No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :
Mengetahui Kepala
UPTD Puskesmas Ranggu
PUSKESMAS
RANGGU
Bernadus Jemahu, A.Md Kep
1. Pengertian Tingkat Kemampuan 4A
Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38 C) akibat dari suatu proses ekstra
kranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak disebabkan
infeksi intrakranial atau penyebab lain seperti trauma kepala, gangguan
kesimbangan elektrolit, hipoksia atau hipoglikemia
2. Tujuan Semua pasien Kejang Demam yang datang ke Puskesmas Ranggu
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan prosedur
3. Kebijakan SK Nomor : ……………. Tentang
4. Referensi 1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015TENTANG
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
2. Esau, R. et al. 2006. British Columbia’s Children’s Hospital
Pediatric Drug Dosage Guidelines. 5th edition.Vancouver.
Department of Pharmacy Children’s and Women’s Health Centre of
British Columbia. (Esau, 2006)
3. Guidelines and protocol febrile seizures. September, 2010.
4. Lau, E. et al. 2007. Drug Handbook and Formulary 2007-2008.
Toronto. The Department of Pharmacy, The Hospital for Sick
Children. (Lau, 2008)
5. McEvoy, GK. et al. 2009. AHFS Drug Information 2009. Bethesda.
American Society of Health-System Pharmacists, Inc. (McEvoy,
2009)
6. 5. Konsensus kejang demam. UKK Neurologi IDAI. 2006 (UKK
Neurologi IDAI, 2006)
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan utama adalah kejang.
Anamnesis dimulai dari riwayat perjalanan penyakit sampai terjadinya
kejang. Perlu deskripsi kejang seperti tipe kejang, lama, frekuensi dan
SPO KEJANG DEMAM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :
Faktor Risiko
1. Demam
a. Demam yang berperan pada KD, akibat:
• Infeksi saluran pernafasan
• Infeksi saluran pencernaan
• Infeksi THT
• Infeksi saluran kencing
• Roseola infantum/infeksi virus akut lain.
• Paska imunisasi
b. Derajat demam:
• 75% dari anak dengan demam ≥ 39℃
• 25% dari anak dengan demam > 40℃
2. Usia
a. Umumnya terjadi pada usia 6 bulan–5 tahun
b. Puncak tertinggi pada usia 17–23 bulan
c. Kejang demam sebelum usia 5–6 bulan mungkin disebabkan oleh
infeksi SSP
d. Kejang demam diatas umur 6 tahun, perlu dipertimbangkan
febrile seizure plus (FS+).
3. Gen
a. Risiko meningkat 2–3x bila saudara sekandung mengalami
kejang demam
b. Risiko meningkat 5% bila orang tua mengalami kejang demam
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang lebih ditujukan untuk mencari penyebab
demam. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan :
1. Pemeriksaan hematologi rutin dan urin rutin
2. Pemeriksaan lain atas indikasi : glukosa, elektrolit, pungsi
lumbal.
Penegakan Diagnostik(Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi kejang demam terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Kejang demam sederhana
a. Kejang umum tonik, klonik atau tonik-klonik.
b. Durasi < 15 menit
c. Kejang tidak berulang dalam 24 jam.
2. Kejang demam kompleks
a. Kejang fokal atau fokal menjadi umum.
b. Durasi > 15 menit
c. Kejang berulang dalam 24 jam.
Diagnosis Banding
1. Meningitis
2. Epilepsi
3. Gangguan metabolik, seperti: gangguan elektrolit.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :
pengenceran, kecepatan
pemberian 20 mg/menit.
Rumatan 4-6
mg/kgBB/hari dibagi 2
dosis
Indikasi EEG
Tidak terdapat indikasi pemeriksaan EEG pada kejang demam, kecuali
jika ditemukan keragu-raguan apakah ada demam sebelum kejang.
Kriteria Rujukan
1. Apabila kejang tidak membaik setelah diberikan obat
antikonvulsan sampai lini ketiga (fenobarbital).
2. Jika diperlukan pemeriksaan penunjang seperti EEG dan
pencitraan (lihat indikasi EEG dan pencitraan).
Peralatan
Tabung oksigen dan kelengkapannya, infus set, diazepam
rektal/intravena, lorazepam, fenitoin IV, fenobarbital IV, NaCl 0,9%.
SPO KEJANG DEMAM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :
6. Diagram Alur
7. Unit terkait
8.Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan