0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur penanganan pasien kejang pada bayi baru lahir di RSUD dr. Abdoer Rahem. Prosedur tersebut meliputi pertolongan pertama dengan mempertahankan ventilasi dan oksigenasi, mencari etiologi kejang, menghentikan kejang akut dengan diazepam, dan pengobatan lanjutan sesuai etiologi dengan fenobarbital, phenetoin, atau obat antiepilepsi lainnya.
Dokumen ini menjelaskan prosedur penanganan pasien kejang pada bayi baru lahir di RSUD dr. Abdoer Rahem. Prosedur tersebut meliputi pertolongan pertama dengan mempertahankan ventilasi dan oksigenasi, mencari etiologi kejang, menghentikan kejang akut dengan diazepam, dan pengobatan lanjutan sesuai etiologi dengan fenobarbital, phenetoin, atau obat antiepilepsi lainnya.
Dokumen ini menjelaskan prosedur penanganan pasien kejang pada bayi baru lahir di RSUD dr. Abdoer Rahem. Prosedur tersebut meliputi pertolongan pertama dengan mempertahankan ventilasi dan oksigenasi, mencari etiologi kejang, menghentikan kejang akut dengan diazepam, dan pengobatan lanjutan sesuai etiologi dengan fenobarbital, phenetoin, atau obat antiepilepsi lainnya.
445/03.17/431.518.2/2016 0 1/2 RSUD dr. Abdoer Rahem Ditetapkan oleh; Direktur
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 8 Januari 2016 dr. TONY WAHYUDI, M.Kes NIP. 19630210 199011 1 001 PENGERTIAN Gerakan-gerakan abnormal pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik dari neuron oatk. TUJUAN Mengatasi kejang dan pengobatan etiologi. KEBIJAKAN 1. Tersedianya tenaga medis dan 1aramedic. 2. Tersedianya sarana dan prasarana diagnotil dan terapeutik bayi. 3. Tersedianya sarana dan prasarana runag rawat. PROSEDUR 1. Mempertahankan ventilasi dan oksigen. 2. Mencari etiologi kejang. 3. Mengatasi/ menghentikan kejang (fase akut) dan pengendalian kejang. 4. Penatalaksanaan sesuai etiologi. 5. Fase akut kejang: a. Oksigenasi yang baik b. Atasi kejang dengan diazepam IV 0,1 -0,3 mg/kg/kali (dapat diulang dua kali, interval 5 -15 menit). c. Cari etiologi sesegera mungkin 6. Setelah kejang teratasi, berikan: a. Fenobarbital IM loading dose 20 mg/kg. b. Dosis rumatan 2,5 5 mg/kg/kali, tiap 12 jam. 7. Bila kejang belum teratasi, berikan: Phenetoin loading dose IV 20 mg/kg/kali, kecepatan 1 mg/kg/menit, 12 jam kemudian dosis rumatan: 1) BBLSR (<1500 g, <32 minggu): 2 mg/kg/kali, tiap 12 jam. 2) NCB : 4 -5 mg/kg/kali, tiap 12 jam. 3) Usia kronologis > 2 minggu: 4 -5 mg/kg/kali, tiap 6 jam. 8. Bila kejang belum teratasi, berikan tambahan obat abti kejang sesuai dengan urutan dibawah ini: a) Fenobarbital IM 20 mg/kg/kali, 24 jam kemudian dosis rumatan 2,5 5 mg/kg/kali, tiap 12 jam. b) Diazepam drip dosis 0,3 mg/kg BB/jam, atau lorazepam (ativan) dosis 0,05 0,10 mg/kg/kali IV diberikan tiap 12 jam, atau PENANGANAN PASIEN KEJANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/03.17/431.518.2/2016 0 2/2 RSUD dr. Abdoer Rahem klonazepam (riotro loading dose 0,1 0,25mg, 8 jam kemudian dilanjutkan dosis rumatan 0,01 mg/kg/kali diberiakn tiap 8 jam. c) Tiopeton IV 4 mg/kg/kali diberikan selama > 5 menit dilanjutkan pemberian drip dosis 2 mg/kg/jam. UNIT TERKAIT