NomorDokumen : PT/SOP/UGD/
No.Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 02/01/2020
Halaman :1/4
2/4
f) Lakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa. Jahit kiri dan
kanan glans biasanya masing – masing 2 – 3 simpul. Prinsipnya adalah
mempertemukan pinggir kulit dan pinggir mukosa.
g) Jahit mukosa distal frenulum (jam 6) dengan jahitan angka 8 atau 0.
h) Setelah penjahitan selesai, gunting mukosa frenulum di sebelah distal
dari jahitan sebelumnya.
2) Operasi klasik (guillotine)
a) Jepit prepusium dengan klem kocher pada jam 6 dan jam 12.
b) Kemudian jepit prepusium melintang pada sumbu panjang penis,
sedikit miring ke bawah (frenulum dilebihkan).
c) Pastikan glans penis tidak terjepit, lalu prepusium dipotong dengan
gunting. Peotongan dilakukan disisi distal klem.
d) Perdarahan yang terjadi dirawat dengan klem dan diligasi.
e) Setelah perdarahan dihentikan, lakukan penjahitah mukosa-kulit.
f) Arah penusukan jarum dilakukan dari mukosa ke kulit. Khusus untuk
frenulum, gunakan jahitan bernemtuk angka 8 atau 0. Hal ini
dilakukan untuk meyakinkan pembuluh darah pada frenulum terikat.
g) Jumlah jahitan disesuaikan dengan kondisi, agar luka dijahit rapat dan
kesembuhan berlangsung cepat.
n. Petugas membersihkan dengan NaCl 0,9%.
o. Petugas mengolesi dengan salep oxy 3 %, kemudian tutup dengan kasa
steril.
p. Kasa penutup dirapikan dan diplester.
q. Petugas merapikan dan membersihkan alat.
r. Petugas menganjurkan pasien kontrol 3 hari kemudian.
s. Petugas mencuci tangan.
t. Dokumentasi.
3/4
6. Bagan Alir
menjelaskan jenis dan mempersiap meminta pasien meminta pasien
prosedur tindakan yang akan kan alat dan membersihkan alat berbaring di atas
dilakukan bahan kelamin (genitalianya) tempat tidur.
dengan sabun
melakukan penjepitan
mengolesi dengan membersihkan dengan melakukan sirkumsisi pada daerah frenulum
salep oxy 3 %, NaCl 0,9% dengan tekhnik dengan klem untuk
kemudian tutup sirkumsisi mengetahui apakah
dengan kasa steril anestesi sudah bekerja.
Dokumentasi
4/4