SEDIAAN SALEP
I . TUJUAN PERCOBAAN
1
dengan campuran 8 bagian kolesterol 3 bagian stearik alcohol 8 bagian
malam putih dan 8 bagian vaselin putih, campuran 30 bagian Malam kuning
dan 70 bagian Minyak Wijen; dasar salap yang dapat dicuci dengan air.
Emulsi minyak dan air; dasar salap yang dapat larut dalam air
Polietilenglikola atau campurannya. Homogenitas jika dioleskan pada
sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan
susunan yang homogen (Anif, 2000)
2
b. Kekurangan
Di samping kelebihan tersebut, ada kekurangan berdasarkan basis di
antaranya yaitu :
1. Kekurangan basis hidrokarbon
Sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan noda pada pakaian
serta sulit tercuci hingga sulit di bersihkan dari permukaan kulit.
2. Kekurangan basis absorpsi :
Kurang tepat bila di pakai sebagai pendukung bahan bahan
antibiotik dan bahan bahan kurang stabil dengan adanya air
Mempunyai sifat hidrofil atau dapat mengikat air .
BA=100.KA100-KA
KA=100.BA100-BA
3
• Cara penyulingan. Prinsip metode ini terletak pada penyulingan
menggunakan bahan pelarut menguap yang tidak dapat bercampur
dengan air. Dalam hal ini digunakan trikloretan, toluen, atau silen
yang disuling sebagai campuran azeotrop dengan air.
• Cara titrasi menurut Karl Fischer. Penentuannya berdasarkan atas
perubahan Belerang Oksida dan Iod serta air dengan adanya piridin
dan metanol menurut persamaan reaksi berikut:
f = harga aktif dari larutan standar (mg air/ml),
a = larutan standar yang dibutuhkan (ml),
b = larutan standar yang diperlukan dalam penelitian blanko (ml),
P = penimbangan zat (mg)
3. KONSISTENSI
Konsistensi merupakan suatu cara menentukan sifat berulang, seperti
sifat lunak dari setiap sejenis salap atau mentega, melalui sebuah angka
ukur. Untuk memperoleh konsistensi dapat digunakan metode sebagai
berikut:
• Metode penetrometer.
• Penentuan batas mengalir praktis
4. PENYEBARAN
4
Penyebaran salap diartikan sebagai kemampuan penyebarannya pada
kulit. Penentuannya dilakukan dengan menggunakan entensometer.
5. TERMORESISTENSI
Dihasilkan melalui tes berayun. Dipergunakan untuk
mempertimbangkan daya simpan salep di daerah dengan perubahan iklim
(tropen) terjadi secara nyata dan terus-menerus.
6. UKURAN PARTIKEL
Untuk melakukan penelitian orientasi, digunakan grindometer yang
banyak dipakai dalam industri bahan pewarna.
Metode tersebut hanya menghasilkan harga pendekatan, yang tidak
sesuai dengan harga yang diperoleh dari cara mikroskopik, akan tetapi
setelah dilakukan peneraan yang tepat, metode tersebut daat menjadi metode
rutin yang baik dan cepat pelaksanaann
7. Uji Kebocoran (Salep dalam tube)
Alat : Oven dan Kertas Penyerap
1. Ambil 8 tube salep, bersihkan permukaan luar tiap tube dengan
kertas penyerap
5
DAFTAR PUSTAKA
C.F. Van Duin, Dr., (1947). Ilmu Resep edisi Kedua. Jakarta : Soeroengan
Moh. Anief, Drs. Apoteker. (2006). Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : UGM Pres
6
7