntah yang berlebihan terutama pada pagi hari disertai
pusing atau gangguan keseimbangan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80%
diantaranya adalah faktor adaptasi dan hormonal, faktor psikologis dan faktor
alergi.
kelompok I antara lain anak terkecil <20 tahun, grande multi, primi muda, primi
1
tua perkawinan ≥4 tahun, primi tua ≥35 tahun, anak terkecil <20tahun, primi tua
sekunder, grande multi, umur ≥35 tahun, tinggi badan ≤145 cm, Riwayat Obstetri
Jelek (ROJ) (pernah keguguran, pernah persalinan prematur, lahir mati), riwayat
persalinan lalu dengan tindakan, riwayat sesar. Kelompok II antara lain kehamilan
dengan angka kejadian yang beragam yaitu mulai dari 0,3% di Swedia, 0,5% di
Indonesia adalah mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan sekitar 5.324.562 jiwa.
dan dehidrasi. Pada kasus ini embrio atau janin dapat mati dan ibu meninggal
Antenatal Care (ANC) yang dilakukan paling sedikit 4 kali dan 10 T selama
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Kasus
penulisan berikutnya.
mendidik mahasiswa.
4
BAB II
PEMBAHASAN
kehamilan dengan intensitas lebih sering dan durasi lebih lama dari pada mual
dan muntah yang biasa dialami pada trimester pertama. Terkait dengan
ketonemia, penurunan berat badan, dehidrasi dan abnormalitas kimia darah. Dapat
terjadi pada trimester berapa pun, biasanya dimulai pada trimester pertama dan
diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis
B. Etiologi
Biasanya jika ada janin kembar maka ibu akan mengalami mual di pagi
hari yang dapat berlipat ganda. Akan tetapi semua ini juga bisa terjadi
2. Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik.
sebagainya.
a. Diabetes
ini disebabkan oleh gangguan mortilitas usus pada penderita atau pada
b. Grastitis
Vomitus yang terjadi pada saat makan atau segera sesudahnya dapat
C. Patofisiologis
meningkatnya kadar esterogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trisemester
pertama. Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dai
terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipn demikian mual dan muntah dapat
pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan
gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian wanita, tetapi faktor psikologik
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena
pengaruh hormonal. Yang jelas, wanita yang sebelum kehamilan sudah oksidasi
lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan menderita lambung spastik
7
dengan gejala tidak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum
D. Gejala
b. Muntah pernisiosa
f. Dehidrasi
g. Ketidakseimbangan elektrolit
j. Hipokalemia
kedalam 3 tingkatan.
1. Tingkat I
a) Lemah
d) Nyeri epigastrum
e) Nadi meningkat
8
f) Turgor kulit berkurang
h) Lidah kering
i) Mata cekung
2. Tingkat II
a) Apatis
f) Oliguria
3. Tingkat III
b) Muntah-muntah berhenti
9
E. Diagnosis
gravidarum harus ditentukan adanya kehamilan muda dengan mual dan muntah
yang terus menerus, sehingga berpengaruh terhadap keadaan umum dan juga
perkembangan janin sehingga pengobatan perlu segera diberikan, juga bisa dilihat
dalam urin.
penunjang.
F. Komplikasi
a. Komplikasi pada ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan
fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula mengakibatkan gangguan asam
ginjal.
yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan
10
peredaran darah janin berkurang. Pada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya
berat bada sebesar 5% dari berat badan sebelum kehamilan, karena pola
G. Pencegahan
gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan 4 bulan.
d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat
g. Defekasi teratur
11
h. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan
H. Penatalaksanaan
1. Obat-obatan
a. Sedativa : fenobarbital
khlorpromasin
rumah sakit.
2. Isolasi
a. Penderita diisolasi dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran
c. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita,
3. Terapi Psikologik
4. Cairan parenteral
d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik
a. Diet hiperemesis I
Diet ini diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya terdiri dari
roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-
buahan. Cairan tidak diberikan bersama dengan makanan tetapi 1-2 jam
setelahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung didalamnya
13
BAB III
I. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas
b. Anamnesa
1. Alasan kunjungan
2. Keluhan utama
a) Menarche : 13 tahun
b) Siklus : 28 hari
c) Lama : 6 hari
a) HPHT : 20-12-2020
b) TTP : 27-9-2021
c) Keluhan-keluhan pada
15
- Trimester I : Pusing, mual muntah terus-
menerus
- Trimester II :-
- Trimester III :-
d) Imunisasi TT : Ada
- Deit/makanan : Ada
3x/hari
jam
l) Imunisasi
- TT I tanggal : 12-1-2021
- TT 2 tanggal : 12-2-2021
8. Riwayat sosial
c) Lamanya : 10 tahun
e) Kehamilan ini
- Direncanakan : Direncanakan
17
c. Pemeriksaan fisik
- BB : 49 kg
- TB : 156 cm
- LILA : 23 cm
- BB sebelum hamil : 48 kg
- IMT : 20,1
4. TTV
- TD : 90/60 mmHg
- Nadi : 90 x/m
- Suhu : 37,9 ºC
- RR : 26 x/m
5. Kepala
6. Wajah
sclera putih
18
8. Hidung
9. Mulut
- Lidah : Kering
- Gigi : Bersih
10. Telinga
11. Leher
12. Dada
- Mamae : Simetris
13. Aksila
14. Abdomen
b) Palpasi
- Leopold II :-
- Leopold III :-
- Leopold IV :-
20
e. Pemeriksaan panggul
a) Pinggang
b) Ano genitalia
1) Vulva/vagina
2) Perineum
3) Anus
c) Eksremitas
f. Pemeriksaan laboratorium
a) HB : 11gr
a. Diagnosa
b. Data dasar
1) Data subjektif
2) Data objektif
HPHT : 20-12-2020
TTP : 27-9-2021
K/U : Lemas
Kesadaran : Composmentis
Vital sign
Suhu : 37,8 0C
Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 26 x/menit
BB sebelum hamil : 48 cm
22
BB sekarang : 49 kg
putih
Lidah : Kering
Palpasi
- Leopold II :-
- Leopold III :-
- Leopold IV :-
HB : 11 gr
23
V. RENCANA MANAJEMEN
berbau menyengat
kompleks. Pada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti stimetil atau
khlorpromasin.
liter sehari. Bila perlu berikan vitamin intravena, elektrolit (kalsium, kalium,
24
VI. PELAKSANAAN
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini ibu dalam keadaan
berbau menyengat
7. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat atau yang benar benar
dingin.
kompleks. Pada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti stimetil atau
khlorpromasin.
10. Cairan parenteral, berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit dengan
dekstrosa 5%-10% dalam cairan garam, fisiologis dilakukan sebanyak 2-3 liter
25
sehari. Bila perlu berikan vitamin intravena, elektrolit (kalsium, kalium, dan
VII. EVALUASI
2. Istirahat yang cukup telah dianjurkan dan ibu bersedia mengikuti anjuran
3. Telah dijelaskan bahwa mual dan muntah adalah hal yang fisiologis dan
4. Telah dianjurkan untuk minum air putih dalam jumlah yang banyak dan
26
PENDOKUMENTASIAN SOAP
O :
HPHT : 20-12-2020
TTP : 27-9-2021
K/U : Lemas
Kesadaran : Composmentis
Vital sign
Suhu : 37,8 0C
Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 26 x/menit
BB sebelum hamil : 48 cm
BB sekarang : 49 kg
putih
Lidah : Kering
27
Palpasi
- Leopold II :-
- Leopold III :-
- Leopold IV :-
HB : 11 gr
P :
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini ibu dalam
tingkat I
28
5. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan berlemak dan makanan
7. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat atau yang benar
benar dingin.
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kehamilan dengan intensitas lebih sering dan durasi lebih lama dari pada mual
dan muntah yang biasa dialami pada trimester pertama. Terkait dengan
ketonemia, penurunan berat badan, dehidrasi dan abnormalitas kimia darah. Dapat
terjadi pada trimester berapa pun, biasanya dimulai pada trimester pertama dan
dehidrasi, tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dan dapat disertai
pasti. Akan tetapi, faktor-faktor seperti biologi, fisiologi, psikologi, dan sosial
kultural dapat menjadi faktor resiko terjadi hiperemesis gravidarum. Akan tetapi
30
hiperemesis gravidarum tingkat i yaitu muntah terus menerus, turgor kulit
B. Saran
2. Bagi Institusi
3. Bagi Penulis
Diharapkan Penulisan studi kasus ini dapat berguna untuk menambah dan
31
DAFTAR PUSTAKA
Ashari dr. Ani. (2017). Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta. Pustaka Rihama
Manuaba dr. Ida Ayu Chandranita, dkk. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
32