anestesi lokal
Tujuan: mengetahui keadaan kesehatan
umum pasien
Identitas
1. Jarum patah
2. Rasa sakit
3. Parestesi/anestesi berkepanjangan
4. Trismus
5. Hematom
6. Infeksi
7. Oedem
8. Paralisis fasial
9. Menggigit bibir (biasanya pd anak-anak)
10. Kepucatan jaringan
11. Lesi intra oral
12. Kebutaan sementara
1. Jarum Patah
Penyebab:
Kesalahan teknik anastesi lokal
Kelainan anatomi pasien
Jarum yg disterilkan berulang2
Penyebab utama:
Gerakan yg timbul secara tiba2
Pencegahan:
Jangan memaksakan jarum masuk ke tulang
Gunakan jarum sekali pakai
Jangan menggunakan jarum yg terlalu kecil
Utk blok anestesi gunakan jarum yg panjang (>18
mm)
Jangan memasukkan jarum terlalu dalam
Kerjasama dengan pasien
Penanggulangan bila jarum patah:
Bersikap tenang, jangan panik
Pasien diinstruksikan utk tidak bergerak,
jangan melepaskan tangan dari mulut pasien,
bila perlu/ ada, gunakan bite block
Bila jarum patah dan terlihat ujungnya, coba
diambil dengan arteri klem kecil
Bila jarum hilang (tdk terlihat di mulut)
Jangan melakukan insisi/ditekan2
Beritahu pasien
Konsultasi ke spesialis bedah mulut
2. Rasa Sakit
Penyebab:
Jarum tumpul
Mengeluarkan anestetikum dengan cepat
Tidak menguasai teknik anestesi lokal
Penyebab utama:
Pasien takut menyebabkan gerakan tiba2 sehingga jarum
bisa patah
Pencegahan:
Kuasai anatomi rahang dan teknik anastesi lokal
Gunakan jarum tajam
Gunakan anestesi topikal sebelum insersi jarum
Gunakan anestetikum steril
Keluarkan anestetikum secara perlahan-lahan
Gunakan anestetikum pada suhu yg sama dengan suhu
tubuh
3. Parestesi/ anestesi
berkepanjangan
Bisa terjadi bbrp jam/hari setelah pemberian anastesi lokal
Penyebab:
Trauma saraf
Anestetikum bercampur alkohol/larutan sterilisasi
Perdarahan sekitar saraf
Problem:
Bibir tergigit
N. lingualis mati rasa kecap
Pencegahan:
Hati2 agar tidak menyebabkan trauma saraf
Gunakan spuit sekali pakai (jangan disterilkan dengan larutan)
Penanggulangan
Menjelaskan kepada pasien bahwa ini dapat terjadi pada semua orang
Catat pada medical record
Jelaskan bahwa ini akan terjadi dalam waktu tertentu (2 bln lebih)
Bila lebih dari 1 tahun, konsultasi dengan neurologis
Perawatan gigi lain boleh dilakukan
4. Trismus
Ganggaun motoris dari N. trigeminus, khususnya spasme
M. mastikatorius disertai sulit membuka mulut
Penyebab
Trauma M. Mastikatorius atau pembuluh darah pada intra
temporal fossa
Anastesi lokal yg bercampur alkohol dapat berdifusi ke jaringan
dan mengiritasi M. Mastikatorius trismus
Infeksi ringan di otot
Injeksi anestesi yg banyak iritasi jaringan otot trismus
Penanggulangan
Beri analgetik/pelemas otot
Kompres panas 20 menit/1 jam
Latihan buka tutup mulut selama 5 menit tiap 3-4 jam, (dapat
dengan makan permen karet utk gerakan lateral)
Catat pd medical record
Bila ada tanda2 infeksi beri antibiotik
Bila trismus lebih dari 7 hari konsultasi ke sp BM
5. Hematom
Penyebaran darah ke rongga ekstravaskuler, timbul
perubahan warna kulit biru
Sering terjadi pada anestesi lokal N. alveolaris inferior, N.
alveolaris superior posterior & N, mentalis/insisif
Pencegahan:
Mengetahui anatomi
Gunakan jarum pendek utk N alv sup post
Menusukkan jarum secara minimal terhadap jaringan
Jangan menggunakan jarum utk memeriksa jaringan
Penanggulangan
Cepat tekan perdarahan
Beritahu pasien kemungkinan sakit atau pergerakan mulut
terbatas beri antibiotik
Jangan dikompres air panas 4-6 jam setelah kejadian, besoknya
boleh dikompres air hangat 20 menit
Kompres es dilakukan segera setelah terjadi hematom utk
mengurangi perdarahan
6. Infeksi
Penyebab:
pada penyuntikan N. alveolaris inferior, kadang
insersi jarum terlalu dalam masuk ke kelenjar
parotis sehingga cabang2 saraf wajah
teranestesi, terjadi paralisis otot wajah. Pasien
tidak bisa mengaktifkan orbikularis okuli.
Penanggulangan:
Beritahu pasien hal ini bersifat sementara dan akan
hilang sendiri
Pasien disuruh melindungi kelopak matanya agar tidak
kena debu, dan membuka kontak lens bila
memakainya.
9. Menggigit bibir
Penyebab:
Aplikasi topikal anestesi dalam waktu lama pada
jaringan gusi
Sensitifitas tinggi dari jaringan terhadap anastesi
lokal
Efek kombinasi dari tekanan hidrostatik larutan
anastesi lokal ditambah vasokonstriktor
11. Lesi intraoral
1. Reaksi psikis
2. Reaksi toksik
3. Reaksi alergi
4. Virus hepatitis/HIV
5. Interaksi obat
1. Reaksi psikis
Tanda:
Konvulsi
Gangguan pernafasan
Yg paling beratsyok
3. Reaksi alergi