Anda di halaman 1dari 1

Shaken Baby Syndrome Yang Mematikan

Pernah kah melihat orang yang bermain dengan


mengayunkan bayi ke udara lalu menangkapnya ataupun
menggoncang bayi untuk membuatnya tertawa, atau
jangan-jangan kita pun pernah melakukannya. Bila pernah
maka berhentilah melakukan kebiasaan tersebut karena
dapat berbahaya bagi bayi.

Shaken baby syndrome adalah istilah yang digunakan


untuk menggambarkan salah satu bentuk kekerasan pada
bayi akibat mengguncangnya terlalu keras. Syndrome ini biasa terjadi pada anak usia dibawah 2 tahun
dikarenakan otak bayi yang masih lebih kecil dari tulang kepalanya. Syndrome ini dapat menyebabkan
cedera pada otak, retina, ataupun tulang belakang yang berujung kematian.

Gejala shaken baby syndrome sangat luas, gejala ringan yang tidak spesifik umumnya tidak disadari dan
membaik seiring waktu. Sesaat setelah guncangan hebat, anak umumnya menjadi rewel atau cenderung
banyak tidur, muntah - muntah, dan tidak mau makan. Gejala ini dapat menetap selama beberapa hari atau
beberapa minggu. Perdarahan otak dapat menyebabkan penurunan kesadaran, kejang, muntah, malas
menyusui, dan kontak yang berkurang. Kerusakan otak berat dapat menyebabkan gangguan pernapasan
sampai henti napas. Gejala yang tidak spesifik dan kerusakan otak yang tidak terdeteksi dapat berlangsung
lama tanpa diketahui namun menyebabkan gangguan belajar atau gangguan perilaku saat anak lebih besar.

Untuk mencegah shaken baby syndrome, hindarilah bermain atau bercanda dengan cara menganyunkan
bayi pada lengan atau anggota tubuh lainnya, mengguncang, atau melempar tubuh bayi. Jika meletakkan
bayi pada ayunan, gunakanlah ayunan khusus untuk bayi yang berayun dengan lembut. Awasilah selalu
apabila bayi bermain dengan kakak atau anak yang lebih besar. Pilihlah pengasuh anak yang dapat
dipercaya serta cukup stabil dan matang secara psikologis. Orang tua yang sedang memiliki masalah psikis
sebaiknya mencari bantuan profesional terkait (psikolog atau psikiater ) agar mampu mengasuh anak
secara aman dan bertanggung jawab.

Oleh : dr. I Made Stepanus Biondi Pramantara

Anda mungkin juga menyukai