Anda di halaman 1dari 9

Makalah Asuhan Kebidanan Pada Kasus Kompleks

LINGKUP PRAKTIK BIDAN PADA KASUS


KOMPLEKS

Dosen :
Siti Nurjanah, S. SiT, M. Kes

Mahasiswa :
Hasna Try Aryani (G2E021011)
Fitria Sinta Pratiwi ( G2E021013)
Ayu Atika Putri ( G2E021014)
Zumna Sofa Salsabila EB ( G2E021015)

PROGAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Tujuan.....................................................................................................................5
1.3 Manfaat...................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Definisi Ruang Lingkup Praktik Kebidanan.......................................................6
2.2 Ruang Lingkup Praktik Kebidaan.......................................................................6
2.3 Kerangka Kerja Bidan...........................................................................................7
2.4 Kode Etik Profesi Bidan........................................................................................7
2.5 Lahan Praktik Bidan.............................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9
DISKUSI KELOMPOK..................................................................................................9
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkah
dan rahmatnya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat
pada waktunya. Makalah ini saya beri judul “LINGKUP PRAKTIK BIDAN
PADA KASUS KOMPLEKS”
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Asuhan
Kebidanan Pada Kasus Kompleks dari dosen pengampu mata kuliah. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi saya sebagai
penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal pengambilan keputusan
dalam kasus kompleks Kebidanan.
kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada
ibu Siti Nurjanah, S.SiT, M.Kes. selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan
Pada Kasus Kompleks Universitas Muhammadiyah Semarang. Tidak lupa bagi
pihak-pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah ini kami juga
mengucapkan terima kasih.

Semarang, 05 April 2024

Kelompok 2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang
diakui oleh negara serta memperoleh kualifiasi dan diberi ijin untuk menjalankan
praktik kebidanan di negeri itu. Kebidanan merupakan bentuk dari sintesa
berbagai disiplin ilmu (ilmu kedokteran, keperawatan, sosial, perilaku, budaya,
ilmu kesehatan masyarakat, ilmu manajemen).Bila kita melihat keadaan sekitar,
tak jarang kita melihat keadaan seorang wanita yang sedang hamil. Tidak semua
orang bisa diberikan pelayanan oleh seorang bidan. Karena setiap pemberi
pelayanan kesehatan seperti bidan mempunyai batas dalam melakukan tindakan.
Profesi bidan memiliki peran krusial dalam memberikan perawatan kesehatan
kepada wanita hamil, melahirkan, dan pasien-pasien lainnya dalam konteks
perawatan kebidanan. Bidan tidak hanya berperan dalam mendukung proses
kelahiran, tetapi juga memiliki tanggung jawab yang luas dalam pemantauan
kehamilan, memberikan nasihat kesehatan reproduksi, serta menyediakan
perawatan pasca-melahirkan.
Meskipun bidan biasanya beroperasi dalam lingkup praktik yang terdefinisi, ada
situasi-situasi yang kompleks dan beragam yang dapat menghadirkan tantangan
signifikan bagi praktisi bidan. Kasus-kasus kompleks ini seringkali memerlukan
penilaian yang mendalam, penanganan yang cermat, dan koordinasi dengan
profesional kesehatan lainnya.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami lingkup praktik bidan dan batasan-
batasan yang mungkin dihadapi ketika mereka berurusan dengan kasus-kasus
yang kompleks. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi lingkup praktik ini
termasuk regulasi kebidanan yang berbeda di berbagai negara, sumber daya yang
tersedia, serta pengetahuan dan keterampilan individu dari bidan itu sendiri.
Selain itu, perkembangan dalam teknologi medis dan penemuan ilmiah baru juga
dapat memperluas atau mengubah lingkup praktik bidan. Misalnya, penggunaan
teknologi pemantauan fetal yang canggih dapat membantu dalam diagnosis dan
penanganan kasus-kasus yang kompleks, tetapi pada saat yang sama, bidan juga
perlu memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk menggunakannya dengan tepat.
Dengan demikian, penelitian tentang lingkup praktik bidan pada kasus-kasus
kompleks menjadi penting untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh para
praktisi dalam memberikan perawatan yang berkualitas kepada pasien-pasien
mereka. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang
memengaruhi praktik bidan, kita dapat mengidentifikasi area-area di mana
pendidikan tambahan, pelatihan, atau dukungan profesional mungkin diperlukan
untuk meningkatkan hasil kesehatan bagi ibu dan bayi.
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis lingkup praktik bidan
dalam menangani kasus-kasus yang kompleks dalam konteks perawatan
kebidanan.
Tujuan utamanya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi ruang lingkup praktik kebidanan
2. Ruang lingkup praktik kebidaan
3. Kerangka kerja bidan
4. Kode Etik oroesi bidan
5. Lahan praktik Bidan
1.3 Manfaat
Manfaat dari makalah dengan judul "Lingkup Praktik Bidan pada Kasus
Kompleks" adalah :
1. Kita dapat mengetahui definisi ruang lingkup praktik kebidanan
2. Kita dapat mengetahui Ruang lingkup praktik kebidaan
3. Kita dapat mengetahui Kerangka kerja bidan
4. Kita dapat memahami Kode Etik oroesi bidan
5. Kita dapat mengtahui Lahan praktik Bidan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ruang Lingkup Praktik Kebidanan


Ruang Lingkup Praktik Kebidanan adalah batasan dari kewenangan bidan dalam
menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan
jenis pelayanan kebidanan. Praktek Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan
dalam memberikan pelayanan terhadap terhadap klien dengan pendekatan
manajemen kebidanan. Manajemenkebidanan adalah pendekatan yang digunakan
oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis.
meliputi: asuhan mandiri/otonomi pada anak wanita, remaja putri dan wanita
dewasa, sebelum dan selama kehamilan dan selanjutnya.
Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktik Kebidanan dapat diartikan sebagai
luas area praktik dari suatu profesi. Definisi secara khusus : Ruang Lingkup
Praktik Kebidanan digunakan untuk menentukan apa yang boleh dilakukan
seorang bidan.
Ruang Lingkup Praktik Bidan Menurut ICM DAN IBI
Lingkup Praktik Kebidanan meliputi Pemberian Asuhan pada : Bayi baru lahir
(BBL), bayi, balita, anak perempuan, remaja putri, wanita pranikah, wanita
selama masa hamil, persalinan dan nifas, wanita pada masa interval dan wanita
menopause.
Ruang lingkup praktik kebidanan meliputi standar minimal yang telah ditentukan
dalam SPK. Standar Praktik Kebidanan (SPK) tersebut telah bersifat nasional dan
dibuat oleh organisasi profesi bidan itu sendiri (Ikatan Bidan Indonesia atau IBI).
Dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab,
maka setiap bidan harus memiliki kompetensi utama yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku. Ruang Lingkup Praktik Kebidanan mencakup kategori,
yaitu : kompetensi inti atau utama dan kompetensi lanjutan adalah pengembangan
dari pengetahuan dan keterampilan dasar untuk mendukung tugas bidan dalam
memenuhi tuntutan masyarakat yang dinamis.
2.2 Ruang Lingkup Praktik Kebidaan
1. Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita
dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
2. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat BBL.
3. Pengawasan pada kesmas diposyandu (tidak pencegahan), penyeluhuan dan
pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga, dan masyarakat termasuk (persiapan
menjadi orang tua, menentukan KB, mendeteksi abnormal pada ibu dan bayi).
4. Konsultasi dan rujukan.
5. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak
ada pertolongan medis
2.3 Kerangka Kerja Bidan
Kerangka Kerja Bidan diatur dalam (KEPMENKES RI No. 900/MENKES
/SK/II/2002, KEPMENKES No 369/MENKES/SK/III/2007, Standar Pelayanan
Kebidanan, Kode Etik Profesi Bidan)
Kerangka Kerja Bidan (KEPMENKES RI No. 900/MENKES /SK/II/2002
KEPMENKES No 369/MENKES/SK/III/2007 Pelayanan kebidanan berfokus
pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal,
deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai
dengan kewenangan atau bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanakan
tindakan ke gawat darurat.
2.4 Kode Etik Profesi Bidan
Kode Etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi
yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya
dimasyarakat.berikut kewajiban bidan:
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyrakat
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air
Sesuai dengan kewenangan dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku bagi bidan,
kode etik merupakan pedoman dalam tata cara keselarasan dalam pelaksanaan
pelayanan kebidanan profesional.
2.5 Lahan Praktik Bidan
Lahan praktik pelayanan kebidanan merupakan tempat dimana bidan menerapkan
ilmu dalam memberikan pelayanan kebidanan atau asuhan kebidanan pada klien
dengan pendekatan manajemen kebidanan.
1. PMB praktek mandiri bidan
2. Masyarakat
3. Puskesmas
4. Polindes atau PKD
5. RS atau PMB
6. Balai pengobatan (BP) : dokter, perawat
7. Rs (swasta atau pemerintah)
8. Klinik dan unit pemerintah lainnya
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Bidan memiliki peran krusial dalam memberikan perawatan kesehatan kepada
wanita hamil, melahirkan, dan pasien lainnya dalam konteks perawatan
kebidanan.
2. Lingkup praktik bidan meliputi pemantauan kehamilan, memberikan nasihat
kesehatan reproduksi, serta memberikan perawatan pasca-melahirkan.
3. Dalam menangani kasus-kasus kompleks, bidan perlu memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang mendalam serta dapat mengambil keputusan yang tepat.
4. Faktor-faktor seperti pendidikan tambahan, pelatihan, dan dukungan
profesional dapat memengaruhi praktik bidan dalam menangani kasus kompleks.
5. Makalah ini memberikan pemahaman tentang definisi ruang lingkup praktik
kebidanan, kerangka kerja bidan, kode etik bidan, dan lahan praktik bidan.
Makalah ini memberikan gambaran tentang pentingnya peran bidan dalam
menangani kasus-kasus kompleks dalam konteks perawatan kebidanan serta
faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan hasil kesehatan bagi
ibu dan bayi.
3.2 Saran
Saran untuk bidan atau calon bidan dalam menangani kasus-kasus kompleks
adalah Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan, Kolaborasi Tim, Penerapan
Evidens-Based Practice, Self-Care,Konsultasi dan Supervisi: Jangan ragu untuk
berkonsultasi dengan sesama bidan yang lebih berpengalaman atau supervisor
dalam menangani kasus-kasus kompleks. Mendiskusikan kasus dengan rekan
seprofesi dapat memberikan sudut pandang baru dan solusi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Septiana, Yona dan Srimulyawati, Tia. (2020). Pengantar Praktik Ilmu


Kebidanan. Bogor. Lindan Bestari.
2. Rosita E, dkk. (2024). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jambi. PT Sonpedia
Publishing Indonesia.
3. Prasusanti RD,dkk. (2022). Keterampilan Klinik Praktek Kebidanan. Aceh.
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini Anggota IKAPI (026/DIA/2012)
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 900/MENKES
/SK/II/2002, KEPMENKES No 369/MENKES/SK/III/2007, Standar Pelayanan
Kebidanan, Kode Etik Profesi Bidan. Diakses dari
https://dinkes.belitung.go.id/wp-content/uploads/2021/01/kepmenkes-7d630-
kepmenkes-no.-900-tahun-2002-tentang-registrasi-dan-praktek-bidan.pdf
5. Ayudiah F, Anissa K dan Hermawan D. (2022). Perlindungan Hukum Bagi
Pasien dan Bidan dalam Pemberian Pelayanan Umum. Ejurnalmalahayati.

DISKUSI KELOMPOK

Contoh Kasus Kompleks


1. Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan Preeklamsia Berat
yang dilakukan pada Ny. C. N. G3 P2 A0, 39 tahun, hamil34-35 minggu, janin
intrauterine tunggal hidup, letak kepala V punggung kanan dengan Preeklamsia
Berat (PEB) dan di tangani secara aktif, keadaan ibu cukup baik, tekanan
darah 170/110 mmHg, 88x/menit,suhu badan 36,50 C, Respirasi 24x/menit.
2. Seorang perempuan, berumur 30 tahun, hamil anak pertama, datang ke RS
dikirim oleh dukun pada malam hari. Hasil anamnese sudah disuruh meneran oleh
dukun sejak pagi hari. Hasil pemeriksaan: KU sangat lemah,, TD 90/60, T 38oC,
N 96x/mnt, P 20x/mntmmHg, DJJ 170x/mnt,, PD pembukaan lengkap, Ket
negatif, kep H 3+, tampak keluar cairan ketuban keruh.

Anda mungkin juga menyukai