HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Disusun Oleh :
KELAS 1 B MERPATI
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan Makalah Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Yang
Mengalami Gangguan Hiperemesis Gravidarum ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Akhir kata, segala bantuan serta amal baik yang telah diberikan kepada
penulis, mendapatkan balasan dari Allah SWT, serta Makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca umumnya.
Kelompok 3
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................5
BAB II................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Defisini Hiperemesis Gravidarum...............................................................6
B. Etiologi.......................................................................................................6
C. Patofisiologi................................................................................................7
D. Tanda dan Gejala.......................................................................................7
E. Diagnosa....................................................................................................8
F. Penatalaksanaan.......................................................................................8
G. Diet Hiperemesis Gravidarum..................................................................10
H. Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum..........12
BAB III................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala
yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual
biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan
malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah
hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 –
60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini
menjadi lebih berat. Perasaan mual ini desebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic
Gonadrotropin) dalam serum.
Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin
karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.
Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu
dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut
hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis
menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002)
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah dari hiperemesis gravidarum
yang bisa menganggu aktifitas sehari-hari.
1. Apa itu definisi hiperemesis gravidarum ?
2. Apa itu etiologi hiperemesis gravidarum ?
3. Apa itu patofisiologi hiperemesis gravidarum ?
4. Bagaimana tanda dan gejala hiperemesis gravidarum ?
5. Apa diagnosa hiperemesis gravidarum ?
6. Apa saja penatalaksaan medis hiperemesis gravidarum ?
7. Apa saja diet hiperemesis gravidarum ?
8. Apa saja karakteristik ibu hamil yang mengalami hiperemesis
gravidarum ?
9. Apa saja asuhan keperawatan hiperemesis gravidarum ?
C. Tujuan
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang hiperemesis
gravidarum yaitu mual muntah yang berlebihan sehingga mengganggu
aktifitas sehari-hari.
a. Untuk mengetahui definisi hiperemesis gravidarum.
b. Untuk mengetahui etiologi hiperemesis gravidarum.
c. Untuk mengetahui patofisiologi hiperemesis gravidarum.
d. Untuk mengetahui tanda dan gejala hiperemesis gravidarum.
e. Untuk mengetahui diagnosa hiperemesis gravidarum.
f. Untuk mengetahui penatalaksaan medis hiperemesis gravidarum.
g. Untuk mengetahui diet hiperemesis gravidarum.
h. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang mengalami
hiperemesis gravidarum.
i. Untuk mengetahui asuhan keperawatan hiperemesis gravidarum.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Etiologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.
Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu :
3. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
1. Tingkat I
2. Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang,
lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi
cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton
tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas
dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah
henti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan
cepat, suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada
susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan
gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah
akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks,
timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
E. Diagnosa
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar. Harus
ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus,
sehingga mempengaruhi keadaan umum. Hiperemesis Gravidarum yang
terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat
mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera
diberikan.
F. Penatalaksanaan
1. Obat-obatan
2. Isolasi
3. Terapi Psikologik
4. Cairan Parenteral
5. Penghentian kehamilan
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,
manifestasi komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi,
ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan
pertimbangan gugur kandung diantaranya
a) Gangguan kejiwaan
1) Delirium
1) Pendarahan retina
2) Kemunduran penglihatan
c) Gangguan faal
2. Syarat
a. Karbohidrat tinggi
b. Lemak rendah
c. Protein sedang
3. Macam-macam Diet
b. Diet Hiperemesis II
1. Gravida
2. Pendidikan
Kejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu
hamil yang berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005).
3. Riwayat Kehamilan
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Pengertian
2. Etiologi
Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
3. Patofisiologi
5. Diagnosa
6. Penatalaksaan Medis
B. Saran
Diharapkan mahasiswa dan mahasiswi keperawatan untuk mengerti dan
memahami tentang hiperemesis gravidarum sehingga dapat melakukan
pencegahan dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang mengalami
hiperemesis gravidarum.
DAFTAR PUSTAKA
Tridasa Printer