Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Tn.

J
DENGAN TINDAKAN FESS (Functional Endoskopic Sinus
Surgery) DI KAMAR BEDAH RUMAH SAKIT UMUM
SILOAM KARAWACI
TGL 20 MARET 2019

OLEH :
KELOMPOK 7
PENDAHULUAN 2

LATAR BELAKANG
Rhinosinusitis merupakan peradangan pada mukosa hidung dan
sinus paranasal (Singh, 2014). Rhinosinusitis disebabkan karena
adanya gangguan drainase pengeluaran sekret di dalam sinus sehingga
terjadi penumpukan sekret yang menjadi media pertumbuhan kuman
yang menyebabkan peradangan pada mukosa. Rhinosinusitis dapat
menyebabkan penurunan kualitas hidup seperti gangguan tidur, depresi,
cemas, rasa lelah, disfungsi seksual hingga kematian (Schalek, 2011).
Data DEPKES RI 2003, penyakit hidung dan sinus berada pada urutan
ke-25 dari 50 dari penyakit yang sering dijumpai atau sekitar 102.817
penderita rawat jalan di rumah sakit. Data Divisi Rinologi
Departemen THT RSCM Januari-Agustus 2005 menyebutkan bahwa
jumlah pasien rinologi sebesar 435 orang dengan jumlah penderita
Rhinosinusitis sebanyak 69% (Arivalagan, 2013)

17/05/2019
TINJAUAN PUSTAKA 3

DEFINISI
Rinosinusitis adalah penyakit inflamasi
mukosa yang melapisi hidung dan sinus
paranasal. Peradangan ini sering bermula
dari infeksi virus, yang karena keadaan
tertentu berkembang menjadi infeksi
bakterial dengan penyebab bakteri
pathogen yang terdapat di saluran napas
bagian atas. Penyebab lain adalah infeksi
jamur, infeksi gigi, dan dapat pula terjadi
akibat fraktur dan tumor (Benninger dan
Gottschall, 2006; Soetjipto dkk, 2006)

17/05/2019
4

KLASIFIASI
Pinheiro et al. (1998) dalam CDK (2010), membagi rinosinusitis
ditinjau dari lima aksis, yaitu:
1. Gambaran klinis (akut, subakut, dan kronik)
2. Lokasi sinus yang terkena (maksilaris, frontalis, ethmoidalis, dan
sphenoidalis)
3. Organisme yang terlibat (virus, bakteri, atau jamur)
4. Keterlibatan ekstrasinus (komplikasi atau tanpa komplikasi)
5. Modifikasi penyebab spesifik (atopi, obstruksi komplek
osteomeatal)
17/05/2019
ANATOMI FISIOLOGI 5

17/05/2019
6

ETIOLOGI
1. Faktor Host : Umur, Jenis Kelamin dan Ras, Riwayat
Rinosinusitis Akut, Infeksi Gigi, Rinitis Alergi, Diabetes
Mellitus, Asma, Kelainan anatomi hidung.
2. Faktor Agent : Bakteri (Streptococcus pneumonia,
Haemophillus influenza), Virus (Rhinovirus, influenza
virus, parainfluenza virus dan Adenovirus), dan
Jamur (Aspergillus dan Candida)
3. Faktor Lingkungan : Polusi udara dan udara dingin

17/05/2019
7

MANIFESTASI KLINIS
Busquets JM , 2000 ; Draft , 1995 ; Stankiewicz, 2001 :
1. Gejala Mayor : Hidung tersumbat, Sekret pada hidung ,Sakit kepala,
Nyeri / rasa tekan pada wajah, Kelainan penciuman
2. Gejala Minor : Demam, halitosis, Pada anak; batuk, iritabilitas, Sakit gigi,
Sakit telinga / nyeri tekan pada telinga / rasa penuh pada telinga.

Gejala dan Tanda Klinis : (Ballenger, 1997 cit Setiadi 2009)


1)Gejala Subjektif : Nyeri, Sakit kepala, Nyeri pada penekanan, Gangguan
penghindu
2) Gejala Objektif : Pembengkakan dan udem, Sekret nasal
17/05/2019
8

PEMERIKSAAN PENUNJANG

17/05/2019
9

KOMPLIKASI

1. Osteomielitis dan abses subperiostal


2. Kelainan Orbita
3. Kelainan Intrakranial
4. Kelainan Paru

17/05/2019
10

PENATALAKSANAAN MEDIS
PENATALAKSANAAN OPERATIF
FESS (Functional Endoskopic Sinus Surgery) ,atau Bedah
Endoskopi Sinus Fungsional, adalah bedah sinus yang dilakukan dengan
penggunaan alat endoskopi dengan tujuan melakukan eradikasi
penyakit, memperbaiki pengudaraan (aerasi) dan drainase sinus dengan
prinsip mempertahan fungsi sinus secara fisiologis.
Penggunaan endoskopi tujuannya adalah untuk mendapatkan
pandangan yang jelas dan akurat organ sinus paranasal sehingga Dokter
bedah akan dapat bekerja lebih akurat, jelas dan dapat mengangkat
kelainan sinus saja tanpa merusak jaringan yang sehat dan masih perlu
dipertahankan secara fungsional.
Keuntungan yang didapat bagi pasien adalah waktu rawat yang
lebih singkat, perdarahan yang terjadi sangat minimal, rasa nyeri juga
lebih ringan, dan pasien masih dapat melakukan aktivitas rutin yang
ringan tanpa terganggu.
17/05/2019

Anda mungkin juga menyukai