Anda di halaman 1dari 3

FEBRIS CONVULSIF/KEJANG DEMAM

No. Dokumen : SOP/KTU/VII/PKRN/006


SOP
No. Revisi : 00

Tanggal Terbit : 06 Januari 2017

Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS H Syarhan,dr. MM


NIP.19691201 200212 1004
KARANGNUNGGAL

1. Pengertian Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh(suhu rektal > 38C)
akibat dari suatu proses ekstra kranial.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengatasi demam convulsif


atau kejang demam khususnya pada bayi 6 bualn sampai anak 6 tahun.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Karangnunggal No.440/025/PKM.KRN /


1/2017 tgl. 05-01-2017, tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi - Dokumen external penyusunan SPO ini: Buku, peraturan UU, dll.

5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :


1. Thermometer digital
2. Tabung Oksigen dan perlengkapannya
3. Infus set
4. Diazepam rektal/intravena
5. Lorazepam
6. Fenitoin IV
7. Fenobarbital IV
8. NACl 0.9%
b. Langkah Langkah Prosedur :
1. Penatalaksanaan demam convulsif/demam kejang
i) Keluarga pasien diberikan informasi lengkapnya mengenai kejang
demam dan prognosisnya.
ii) Farmakoterapi ditujukan untuk tatalaksana kejang akut dan
tatalaksana profilaksis untuk mencegah kejang berulang.
iii) Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejang akut adalah
dengan:
Diazepam per rektal (0,5mg/kgBB) atau BB < 10 kg diazepam
rektal 5 mg, BB > 10kg diazepamv rektal 10mg, atau lorazepam
(lebih baik diberikan intravena dibandingkan rektal. Dosis
pemberian IV 0.3-0.5 mg/kgBB/kali dengan maksimum
pemberian 20mg. Jika kejang belum berhenti diazepam rektal/IV

dapat diberikan 2 kali dengan interval 5 mnt.


Jika dengan 2 kali pemberian diazepam rektal/untravena masih terdapat
kejang dapat diberikan fenitoin IV dengan dosis inisial 20mg/kgBB
diencerkan dengan NACl 0.9% dengan pengenceran 10 mg fenitoin dalam
1 ml NACl 0.9%, dengan kecepatan pemberian 1mg/kgBB/menit,
maksimum 50mg/menit, dosis inisial maksimum adalah 1000mg. Jika
dengan fenitoin masih kejang, dapat diberikan fenovarbital IV dengan
dosis inisial 20mg/kgBB, tanpa pengenceran dengan kecepatan pemberian
20mg/menit. Jika kejang berhenti dengan fenitoin maka lanjutkan dengan
pemberian rumatan 12 jam kemudian dengan dosis 5-7mg/kgBB/hari
dalam 2 dosis. Jika kejang berhenti dengan fenobarbital, maka lanjutkan
dengan pemberian rumatan 12 jam kemudian dengan dosis 4-6
mg/kgBB/hari dalam 2 dosis.
iv) Pemberian farmakoterapi untuk profilaksis untuk mencegah berulangnya
kejang di kemudian hari
Profilaksis intermiten dengan diazepam oral/rektal, dosis 0.3mg/
kgBB/kali tiap 8 jam, hanya diberikan selama episode demam, terutama
dalam waktu 24jam setelah timbulnya demam.
Profilaksis kontinue dengan fenobarbital dosis 4-6mg/kgBB/hari dibagi 2
dosis atau asam valproat dengan dosis 15-40mg/kgBB/hari dibagi 2-3
dosis. Profilaksis hanya diberikan pada kasus-kasus tertentu seperti kejang
demam dengan status epilepbikus, terdapat defisit neurologis yang nyata
seperti cerebral palsy. Profilaksis diberikan selama 1 tahun.
v) Konseling dan Edukasi
Konseling dan edukasi dilakukan untuk membantu pihak keluarga
mengatasi pengalaman menegangkan akibat kejang demam denagan
memberikan informasi mengenai
(1) Prognosis dari kwjang demam
(2) Tidak ada peningkatan risiko keterlambatan sekolah atau kesulitan
intelektual akibat kejang demam.
(3) Kejang demam kurang dari 30 menit tidak mengakibatkan kerusakan otak.
(4) Risiko kekambuhan penyakit yang sama dimasa depan.
(5) Rendahnya risiko terkena epilepbi dan tidak adanya manfaat menggunakan
terapi obat antiepilepbi dalam mengubah resiko itu.
(6) Apabila kejang tidak membaik setelah diberikan obat antikonvulsan
sampai lini ketiga kriteria pasien dirujuk.
1. Rawat Inap
6. Unit Terkait
2. IGD
3. Poned
Buku Pedoman Praktik Klinis Bagi Dkter Edisi Revisi Tahun 2014.
7. Dokumen
Terkait

8. Rekaman
Historis NO YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI
Perubahan UBAH DIBERLAKUKAN
FEBRIS CONVULSIF/KEJANG DEMAM
No.Dokumen : DTF.TLK/UGD/PKR/006

No. Revisi : 00
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit : 06 Januari 2017

Halaman : 3/3

UPT PUSKESMAS H. SYARHAN, dr. MM


KARANGNUNGGAL NIP : 19691201 200212 1 004

Unit :...
Nama Petugas :...
Tanggal Pelaksanaan : ..

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Persiapan Bahan dan Alat (Thermometer digital, Tabung
Oksigen, dan perlengkapannya Infus set Diazepam rektal/intravena
Lorazepam Fenitoin IV Fenobarbital IV, NACl 0.9%)?
2. Apakah Keluarga pasien diberikan informasi lengkapnya mengenai
kejang demam dan prognosisnya?
3. Apakah Farmakoterapi ditujukan untuk tatalaksana kejang akut dan
tatalaksana profilaksis untuk mencegah kejang berulang?
4. ApakahPemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejang akut?
5. Apakah Konseling dan Edukasi?

CR : %.
Karangnunggal,..

Pelaksana / Auditor

(..)

Anda mungkin juga menyukai