Anda di halaman 1dari 4

Sirkumsisi

NomorDokumen : PT/SOP/UGD/
No.Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 02/01/2020
Halaman :1/4

PUSKESMAS Makmur, S, Sos


PONTAP NIP. 19770728200901 1 002
1. Pengertian Sirkumsisi adalah tindakan pengangkatan sebagian/seluruh lapisan prepusium
penis dengan tujuan tertentu.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam tatalaksana sirkumsisi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pontap No. 445/ /SK/PKM-PT/I/2020 tentang
Pelayanan Klinis di Puskesmas Pontap..
4. Referensi PerMenKes no. 97 tahun 2014
5. Prosedur / Langkah 1. Persiapan Alat dan Bahan :
– langkah
a. Spoit 3 cc
b. Lidocain ampul
c. Salep antibiotic (oksitetrasyclin)
d. Klem artei (4 buah) : 3 buah arteri lurus, 1 buah arteri bengkok.
e. Gunting jaringan 1 buah
f. Pinset anatomis 1 buah
g. Needle holder
h. Benang catgut ukuran 3.0
i. Jarum
j. Duk steril
k. Sarung tangan steril
l. Larutan Povidon iodium
m. Alcohol 70%
n. Kasa steril
o. Bengkok
p. Kom
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Dokter
b. Perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas menjelaskan jenis dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
dengan pengisian lembar persetujuan tindakan medis (informed consent).
b. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
c. Petugas meminta pasien membersihkan alat kelamin (genitalianya) dengan
sabun.
d. Petugas meminta pasien berbaring di atas tempat tidur.
e. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri level 3
f. Petugas menggunakan APD, posisi operator disebelah kiri pasien.
g. Petugas membersihkan daerah genitalia dan sekitarnya dengan povidon
iodine 10 % dari sentral ke perifer membentuk lingkaran kearah luar
(sentrifugal)
h. Petugas memasang doek berlubang steril.
i. Petugas melakukan tindakan anastesi blok pada nervous dorsalis penis
dengan menusukkan jarum pada garis medial di bawah simfisis pubis sampai
menembus fascia buck (seperti menembus kertas) suntikan 1, 5 ml, tarik
jarum sedikit, tusukkan kembali miring kekanan/ kiri menembus fasia dan
suntikan masing – masing 0,5 ml. lakukan aspirasi dahulu sebelum
menyuntik.
j. Petugas melakukan anestesi infiltrasi di lapisan subkutis ventral penis 0,5 –
0, 75 ml untuk kedua sisi. Kemudian melakukan pijatan pada daerah bekas
suntikan agar obat tersebar
k. Petugas membersihkan glans penis sampai sulkus korona penis terpapar.
Bila ada perlengketan, bebaskan dengan klem arteri atau dengn kassa steril.
l. Petugas melakukan penjepitan pada daerah frenulum dengan klem untuk
mengetahui apakah anestesi sudah bekerja.
m. Petugas melakukan sirkumsisi dengan teknik sirkumsisi:
1) Operasi dorsumsisi (dorsal slit operation)
a) Pasang klem pada prepusium diarah jam 6, 11, dan 1 dengan ujung
klem mencapai kurang lebih 1,5 cm dari sulkus korona penis.
Tujuannya sebagai pemandu tindakan dorsumsisi dan sarana
hemostasis.
b) Lakukan dorsumsisi dengan menggunting kulit dorsum penis pada jam
12 menyusur dari distal ke proksimal sampai dengan 0,3 – 0,5 cm dari
korona.
c) Pasang jahitan kendali dengan menjahit batas ujung dorsumsisi kulit
agar pemotongan kulit selanjutnya lebih mudah dan simetris.
d) Gunting secara melingkar (tindakan sirkumsisi) dimulai dari dorsal
pada titik jahitan jam 12 melingkar penis, sisakan mukosa sekitar 0,5
cm. pada sisi frenulum, pengguntingan membentuk huruf V dikiri dan
kanan klem. Pemotongan harus simetris, dan sama panjangantara kulit
dan mukosa.
e) Atasi perdarahan yang timbul dengan klem kemudian lakukan
penjahitan hemostatis dengan benang catgut.

2/4
f) Lakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa. Jahit kiri dan
kanan glans biasanya masing – masing 2 – 3 simpul. Prinsipnya adalah
mempertemukan pinggir kulit dan pinggir mukosa.
g) Jahit mukosa distal frenulum (jam 6) dengan jahitan angka 8 atau 0.
h) Setelah penjahitan selesai, gunting mukosa frenulum di sebelah distal
dari jahitan sebelumnya.
2) Operasi klasik (guillotine)
a) Jepit prepusium dengan klem kocher pada jam 6 dan jam 12.
b) Kemudian jepit prepusium melintang pada sumbu panjang penis,
sedikit miring ke bawah (frenulum dilebihkan).
c) Pastikan glans penis tidak terjepit, lalu prepusium dipotong dengan
gunting. Peotongan dilakukan disisi distal klem.
d) Perdarahan yang terjadi dirawat dengan klem dan diligasi.
e) Setelah perdarahan dihentikan, lakukan penjahitah mukosa-kulit.
f) Arah penusukan jarum dilakukan dari mukosa ke kulit. Khusus untuk
frenulum, gunakan jahitan bernemtuk angka 8 atau 0. Hal ini
dilakukan untuk meyakinkan pembuluh darah pada frenulum terikat.
g) Jumlah jahitan disesuaikan dengan kondisi, agar luka dijahit rapat dan
kesembuhan berlangsung cepat.
n. Petugas membersihkan dengan NaCl 0,9%.
o. Petugas mengolesi dengan salep oxy 3 %, kemudian tutup dengan kasa
steril.
p. Kasa penutup dirapikan dan diplester.
q. Petugas merapikan dan membersihkan alat.
r. Petugas menganjurkan pasien kontrol 3 hari kemudian.
s. Petugas mencuci tangan.
t. Dokumentasi.

3/4
6. Bagan Alir
menjelaskan jenis dan mempersiap meminta pasien meminta pasien
prosedur tindakan yang akan kan alat dan membersihkan alat berbaring di atas
dilakukan bahan kelamin (genitalianya) tempat tidur.
dengan sabun

Petugas menggunakan Alat


memasang
melakukan aseptic dan Pelindung Diri level 3 mencuci tangan.
doek
antiseptic pada penis dan , posisi operator disebelah
berlubang
sekitarnya secara sentifugal kiri pasien
steril
dengan penis

melakukan tindakan melakukan anestesi infiltrasi di lapisan membersihkan glans penis


anastesi blok pada subkutis ventral penis 0,5 – 0, 75 ml untuk sampai sulkus korona penis
pangkal penis kedua sisi. Kemudian melakukan pijatan pada terpapar
daerah bekas suntikan agar obat tersebar

melakukan penjepitan
mengolesi dengan membersihkan dengan melakukan sirkumsisi pada daerah frenulum
salep oxy 3 %, NaCl 0,9% dengan tekhnik dengan klem untuk
kemudian tutup sirkumsisi mengetahui apakah
dengan kasa steril anestesi sudah bekerja.

Kasa penutup merapikan dan menganjurkan pasien mencuci tangan


dirapikan dan membersihkan alat kontrol 3 hari
diplester kemudian

Dokumentasi

7. Hal-hal yang 1. Keadaan umum pasien


perludiperhatikan
2. Kesterilkan Alat
3. Menganjurkan kontrol 3 hari kemudian
8. Unit Terkait 1. Ruang UGD
2. Poli umum
9. Dokumenterkait  Rekam medic
 Buku register UGD
 Informed Consent
10. Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi yang diubah Tanggal mulai diberlakukan

4/4

Anda mungkin juga menyukai