Anda di halaman 1dari 53

Atikah Proverawati, SKM, MPH

1. Pertumbuhan seorang anak agar


berlangsung baik memerlukan gizi seimbang
2. Gizi tidak seimbang akan mengakibatkan:
◦ Kekurangan zat gizi – menghambat pertumbuhan
◦ Kelebihan zat gizi – gangguan metabolisme &
tumbuh berlebih (gemuk)
 Antropometri sebagai variabel status
pertumbuhan dapat digunakan sebagai
indikator SG
 ANTHROPO = manusia
 METRIC = ukuran

Yaitu ; ukuran tubuh manusia

ANTROPOMETRI GIZI:
 Berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi

Pengukuran variasi dimensi fisik, proporsi dan


komposisi kasar tubuh manusia pada umur dan
status gizi berbeda (Gibson, R.)
 PARAMETER : ukuran tunggal dari tubuh
manusia == umur, berat badan, tinggi atau
panjang tubuh, lingkar lengan atas, lingkar
kepala, lingkar dada, lingkar pinggang, tebal
lemak di bawah kulit
1. LINIER == SG masa lampau
◦ TB, PB
◦ Lingkar dada
◦ Lingkar kepala
2. MASSA JARINGAN == SG saat ini
◦ BB
◦ LILA
◦ TLBK
 BERAT BADAN
◦ memberikan gambaran tentang massa tubuh
(otot&lemak), karena massa tubuh sangat sensitif
terhadap perubahan keadaan yang mendadak,
misal:
 Terserang penyakit/infeksi
 Menurunnya nafsu makan
 Menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi
 Bencana alam atau keadaan darurat
◦ Dalam keadaan normal, BB berkembang mengikuti
pertambahan umur
◦ Dalam keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan
perkembangan BB:
 Dapat berkembang lebih cepat
 Dapat berkembang lebih lambat
◦ BB dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan
pertumbuhan
◦ Untuk BALITA: menggunakan timbangan dengan
kapasitas 16-25 Kg dan kepekaan 10-20 g, contoh:
dacin, salter
◦ Untuk dewasa&anak sekolah: menggunakan timbangan
dengan kapasitas 140 Kg dan kepekaan 10 g, contoh:
injak (pegas, digital), detecto (kapasitas lebih besar),
seca (BB&TB)
 PANJANG BADAN/TINGGI BADAN
◦ Menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal
◦ Dalam keadaan normal, TB tumbuh bersama
dengan pertambahan umur
◦ Pertumbuhan TB tidak seperti BB, relatif kurang
sensitif terhadap masalah defisiensi zat gizi
terhadap TB baru akan tampak pada saat yang
cukup lama
◦ PB diukur pada anak dibawah 2 tahun
◦ TB diukur pada anak di atas 2 tahun
◦ Perbedaan antara PB & TB adalah 2 cm. PB > TB
karena adanya “gravitasi bumi”
◦ Pada lansia yang tidak dapat berdiri dan bungkuk
diukur panjang lengannya yang merupakan proxy
dari TB → lengan direntangkan, diukur dari ujung kanan dan
kiri + dada =mendekati TB
◦ Alat yang digunakan:
 TB : microtoise dengan panjang 2 m & kepekaan 0,1
cm
 PB : infantometer
 LINGKAR LENGAN ATAS (LLA/LILA)
◦ Dapat digunakan untuk bayi, balita dan bumil
(paling sering), anak sekolah & dewasa
◦ Tidak banyak berubah pada usia 12-59 bulan
◦ Dapat digunakan tanpa mengetahui umur
◦ Standar acuan untuk:
 Balita : 16 cm, KEP bila < 12 cm
 Ibu/dewasa : 23,5 cm; KEK < 23,5 cm
◦ Bersama dengan nilai triseps skinfold dapat
digunakan untuk menentukan otot lengan.
Lingkaran otot lengan merupakan gambaran dari
massa otot tubuh
 LINGKAR KEPALA
 Lingkar kepala adalah standar prosedur
dalam ilmu kedokteran anak secara
praktis, biasanya untuk memeriksa
keadaan patologi dari besarnya kepala
atau peningkatan ukuran kepala

 Contoh: hidrosefalus dan mikrosefalus

 Lingkar kepala dihubungkan dengan


ukuran otak dan tulang tengkorak
 LINGKAR KEPALA Ukuran otak meningkat secara cepat
selama tahun pertama, tetapi besar
lingkar kepala tidak menggambarkan
keadaan kesehatan dan gizi
 Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan
tulang kepala dan tengkorak dapat
bervariasi sesuai dengan keadaan gizi
 Dalam antropometri gizi rasio Lika dan
Lida cukup berarti dan menentukan KEP
pada anak. Lika juga digunakan sebagai
informasi tambahan daam pengukuran
umur
 LINGKAR DADA
◦ Biasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena
pertumbuhan lingkar dada pesat sampai anak berumur 3
tahun
◦ Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai
indikator KEP pada balita
◦ Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama.
◦ Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat
daripada lingkar dada
◦ Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada
yang lambat → rasio lingkar dada dan kepala < 1
 TINGGI LUTUT
• Tinggi lutut erat kaitannya dengan
tinggi badan, sehingga data tinggi
badan didapatkan dari tinggi lutut
bagi orang tidak dapat berdiri atau
lansia

• Pada lansia digunakan tinggi lutut


karena pada lansia terjadi penurunan
masa tulang >> bungkuk>> sukar
untuk mendapatkan data tinggi badan
akurat
 TINGGI LUTUT
 Data tinggi badan lansia dapat menggunakan
formula atau nomogram bagi orang yang berusia
>59 tahun
 Formula (Gibson, RS; 1993)

• Pria : (2.02 x tinggi lutut (cm)) – (0.04 x umur (tahun)) + 64.19

• Wanita : (1.83 x tinggi lutut (cm)) – (0.24 x umur (tahun)) + 84.88


Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang
bervariasi
 Antropometri dapat dilakukan pada jaringan tersebut
untuk menilai status gizi di masyarakat
 Lemak subkutan (subcutaneous fat)
Penilaian komposisi tubuh termasuk untuk
mendapatkan informasi mengenai jumlah dan
distribusi lemak dapat dilakukan dengan beberapa
metode, dari yang paling sulit hingga yang paling
mudah
 Metode yang digunakan untuk menilai komposisi
tubuh
 (jumlah dan distribusi lemak sub-kutan):
 1. Ultrasonik
 2. Densitometri (melalui penempatan air pada
 densitometer atau underwater weighting)
 3. Teknik Isotop Dilution
 4. Metoda Radiological
 5. Total Electrical Body Conduction (TOBEC)
 6. Antropometri (pengukuran berbagai tebal lemak
 menggunakan kaliper: skin-fold calipers)
Metode yang paling sering dan praktis digunakan di
lapangan: Antropometri fisik
 Standar atau jangkauan jepitan 20-40 mm2,
ketelitian 0.1
mm, tekanan konstan 10 g/ mm2
 Jenis alat yang sering digunakan Harpenden Calipers,
alat
ini memungkinkan jarum diputar ke titik nol apabila
terlihat penyimpangan
 Beberapa pengukuran tebal lemak dengan
menggunakan kaliper:
1. Pengukuran triceps
2. Pengukuran bisep
3. Pengukuran suprailiak
4. Pengukuran subskapular
 Faktor umur sangat penting dalam PSG.
Kesalahan penentuan umur akan
menyebabkan interprestasi SG menjadi salah
 Menurut Puslitbang Gizi bogor: batasan umur

yang digunakan adalah tahun umur penuh


(Completed Year) dan bulan usia penuh
(Completed Month)
 Contoh:
◦ Tahun umur penuh
 Umur 9 tahun 2 bulan, dihitung 9 tahun
 Umur 7 tahun 11 bulan, dihitung 7 tahun
◦ Bulan usia penuh
 Umur 5 bulan 7 hari, dihitung 5 bulan
 2 bulan 28 hari, dihitung 2 bulan
 Untuk melengkapi data umur:
1. Akta lahir, KK, catatan lain (ortu, pamong desa)
2. Kalender lokal
3. Tanyakan terkait dengan kejadian penting →
lebaran, tahun baru, banjir, pemilu, dll
4. Bandingkan dengan anak sebaya/tetangga/kerabat
5. Bila tanggal tidak diketahui, bulan dan tahun diketahui →
tentukan tgl. 15
1. BB/U mengukur SG akut/kronis

1. TB/U menilai gizi masa lampau

1. BB/TB membedakan proporsi badan


(gemuk, normal, kurus)
Mungkin disebabkan:

Anak tersebut TB/U pendek (stunted)


Atau

Anak tersebut BB/TB kurus (wasted)


Atau

Anak tersebut TB/U pendek (stunted)


Dan

BB/TB kurus (wasted)


TB/U
Tidak pendek Pendek
A. B.
Tidak Tidak pendek Tidak kurus
kurus Tidak kurus Pendek
BB/TB (normal)

C. D.
Kurus
Kurus Kurus
Tidak pendek Pendek
Jenis Gangguan Gizi

Akut Kronis Gabungan akut


& kronis

Kurus Pendek Pendek


Tidak pendek Tidak kurus Kurus

Prioritas II Prioritas III Prioritas I


1. Cara persentil
2. Cara persen terhadap nilai median
3. Z score terhadap nilai median
 Persentil 50 = median (nilai tengah) dari jumlah
populasi berada di atasnya dan setengah berada di
bawahnya.
 Contoh:
◦ 100 anak diukur TB nya.
◦ Urutkan dari TB terkecil sampai ke terbesar.
◦ Ali berada di urutan ke 15, berarti persentil ke 15
= 14 anak berada di bawahnya & 85 anak berada
di atasnya.
◦ National Center for Health Statistics (NCHS):
 Persentil ke 5 sebagai batas gizi baik dan kurang
 Persentil ke 95 sebagai batas gizi lebih dan gizi baik
Nilai
x 100% = ….. %
Nilai Median

Contoh:
Anak laki-laki,12 bulan. Diketahui BB riil: 7,7 kg; BB median: 10,2 kg.
Maka:
BB riil
x 100% = ….. %
BB median

7,7
x 100% = 75,7 %
10,2
 Gizi lebih > 110%
 Gizi normal 80% - 110%
 KEP ringan 70% - 79%
 KEP sedang 60% - 69%
 KEP berat < 60%
 Gizi lebih > 110%
 Gizi normal 95% - 110%
 KEP ringan 90% - 94%
 KEP sedang 85% - 89%
 KEP berat < 85%
 Gizi lebih > 110%
 Gizi normal 90% - 110%
 KEP ringan 80% - 89%
 KEP sedang 70% - 79%
 KEP berat < 70%
I. Bila ”nilai riil” hasil pengukuran BB/U, TB/U,
BB/TB nilainya lebih besar atau sama dengan
nilai median, maka:
nilai riil – nilai median
Z-score =
SD upper

II. Bila ”nilai riil“ hasil pengukuran BB/U, TB/U,


BB/TB nilainya lebih kecil atau sama dengan
nilai median, maka:
nilai riil – nilai median
Z-score =
SD lower
 Anak laki-laki usia 0 bulan; BB riil 4,0 kg; BB median 3,3 kg.
 SD upper 0,5 ; SD lower 0,4

◦ BB riil 4,0 kg > BB median 3,3 kg.


◦ Karena BB riil > BB median, maka:
 MEMAKAI RUMUS I UNTUK MENGHITUNG Z-SCORE:
Z-score = BB riil – BB median
SD upper
= 4,0 – 3,3
0,5
Z-score = + 1,4
 Anak laki-laki usia 6 bulan; BB riil 6,8 kg; BB median 7,8 kg.
 SD upper 1,00; SD lower 0,90

◦ BB riil 6,8 kg < BB median 7,8 kg


◦ Karena BB riil < BB median, maka:
 MEMAKAI RUMUS II UNTUK MENGHITUNG Z-SCORE:
Z-score = BB riil – BB median
SD lower
= 6,8 – 7,8
0,90
Z-score = - 1,1
INDEKS SG Z-score
BB/U • BB lebih (over weight) > +2 SD
• BB normal (normal weight) -2 SD s/d +2 SD
• BB rendah (under weight) -3 SD s/d < -2 SD
• BB sangat rendah (severe < -3 SD
underweight)
TB/U • TB jangkung (tall) > +2 SD
PB/U • TB normal (normal height) -2 SD s/d +2 SD
• TB pendek (stunted) -3 SD s/d < -2 SD
• TB sangat pendek (severe < -3 SD
stunted)
BB/TB • Gemuk (fatty) > +2 SD
BB/PB • Normal -2 SD s/d +2 SD
• Kurus (wasted) -3 SD s/d < -2 SD
• Sangat kurus (severe wasted) < -3 SD
BB/TB BB/U TB/U SG

Normal Rendah Rendah Baik, pernah


kurang

Normal Normal Normal Baik

Normal Tinggi Tinggi Jangkung,


masih baik

Rendah Rendah Tinggi Buruk

Rendah Rendah Normal Buruk, kurang

Rendah Normal Tinggi Kurang

Tinggi Tinggi Rendah Lebih, obesitas

Tinggi Tinggi Normal Lebih, tidak


obesitas

Tinggi Normal Rendah Lebih, pernah


kurang
WILAYAH BB/U TB/U BB/TB STATUS GIZI
1 Normal Pendek Gemuk
2 Lebih Pendek Gemuk
3 Normal Normal Gemuk
4 Lebih Normal Gemuk
5 Lebih Normal Normal
6 Lebih Tinggi Gemuk
7 Lebih Tinggi Normal
8 Normal Pendek Normal
9 Normal Normal Normal
10 Normal Tinggi Normal
11 Rendah Pendek Normal
12 Rendah Normal Normal
13 Normal Normal Kurus
14 Normal Tinggi Kurus
15 Rendah Pendek Kurus
16 Rendah Normal Kurus
17 Rendah Tinggi Kurus
UMUR BB BB SD NILAI SG NILAI % SG
riil median upper lower Z- (Z-score) MEDIAN (% median)
score

0 4.0 3.3 0.50 0.40


1 4.4 4.3 0.70 0.70
2 5.2 5.2 0.80 0.90
3 5.8 6.0 0.90 1.00
4 6.2 6.7 0.90 1.00
5 6.4 7.3 0.90 1.00
6 6.8 7.8 1.00 0.90
7 7.0 8.3 1.00 0.90
8 7.1 8.8 1.00 1.00
9 7.3 9.5 1.10 0.90
10 7.5 9.5 1.10 0.90
11 7.6 9.9 1.00 1.00
12 7.7 10.2 1.10 1.10
UMUR BB BB SD NILAI SG NILAI % SG
riil median upper lower Z- (Z-score) MEDIAN (% median)
score

13 7.8 10.4 1.10 1.00


14 7.8 10.7 1.10 1.10
15 7.9 10.9 1.10 1.10
16 8.0 11.1 1.20 1.10
17 8.0 11.3 1.20 1.20
18 8.1 11.5 1.20 1.20
19 7.9 11.7 1.20 1.20
20 8.0 11.8 1.30 1.20
21 8.1 12.0 1.30 1.20
22 8.2 12.2 1.30 1.30
23 8.3 12.4 1.30 1.30
24 8.4 12.6 1.30 1.30
NO USIA MEDIAN BB (kg) TB BB/U BB/TB TB/U
(bln) (BB/U) (cm)
1 3 6.0 5.6 60
2 6 7.8 4.0 55
3 9 9.2 6.8 76
4 12 10.2 6.7 60
5 18 11.5 13.2 82
6 20 11.8 7.0 60
7 20 11.8 7.0 64
8 20 11.8 7.0 68
9 20 11.8 7.0 75
10 36 14.6 8.0 74
11 36 14.6 8.0 98
USIA BB SG SG USIA TB SG SG
Z-score % median Z-score % median

0 3.0 0 3.0
1 4.0 1 3.2
2 4.8 2 3.4
3 5.6 3 3.6
4 6.0 4 3.8
5 6.2 5 4.0
6 7.0 6 4.2
7 7.6 7 4.2
8 8.0 8 4.0
9 8.0 9 -
10 - 10 3.8
11 9.0 11 4.0
12 9.4 12 5.0
 IMT digunakan berdasarkan rekomendasi
FAO/WHO/UNO tahun 1985: batasan BB normal orang
dewasa ditentukan berdasarkan Body Mass Index
(BMI/IMT)
 IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau
status gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas),
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan
kelebihan BB
 IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu
hamil dan olahragawan. Juga tidak dapat diterapkan
pada keadaan khsusus (penyakit) seperti edema, asites
dan hepatomegali
 IMT = BB (kg)
TB2 (m)

 Batas Ambang IMT menurut FAO membedakan antara


laki-laki (normal 20,1-25,0 ) dan perempuan (normal
18,7-23,8)
 Untuk menentukan kategori kurus tingkat berat pada
laki-laki dan perempuan juga titentukan ambang batas
 Di Indonesia, dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis
dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang
 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia:
KATEGORI IMT

KURUS Kekurangan BB tingkat berat < 17,0

Kekurangan BB tingkat ringan 17,0 – 18,5

NORMAL > 18,5 – 25,0

GEMUK Kelebihan BB tingkat ringan > 25,0 – 27,0

Kelebihan BB tingkat berat > 27,0


 Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak
bawah kulit (skinfold) dilakukan pada beberapa bagian tubuh, misal :
lengan atas (tricep dan bicep), lengan bawah (forearm), tulang belikat
(subscapular), di tengah garis ketiak (midaxillary), sisi dada (pectoral),
perut (abdominal), suprailiaka, paha, tempurung lutut (suprapatellar),
pertengahan tungkai bawah (medial calv)
 Lemak dapat diukur secara absolut (dalam kg) dan secara relatif (%)
terhadap berat tubuh total
 Jumlah lemak tubuh sangat bervariasi ditentukan oleh jenis kelamin
dan umur
 Lemak bawah kulit pria 3.1 kg, wanita 5.1 kg
 Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa
perubahan metabolisme, termasuk terhadap insulin dan
meningkatnya produksi asam lemak bebas, dibanding
dengan banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan
 Perubahan metabolisme memberikan gambaran tentang
pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan
perbedaan distribusi lemak tubuh. Ukuran yang umum
digunakan adalah rasio lingkar pinggang-pinggul
 Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan
oleh tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tepat,
karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil
yang berbeda
 Rasio lingkar pinggang-pinggul untuk perempuan 0.77, lakilaki
0.90 (Seidell dkk, 1980)
 Suatu studi prospektif menunjukkan rasio
pinggang-pinggul berhubungan dengan penyakir
kardiovaskular
 Rasio lingkar pinggang dan pinggul penderita
penyakit kardiovaskular dengan orang sehat 0.938
dan 0.925

Anda mungkin juga menyukai