Anda di halaman 1dari 4

Panduan Merawat Bayi Dengan Berat Lahir

Rendah

NAMA KELOMPOK :

HARTATIK

KHAIRUN NISA’

SOFI ANNA DIANA

SOFI RESITA
Definisi BBLR Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Pantiawati, 2010). BBLR adalah bayi yang
lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa
kehamilan. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram
atau sama dengan 2500 gram disebut prematur. Pada tahun 1961 oleh WHO
semua bayi yang baru lahir dengan berat kurang 2500 gram disebut Low Birth
Weight Infants (Proverawati, 2010).

Etiologi

Bayi yang memiliki berat lahir rendah pada umumnya disebabkan kondisi
lahir prematur, faktor perkembangan dalam kandungan, atau bahkan lahir
dengan badan yang lebih kecil karena genetik.  Apapun penyebabnya, bayi berat
lahir rendah kemungkinan memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dan
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kematian saat masih usia
bayi. Oleh karena itu diperlukan perawatan intensif terhadap kesehatan bayi
dengan berat lahir rendah (BBLR).

Dampak kesehatan bayi dengan berat lahir rendah

Jika bayi mengalami masalah kesehatan dalam kandungan dan dilahirkan


secara prematur dengan berat lahir kurang dari 2,5 kg, maka bayi akan berisiko
mengalami beberapa gejala berikut:

 Kesulitan bernapas akibat gangguan pada saluran pernapasan


 Lebih rentan terhadap penyakit infeksi
 Kesulitan mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat
 Rendahnya kadar gula darah

Kondisi BBLR dan lahir prematur merupakan penyebab utama kematian


pada bayi. BBLR  juga dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan
seperti gangguan emosi dan gangguan dalam menjaga berat badan sehingga
lebih mudah mengalami obesitas. Saat usia dewasa, seseorang dengan riwayat
BBLR juga cenderung lebih mudah terkena hipertensi, penyakit jantung, dan
diabetes.

Upaya yang dapat dilakukan dalam merawat bayi dengan berat lahir
rendah

Untuk meminimalisir risiko gangguan perkembangan dan masalah kesehatan


pada BBLR terdapat metode perawatan intensif yang dikenal dengan
istilah Kangaroo Mother Care (KMC). Metode ini bertujuan untuk
mendekatkan bayi dengan ibu dan melakukan pengawasan kondisi bayi. Berikut
beberapa cara merawat BBLR mengacu pada metode KMC:

1. Memberikan ASI

ASI sangat penting bagi bayi dengan berat lahir rendah dan pemberian ASI
merupakan cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan berat
lahir rendah. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan sesering mungkin, misalnya
diberikan setiap empat hingga lima jam sekali.  Beberapa bayi dengan berat
lahir rendah juga memerlukan suplemen mineral dan vitamin D di samping
pemberian ASI, namun perlu dikonsultasikan kepada bidan atau dokter anak
terlebih dahulu untuk memantau status gizi bayi.

2. Kontak antar kulit

Bayi yang terlahir dengan berat lahir rendah cenderung kesulitan


mempertahankan suhu tubuh sehingga tubuh mereka cenderung memiliki suhu
dingin. Hal ini disebabkan bayi dengan berat lahir rendah memiliki lapisan
lemak yang tipis sehingga mudah menyebabkan hipotermia. Badan kesehatan
dunia (WHO) menyarankan Ibu bayi melakukan kontak dengan bayi sesering
mungkin dengan menggendong bayi menggunakan kain membentuk seperti
kantung kangguru. Hal ini memudahkan untuk mengawasi perubahan kesehatan
bayi dan pemberian ASI.

3. Menemani bayi tidur

Sebaiknya dilakukan pada bulan pertama usia bayi. Menemani tidur bayi
dapat dilakukan dengan menggendong maupun meletakkan bayi di samping ibu.
Bayi dengan berat lahir rendah juga sebaiknya digendong  atau didekatkan
dengan ibu bayi.

4. Memonitor kesehatan bayi

Lakukanlah pengawasan pada bayi secara rutin dengan memperhatikan


permukaan kulit, pernapasan, dan suhu tubuh bayi. Berikut gejala yang harus
diwaspadai pada bayi berat lahir rendah dan segera lakukan periksakan ke
dokter:

 gejala sakit kuning: terdapat perubahan warna menjadi kuning pada kulit


dan mata
 sesak napas atau napas tidak teratur
 demam
 bayi terlihat lemas dan tidak mau menyusui
5. Menghindari penularan penyakit infeksi

Penularan penyakit seperti flu, diare, dan pneumonia merupakan infeksi yang


paling sering dialami bayi dan dampaknya akan lebih parah pada bayi dengan
berat lahir rendah. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga
kebersihan diri sendiri, kebersihan lingkungan rumah, dan kebersihan alat
keperluan bayi.  Khusus penyakit yang dapat ditularkan melalui droplet udara
seperti tuberkulosis dan influenza, jauhkan bayi Anda dan minimalisirlah
kontak dengan penderita, karena permukaan benda maupun udara yang tercemar
kuman akan sangat mudah menularkan penyakit kepada  bayi.

6. Menghindari paparan asap rokok

Asap rokok merupakan paparan yang berbahaya bagi bayi. Dampak pada
bayi berupa asma dan infeksi saluran pernapasan dan telinga. Bahkan pada bayi
berat lahir rendah dapat menyebabkan sindrom kematian mendadak. Oleh
karena itu, bayi perlu  dihindarkan dari asap rokok sebisa mungkin.

Hal paling terpenting dalam merawat BBLR adalah pemenuhan nutrisi


dengan pemberian ASI dan kontak antar kulit antara ibu dan bayi. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan ibu mengawasi perubahan pada bayi dan lebih
mudah untuk pemenuhan nutrisi. BBLR juga memerlukan dukungan fisik,
psikologis, dan medis dalam menjaga kesehatan dan mengatasi masalah
kesehatan yang mungkin dialami.

Anda mungkin juga menyukai