Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik
formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis, dan standarisai pembakuan obat serta
pengobatan, termasuk pula sifat – sifat obat dan distribusinya serta penggunaannya aman.
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua
makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan,
maupun menyembuhkan penyakit. Menurut undang-undang yang dimaksud dengan obat
adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit, luka atau kelainan  badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk
memperindah tubuh atau bagian tubuh manusia. Sediaan obat dibuat dan disimpan
sedemikian rupa dengan memperhatikan sifat bahan obat yang digunakan, sehingga
efektivitas optimal dan sifat tidak merusaknya, terjamin. Konsentrasi dan jumlah bahan
penolong yang digunakan dalam pembuatannya harus tersatukan dengan bahan aktifnya
(Voigt, 1994)

Dalam pembuatan sediaan obat dapat dilalui dengan cara kerja di tipa bahan atau
formulasi sediaan yang akan dibuat. Oleh karena itu, seorang farmasi harus mengetahui
cara formulasi, cara membuat, produksi, dan pengemasan. Oleh karena itu, dengan
adanya makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat membuat, memahami membat
sediaan dimulai dari preformulasi hingga uji kemasan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana Preformulasi dari Sediaan Bahan?
b. Bagaimana Formulasi dari Sediaan Bahan?
c. Bagaimana Metode Pembuatan dari Sediaan Bahan?
d. Bagaimana dengan Kemasan untuk Sediaan Bahan?
e. Bagaimana Produksi dari Sediaan Bahan?
f. Bagaimana Bagian QC dan QA dari Sediaan Bahan?
1.3 Tujuan
a. Mahasiswa Mengetahui dan Memahami Preformulasi di Tiap Sediaan Bahan
b. Mahasiswa Mengetahui dan Memahami Formulasi di Tiap Sediaan Bahan
c. Mahasiswa Mengetahui dan Memahami Metode Pembuatan dari Sediaan Bahan
d. Mahasiswa Mengetahui dan Memahami Pengemasan untuk Sediaan Bahan
e. Mahasiswa Mengetahui dan Memahami Produksi dari Sediaan Bahan
f. Mahasiswa Mengetahui dan Memahami Bagian QC Dan QA eari Sediaan Bahan
BAB II

ISI

2.1 PREFORMULASI

Preformulasi adalah  tahap awal dalam rangkaian proses pembuatan sediaan farmasi
yang berpusat pada sifat-sifat fisika kimia zat aktif dimana dapat mempengaruhi
penampilan obat dan perkembangan suatu bentuk sediaan farmasi. Seperti di bawah ini hasil
preformulasi dari tiap bahan sediaan :

2.1.1 Ornidazole
1) Nama Bahan : Ornidazole
2) Sinonim : Ornidazole, Tiberal, Ornidazolum
3) Nama kimia : Dymethil polysiloxane
4) Formula empiris/BM : C7H10ClN3O3 / 219.62 g/mol
5) Fungsi : Antimikroba pada infeksi trichomonas,
Amoebiasis, Giardia lambia, dan Bakteri Anaerob
6) Penerapan dalam formulasi : Zat Aktif
7) Deskripsi : Ornidazole diresepkan untuk pengobatan infeksi
protozoa tertentu, infeksi pasca operasi, dan infeksi bakteri. Tindakan obat ini
didasarkan pada potensinya untuk menghambat perkembangan mikroorganisme.
Ornidazole tersedia sebagai tablet oral yang harus didasarkan pada instruksi
apoteker / dokter dan berwarna seperti kristal.
8) Keasaman/kebasaan : pH 5,0 – 6,5
9) Berat jenis : 1.6545 (Taksiran kasar)
10) Konstanta disosiasi : 2,4 ± 0,1(at 25 ° C)
11) Kelarutan : Larut pada etanol 50 mg/ml
12) Stabilitas :
13) Penyimpanan : Dalam pendingin dengan suhu -20° C
14) Inkompabilitas :
2.1.2 Na Bikarbonat
1) Nama Bahan : Na Bikarbonat
2) Sinonim : Baking soda, sodium bikarbonat, monosodium
carbonate, natrii hydrogenocarbonas, Sal de Vichy, sodium acid carbonate,
sodium hydrogen carbonate
3) Nama kimia : Carbonic acid monosodium sal
4) Formula empiris/BM : NaHCO3 / 84.01
5) Fungsi : zat pembasa, agen terapeutik
6) Penerapan dalam formulasi : zat pembasa
7) Deskripsi : Bubuk Kristal, putih, tidak berbau, sedikit berasa
basa (pahit)
8) Keasaman/kebasaan : Ph 8,3. Kebasaan meningkat ketika dipanaskan
9) Berat jenis : 2.173 g/cmKonstanta disosiasi
10) Kelarutan : tidak larut dalam ethanol dan eter, mudah larut
dalam air
11) Stabilitas : stabil diudara kering, tetapi perlahan terurai pada
keadaan lembab
12) Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan
kering
13) Inkompabilitas : Sodium bikarbonat bereaksi dengan asam,
garam asam, dan banyak lagi garam alkaloid, dengan evolusi karbon dioksida.
Sodium bikarbonat juga dapat mengintensifkan penggelapan salisilat.
2.1.3 Na CMC
1) Nama Bahan : Na CMC
2) Sinonim : Carboxymethylcellulose Sodium,
3) Nama kimia : Cellulose, carboxymethyl ether, sodium salt
4) Formula empiris/BM : -
5) Fungsi : zat pelapis, suspending agent, zat penghamcur
kapsul dan tablet, penambah viskositas
6) Penerapan dalam formulasi : suspending agent dan penambah viskositas
7) Deskripsi : serbuk granul berwarna putih hingga hamper
putih, tidak berbau, tidak berasa. Bersifat higroskopis setelah dikeringkan
8) Keasaman/kebasaan : ph 6.5-8.5
9) Berat jenis : 0.52 g/cm3
10) Konstanta disosiasi : 4.30
11) Kelarutan : praktis tidak larut dalam aseton, eter, etanol
(95%), dan toluene. Mudah terdispersi dalam air pada semua temperature
12) Stabilitas : stabil, meskipun termasuk bahan yan higroskopis.
Pada kelembaban yang tinggi Na CMC dapat menyerap >50% air. Stabil pada ph 2-
10
13) Penyimpanan : sediaan cair yang disimpan dalam waktu lama
harus mengandung pengawet antimikroba. Simpan dala wadah tertutup rapat, sejuk,
dan kering
14) Inkompabilitas : incompatible dengan larutan asam kuat dan
bebrapa logam seperti aluminium, merkuri, dan seng. Dan juga incompatible
dengan gum xanthan
2.1.3 Metil Paraban
1) Nama Bahan : Metil Paraben
2) Sinonim : Methyl Parahydroxybenzoate, methyl
Paraben, 4-hydroxybenzoic acid methyl ester, metagin, Methyl Chemosept;
methylis parahydroxybenzoas, methyl p-hydroxybenzoate, Methyl Parasept,
Nipagin M
3) Nama kimia : Methyl-4-hydroxybenzoate
4) Formula empiris/BM : C8H8O3/152.15
5) Fungsi : pengawet antimikroba
6) Penerapan dalam formulasi : pengawet antimikroba
7) Deskripsi : serbuk Kristal berwarna putih, tidak berbau, tidak
berwarna, dan berasa sedikit terbakar
8) Keasaman/kebasaan :
9) Berat jenis : 1.352 g/cm3
10) Konstanta disosiasi : 8.4 at 228C
11) Kelarutan : mudah larut dalma etanol,eter, dan praktis tidak
larut dalam minyak mineral
12) Stabilitas : larutan dengan ph 3-6 stabil pada suhu kamar,
sedangkan larutan dengan ph 8 mudah terhidrolisis dalam suhu kamar selama
penyimpanan 60 hari
13) Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup, sejuk, dan kering
14) Inkompabilitas : bentonite, magnesium trisilicate, talk,
tragakan, Na Alginat, minyak atrisi, sorbitol, dan atropine.
2.1.4 Propil Paraben
1) Nama Bahan : Propil Paraben
2) Sinonim : Propyl Parahydroxybenzoate, 4-hydroxybenzoic
acid propylester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl
butex; Propyl Chemosept; propylis parahydroxybenzoas; propyl
phydroxybenzoate; Propyl Parasept; Solbrol P\
3) Nama kimia : Propyl 4-hydroxybenzoate
4) Formula empiris/BM : C10H12O3/180.20
5) Fungsi : pengawet antimikroba
6) Penerapan dalam formulasi : pengawet anrimikroba
7) Deskripsi : serbuk Kristal berwarna putih, tidak berbau, dan
tidak berasa
8) Keasaman/kebasaan :-
9) Berat jenis : 1.288 g/cm3
10) Konstanta disosiasi : 8.4 at 228oC
11) Kelarutan : mudah larut dalam aseton, eter, dan etanol. Agak
sukar larut dalam air
12) Stabilitas : larutan dengan ph 3-6 stabil pada suhu kamar,
sedangkan larutan dengan ph 8 mudah terhidrolisis dalam suhu kamar selama
penyimpanan 60 hari
13) Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup, sejuk, dan dingin
14) Inkompabilitas : bentonite, magnesium trisilicate, talk,
tragakan, Na Alginat, minyak atrisi, sorbitol, dan atropine
2.1.5 Kollidon CL M
1) Nama Bahan : Kollidon CL M
2) Sinonim : Crospovidonum; Crospopharm; crosslinked
povidone; E1202; Kollidon CL; Crospovidone
3) Nama kimia : 1-Ethenyl-2-pyrrolidinone homopolyme
4) Formula empiris/BM : (C6H9NO)n / >1 000 000
5) Fungsi : pengahncur tablet dan meningkatkan kelarutan (co
solvent)
6) Penerapan dalam formulasi : meningkatkan kelarutan/co solvent
7) Deskripsi : berwarna putih hingga putih krem, serbuk
higroskopik, mudah mengalir bebas, tidak berasa dan tidak berbau
8) Keasaman/kebasaan : pH = 5.0–8.0
9) Berat jenis : 1.22 g/cm3
10) Konstanta disosiasi :
11) Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan pelarut organic
12) Stabilitas : higroskopis
13) Penyimpanan : simpan pada wadah yang baik, tertutup rapat,
sejuk, dan kering
14) Inkompabilitas : incompatible dengan bahan organic dan
anorganik
2.1.6 Kollidon 90F
1) Nama Bahan : Kollidon 90F
2) Sinonim : Povidone; poly[1-(2-oxo-1-pyrrolidinyl)ethylene];
polyvidone; polyvinylpyrrolidone; povidonum; Povipharm; PVP; 1-vinyl-2-
pyrrolidinone polymer
3) Nama kimia : 1-Ethenyl-2-pyrrolidinone homopolymer
4) Formula empiris/BM : (C6H9NO)n 2500–3 000 000
5) Fungsi : pengahncur tablet dan supending agent
6) Penerapan dalam formulasi : suspending agent
7) Deskripsi : serbuk higroskopik, berwarna putih hingga putih
krem, tidak berbau.
8) Keasaman/kebasaan : pH = 3.0–7.0
9) Berat jenis : 1.180 g/cm3
10) Konstanta disosiasi :-
11) Kelarutan : mudah larut dalam asam, kloroform, ethanol
(95%), keton, methanol, dan air. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan
minyak mineral.
12) Stabilitas : higroskopis
13) Penyimpanan : simpan pada wadah yang baik, tertutup rapat,
sejuk, dan kering
14) Inkompabilitas :-
2.1.7 Kolliphor P
1) Nama Bahan : kolliphor p
2) Sinonim : Polyoxyethylene alkyl ethers; Cremophor A;
Cyclogol 1000; Empilan KB; Empilan KM; Emulgen; Ethosperse; Ethylan;
macrogol ethers; macrogoli aether cetostearylicus; macrogoli aether laurilicus;
macrogoli
3) Nama kimia : Polyethylene glycol monooleyl ether
4) Formula empiris/BM : CH3(CH2)x(OCH2CH2)yOH
5) Fungsi : agen pengemulsi, zat pembasah, zat pelarut
6) Penerapan dalam formulasi : zat pelarut
7) Deskripsi : berwarna putih-krem, kuning puzat, sedikit berbau
8) Keasaman/kebasaan :
9) Berat jenis :
10) Konstanta disosiasi :-
11) Kelarutan : mudah larut dalam asam, kloroform, ethanol
(95%), keton, methanol, dan air. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan
minyak mineral.
12) Stabilitas : stabil dalam asam kuat dan suasana basa
13) Penyimpanan : simpan pada wadah kedap udara, sejuk, dan
kering
14) Inkompabilitas : iodides, mercury salts, phenolic substances,
salicylates, sulfonamides, and tannins. Polyoxyethylene alkyl ethers are also
incompatible with benzocaine, tretinoin and oxidizable drugs.
FORMULASI

Rekonstruksi untuk 60 ml :

Ornidazol taste masked 20%

Kollidon CL M 3%

Kollidon 90F 4%

Kolliphor P 188 4%

Na bikarbonat 0,5%

Na CMC, 7 cps 9,44%

Propil paraben 0,05

Metil paraben 0,01

METODE PEMBUATAN

1) Timbang semua bahan yang telah dihitung kebutuhannya sesuai formualsi


2) Campurkan kolidon 90F dan kollidon CL M dengan air
3) Campurkan ornidazole, kolliphor P 188, Na CMC, Na bikarbonat, metil paraben,
propil paraben. Campur sampai homogen menggunakan mixer selama 10 menit
4) Campur sedikit demi sedikit campuran kollidon 90F dan kollidon CL M yang telah
dilarutkan dengan air dengan campuran bahan yang telah di mixer sampai terbentuk
masa yang siap diayak
5) Ayak dengan pengayak nomor 12
6) Keringkan di dalam oven
7) Kumpulkan granul dan simpan dalam wadah

KEMASAN
PRODUKSI

a. Master Formula

Master Formula
Laboratorium Teknologi Farmasi Farmasi
Kode Produksi :
Nama Produksi : suspense kering Ornidazol
01
Departemen/Bagia
n: Ukuran Batch : 1 LITER
Fakultas Farmasi
Tanggal Penanggung
Tanggal Selesai : Pelaksana
Pembuatan : 14 Jawab
16 Maret 2020 Tim Farmasi
Maret 2020 Tim Farmasi
Jumlah Bahan
No. Kode
Pemerian Bahan Baku Tiap Satuan
03200109 Tiap Batch
(60 ml)
20% = 12 12 x 1000 =
1. Ornidazole :
gram 12.000 gram
Na Bikarbonat : Bubuk
0,5% = 0,3
2. Kristal, putih, tidak berbau,
mg
sedikit berasa basa (pahit)
Na CMC : serbuk granul
berwarna putih hingga hamper
9,44% =
3. putih, tidak berbau, tidak
5,664 gram
berasa. Bersifat higroskopis
setelah dikeringkan
Metil Paraben : serbuk Kristal
berwarna putih, tidak berbau,
4. 0,05 gram
tidak berwarna, dan berasa
sedikit terbakar
Propil Paraben : serbuk
5. Kristal berwarna putih, tidak 0,01 gram
berbau, dan tidak berasa
Kollidon CL M : berwarna
putih hingga putih krem, serbuk
3% = 1,8
6. higroskopik, mudah mengalir
gram
bebas, tidak berasa dan tidak
berbau
Kollidon 90F : serbuk
higroskopik, berwarna putih 4% = 2,4
7.
hingga putih krem, tidak mg
berbau.
Kolliphor P : berwarna putih-
4% = 2,4
8. krem, kuning puzat, sedikit
gram
berbau

b. Penimbangan per bets

Penimbangan 60 ml per batch.

Ornidazol taste masked 20% = 12 mg


Kollidon CL M 3% = 1,8 mg

Kollidon 90F 4% = 2,4 mg

Kolliphor P 188 4% = 2,4 mg

Na bikarbonat 0,5% = 0,3 mg

Na CMC, 7 cps 9,44% = 5,664 mg

Propil paraben 0,05

Metil paraben 0,01

c. Alur produksi

d. Metode pembuatan skala komersial


1) Timbang semua bahan yang telah dihitung kebutuhannya sesuai formualsi
2) Campurkan kolidon 90F dan kollidon CL M dengan air
3) Campurkan ornidazole, kolliphor P 188, Na CMC, Na bikarbonat, metil
paraben, propil paraben. Campur sampai homogen menggunakan mixer
selama 10 menit
4) Campur sedikit demi sedikit campuran kollidon 90F dan kollidon CL M yang
telah dilarutkan dengan air dengan campuran bahan yang telah di mixer
sampai terbentuk masa yang siap diayak
5) Ayak dengan pengayak nomor 12
6) Keringkan di dalam oven dengan suhu 40-60 derajat celcius
7) Setelah dikeringkan ayak kembali menggunakan ayakan nomor 14
8) Kumpulkan granul dan simpan dalam wadah

e. Pengemasan

Pengemasan dalam bentuk botol kaca coklat tertutup rapat, anti cahaya

BAGIAN QC

a. Pembuatan spesifikasi bahan baku dan produksi jadi


Dikemas dalam botol kaca 60 ml. Botol-botol yang dikemas itu diletakkan di
ruang yang stabil dan 75 + 2 RH selama 3 bulan. Sampel dikumpulkan pada hari 0, 30,
60 dan 90.
b. Pengujian in proses control (IPC)
Sifat aliran (Teori dan Praktek Farmasi Industri vol II, hlm. 685)
Tujuan : Menjamin keseragaman pengisian kedalam cetakan
Prinsip : Menetapkan jumlah granul yang mengalir melalui alat selama waktu tertentu.
Alat : Flow Tester
Penafsiran Hasil: Aliran granul baik jika waktu yang diperlukan untuk mengalirkan >4 g
granul adalah 1 detik
Kandungan lembab (Penuntun Praktikum Teknologi Farmasi Sediaan Solida 2006,hal 56)
Tujuan : Mengontrol kandungan lembab granul sehingga dapat mengantisipasi masalah
yang terjadi selama proses pembuatan suspensi.
Prinsip : alat akan menentukan secara otomatis persentase massa yang hilang (air,
komponen yang mudah menguap) selama pemanasan pada suhu tertentu (70°C)
Alat : Moisture balance
Penafsiran Hasil : Kadar lembab yang baik 2-4 %
c. Evaluasi produk akhir
1) Memiliki pH antara 5,0 dan 6,5
2) Memenuhi persyaratan keseragaman sediaan
Berdasarkan kompendia maka untuk suspensi dilakukan uji keseragaman kandungan.
Pada uji ini maka diambil tidak kurang dari 30 satuan. Selanjutnya dilakukan penetapan
kadar pada sejumlah tertentu bahan yang telah dikocok dan dipindahkan dari masing-
masing wadah dalam kondisi penggunaan yang normal dan dinyatakan hasil sebagai
dosis terbagi. Nilai penerimaan dihitung berdasarkan tabel yang ada.
3) Memenuhi persyaratan volume terpindahkan
Kompendia mensyaratkan bahwa suspensi ornidazol harus memenuhi persyaratan
suspensi oral dalam wadah dosis ganda. Langkah awal yang harus dilakukan adalah
memilih 30 botol. Setelah itu diambil 10 botol dan dikocok satu persatu. Suspensi
kemudian dituangkan perlahan-lahan dari tiap wadah kedalam gelas ukur yang tidak lebih
dari 2,5 volume dari volume yang diukur dan telah dikalibrasi. Pada proses tersebut harus
dihindari pembentukan gelembung. Waktu penuangan didiamkan tidak lebih dari 30
menit untuk wadah dosis ganda dan 5 menit untuk dosis tunggal. Jika telah bebas dari
gelembung udara maka dapat diukur volume tiap campuran. Persyaratan penerimaan
adalah volume rata-rata dari 10 botol tidak kurang dari 100% dan tidak ada1 wadah
kurang dari 95% dari volume yang tertera pada etiket.
4) Penetapan kadar Ornidazol dalam suspense

Sejumlah volume suspensi yang telah dikocok diukur seksama yang setara dengan lebih
kurang 100 mg Ornidazol. Suspensi dimasukkan ke dalam labu tentukur 200 ml. Setelah
itu ditambahkan 100 ml fase gerak dan dikocok selama 10 menit. Selanjutnya
ditambahkan fase gerak sampai tanda. Sebanyak 5 ml larutan dipipet dan dimasukkan ke
dalam labu tentukur 250 ml dan diencerkan dengan fase gerak sampai tanda. Campuran
selanjutnya disaring dengan penyaring dengan porositas 0,5 µm atau lebih kecil.
Sebanyak 10 ml filtrat pertama dibuang. Filtrat selanjutnya dapat digunakan sebagai
sampel. Sampel dibaca dengan detektor 243 nm dan kolom 3,5 mm x 30 cm berisi bahan
pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,5 ml per menit. Fase gerak yang digunakan adalah
campuran air-metanol (3:1) yang telah disaring dan diawaudarakan.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Tisa. “Tanggung Jawab Industri Farmasi Terhadap Penerapan Aturan Pemerintah
Tentang CPOB” Jurnal Inkofar Vol. 1 No. 1, Juli 2018

Departemen Kesehatan RI (2014). Farmakope Indonesia Edisi 5 jilid 1. Jakarta : DepKes RI

Departemen Kesehatan RI (2014). Farmakope Indonesia Edisi 5 jilid 2. Jakarta : DepKes RI

Evaluasi sediaan apoteker ITB

Goel, Achhrish. Et al “Development And Evaluation Of Taste Masked Formulation Of Ofloxacin


& Ornidazole Suspension” International Journal of Pharma Professional Research vol. 5,
issue 1. January, 2014

Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat Yang Baik.

Rowe, C Raymond., et-al (2009) Handbook of Pharmaceutical Excipiens sixth edition. London :
Pharmaceutical Press

Sugihartini, Nining. (2018). Pembuatan Dan Evaluasi Sediaan Cair, Semi Padat. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi

Anda mungkin juga menyukai