Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN KEJANG

PADA BAYI BARU LAHIR


No. Dokumen : 112/SOP/0901/PKMA/2018
No. Revisi : 01
SOP Tgl. Terbit : 9 Maret 2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Satar, SKM.M.Kes.
AIKMEL NIP. 197212312000031039

1. Pengertian Kejang adalah perubahan secara tiba-tiba fungsi neurologi baik fungsi
motorik maupun fungsi otonomik karena kelebihan pancaran listrik pada
otak.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melaksanakan pelayanan
Penanganan Kejang pada bayi baru lahir
3. Kebijakan Keputuasan Kepala Puskesmas Aikmel Nomor 15/SK/0901/PKMA/2018
tentang Standar Pelayanan Publik Puskesmas Aikmel.
Keputuasan Kepala Puskesmas Aikmel Nomor 18/SK/0901/PKMA/2018
tentang Penyelenggaraan Program dan Pelayanan di Puskesmas Aikmel.
4. Referensi Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
Permenkes RI No. 53 tahun 2014 tentang Pedoman Pelayanan
Kesehatan Neonatal Esensial.
5. Prosedur / A. Persiapan Alat dan Bahan : Bidan Kit, KN Kit, APD, BMHP
Langkah-langkah B. Petugas Pelaksana : Bidan, Dokter
C. Langkah-langkah :
 Petugas membebaskan jalan napas dan oksigenasi
 Petugas memberikan medikamentosa untuk menghentikan kejang
 Petugas memasang jalur infus intravena
 Petugas memberikan pengobatan sesuai dengan penyebab
Medikamentosa
1. Fenobarbital 20 mg/kg berat badan intravena dalam waktu 5 menit,
jika kejang tidak berhenti dapat diulang dengan dosis 10 mg/kg berat
badan sebanyak 2 kali dengan selang waktu 30 menit. Jika tidak
tersedia jalur intravena, dan atau tidak tersedia sediaan obat
intravena, maka dapat diberikan intramuskuler.
2. Bila kejang berlanjut diberikan fenitoin 20 mg.kg berat badan
intravena dalam larutan garam fisiologis dengan kecepatan 1 mg/kg
berat badan /menit.
Pengobatan Rumatan
1. Fenobarbital 3-5 mg/kg bb/hari, dosis tunggal atau terbagi tiap 12
jam secara intravena atau per oral, sampai bebas kejang 7 hari.
2. Fenitoin 4-8 mg/kg/hari intravena atau per oral, dosis terbagi dua
atau tiga.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang ditujukan untuk mencari penyebab kejang
Laboratorium darah rutin dan pengecatan gram, kadar glukosa darah
dengan dekstrostik.
 Meningitis
Antibiotik awal diberikan Ampisilin dan Gentamisin, bila organisme
tidak dapat ditemukan dan bayi tetap menunjukkan tanda infeksi
sesudah 48 jam, ganti Ampisislin dan beri Sefotaksim disamping tetap
diberi Gentamisin. Antibiotika diberikan sampai 14 hari setelah ada
perbaikan (dosis lihat tabel)
Dosis Antibiotik
Ampisilin IV 100 mg/kg setiap 12 jam 100 mg/kg setiap 8 jam
Sefotaksim IV 50 mg/kg setiap 12 jam 50 mg/kg setiap 6 jam
Gentamisin IV, IM < 2 kg
4 mg/kg sekali sehari 3,5 mg/kg sekali sehari
≥ 2 kg
5 mg/kg sekali sehari 3,5 mg/kg sekali sehari

 Gangguan metabolik
Dugaan diagnosis kejang disebabkan oleh hipokalsemia dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan klinis berupa karpopedal spasme dan
riwayat hipoksia atau asfiksia.
Untuk kasus ini diberi :
o Kalsium glukonas 10%, 1-2 ml/kg berat badan dengan aquabidest
sama banyak secara intravena dalam 5 menit. Dapat diulang setelah
10 menit jika tidak ada respon klinis.
 Kern Ikterus : (lihat hiperbilirubinemia)
 Hipoksia : Optimalisasi ventilasi dan terapi Oksigen
 Spasme atau Tetanus
- Petugas memberi Diazepam 10 mg/kg/hari dengan drip selama 24
jam atau bolus IV tiap 3 jam, maksimum 40 mg/kg/hari.
- Bila tali pusat merah dan membengkak, mengeluarkan pus atau
berbau busuk, obati untuk infeksi tali pusat.
- Petugas memberi bayi :
o Human Tetanus immunoglobin 500 U IM, bila tersedia, atau
beri padanannya, antitoksin tetanus 5.000 IU IM, toksoid
tetanus IM pada tempat yang berbeda dengan pemberian
antitoksin.
o Benzyl Penicillin G 100.000 IU/kg BB IV atau IM dua kali
sehari selama tujuh hari.
- Petugas menganjurkan ibunya untuk mendapat toksoid tetanus 0,5
ml (untuk melindunginya dan bayi yang dikandung berikutnya)
dan kembali bulan depan untuk pemberian dosis ke dua.
- Pada kasus perdarah subdural, trauma SSP dan hidrosefalus
diperlukan tindakan bedah, dapat dirujuk.
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Pantau gerakan pasien/bayi.


diperhatikan
8. Unit Terkait KIA, Bidan di Desa
9. Dokumen terkait Kohort Bayi, Kartu Anak, Rekam Medis, Catatan Tindakan
10. Rekam Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
Perubahan

2/2
2/2
2/2

2/2

2/2

Anda mungkin juga menyukai