PENDAHULUAN
Dalam pembuatan sediaan obat dapat dilalui dengan cara kerja di tipa bahan atau
formulasi sediaan yang akan dibuat. Oleh karena itu, seorang farmasi harus mengetahui
cara formulasi, cara membuat, produksi, dan pengemasan. Oleh karena itu, dengan
adanya makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat membuat, memahami membat
sediaan dimulai dari preformulasi hingga uji kemasan.
ISI
2.1 PREFORMULASI
Preformulasi adalah tahap awal dalam rangkaian proses pembuatan sediaan farmasi
yang berpusat pada sifat-sifat fisika kimia zat aktif dimana dapat mempengaruhi
penampilan obat dan perkembangan suatu bentuk sediaan farmasi. Seperti di bawah ini hasil
preformulasi dari tiap bahan sediaan :
2.1.1 Ornidazole
1) Nama Bahan : Ornidazole
2) Sinonim : Ornidazole, Tiberal, Ornidazolum
3) Nama kimia : Dymethil polysiloxane
4) Formula empiris/BM : C7H10ClN3O3 / 219.62 g/mol
5) Fungsi : Antimikroba pada infeksi trichomonas,
Amoebiasis, Giardia lambia, dan Bakteri Anaerob
6) Penerapan dalam formulasi : Zat Aktif
7) Deskripsi : Ornidazole diresepkan untuk pengobatan infeksi
protozoa tertentu, infeksi pasca operasi, dan infeksi bakteri. Tindakan obat ini
didasarkan pada potensinya untuk menghambat perkembangan mikroorganisme.
Ornidazole tersedia sebagai tablet oral yang harus didasarkan pada instruksi
apoteker / dokter dan berwarna seperti kristal.
8) Keasaman/kebasaan : pH 5,0 – 6,5
9) Berat jenis : 1.6545 (Taksiran kasar)
10) Konstanta disosiasi : 2,4 ± 0,1(at 25 ° C)
11) Kelarutan : Larut pada etanol 50 mg/ml
12) Stabilitas :
13) Penyimpanan : Dalam pendingin dengan suhu -20° C
14) Inkompabilitas :
2.1.2 Na Bikarbonat
1) Nama Bahan : Na Bikarbonat
2) Sinonim : Baking soda, sodium bikarbonat, monosodium
carbonate, natrii hydrogenocarbonas, Sal de Vichy, sodium acid carbonate,
sodium hydrogen carbonate
3) Nama kimia : Carbonic acid monosodium sal
4) Formula empiris/BM : NaHCO3 / 84.01
5) Fungsi : zat pembasa, agen terapeutik
6) Penerapan dalam formulasi : zat pembasa
7) Deskripsi : Bubuk Kristal, putih, tidak berbau, sedikit berasa
basa (pahit)
8) Keasaman/kebasaan : Ph 8,3. Kebasaan meningkat ketika dipanaskan
9) Berat jenis : 2.173 g/cmKonstanta disosiasi
10) Kelarutan : tidak larut dalam ethanol dan eter, mudah larut
dalam air
11) Stabilitas : stabil diudara kering, tetapi perlahan terurai pada
keadaan lembab
12) Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan
kering
13) Inkompabilitas : Sodium bikarbonat bereaksi dengan asam,
garam asam, dan banyak lagi garam alkaloid, dengan evolusi karbon dioksida.
Sodium bikarbonat juga dapat mengintensifkan penggelapan salisilat.
2.1.3 Na CMC
1) Nama Bahan : Na CMC
2) Sinonim : Carboxymethylcellulose Sodium,
3) Nama kimia : Cellulose, carboxymethyl ether, sodium salt
4) Formula empiris/BM : -
5) Fungsi : zat pelapis, suspending agent, zat penghamcur
kapsul dan tablet, penambah viskositas
6) Penerapan dalam formulasi : suspending agent dan penambah viskositas
7) Deskripsi : serbuk granul berwarna putih hingga hamper
putih, tidak berbau, tidak berasa. Bersifat higroskopis setelah dikeringkan
8) Keasaman/kebasaan : ph 6.5-8.5
9) Berat jenis : 0.52 g/cm3
10) Konstanta disosiasi : 4.30
11) Kelarutan : praktis tidak larut dalam aseton, eter, etanol
(95%), dan toluene. Mudah terdispersi dalam air pada semua temperature
12) Stabilitas : stabil, meskipun termasuk bahan yan higroskopis.
Pada kelembaban yang tinggi Na CMC dapat menyerap >50% air. Stabil pada ph 2-
10
13) Penyimpanan : sediaan cair yang disimpan dalam waktu lama
harus mengandung pengawet antimikroba. Simpan dala wadah tertutup rapat, sejuk,
dan kering
14) Inkompabilitas : incompatible dengan larutan asam kuat dan
bebrapa logam seperti aluminium, merkuri, dan seng. Dan juga incompatible
dengan gum xanthan
2.1.3 Metil Paraban
1) Nama Bahan : Metil Paraben
2) Sinonim : Methyl Parahydroxybenzoate, methyl
Paraben, 4-hydroxybenzoic acid methyl ester, metagin, Methyl Chemosept;
methylis parahydroxybenzoas, methyl p-hydroxybenzoate, Methyl Parasept,
Nipagin M
3) Nama kimia : Methyl-4-hydroxybenzoate
4) Formula empiris/BM : C8H8O3/152.15
5) Fungsi : pengawet antimikroba
6) Penerapan dalam formulasi : pengawet antimikroba
7) Deskripsi : serbuk Kristal berwarna putih, tidak berbau, tidak
berwarna, dan berasa sedikit terbakar
8) Keasaman/kebasaan :
9) Berat jenis : 1.352 g/cm3
10) Konstanta disosiasi : 8.4 at 228C
11) Kelarutan : mudah larut dalma etanol,eter, dan praktis tidak
larut dalam minyak mineral
12) Stabilitas : larutan dengan ph 3-6 stabil pada suhu kamar,
sedangkan larutan dengan ph 8 mudah terhidrolisis dalam suhu kamar selama
penyimpanan 60 hari
13) Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup, sejuk, dan kering
14) Inkompabilitas : bentonite, magnesium trisilicate, talk,
tragakan, Na Alginat, minyak atrisi, sorbitol, dan atropine.
2.1.4 Propil Paraben
1) Nama Bahan : Propil Paraben
2) Sinonim : Propyl Parahydroxybenzoate, 4-hydroxybenzoic
acid propylester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl
butex; Propyl Chemosept; propylis parahydroxybenzoas; propyl
phydroxybenzoate; Propyl Parasept; Solbrol P\
3) Nama kimia : Propyl 4-hydroxybenzoate
4) Formula empiris/BM : C10H12O3/180.20
5) Fungsi : pengawet antimikroba
6) Penerapan dalam formulasi : pengawet anrimikroba
7) Deskripsi : serbuk Kristal berwarna putih, tidak berbau, dan
tidak berasa
8) Keasaman/kebasaan :-
9) Berat jenis : 1.288 g/cm3
10) Konstanta disosiasi : 8.4 at 228oC
11) Kelarutan : mudah larut dalam aseton, eter, dan etanol. Agak
sukar larut dalam air
12) Stabilitas : larutan dengan ph 3-6 stabil pada suhu kamar,
sedangkan larutan dengan ph 8 mudah terhidrolisis dalam suhu kamar selama
penyimpanan 60 hari
13) Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup, sejuk, dan dingin
14) Inkompabilitas : bentonite, magnesium trisilicate, talk,
tragakan, Na Alginat, minyak atrisi, sorbitol, dan atropine
2.1.5 Kollidon CL M
1) Nama Bahan : Kollidon CL M
2) Sinonim : Crospovidonum; Crospopharm; crosslinked
povidone; E1202; Kollidon CL; Crospovidone
3) Nama kimia : 1-Ethenyl-2-pyrrolidinone homopolyme
4) Formula empiris/BM : (C6H9NO)n / >1 000 000
5) Fungsi : pengahncur tablet dan meningkatkan kelarutan (co
solvent)
6) Penerapan dalam formulasi : meningkatkan kelarutan/co solvent
7) Deskripsi : berwarna putih hingga putih krem, serbuk
higroskopik, mudah mengalir bebas, tidak berasa dan tidak berbau
8) Keasaman/kebasaan : pH = 5.0–8.0
9) Berat jenis : 1.22 g/cm3
10) Konstanta disosiasi :
11) Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan pelarut organic
12) Stabilitas : higroskopis
13) Penyimpanan : simpan pada wadah yang baik, tertutup rapat,
sejuk, dan kering
14) Inkompabilitas : incompatible dengan bahan organic dan
anorganik
2.1.6 Kollidon 90F
1) Nama Bahan : Kollidon 90F
2) Sinonim : Povidone; poly[1-(2-oxo-1-pyrrolidinyl)ethylene];
polyvidone; polyvinylpyrrolidone; povidonum; Povipharm; PVP; 1-vinyl-2-
pyrrolidinone polymer
3) Nama kimia : 1-Ethenyl-2-pyrrolidinone homopolymer
4) Formula empiris/BM : (C6H9NO)n 2500–3 000 000
5) Fungsi : pengahncur tablet dan supending agent
6) Penerapan dalam formulasi : suspending agent
7) Deskripsi : serbuk higroskopik, berwarna putih hingga putih
krem, tidak berbau.
8) Keasaman/kebasaan : pH = 3.0–7.0
9) Berat jenis : 1.180 g/cm3
10) Konstanta disosiasi :-
11) Kelarutan : mudah larut dalam asam, kloroform, ethanol
(95%), keton, methanol, dan air. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan
minyak mineral.
12) Stabilitas : higroskopis
13) Penyimpanan : simpan pada wadah yang baik, tertutup rapat,
sejuk, dan kering
14) Inkompabilitas :-
2.1.7 Kolliphor P
1) Nama Bahan : kolliphor p
2) Sinonim : Polyoxyethylene alkyl ethers; Cremophor A;
Cyclogol 1000; Empilan KB; Empilan KM; Emulgen; Ethosperse; Ethylan;
macrogol ethers; macrogoli aether cetostearylicus; macrogoli aether laurilicus;
macrogoli
3) Nama kimia : Polyethylene glycol monooleyl ether
4) Formula empiris/BM : CH3(CH2)x(OCH2CH2)yOH
5) Fungsi : agen pengemulsi, zat pembasah, zat pelarut
6) Penerapan dalam formulasi : zat pelarut
7) Deskripsi : berwarna putih-krem, kuning puzat, sedikit berbau
8) Keasaman/kebasaan :
9) Berat jenis :
10) Konstanta disosiasi :-
11) Kelarutan : mudah larut dalam asam, kloroform, ethanol
(95%), keton, methanol, dan air. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan
minyak mineral.
12) Stabilitas : stabil dalam asam kuat dan suasana basa
13) Penyimpanan : simpan pada wadah kedap udara, sejuk, dan
kering
14) Inkompabilitas : iodides, mercury salts, phenolic substances,
salicylates, sulfonamides, and tannins. Polyoxyethylene alkyl ethers are also
incompatible with benzocaine, tretinoin and oxidizable drugs.
FORMULASI
Rekonstruksi untuk 60 ml :
Kollidon CL M 3%
Kollidon 90F 4%
Kolliphor P 188 4%
Na bikarbonat 0,5%
METODE PEMBUATAN
KEMASAN
PRODUKSI
a. Master Formula
Master Formula
Laboratorium Teknologi Farmasi Farmasi
Kode Produksi :
Nama Produksi : suspense kering Ornidazol
01
Departemen/Bagia
n: Ukuran Batch : 1 LITER
Fakultas Farmasi
Tanggal Penanggung
Tanggal Selesai : Pelaksana
Pembuatan : 14 Jawab
16 Maret 2020 Tim Farmasi
Maret 2020 Tim Farmasi
Jumlah Bahan
No. Kode
Pemerian Bahan Baku Tiap Satuan
03200109 Tiap Batch
(60 ml)
20% = 12 12 x 1000 =
1. Ornidazole :
gram 12.000 gram
Na Bikarbonat : Bubuk
0,5% = 0,3
2. Kristal, putih, tidak berbau,
mg
sedikit berasa basa (pahit)
Na CMC : serbuk granul
berwarna putih hingga hamper
9,44% =
3. putih, tidak berbau, tidak
5,664 gram
berasa. Bersifat higroskopis
setelah dikeringkan
Metil Paraben : serbuk Kristal
berwarna putih, tidak berbau,
4. 0,05 gram
tidak berwarna, dan berasa
sedikit terbakar
Propil Paraben : serbuk
5. Kristal berwarna putih, tidak 0,01 gram
berbau, dan tidak berasa
Kollidon CL M : berwarna
putih hingga putih krem, serbuk
3% = 1,8
6. higroskopik, mudah mengalir
gram
bebas, tidak berasa dan tidak
berbau
Kollidon 90F : serbuk
higroskopik, berwarna putih 4% = 2,4
7.
hingga putih krem, tidak mg
berbau.
Kolliphor P : berwarna putih-
4% = 2,4
8. krem, kuning puzat, sedikit
gram
berbau
c. Alur produksi
e. Pengemasan
Pengemasan dalam bentuk botol kaca coklat tertutup rapat, anti cahaya
BAGIAN QC
Sejumlah volume suspensi yang telah dikocok diukur seksama yang setara dengan lebih
kurang 100 mg Ornidazol. Suspensi dimasukkan ke dalam labu tentukur 200 ml. Setelah
itu ditambahkan 100 ml fase gerak dan dikocok selama 10 menit. Selanjutnya
ditambahkan fase gerak sampai tanda. Sebanyak 5 ml larutan dipipet dan dimasukkan ke
dalam labu tentukur 250 ml dan diencerkan dengan fase gerak sampai tanda. Campuran
selanjutnya disaring dengan penyaring dengan porositas 0,5 µm atau lebih kecil.
Sebanyak 10 ml filtrat pertama dibuang. Filtrat selanjutnya dapat digunakan sebagai
sampel. Sampel dibaca dengan detektor 243 nm dan kolom 3,5 mm x 30 cm berisi bahan
pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,5 ml per menit. Fase gerak yang digunakan adalah
campuran air-metanol (3:1) yang telah disaring dan diawaudarakan.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Tisa. “Tanggung Jawab Industri Farmasi Terhadap Penerapan Aturan Pemerintah
Tentang CPOB” Jurnal Inkofar Vol. 1 No. 1, Juli 2018
Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat Yang Baik.
Rowe, C Raymond., et-al (2009) Handbook of Pharmaceutical Excipiens sixth edition. London :
Pharmaceutical Press
Sugihartini, Nining. (2018). Pembuatan Dan Evaluasi Sediaan Cair, Semi Padat. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi