Anda di halaman 1dari 16

JURNAL PRAKTIKUM

PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID


SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

Judul Modul : Gel Piroxicam


Kelompok : 01
Kelas : A
Tanggal Praktikum : Kamis, 29 April 2021
Dosen Pembimbing : apt. Oktavia Rahayu Adianingsih, S.Farm., M.Biomed.
Nama Mahasiswa : Annis Rahma Kusuma Wardani (185070500111025)
: Muhammad Zainur Hapif (185070500111026)
Imrok’atul Mufidah (185070501111016)
Milhan Aulia Putri (185070507111009)
Faizal Amin (185070507111015)
Nabilah Azzarah (195070500111003)
Intan Khaerunnisa (195070500111005)
Dhelyna Deafta (195070500111007)

A. Deskripsi Sifat Fisika dan Kimia Zat Aktif


PIROXICAM
NAMA IUPAC : 4-Hidroksi-2-metil-N-2-piridil-2H-1,2-benzotiazin-3-karboksamida 1,1-
dioksida (FI V, 2014 hal 1030).
RUMUS KIMIA : C15H13N3O4S (FI V, 2014 hal 1030).
STRUKTUR KIMIA :

(FI V, 2014 hal 1030).


BM : 331, 35 g/mol (FI V, 2014 hal 1030)
PEMERIAN : Serbuk, hamper putih atau cokelat terang atau kuning teramh; tidak berbau.
Bentuk monohidrat berwarna kuning (FI V, 2014 hal 1030)
KELARUTAN : Sangat sukar larut dalam air; dalam asam-asam encer dan sebagian besar
pelarut organic; sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali mengandung air (FI V, 2014
hal 1030)
PENYIMPANAN : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya (FI V, 2014 hal
1030)
KEGUNAAN : Antiinflamasi (Sweetman, 2009 hal 143)
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

B. Uraian Farmakologi dan Indikasi Produk Jadi


● Uraian Farmakologi
piroxicam merupakan agen non-steroid anti-inflamasi (NSAID) yang diketahui dengan baik
dalam mengobati rheumatoid arthritis dan osteoarthritis dan digunakan untuk gangguan
muskuloskeletal, dismenore, dan nyeri pasca oprasi. Memiliki waktu paruh yang panjang
sehingga memungkinkan untuk diberikan sekali sahari.
● Indikasi Produk jadi
Untuk terapi simtomatik pada rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis, gangguan
muskuloskeletal dan gout akut.
● Dosis yang digunakan
Konsentrasi piroxicam 0,5% 3-4 kali sehari (Sweetman, 2009 hal 143).

C. Deskripsi Produk Jadi


1. Definisi bentuk sediaan
Gel adalah sistem semipadat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik
kecil atau molekul organik besar, yang terpenetrasi oleh suatu cairan (FI V)
2. Rute Pemberian dan Aturan Pakai
rute pemberian gel piroxicam diberikan secara topikal. oleskan tipis-tipis ke daerah target
sebanyak 3-4 kali sehari.
3. Golongan Obat dan Logo Penandaan Pada Kemasan

Bedasarkan PIONAS , gel piroxicam merupakan golongan obat keras. Obat Keras adalah obat
yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Ciri-cirinya adalah bertanda lingkaran bulat
merah dengan garis tepi berwarna hitam, dengan huruf K ditengah yang menyentuh garis tepi.
4. Volume setiap kemasan
Dus, Tube @10 gram
5. Bentuk dan Bahan Kemasan
Bentuk kemasan primer tube dan kemasan sekunder box/dus karton
6. Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu ruangan.
D. Desain Formulasi
D.1. Spesifikasi Produk
Parameter Spesifikasi
Organoleptik Warna : Jernih
Bau : Tidak berbau
Bentuk : Semisolid dan Konsistensi
(Ansel, 1989)

Homogenitas Tidak terdapat butiran kasar


JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

(Depkes RI, 1995)

pH 4,5-6,5
(Tranggono, 2007)

Daya Sebar Daya sebar 5-7 cm menunjukkan konsistensi


semisolid yang sangat nyaman dalam penggunaan
(Voigt, 1994)

Konsistensi Tidak terjadi perpindahan fase


(Djajadisastra, 2009)

D.2 Desain Formulasi


D.2.1 Rencana Komponen Formula
Fungsi Material Material Rentang Konsentrasi
Zat aktif Piroxicam -
Penetration enhancer Propylene Glycol 5-10%
Neutralizer Triethanolamine 0,4-1%
Pengawet Methylparaben 0,02-0,3%
Propylparaben 0,01-0,6%
Gelling agent Carbopol 0,5-2%

Antioxidant Sodium metabisulfite 0,01-0,1%

Co-solven Alcohol qs

Pelarut Water Purified ad 100%

D.2.2 Preformulasi Eksipien


Nama Eksipien: Propilen Glikol
(HOPE hal 592)
Rasionalisasi pemilihan bahan: propilen glikol digunakan sebagai penetration enhancer
dikarenakan propilen glikol juga memiliki fungsi lain yaitu pengawet, juga dapat meningkatkan
efek preservatif dari bahan pengawet yang digunakan, yaitu propil paraben dan metil paraben.
propilen glikol juga banyak digunakan dalam sediaan topikal, yang selain sebagai penetration
enhancer juga memiliki fungsi sebagai humektan dan juga kosolven.
Deskripsi bahan:
RM = C3H8O2
Berat Molekul = 76,09
Sinonim : 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl ethyleneglycol; methyl
glycol; propane-1,2-diol; propylenglycolum.
Pemerian : bening, tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau, cair, dengan rasa manis, agak
tajam yang menyerupai gliserin.
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

Kelarutan: dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin, dan air; larut pada
1 dalam 6 bagian eter; tidak tercampur dengan minyak mineral ringan atau minyak tetap, tetapi
akan melarutkan sebagian minyak esensial.
Konsentrasi : 5-10%
Densitas : 1.038 g/cm3 at 20⁰C
Stabilitas : Propilen glikol stabil secara kimiawi jika dicampur dengan etanol (95%), gliserin,
atau air. Propilen glikol bersifat higroskopis dan harus disimpan di tempat tertutup wadah,
terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
Kegunaan : Penetration enhancer.

Nama Eksipien: Triethanolamine


(HOPE, 2009 hal 754 dan FI IV,1995)

Rasionalisasi pemilihan bahan: trietanolamin digunakan sebagai neutralizer atau alkalyzing agent
untuk dapat menghasilkan bentuk gel pada penggunaan gelling agent carbomer
Deskripsi bahan:
RM = C6H15NO3
Berat Molekul = 101,19
Sinonim : TEA; Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; tris
(hydroxyethyl)amine;trolaminum.
Pemerian : Serbuk halus, putihm sedikit berbau khas, higroskopis.
Kelarutan: Sukar larut dalam air, dapat bercampur dengan etanol dengan eter dan dengan air
dingin.
Densitas : 0.726 g/cm3.
Konsentrasi : 0,4-1%
Stabilitas : Trietanolamina bisa berubah menjadi coklat jika terpapar udara dan cahaya. Kadar
trietanolamina 85% cenderung bertingkat di bawah 158C; homegeneitas dapat dipulihkan dengan
pemanasan dan pencampuran sebelum digunakan. Trietanolamina harus disimpan dalam wadah
kedap udara terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
Kegunaan : Neutralizer

Nama Eksipien: Metil Paraben


(HOPE, 2009)
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

Rasionalisasi : metil paraben merupakan pengawet yang banyak digunakan pada sediaan-sediaan
farmasi, termasuk gel. metil paraben juga tahan terhadap perubahan pH.
RM : C8H8O3
BM : 152,15 g/mol
Pemerian : berupa kristal tak berwarna atau serbuk kristal putih. Tidak berbau atau nyaris tidak
berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzen dan dalam karbon tetraklorida; mudah larut
dalam etanol dan dalam eter.
Densitas: 1.352 g/cm3
Konsentrasi : 0,02-0,3%
Stabilitas : Larutan encer dari etil parabenat pH3–6 dapat disunisasi dengan autoklaf pada 1208C
selama 20 menit, tanpa penguraian. (8) Larutan berair pada pH 3– 6 stabil (kurang dari 10%
penguraian) hingga sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan larutan air pada pH 8 atau lebih.
Dikenakan hidrolisis cepat (10% atau lebih setelah sekitar 60 hari penyimpanan suhu kamar,
disimpan di tempat sejuk dan kering).
Kegunaan: Antimicrobial preservative dan pengawet.

Nama Eksipien: Propil Paraben


(HOPE, 2009 hal 596)

Rasionalisasi pemilihan bahan: penggunaan kombinasi propil paraben dengan metil paraben
sebagai pengawet meningkatkan efek preservatif yang dihasilkan.
Deskripsi bahan:
RM = C10H12O3
Berat Molekul = 180,20 g/mol
Sinonim : Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic acid propyl ester; Nipagin P;
Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl butex; Propyl Chemosept; propylis
parahydroxybenzoas; propyl p- hydroxybenzoate; Propyl Parasept; Solbrol P; Tegosept P;
Uniphen P-23.
Pemerian : Berupa kristal tak berwarna atau hablur putih kecil.
Kelarutan: Sangat sukar larut dalam air; sukar larut dalam air mendidih; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter.
Konsentrasi : 0,01-0,6%
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

Stabilitas : Larutan propilparaben berair pada pH 3–6 dapat disterilkan dengan autoklaf, tanpa
dekomposisi. (4) Pada pH 3–6, larutan encer stabil (kurang dari 10% dekomposisi) hingga sekitar
4 tahun pada suhu kamar, sedangkan solusi pada pH 8 atau lebih dapat mengalami hidrolisis cepat
(10% atau lebih setelah sekitar 60 hari pada suhu kamar).
Kegunaan : Antimicrobial preservative dan pengawet.

Nama Eksipien: Purified Water


(FI III,1979)

Rasionalisasi pemilihan bahan: purified water digunakan sebagai pembawa atau medium
pendispersi
Deskripsi bahan:
RM = H2O
Berat Molekul = 18.01528 g/mol.
Sinonim : Aqua; aqua purificata; hydrogen oxide.
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.
Kelarutan: Dapat bercampur dengan sebagian besar pelarut polar.
Konsentrasi : -
Stabilitas : Secara kimiawi stabil pada semua keadaan fisik.Harus disimpan dalam wadah yang
sesuai untuk melindungi masuknya partikel asing dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
Kegunaan : Pelarut

Nama Eksipien: Alkohol


(HOPE, 2009 hal 17 dan FI III, 1979)

Rasionalisasi pemilihan bahan: alkohol digunakan sebagai kosolven untuk meningkatkan


kelarutan piroxicam di dalam pembawa (air)
Deskripsi bahan:
RM = C2H6O
Berat Molekul = 46,07
Sinonim : Ethanolum (96 per centum); ethyl alcohol; ethyl hydroxide; grain alcohol; methyl
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

carbinol.
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah bergerak; bauk has rasa
panas, mudah terbakar dan memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P.
Densitas : 0.7893 g/cm3 at 20⁰C
Stabilitas : Larutan etanol berair dapat disterilkan dengan autoklaf atau dengan penyaringan dan
harus disimpan dalam wadah kedap udara, di tempat yang dingin.
Kegunaan : Kosolven.

Nama Eksipien: Carbopol


(HOPE, 2009)

Rasionalisasi pemilihan bahan: Carbopol merupakan gel hidrofilik, sehingga mudah terdispersi
dalam air dan dalam konsentrasi yang kecil yaitu 0,5-2% mempunyai kekentalan yang cukup
sebagai basis gel (Dewi et al, 2005).
Deskripsi bahan:
RM = (C3H4O2)n
Sinonim : Acrypol; Acritamer; acrylic acid polymer; carbomera; Carbopol; carboxy
polymethylene; polyacrylic acid; carboxyvinyl polymer; Pemulen; Tego Carbomer.
Pemerian : Serbuk halus, putih, sedikit berbau khas, higroskopis.
Kelarutan: Setelah netralisasi dengan alkali hidroksida, atau amina larut dalam air, dalam etanol,
dan dalam gliserol.
Konsentrasi : 0.5-2%
Stabilitas : Karbomer adalah bahan higroskopis yang stabil yang dapat dipanaskan pada suhu di
bawah 1048C hingga 2 jam tanpa mempengaruhi efisiensi pengentalannya. Namun, suhu yang
berlebihan dapat menyebabkan perubahan warna dan penurunan stabilitas.Serbuk karbomer harus
disimpan dalam wadah kedap udara, tahan korosi dan terlindung dari kelembaban. Penggunaan
wadah kaca, plastik, atau berlapis resin dianjurkan untuk penyimpanan formulasi yang
mengandung karbomer.
Kegunaan : Gelling base

Nama Eksipien: Sodium Metabisulfite


JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

(HOPE, 2009 hal 654)

Rasionalisasi pemilihan bahan: Sodium metabisulfite digunakan sebagai antioksidan, karena pada
sediaan gel, terkandung air dalam jumlah cukup besar, yang memungkinkan terjadinya oksidasi,
sehingga perlu digunakan antioksidan. Sodium metabisulfite dipilih karena merupakan bahan
pengawet yang hidrofilik.
Deskripsi bahan:
RM = Na2S2O5
BM = 190,10
Sinonim : Disodium disulfite; disodium pyrosulfite; disulfurous acid, dis- odium salt; E223; natrii
disulfis; natrii metabisulfis; sodium acid sulfite.
Pemerian : Tidak berwarna, berbentuk kristal prisma atau serbuk kristal berwarnaputih hingga
putih kecoklatan yang berbau sulfir oksida, dan asam, serta berasa asin.
Kelarutan: Mudah larut dalam air dan dalam glycerin; Sukar larut dalam etanol.
Konsentrasi : 0,01-0,1%
Stabilitas : Saat terpapar udara dan kelembapan, natrium metabisulfit secara perlahan dioksidasi
menjadi natrium sulfat dengan hancurnya kristal. (1) Penambahan asam kuat ke padatan akan
melepaskan sulfur dioksida.Dalam air, natrium metabisulfit segera diubah menjadi ion natrium
(Na+) dan bisulfit (HSO3-). Larutan natrium metabisulfit encer juga terurai di udara, terutama
pada pemanasan. Larutan yang akan disterilkan dengan autoklaf harus diisi ke dalam wadah yang
udaranya telah diganti dengan gas lembam, seperti nitrogen. Penambahan dekstrosa ke larutan
natrium metabisulfit berair menghasilkan penurunan stabilitas metabisulfit. (2)Bahan curah harus
disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
Kegunaan : Antioksidan

D.2.3 Formula dan Perhitungan


Jumlah setiap pemberian (=jumlah per unit) : 1 g
Jumlah setiap kemasan : 10 g
Material Jumlah Per Unit (%) Jumlah Per Kemasan (%)
Piroxicam 0,05 0,5

Propylene Glycol 1 10

Triethanolamine 0,06 0,6

Methylparaben 0,03 0,3


0,06
Propylparaben 0,6

Carbopol 0,08 0,8


JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

Sodium metabisulfite 0,007 0,07

Alcohol 1 10

Water Purified ad 10% ad 100%

D.2.4 Penimbangan
Material Perhitungan (10g) Jumlah Per Batch (300g)
Piroxicam 0,5 mg 1,5 g

Propylene Glycol 1g 30 g

Triethanolamine 0,06 g 1,8 g

Methylparaben 0,03 g 9g
18 g
Propylparaben 0,06 g

Carbopol 0,08 g 2,4 g

Sodium metabisulfite 0,007g 0,21 g

Alcohol 1ml 30ml

Water Purified ad 10 ad 300

D.3 Persiapan Peralatan


D.3.1 Alat
Nama Alat Ukuran/volum Jumlah Penggunaan
Beaker glass 1000 mL 3 Wadah untuk zat cair
dan wadah untuk
pencampuran zat.
Gelas Ukur 1000 mL 1 Untuk mengkalibrasi
alat (beaker glass)
yang perlu
dikalibrasi.
Timbangan analitik - 1 Menimbang bahan-
bahan yang
diperlukan.
Hotplate - 1 Untuk memanaskan
larutan dan
menghomogenkan
larutan
Mortir dan Stamper - 1 Untuk menghaluskan
bahan
Overhead Stirrer - 1 Untuk mengaduk
campuran
pH meter - 1 Untuk pengujian pH
gel
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

Viscometer Brookfield - 1 Untuk pengujian


kekentalan gel
Plat Kaca - 4 Wadah gel untuk
dilakukan pengujian
Gelas Arloji - 1 Wadah untuk zat
padat.
Kaca Preparat - 4 Untuk pengujian
homogenitas
Pipet Tetes - 1 Untuk memindahkan
cairan dalam jumlah
kecil.

D.3.2 Kemasan
Jenis Kemasan Produk Jadi Spesifikasi Bahan Pengemas
Tube Alumunium
Kardus Karton

D.3.3 Desain Kemasan


1. Kemasan Primer (Tube)
Ukuran Asli : 7 cm x 5 cm

2. Kemasan Sekunder
Ukuran Asli : 2 cm x 3cm x 9 cm
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

D.4 Prosedur Pembuatan


D.4.1 Prosedur pembuatan
Prosedur Parameter Kritis Spesifikasi Metode IPC
1. Dibuat formula untuk Formula dibuat untuk -
300 g Ketersediaan bahan 300 g

2. Diperiksa kebersihan alat Alat dan bahan -


dan bahan kemasan Ketersediaan alat kemasan dalam
sebelum digunakan. dan bahan kondisi baik, bersih
Dicuci dan dikeringkan dan kering.
jika perlu

3. Semua bahan yang Setiap bahan -


dibutuhkan ditimbang Alat Timbang ditimbang dengan
dan diberi label tepat, lalu diberi label
sesuai dengan nama
bahan

4. Alat gelas yang Alat gelas yang akan -


digunakan dikalibrasi Alat Ukur digunakan telah
sesuai keperluan dikalibrasi terlebih
Status Kalibrasi
dahulu.

5. Mehylparaben, Semua bahan diaduk -


propylparaben dan RPM hingga terlarut
sodium metabisulfite sempurna
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

dilarutkan dalam alkohol


sambil dilakukan
pengadukan

6. Dipanaskan water Water purified -


purified hingga mencapai Suhu dipanaskan hingga
suhu 98-100 oC mendidih/sesuai suhu
Waktu
yang diinginkan.

7. Ditambahkan Propilen Komponen diaduk -


glikol 10mL - hingga terlarut
sempurna

8. Dimasukkan Piroxicam Komponen diaduk -


ke campuran (7) sambil RPM hingga terlarut
dilakukan pengadukan sempurna

9. Campuran (5) Campuran diaduk -


ditambahkan ke - hingga terlarut
campuran (8) sempuna

10. Campuran (8) dinginkan Campuran mencapai -


hingga hangat Suhu suhu 38-42 oC (hangat)
Waktu

11. Didispersikan serbuk Carbopol terdispersi ke -


carbopol ke dalam (10) Homogenitas dalam (10) dan diaduk
dengan memasukkan ad terhidrasi dan
serbuk sedikit demi homogen
sedikit sambil dilakukan
pengadukan agar tidak
menggumpal

12. Ditambahkan Penambahan hingga -


triethanolamine hingga Bentuk sediaan terbentuk gel dan
terbentuk gel jernih, yaitu pada pH
sekitar 5-6

13. Ditambahkan aquades ad Aquades tertambahkan -


300 gram - ad 300 gram ke dalam
gel (12)

14. Dilakukan rekonsiliasi - -


bobot gel yang dihasilkan -
terhadap bobot teoritis.
Jika perlu ditambahkan
aquades hingga mencapai
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

bobot 300 gram.

15. Pengisian gel ke dalam - - -


tube

D.5 Prosedur Evaluasi Produk Jadi


Parameter Spesifikasi Kriteria Prosedur Evaluasi
Penerimaan
Uji Warna : Jernih Organoleptik Uji Organoleptik dilakukan untuk
Organoleptik sediaan telah melihat tampilan fisik sediaan
Bau : Tidak berbau sesuai dengan dengan cara melakukan
bahan yang pengamatan terhadap bentuk,
Bentuk : Semisolid
digunakan. warna, dan bau dari sediaan yang
dan Konsistensi
telah dibuat (Anief, 1997)
(Ansel, 1989)

Uji Tidak terdapat Didapatkan Uji Homogenitas dilakukan


Homogenitas butiran kasar tekstur yang dengan cara gel dioleskan pada
diinginkan sesuai kaca transparan dimana sediaan
(Depkes RI, 1995) dengan diambil 3 bagian yaitu atas,
spesifikasi yaitu tengah, dan bawah. homogenitas
tidak terdapat ditunjukkan dengan tidak adanya
butiran kasar. butiran kasar. (Ditjen POM, 2000)

Uji pH 4,5-6,5 Didapatkan nilai Uji pH dilakukan dengan cara


pH yang diukur dengan menggunakan stik
(Tranggono, 2007) diinginkan sesuai pH universal. Stik pH universal
dengan nilai pH dicelupkan ke dalam sampel gel
4,5-6,5. yang telah diencerkan, diamkan
beberapa saat dan hasilnya
disesuaikan dengan standar pH
universal. pH sediaan yang
memenuhi kriteria pH kulit yaitu
dalam interval 4,5-6,5 (Tranggono
dan Latifa, 2007)
Uji Daya Sebar Daya sebar 5-7 cm Didapatkan nilai Uji Daya Sebar dilakukan untuk
menunjukkan daya sebar yang menjamin pemerataan gel saat
konsistensi semisolid diinginkan sesuai diaplikasikan pada kulit yang
yang sangat nyaman dengan nilai daya dilakukan segera setelah gel
dalam penggunaan sebar 5-7 cm dan dibuat. Gel ditimbang sebanyak
menunjukkan 0,5 g kemudian diletakkan
(Voigt, 1994) konsistensi ditengah kaca bulat berskala. Di
semisolid yang atas gel diletakkan kaca bulat lain
sangat nyaman atau bahan transparan lain dan
dalam pemberat 150 g, didiamkan 1
penggunaan menit, kemudian dicatat diameter
penyebarannya. Daya sebar gel
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

yang baik antara 5-7 cm (Garg et


al, 2002)
Uji Konsistensi Tidak terjadi Didapatkan Uji konsistensi dilakukan dengan
perpindahan fase konsistensi yang cara mekanik menggunakan
diinginkan yaitu sentrifugator dengan cara sediaan
(Djajadisastra, 2009) tidak terjadi disentrifugasi pada kecepatan 3800
perpindahan fase. rpm selama 5 jam. perubahan fisik
diamati apakah terjadi pemisahan
atau bleeding antara bahan
pembentuk gel dan pembawanya
yaitu air dan pengujian hanya
dilakukan pada awal evaluasi
(Djajadisastra, 2009)
Uji Viskositas >50 dps, viskositas Didapatkan hasil Uji viskositas dapat dilakukan
optimum 200 dps pengujian lebih dengan cara spindel dipasang pada
dari 50 dps gantungan spindel, lalu diturunkan
sedemikian rupa sehingga batas
tercelup ke dalam cairan sampel
yang akan diukur viskositasnya,
kemudian pasang stop kontak dan
nyalakan rotor sambil menekan
tombol, biarkan spindel berputar
sekitar 60 detik, setelah berhenti
berputar catat hasil viskositas
tersebut. (Apriyanti dkk, 2013)
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

E. Pembahasan Hasil Diskusi


JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
PSSF FKUB

REFERENSI

Anief, M. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.1997.


Ansel, Howard. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. Jakarta: UI Press.1989.
Apriyanti, D. dan Fithriyah, N. H. 2013. Pengaruh Suhu Aplikasi Terhadap Viskositas Lem Rokok
Dari Tepung Kentang. Konversi 2(2): 23-34.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 1979.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia edisi V. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 2014.
Djajadisastra, J., Mun’im, A., dan Dessy, N.P. 2009. Formulasi Gel Topikal dari Ekstrak Nerii Folium
dalam Sediaan Anti Jerawat. JFI. 4(4): 210 -216.
Dewi Melani H, Purwanti T, Soeratri W. Korelasi Kadar Propilenglikol dalam Basis dan Pelepasan
Dietilammonium Diklofenak dari Basis Gel Carbopol ETD 2020. Majalah Farmasi
Airlangga. 2005 Apr;5(1):1.
Garg, A., D. Aggarwal, S. Garg, dan A. K. Sigla. 2002. Spreading of Semisolid Formulation: An
Update. Pharmaceutical Technology: 84-102.
Rowe, R.C., P.J. Sheskey, & M.E. Quinn. Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed. London :
The Pharmaceutical Press. 2009.
Sweetman, S.C. Martindale The Complate Drug Reference. London: Pharmaceutical Press.2009.
Tranggono, Retno. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Utama.2007.
Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V. Penerjemah: Soendani Noerono.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai