Anda di halaman 1dari 6

KETUHANAN

AGAMA ISLAM

Pembahasan

1. Konsepsi ketuhanan berbagai agama dan kepercayaan


Urgensi : perlu diketahui kebathilan untuk mengetahui kebenaran (Umar bin Khattab)
Lebih baik memahami semua konsep ketuhanan, namun bisa diambil 3 terpenting :
 Konsep ketuhanan Romawi (setara dengan Yunani)
Menyembah dewa-dewa (seperti Hindu)
 Tuhan jumlahnya banyak
 Setiap urusan manusia, ada tuhannya masing-masing (misal untuk kesehatan
ada tuhan sendiri, cinta ada sendiri, pengetahuan ada sendiri)
 Mereka meyakini ada 1 tuhan yang menjadi raja di atas tuhan-tuhan lain
(tuhan utama) : Tuhan Yupiter/ Zeus (Yunani)
 Tuhan Yupiter digambarkan dengan gambaran-gambaran yang terasa sekali
sifat kemanusiaannya (misal Yupiter pernah marah kepada salah satu dewa,
yaitu dewa pengobatan karena mengobati orang sakit, sampai
menghidupkan orang mati karena melawan hukum alam, dimana bagi
Yupiter, orang sakit dan mati diperlukan untuk menjaga keseimbangan.
Selain itu, Yupiter marah pada prometeus (dewaa pengetahuan dan
kerajinan) karena dewa ini mengajari manusia cara menggunakan api dan
menggunakan pengetahuan, sehingga hal ini dapat digunakan manusia
untuk melawan tuhan. Akhirnya Yupiter menghukum prometeus dengan
hukuman yang kekal, tidak dibunuh (dalam kepercayaan mereka, tuhan bisa
dibunuh) namun disiksa dengan diikat pada gunung terpencil, lalu
mengirimkan burung-burung ganas yang akan memakan hatinya sepanjang
hari, dimana saat malam tiba, hatinya akan utuh kembali. Versi lain yaitu
versi dari filsuf esiodox(?), dimana menurutnya, Yupiter marah pada
prometeus karena saat Yupiter mengadakan pesta para dewa, prometeus
mengambilkan makanan untuk Yupiter, namun makanannya lebih banyak
tulang daripada daging dan lemak. Selain itu, Romawi juga menggambarkan
bahwa Yupiter menipu istrinya yang bernama Hera (Yunani), atau Yuno,
dimana ternyata Yupiter ternyata adalah seorang dewa yang suka main
perempuan, namun istrinya pencemburu. Yupiter ingin istrinya tidak marah/
tidak mengetahui saat Yupiter dengan perempuan lain, sehingga Yupiter
membuat konspirasi dengan dewa awan untuk menutupi matahari saat
matahari akan terbit, sehingga dunia tetap gelap agar istrinya tidak bisa
menemukannya saat sedang bersama dengan istri lain)
 Konsep ketuhanan Agama Samawi yang menyimpang (Yahudi)
Awalnya tauhid, namun akhirnya bercampur dengan filsafat, dan pikiran orang
sehingga menjadi kacau
 Awalnya konsep tauhid, asalnya dari dakwah tauhid Nabi Ibrahim, Nabi
Ya’kub dan Nabi Musa (Al Baqarah 130-133)
 Pada masa Nabi Musa, mulai ada penyimpangan, penyembahan anak sapi
oleh Samiri (Thaha : 88)
 Pernah minta Nabi Musa membuatkan patung untuk disembah (Al A’raf :
138)
 Dalam Al Quran, Allah menyebutkan bahwa mereka meyakini Allah memiliki
anak bernama Uzair (At Taubah)
 Mereka juga mensifati Allah dengan sifat pelit dan miskin (Al Maidah : 64
dan Ali Imran : 181)
 Menggambarkan bahwa Tuhan hanya akan menghisab akhlak dan
muamalah antara sesama kaum/ bangsa mereka saja tapi tidak dengan
akhlak dan muamalah mereka dengan bangsa lain (tauhidnistik (?) :
meyakini bahwa tuhan hanya untuk bangsa mereka)
 Konsep Yahudi berdasarkan kitab suci mereka (Talmud dan Taurat) : Dalam
Taurat, Allah digambarkan sebagai zat yang jahil karena tidak tahu dimana
posisi Adam (Kitab Kejadian/ Genesis Bab 3). Digambarkan pula berjalan di
surga (seperti manusia). Allah juga digambarkan mengusir Nabi Adam
karena khawatir Nabi Adam memakan pohon kehidupan (buah khuldi)
sehingga menjadi kekal. Mereka juga meyakini bahwa Allah hidup setelah
memakan pohon kehidupan tersebut. Di Genesis Chapter Six (6) ayat 5-7,
disebutkan bahwa Allah sedih dan menyesal setelah menciptakan manusia.
Genesis Chapter 11 ayat 1-7, mereka mensifati bahwa Allah takut manusia
bersatu dalam sebuah kelompok, sehingga Allah berusaha mencerai-
beraikan mereka dengan membuat manusia berbeda-beda bahasa.
 Taurat ada 5 bab (kejadian, imamat/ orang-orang Lewi, keluaran, bilangan,
ulangan). Menceritakan zaman Musa hingga mereka membangun negara.
Keluaran menceritakan saat mereka keluar dari Mesir setelah dikejar Firaun.
 Kitab Samuel 2, mereka menggambarkan bahwa Allah menyesal telah
berbuat buruk karena menghukum Bani Israil sehingga akhirnya mencegah
malaikat untuk membinasakan orang-orang.
 Kitab Talmud, mereka menggambarkan Allah perlu membaca, belajar dan
bermain-main. “1 hari/ siang hari ada 12 jam, 3 jam pertama, Allah duduk
dan mempelajari syariat, 3 jam kedua, Allah memerintah, 3 jam ketiga, Allah
memberi makan alam semesta, 3 jam terakhir, Allah duduk dan bermain-
main bersama ikan Paus/ rajanya para ikan”.
 Allah juga digambarkan sibuk mempelajari Talmud bersama malaikat dan
rajanya para setan di sekolah langit
 Diceritakan juga bahwa Allah tidak bermain dengan ikan setelah
menghancurkan Haikal/ kuil Nabi Sulaiman di Al Quds/ kuil orang Yahudi,
dan tidak lagi berminat menari bersama Hawa setelah Hawa dihiasi dengan
pakaiannya dan dia menjalin rambutnya
 Menurut Bani Israil, Allah kurus karna sedih. Allah memandang dirinya hina,
karena dipuji hambanya umat Yahudi, sementara Allah malah membuat
mereka sengsara. Allah menampar dirinya sendiri, menangis, dan
menjatuhkan air matanya di laut karena membuat orang Yahudi sengsara,
sehingga terjadilah gempa/ tsunami. Allah mengakui kesalahan, merasa
berdosa, dan mau menebus dosa dengan cara berkurban. Allah ceroboh dan
menyesal karena memutuskan menghukum Bani Israil.
 Di kitab mereka, ada kisah Bulan memprotes Allah karena ukurannya lebih
kecil dari matahari, maka Allah pun mengakui hal tersebut dan mengakui
kesalahan dan memerintahkan untuk menyembelih untuk menghapus dosa
Allah karena menciptakan bulan lebih kecil dari matahari.
 Menurut Quran, At Taubah : 30, mereka disebut menyerupai ucapan orang-
orang kafir
 Konsep ketuhanan orang Arab sebelum Nabi Muhammad diutus
Mempercayai tuhan yang Esa, namun tercampur dengan kepercayaan oknum lain
yang memiliki kuasa
 Asalnya Tauhid Nabi Ibrahim
 Awal perubahan kira-kira 400 tahun sebelum Nabi Muhammad diutus oleh
Amr bin Amir bin Luhay (Shahih Bukhari oleh Rasul)
 Awal mula jadi menyembah patung ada 2 pendapat :
o Amr bin Luhay diberi tahu jin untuk menggali patung yang sudah ada
dari zaman nabi Nuh
o Amr bin Luhay, melihat penyembahan patung di Syam (romawi), lalu
merasa kagum dengan patung-patung mereka, meminta salah satu
patung mereka, dan dipasang di Makkah, lalu menyebar ke berbagai
negri
 Amr di tanah Arab saat itu berpengaruh karena dia adalah tokoh politik,
pemimpin Bani Khuzaah yang menguasai Makkah setelah mengusir…
Memiliki kebiasaan member makanan dan pakaian untuk banyak orang.
Dalam suatu riwayat, Amr menyembelih 10.000 unta dan memberi pakaian
10.000 orang
 Konon, Amr juga yang mengajak menyembah berhala bernama Al Laata
(nama seorang lelaki yang suka membuat adonan dari tepung untuk
diberikan kepada orang-orang Haji/ Yahudi (?), saat memberi adonan, beliau
berdiri di atas patung segi4), berbentuk batu segi4. Amr berkata saat Al
Laata meninggal bahwa sebenarnya beliau tidak meninggal, namun merasuk
ke dalam batu tersebut.
 Konon Amr yang pertama mengubah ucapan talbiyah menjadi syirik.
 Penyembahan tersebut berkembang dan menjadi meluas. Bukan hanya
patung yang dibawa Amr, namun juga patung dan batu lain (awal mula
menyembah batu karena saat mereka ke tanah suci, suka membawa oleh-
oleh yaitu batu dari tanah suci, lalu disakralkan). Selain batu, tanah yang
dilumuri susu juga disembah.
 Mereka suka memelihara anjing, namun membunuh anaknya.
 Berdasarkan suatu riwayat, ada 5 berhala utama (manata, lata, uzza, hubal,
dan …)
 Ada 4 orang yang tidak mau mengikuti agama penyembah patung : Waraqah
bin Naufal, Ubaidullah bin Jahisy, Utsman bin Al Kuwail, Zaid bin Amr.
2. Ulasan terhadap konsepsi tersebut
 Konsep ketuhanan selain islam,
o Dari sisi sumber pengetahuan, mereka menggambarkan konsep ketuhanan
tidak dari sumber yang benar, sehingga mengakibatkan mereka
menggambarkan Tuhan sesuai selera/ pemikiran pribadi mereka sendiri
(biasanya hanya menjawab dari nenek moyang, padahal nenek moyang
mereka juga belum tentu tahu).
o Dari sisi rasional, sangat tidak pantas memahami tuhan ada banyak, secara
rasional jika tuhan ada banyak maka akan ada pertarungan atau perkelahian
antar tuhan. Hal tersebut tidak rasional, dan tidak bisa diterima oleh akal
karena menunjukkan bahwa tuhan memiliki kekurangan/ tidak sempurna.
Misal tuhan menyesal, hal tersebut juga tidak masuk akal karena
menggambarkan bahwa tuhan tidak tahu menahu tentang hal yang akan
datang , dan membuat tuhan terkesan lemah, padahal bagaimana bisa
tuhan lemah padahal tuhan menolong hambanya.
3. Konsep ketuhanan di dalam islam
 Ditata betul, dalam memahami tuhan harus dari sumber yang pasti, tidak boleh
menggunakan akal manusia, dan diberi batasan.
 Tuhan tidak ada kesamaan dengan makhluk (Al Ikhlas ayat terakhir). Tuhan Esa.
 Tuhan tempat bertumpu, tidak beranak dan dilahirkan.
 Untuk mengenal Tuhan hanya boleh bersumber dari wahyu Allah langsung.
 Akal manusia hanya untuk menemukan adanya tuhan. Untuk sifat, akal manusia
tidak bisa digunakan.
 Allah adalah apa yang dinyatakan oleh dirinya sendiri.
 Allah juga mensucikan dirinya dari pensifatan oleh manusia.
 Keesaan Allah :
o Tauhid Rububiyyah : Mengesakan Allah dari sisi akalnya. Mengakui bahwa
hanya Allah satu-satunya tuhan yang menciptakan, mengatur, memiliki
kuasa, akal dsb. Az Zumar : 62, Al Mulk : 1, As Sajdah : 5, Hud : 6, Yunus : 56.
o Tauhid Ashma wa Sifat : Mengesakan Allah dari sisi nama dan sifatnya,
hanya menggunakan dan mengakui nama dan sifat yang dijelaskan oleh
Allah melalui wahyuNya. Mengingkari semua nama dan sifat yang berasal
dari akal manusia. Thaha : 8, Asy Syura : 11, Al Ikhlas : 4, Al Hasyr : 22-24.
o Tauhid Uluhiyyah : Mengesakan Allah dengan mengakui bahwa Allah satu-
satunya ilah yang patut disembah, dimana seluruh hambanya harus
melakukan seluruh perbuatan hanya untuk Allah semata, misal berdoa,
takut dosa, tawakkal, meminta pertolongan, meminta perlindungan,
mengikuti rasul, dll.  Merupakan misi seluruh Nabi. Ali Imran : 175,
Ghafir : 60, Al Maidah : 24, Al Fatihah : 5, An Nas : 1, Shad : 5, An Nahl : 36.
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keberadaan alam semesta yang ada sekarang ini tidak ada dengan begitu saja tanpa ada yang
mengadakan. Semua umat manusia mempercayai adanya Tuhan sebagai Pencipta yang
sekaligus mengatur alam raya ini. Karena ini merupakan sebuah fitrah yang dimiliki manusia.
Kalau kita menengok sejarah, banyak sekali konsep Tuhan kepercayaan manusia. Di antaranya
seperti orang-orang Romawi dan Yunani yang menganut paham politeisme (keyakinan banyak
Tuhan): Bintang adalah Tuhan (Dewa). Venus adalah Dewa Kecantikan, Mars adalah Dewa
Peperangan, sedangkan Tuhan Tertinggi adalaha Apollo atau Matahari.

Selain itu ada orang-orang Hindu yang menyakini bahwa dewa-dewa dianggap sebagai tuhan-
tuhan mereka. Hal itu terlihat dalam Hikayat Mahabarata. Masyarakat Mesir tidak
terkecuali, mereka menyakiniadanya Dewa Iziz, Dewi Oziris dan yang tertinggi adalah Ra’.
Masyarakat Persia pun demikian menyakini bahwa ada tuhan Gelap dan Tuhan Terang.1

Keyakinan tentang adanya Maha Penguasa ini juga dimiliki oleh masyarakat Arab, mereka
lebih bersifat politeisme.Walaupun ketika mereka ditanya tentang Pencipta langit dan bumi,
mereka menjawab “Allah”, namun anggapan mereka keliru atas “Allah”. Mereka menganggap Allah
merupakan golongan Jin, memiliki anak-anak wanita dan manusia karena tidak mampu
berdialog dengan Allah, karena ketinggian dan kesucian-Nya. dengan begitu mereka,
menjadikan malaikat-malaikat dan berhala-berhala untuk disembah sebagai perantara mereka
dengan Allah.

Maka itulah diantara sekian banyak keyakinan tentang Pencipta dibalik keberadaan langit dan bumi
serta isinya. Memang bermacam-macam konsep yang ditawarkan. Hal itu muncul karena
masalah Tuhan adalah sebuah permasalahan metafisika. Dimana metafisika berkenaan dengan
sebab-sebab puncak dari obyek-obyek yang berada di luar pengamatan dan pengalaman.2

Agama Islam melalui kitab suci Al-Quran datang dengan membawa ajaran tauhid untuk
meluruskan keyakinan yang salah. Sebagaimana tujuan diturunkannya Al-Quran, sebagai
petunjuk bagi manusia. Dimana Al-Quran mengarahkan kita kepada tujuan hidup yang benar
dan mampu membebaskan diri dari kegelapan menuju terang benderang.3

Makalah ini akan berusaha menguraikan tentang konsep Tuhan yang ada di dalam Al-Quran.
Dengan tujuan kita dapat memahami secara mendalam tentang pemahaman konsep Tuhan yang
ada di Al-Quran.

Mohamad Saifullah. Fiqih Islam Lengkap,; Pedoman Hukum Ibadah Umat Islam dengan Berbagai
Permasalahannya.(Surabaya: Terbit Terang, 2005). 25

M. Quraisy Syihab. Wawasan Al-Quran: Tafsir Tematik Atas Perbagai Persoalan Umat. (Bandung:
Mizan, 1996). 18
2. Rumusan Masalah

3. Tujuan

BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

Anda mungkin juga menyukai