1. Outline
1.1 Konsep dasar hukum termodinamika I
1.2 Jenis jenis energi
1.3 Neraca massa dan energi dengan kontol Volume
1.4 Aplikasi sistem tunak dan tunak
2. Pembahasan
2.1 Konsep dasar hukum termodinamika I
Bunyi dari hukum termodinamika I, yaitu
“ Kuantitas total dari energi adalah konstan dan ketika energi menghilang dari
bentuk pertama maka akan muncul secara simultan dalam bentuk yang lain”
Aplikasi dari hukum termodinamika I pada reaksi proses adalah
∆𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 + ∆𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 0
Sistem yang dimaksdu adalah daerah tempat terjadi reaksi sedangkan lingkungan
adalah daerah diluar sistem.
2.2 Jenis jenis energi
Berikut beberapa energi yang sering dipakai dalam konsep termodinamika
2.2.1 Energi Internal
Energi internal (𝑈) adalah jumlah semua bentuk energi mikroskopis sebuah
system. Hal ini berkaitan dengan struktur molekul dan derajat aktivitas
molecular, serta dapat pandang sebagai jumlah energi kinetic dan potensial
dari molekul
2.2.2 Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu system sebagai akibat
ketinggiannya terhadap bidang gravitasi (Cengel, 2015).
𝐹 = 𝑚𝑎 = 𝑚𝑔
𝑊 = 𝐹𝑠 = 𝐹(ℎ2 − ℎ1 ) = 𝑚𝑔(ℎ2 − ℎ1 )
𝑊 = 𝐸𝑃 = 𝑚𝑔(ℎ2 − ℎ1 )
Dimana m = massa [Kg]
g = gaya gravitasi [m/𝑠 2 ]
EP = Energi Potensial [J]
EK =
2.3 Neraca massa dan energi dengan kontol Volume, Suhu, dan Tekanan
2.3.1 Kekekalan massa pada volume atur
(a) (b)
Keterangan:
Gambar 2. ilustrasi laju aliran massa sesuai bentuk sifat fluida setempat
(Sumber: Moran,2011)
𝑑𝑚𝑐𝑣 𝑑
= ∫ 𝜌𝑑𝑉 = ∑ (∫ 𝜌𝑉𝑛 𝑑𝐴) − ∑ (∫ 𝜌𝑉𝑛 𝑑𝐴)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑉
𝑖 𝐴 𝑒 𝐴
𝑖 𝑒
Dimana 𝜌𝑉𝑛 adalah Fluks masa, yaitu laju waktu dari aliran massa per unit
luas.
Pada proses perpindahan energi bisa terjadi melalui perpindahan kalor dan
kerja seprti yang tertulis digambar 4.Maka persamaannya untuk neraca energi
tertutup menjadi
𝑉𝑒2 𝑉2𝑖
[𝐸𝑐𝑣 (𝑡 + ∆𝑡) + 𝑚𝑒 (𝑢𝑒 + 2
+ 𝑔𝑧𝑒 )] − [𝐸𝑐𝑣 (𝑡) + 𝑚𝑖 (𝑢𝑖 + 2
+ 𝑔𝑧𝑖 )] = 𝑄 − 𝑊
↓
𝑉2𝑖 𝑉𝑒2
𝐸𝑐𝑣 (𝑡 + ∆𝑡) − 𝐸𝑐𝑣 (𝑡) = 𝑄 − 𝑊 + 𝑚𝑖 (𝑢𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 ) − 𝑚𝑒 (𝑢𝑒 + + 𝑔𝑧𝑒 )
2 2
Lalu persamaan diatas dibagi dengan ∆𝑡 dan dilanjutkan dengan
mengambil limit ketika ∆𝑡 mendekati nol, maka persamaan laju energi
untuk volume atur adalah
𝑑𝐸𝑐𝑣 𝑉𝑖2 𝑉2𝑒
= 𝑄̇ − 𝑊̇ + 𝑚̇ 𝑖 (𝑢𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 ) − 𝑚̇ 𝑒 (𝑢𝑒 + + 𝑔𝑧𝑒 )
𝑑𝑡 2 2
Bentuk kerja 𝑊̇
𝑊̇ = 𝑊𝑐𝑣 ̇ + (𝑝𝑒 𝐴𝑒 )𝑉𝑒 − (𝑝𝑖 𝐴𝑖 )𝑉𝑖
Dengan AV = 𝑚̇𝑣, maka persamaannya menjadi
𝑊̇ = 𝑊𝑐𝑣 ̇ + 𝑚̇ 𝑒 (𝑝𝑒 𝑣𝑒 ) − 𝑚̇ 𝑖 (𝑝𝑖 𝑣𝑖 )
Neraca massa:
Neraca energi:
- Keadaan awal
𝑝𝑖 = 40 𝑏𝑎𝑟
𝑇𝑖 = 400˚𝐶
𝑉𝑖 = 10 𝑚/𝑠
𝑘𝑔
𝑚̇ = 2
𝑠
- Keadaan akhir
𝑝𝑒 = 15 𝑏𝑎𝑟
𝑉𝑒 = 665 𝑚/𝑠
Asumsi: - sistem keadaan tunak
- Perpindahan kalor diabaikan, 𝑊𝑐𝑣 = 0 → 𝑄 = 0
- ∆𝐸𝑃 = 0
- Analisis
𝐴𝑉 𝑚̇𝑣
𝑚̇ = → 𝐴𝑒 =
𝑣 𝑉𝑒
𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎, 𝑣 = ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑙𝑜𝑡 ℎ2 𝑑𝑎𝑛 𝑝2
Neraca laju energi pada keadaan tunak :
̇ 𝑉2 ̇ 𝑉2
̇ − 𝑊𝑐𝑣
𝑄𝑐𝑣 ̇ + ∑ 𝑚𝑖 (ℎ𝑖 + 𝑖 + 𝑔𝑧𝑖 ) − ∑ 𝑚𝑒 (ℎ𝑒 + 𝑒 + 𝑔𝑧𝑒 ) = 0
2 2
𝑖 𝑒
𝑉𝑖2 − 𝑉𝑒2
ℎ𝑒 = ℎ𝑖 + ( )
2
Pada table super heated vapor, saat 𝑝𝑖 = 40 𝑏𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑇𝑖 = 400˚𝐶 → ℎ𝑖 =
3213,6 𝑘𝐽/𝑘𝑔
102 − 6652
ℎ𝑒 = 3213,6 + ( ) × 10−3 = 2992,5 𝐾𝐽/𝐾𝑔
2
𝐾𝐽 𝑚3
Pada 𝑝𝑒 = 15 𝑏𝑎𝑟, ℎ𝑒 = 2992,5 𝐾𝑔 → 𝑣𝑒 = 0,1627 𝑘𝑔
𝑚̇𝑣 2×0,1627
Maka 𝐴𝑒 = → 𝐴𝑒 = = 4,89 × 10−4 𝑚2
𝑉𝑒 665
3. Daftar pustaka
Cengel, Y. (2015). Thermodynamics: An Engineering Approach. USA: Mc Graw-Hill
Moran, et al. (2011). Fundamentals of Engineering Thermodynamics. USA: John Wiley
&Sons Inc.
Van ness, et al. (2001). Introduction to chemical engineering thermodynamics. USA:
Mc Graw-Hill