Anda di halaman 1dari 12

ANALISA FARMASI II

DOSEN PENGAMPU :
MUKHLISSANUDDIN MSC

IODATOMETRI
Analisis Iodametri

Disusun Oleh :
Nama : Machkawiah
Nim : 2148201131
DEFINISI IODATOMETRI

Iodatometri adalah titrasi yang dilakukan secara langsung


dengan menggunakan larutan
KIO3-. Iodat merupakan oksidator yang lebih kuat
daripada iodium, dimana reaksi oksidasi
berlangsung dalam suasana asam dan iod yang terbentuk
dapat ditunjukkan dengan suatu
indikator.
AZAS IODATOMETRI

- KIO3 oksidator cukup kuat


- Mampu mengoksidasi Idan I2
PROSEDUR PEMBAKUAN DAN
PENETAPAN KADAR PEMBAKUAN KIO3

Larutan baku KIO3 dibuat langsung


KIO3 (VN) + KI I2 di titrasikan dengan Na2S2O3 baku
(bisa dipakai untuk pembakuan
Na2S2O3) KI (sebagai baku) di titrasi.
PEMBUATAN LARUTAN HCL 2N 200 ML

1. Dipipet teliti larutan HCL 33,16 ml


2. Dimasukkan kedalam labu tentukur 200 ml yang telah
berisi sedikit aquadest
3. Dicukupkan volumenya sampai tanda batas
4. Dikocok homogan
5. Diberi etiket
PENETAPAN KADAR KI

a. Suasana HCl 1 N
KIO3 + 5 KI + 6 HCl → 3 I2 + 6KCl + 3H2O..............(1)
b. Suasana HCl ≥ 4 N
KIO3 + 2 I2 + 6 HCl → 5 ICl + KCl + 3 H2O..............(2)

Titrasi KI:
Suasana HCl ≥ 4N:
HIO3+ 5 HI → 3I2 + 3H2O...........................(a)
HIO3+ 2I2+ 5HCl→ 5 ICl + 3H2O...............(b)
(a) sewaktu titrasi makin coklat (I2)
(b) lanjutan titrasi menghasilkan warna kuning muda:
tambahkkan larutan amaranth:
merah → kuning muda ( atau pelarut organik: CHCl3,
CCl4 )
3. KIO3 0,05 N. ( FI. ED III HAL 747)
Pembuatan : Timbang saksama 10,700 g kalium iodat P
yang telah dikeringkan pada suhu 1000
hingga bobot tetap tetap, larutkan dalam air secukupnya
hingga 1000,0 ml
-Untuk pembuatan KIO3 0,1 N 100 ml
Timbang saksama 2,14 gram kalium iodat P yang telah
dikeringkan pada suhu 1000C
hingga bobot tetap, larutkan dalam air secukupnya hingga
100 ml
4. PENETAPAN KADAR VITAMIN C

50 tablet ditimbang dengan teliti, lalu dibubuk dalam lumpang dan


diaduk sampai tercampur homogen. Kemudian sejumlah dari bubuk itu
yang kira-kira mengandung 200 mg
vitamin C, ditimbang dengan seksama dan dimasukkan ke dalam gelas
kimia, ditambahkan aqua bidestilata 20 ml dan diaduk hingga rata,
selanjutnya disaring dengan corong buchner. Gelas kimia dan residu
dicuci tiga kali 10 ml aquabidestilata. Seluruh filtrat di asamkan dengan
2N
HCL (± 25 ml). Setelah ditambahkan 10 ml CCl4 atau CHCl3 akhirnya
dititrasi dengan larutan KIO3 sampai larutan CHCl3 mulai berwarna
ungu ( Titik Akhir I) .Kemudian keasaman dipertinggi 5 N atau lebih
lalu dititrasi dilanjutkan hingga lapisan CHCl3 hilang warnanya (Titik
Akhir 2)
Pada penetapan kadar vitamin C dengan iodatometri,
digunakan kalium iodat sebagai
peniter. Indikator yang digunakan adalah CCl4 atau CHCl3
untuk menetapkan titik akhirnya.
Pada titik akhir titrasi pertama akan terbentuk warna ungu
kemudian keasaman dipertinggi 5N
lalu dititrasi kembali hingga lapisan CHCl3 hilang
warnanya.
KESIMPULAN
1. Iodatometri adalah titrasi yang dilakukan secara langsung dengan
menggunakan KIO3 - .
2. Iodat merupakan oksidator yang lebih kuat daripada iodium.
3. Reaksi oksidasi berlangsung dalam suasana asam dan iod yang terbentuk
dapat ditunjukkan dengan suatu indikator
4. Digunakan pelarut organik yang tidak bercampur dengan air (CCl4 atau
CHCl3) sebagai indikator.
5. Selain pelarut organik, dapat juga digunakan zat warna tertentu seperti
amaranth, brilianth Ponceau dan sebagainya.
6. Pada permulaan titrasi ketika terbentuk iodium maka permukaan kloroform
menjadi berwarna, setelah semua zat pereduksi sudah dioksidasi maka
iodat dan iodidanya bereaksi dengan Isehingga warna dari lapisan
kloroform akan hilang.
7. Tidak digunakan larutan kanji, karena pada keasaman yang tinggi tidak
terbentuk warna biru dari kompleks kanji-iodium. 8. Penetapan kadar
vitamin C dan KI merupakan contoh titrasi iodatometri

Anda mungkin juga menyukai