Anda di halaman 1dari 40

Identitas:

Anamnesis
 Keluhan utama: lemah badan sebelah kanan
Pasien datang dengan keluhan lemah badan
sebelah kanan sejak 3 hari sebelum masuk Rumah
Sakit. Awalnya lemah badan dirasakan mendadak
saat pasien sedang naik sepeda motor, kaki dan
tangan terasa berat namun masih dapat digeser
sedikit demi sedikit. Pasien tidak mengeluh adanya
rasa baal atau kesemutan. Pasien tetap sadar,
dapat berbicara normal dan dimengerti orang lain.
 Pasien menyangkal adanya penurunan kesadaran, nyeri
kepala , pusing berputar, penglihatan ganda,
penglihatan satu mata, telinga berdenging, muntah ,
mulut menjadi mencong, bicara menjadi rero, maupun
kejang. Riwayat trauma disangkal.
 RPD : Hipertensi (+) diketahui sejak ± 1 tahun yang lalu
 minum obat tidak teratur
Kencing manis (+) diketahui sejak ± 1 bulan yang lalu
 berobat rutin ke dokter umum
 RPK : tidak tahu
 UB : langsung dibawa ke RSI dan selama perjalanan
keluhan tidak bertambah buruk
 R.Kebiasaan:
merokok sejak ± 20 tahun yang lalu

Saat ini pasien sudah dirawat di RSI selama 3 hari,


sudah mendapat pengobatan dan mengalami
perbaikan.
Pemeriksaan Fisik:
 Kesadaran : CM (GCS 15)
 Kesan sakit: sakit sedang
 Tanda vital :
 Tensi : 160/100 mmHg
 Nadi : 96 x/menit, reguler, equal, isi cukup
 Respirasi : 20 x/menit
 Suhu : 36,2 o C
 Kulit : pucat -, ikterik -, turgor kembali cepat.
 Kepala : Bentuk dan Ukuran :dbn.
 Rambut : hitam, tersebar merata.
 Mata : Conjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/-
pupil bulat, isokor ± 3mm, RC direct, indirect
+/+
 Hidung : PCH -/-, sekret -/-
 Tenggorok : faring hiperemis -, tonsil T1/T1
 Mulut : lidah putih, bibir kering, mukosa basah.
 KGB : KGB tidak teraba membesar
 Thorax : DBN
 Pulmo :
 Inspeksi : B/P simetris
 Perkusi : sonor
 Palpasi : taktil vremitus ka= ki
 Auskultasi : VBS ka=ki, Rh -, Wh -
 Cor :
 Inspeksi : IC tidak tampak
 Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V 1cm medial LMCS, thrill

 Perkusi : batas jantung dbn
 Auskultasi : BJ S1S2,murmur –
 Abdomen :
 Inspeksi : datar
 Palpasi : Soepel, NT-, Hepar/Lien tidak teraba membesar
 Perkusi : timpani
 Auskultasi : BU+ Normal
 Genitalia : tidak diperiksa
 Ekstremitas : akral hangat, CRT <2’’, bentuk dbn.
Status Neurologis
 Rangsang Meningen:
 Kaku kuduk : -
 Burdzinski 1, Burdzinski 2, Burdzinski 3 : -/-
 Laseque : -/-
 Kerniq : -/-
 Saraf Cranialis
• N I : baik, tidak ada kelainan
• N II : tidak ada kelainan
• N III, IV, VI :
 Ptosis: tidak ada
 Pupil: bulat, isokor, ODS 3 mm

 Reflek Cahaya: direk indirek +/+

 Posisi Mata: letak tengah

 Gerakan bola mata: baik, ke segala arah

• N V: hipestesi -, otot masseter tidak ada kelainan


• N VII:
 Angkat alis mata: baik
 Memejamkan mata: baik

 Plika naso labialis: tidak mendatar

 Gerakan wajah: baik, simetris

 Rasa kecap: tidak diperiksa


• N VIII: pendengaran normal
• N IX/X:
 Suara: disfoni
 Menelan: baik

 Arkus farinks: simetris

 Uvula: letak tengah

 Kontraksi palatum: simetris

 Refleks faring: tidak dilakukan

• N XI: baik, tidak ada kelainan


• NXII:
 Lidah: posisi di tengah
 Atropi: -

 Tremor: -
 Motorik:
Kekuatan Tonus Atrofi Fasikulasi
Ext. atas 4/5 normotonus - -
Ext. bawah 3/5 normotonus - -
Gerakan Tidak ada
involunter
Cara Sulit dinilai
berjalan
Lain-lain -
 Sensorik: tidak terdapat hipestesi
 Koordinasi: tidak dilakukan
 Reflex Fisiologis
 APR +/+, KPR +/+
 Reflex Patologis
 Babinsky -/-, chaddock -/-, schaeffer -/-
Pemeriksaan Penunjang
 Lab darah (16/12/2012)
 Hb : 14,8 g/dl
 Ht : 45,9 %
 Leukosit : 6.690/mm3
 Trombosit : 237.000/mm3
 Eritrosit : 4,9 juta/mm3
 MCV : 94 fl
 MCH : 30 pg
 MCHC : 32 mg/dl
 Kimia klinik:
 Natrium : 137 mEq/L
 Kalium : 3,8 mEq/L

 Ureum : 0,6
 Trigliserida: 207 mg/dl

 Kol. Tot : 224 mg/dl

 HDL : 43 mg/dl
 LDL : 147 mg/dl
 As. Urat : 6,1 mg/dl
 CT Scan:
Kesan:
CT Scan kepala menunjukkan infark lakunar diperi
ventrikular kiri daerah kapsula interna kiri
Nodul hiperdens dekat daerah pons batang otak
dengan ukuran 1,0 x 0,58 cm  curiga aneurisma
arteri diintra cerebral
 Foto Thorax:
Kesan :
Pembesaran Jantung tanpa bendungan paru.
Tak tampak TB paru aktif / KP
RESUME
ANAMNESIS:
Seorang pria 48 tahun datang dgn keluhan: hemiparese
dextra, mendadak, sejak 3 hari yang lalu. Hemiparese
kanan dirasakan saat pasien naik sepeda motor,
pasien merasa tangan dan kaki terasa berat tapimasih
dapat digeser sedikit demi sedikit
penurunan kesadaran -, cephalgia -, vertigo -, diplopia -,
tinitus, vomit - , mulut menjadi mencong, disartri -,
konvulsi -. Riwayat trauma disangkal
RPD: Hipertensi (+) ± 1 tahun yang lalu  minum obat
tidak teratur
DM (+) ± 1 bulan yang lalu  berobat rutin ke dokter
umum
RPK: tidak tahu
 UB: langsung dibawa ke RSI
 R. kebiasaan: merokok (+) ± 20 tahun yang lalu
Pemeriksaan Fisik
 Kesadaran : CM (GCS 15), kesan sakit sedang
 Tanda vital :
 Tensi : 160/100 mmHg
 Nadi : 96 x/menit, reguler, equal, isi cukup
 Respirasi : 20 x/menit
 Suhu : 36,2 o C
 Status interna: dalam batas normal
 Status neurologi
 Rangsang meningen: -
 N. cranialis: dbn

 Motorik: 4 5
3 5
 Sensorik: tidak ada hipestesi

 Refleks fisiologis: APR +/+, KPR +/+

 Refleks patologis:
 Babinsky -/-, chaddock -/-, schaeffer -/-
Diagnosa
 Klinik : Stroke
 Lokalisasi : Carotis Interna
 Etiologi : Infark Aterotrombotik
DASAR DIAGNOSIS
 Diagnosis:
 Klinik : Stroke
 Pada pasie ini keluhan terjadi mendadak (akut),

 terjadi defisit neurologi fokal yaitu hemiparesis


tubuh bagian kanan
 Faktor resiko Hipertensi sejak 1 tahun lalu,
Merokok (+)
 Lokasi : Sistem carotis sinistra
 pada pasien ini terjadi hemiparesis
kontralateral di extremitas kanan;
 tidak ada diplopia, tinitus, vertigo

 Dari CT-Scan tampak infark lakunar diperi


ventrikular kiri daerah kapsula interna kiri.
Sesuai dengan teori gejala pada sistem karotis.
 Etiologi: Infark Aterotrombotik
 Sesuai dengan teori Algoritma Gadjah
Mada:
 Penurunan kesadaran (-)

 Nyeri kepala (-) Stroke Infark


 Refleks Babinski (-)
 Kaku kuduk (-)
 Usia tua

 Tekanan darah
 Muntah (-)
 Yang tidak sesuai : timbul pada saat
aktivitas
YANG TIDAK SESUAI DENGAN TEORI PADA
PASIEN INI :

 Skor Siriraj:
 Derajat kesadaran: 0 x 2,5  0
 Vomitus: 0 x 2  0
 Nyeri kepala: 0 x 2  0
 Tekanan diastolik: 100 x 0,1  10
 Ateroma: 1 x 3  3
Skor: (0+0+0+10+3) – 12 = 1
Nilai -1 < SSS < 1  Diagnosa meragukan (perlu
CT-Scan)
Prognosis
 Ad vitam : ad bonam
 Ad Fungsionam : ad bonam

Dasar Prognosis
 Ad vitam : ad bonam
 Keadaan umum : Compos mentis
 Faktor resiko : Hipertensi grade 2

 Ad Fungsionam : ad bonam
 Indeks Barthel : 19 : (Mild Disability)
Pem. Penunjang:
 Lab darah  Kimia klinik:
(19/11/2012)  Na : 137 mEq/L
 Hb : 14,8 g/dl K : 3,8 mEq/L
 Ht : 45,9 %  Ureum : 0,6
 Leuko : 6.690/mm3  Trigliserida: 207
 Eri : 4,9 mg/dl
juta/mm3  Kol. Tot : 224 mg/dl
 MCV : 94 fl  HDL : 43 mg/dl
 MCH : 30 pg  LDL : 147 mg/dl
 MCHC : 32 mg/dl
 CT Scan:
Kesan:
CT Scan kepala menunjukkan infark lakunar diperi
ventrikular kiri daerah kapsula interna kiri
Nodul hiperdens dekat daerah pons batang otak
dengan ukuran 1,0 x 0,58 cm  curiga aneurisma
arteri diintra cerebral
 Foto Thorax:

Kesan: Pembesaran Jantung tanpa bendungan paru.


Tak tampak TB paru aktif / KP
TERAPI NON- MEDIKAMENTOSA
 Tirah baring
 Miring kanan – kiri tiap 2 jam

 Diet : rendah garam dan rendah lemak

Terapi Medikamentosa
 Aspirin (50-325mg/hari)
 Simvastatin 10 mg/hari dosis tunggal
STROKE
Definisi
 Stroke adalah suatu kelainan neurologis fokal
ataupunh global secara tiba-tiba, dengan gejala
yang berlangsung lebih dari 24 jam (atau
meninggal), dan diakibatkan oleh gangguan
vaskuler.

 Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke


iskemik dan stroke hemorragik.
 Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah
yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian
atau keseluruhan terhenti. Dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu :
 Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang
membuat penggumpalan.
 Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh
bekuan darah.
 Hipoperfusi Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke
seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut
jantung.
 Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan
oleh pecahnya pembuluh darah otak.
 Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
 Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi
didalam jaringan otak.
 Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi
pada ruang subaraknoid
STROKE INFARK
 Aterotrombotik
 Etiologinya : trombus / penyempitan pembuluh darah
 Trombosis superimposed pada Atherosclerosis
 Pembekuan darah ABO

 Cardioemboli
 Etiologinya : Penyumbatan pembuluh darah

 Penyakit Jantung, contohnya : Atrial Fibrilasi,


Aritmia, Rheumatic Heart Disease
 Atheromatous plaque

• Infark Lakuner
• Etiologinya : obstruksi, embolus, trombus, gangguan
kolateral.
Jenis Patologi Stroke

 Stroke di diagnosis berdasarkan hasil anamnesis


dan pemeriksaan fisik neurologis. Berikut ini contoh
skor dan algoritma untuk membedakan jenis
patologi stroke berupa stroke infark dan stroke
perdarahan:
 SkorStroke Siriraj
 Algoritma Stroke Gadjah Mada
SKOR STROKE SIRIRAJ
 Rumus skor stroke Siriraj:
(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x
nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) – (3 x
petanda ateroma) – 12
 Derajat Kesadaran
0 = compos mentis
1 = somnolen
2 = sopor / koma
 Vomitus
0 = tidak ada
1 = ada
Nyeri kepala
0 = tidak ada
1 = ada
 Ateroma

0 = ada
1 = salah satu atau lebih : diabetes, angina, penyakit
pembuluh darah
 Hasil Skor Stroke Siriraj:
Skor > 1 : perdarahan supratentorial
Skor -1 s/d 1 : perlu CT-scan
Skor < -2 : infark cerebri
Pada pasien ini:
 Skor Siriraj:
 Derajat kesadaran: 0 x 2,5  0
 Vomitus: 0 x 2  0

 Nyeri kepala: 0 x 2  0

 Tekanan diastolik: 100 x 0,1  10

 Ateroma: 1 x 3  3

 Skor: (0+0+0+10+3) – 12 = 1
Perbedaan Lokalisasi Lesi Pembuluh
Darah Yang Terkena
Sistem Karotis Sistem Vertebrobasiler
Disfungsi Motorik Hemiparese kontralateral Hemiparese alternan
Disartria Disartria
Disfungsi Sensorik Hemihipestesi kontralateral Hemiparesis alternan
Parestesia
Gangguan Visual Hemianopsia homonim Hemianopsia homonim, satu
kontralateral atau dua sisi lapang
pandang.
Buta kortikal
Gangguan Lain Gangguan fungsi luhur Gangguan keseimbangan,
(afasia/gangguan berbahasa, vertigo, diplopia
bila lesi pada hemisfer
dominan, agnosia bisa lesi
pada hemisfer nondominan)

Anda mungkin juga menyukai