DAN MASSA
KELOMPOK 1
Febrian 1201228
Reskiana 1401204
Misykat Al-Khaukah 1401208
Sindy Amalia Rahmadani 1401213
Franky Tandi 1401218
Ardan Mardiansyah 1401224
Heat exchanger merupakan media vital didalam dunia industri. Untuk itu
dalam tugas akhir ini direncanakan sebuah heat exchanger model shell and tube
sederhana namun tetap mengacu pada kaidah desain yang ada. Sehingga didapat
keuntungan sebagai metode pembelajaran mengenai
Alat penukar kalor sangat dibutuhkan pada proses produksi dalam suatu
industri, maka untuk mengetahui unjuk kerja dari alat penukar kalor perlu
diadakan analisis. Dengan analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa alat
tersebut mampu menghasilkan kalor dengan standar kerja sesuai kebutuhan yang
diinginkan.
Salah satu jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda. Dalam
jenis penukar panas dapat digunakanberlawanan arah aliran atau arah
aliran, baik dengan cairan panas atau dingin cairan yang terkandung dalam
ruangan nular dan cairan lainnya dalam pipa.
Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart
yang dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak
penyekat. Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua
mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat
penukar panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan
tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar
digunakan penukar panas jenis selongsong dan buluh ( shell and tube heat
exchanger ).
Pada jenis ini tiap pipa atau beberapa pipa mempunyai shell
sendiri- sendiri. Untuk menghindari tempat yang terlalu panjang, heat
exchanger ini dibentuk menjadi U. pada keperluan khusus, untuk
meningkatkan kemampuan memindahkan panas, bagian diluar pipa
diberi srip. Bentuk siripnya ada yang memanjang, melingkar dan
sebagainya.
Gambar. 2.4 Alat penukar klor jenis Double Pipa (Ike Yulia, 2011)
Plate Heat Exchanger adalah salah satu jenis alat penukar panas
yang terdiri atas paket pelat-pelat tegak lurus bergelombang atau dengan
profil lain, yang dipisahkan antara satu dengan lainnya oleh sekat-sekat
lunak. Pelat-pelat ini dipersatukan oleh suatu perangkat penekan dan jarak
antara pelat-pelat ditentukan oleh sekat-sekat tersebut. Pada setiap sudut
dari pelat yang berbentuk empat persegi panjang terdapat lubang. Melalui
dua di antara lubang-lubang ini media yang satu disalurkan masuk dan
keluar pada satu sisi, sedangkan media yang lain karena adanya sekat
mengalir melalui ruang antara disebelahnya. Dalam hal itu hubungan ruang
yang satu dan yang lainnya dimungkinkan. pelat-pelat yang dibentuk sesuai
kebutuhan dan umumnya terbuat dari baja (stainless steel type 304, 316,
317) atau logam lainnya.
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat
pelat tegak lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat
tegak lurus dipasang penyekat lunak ( biasanya terbuat dari karet ). Pelat
pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat penekan yang pada
setiap sudut pelat 10 ( kebanyakan segi empat ) terdapat lubang pengalir
fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar
pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang
dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
Gambar 2.8 Penukar panas jenis pelat and Frame (Stevano Viktor, 2011)
1. Head
2. Shell
3, Tube
4. Buffles
Keuntungan shell and tube heat exchanger adalah range luas perpindahan panas besar. Sehingga
memungkinkan untuk perpindahan panas yang lebih besar. Kerugiannya yaitu harganya lebih
mahal dari double pipe heat exchanger dan kadang-kadang tidak cocok untuk aliran gas.
Overall heat transfer (perpindahan panas overall) biasanya diekspresikan dalam koefisien
perpindahan panas, U, yakni:
q = U A Toverall
dimana Toverall = Thot Tcold
dimana:
q = kalor (J/s)
U = koefisien perpindahan panas overall (W/m2K)
A = luas permukaan (m2)
T = temperatur (oK)
Untuk melengkapi definisi U, dibutuhkan pesifikasi area luas permukaan heat transfer. Jika A
terjadi di area luar tube, A0 , U menjadi U0. Jika heat transfer terjadi di bagian dalam tube, Ai, maka
U menjadi Ui. Karena T dan q independen dari area yang dipilih, maka perbandingan antara U i
dan Uo dapat ditulis sebagai berikut.
U 0 d Ai D i
= =
U i d A0 D 0
(McCabe, hal 281)
2.6 Masalah yang sering timbul pada heat exchanger dan cara mengatasinya
Fouling factor (Rd)
Fouling adalah peristiwa terakumulasinya padatan yang tidak
dikehendaki di permukaan Heat Exchanger yang berkontak dengan fluida
kerja, termasuk permukaan heat transfer. Peristiwa tersebut adalah
pengendapan, pengerakan, korosi, polimerisasi dan proses biologi.Angka
yang menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran yang terbawa fluida yang
mengalir di dalam HE
Penyebab terjadinya fouling :
a. Adanya pengotor berat yaitu kerak keras yang berasal dari hasil
korosi atau coke keras.
b. Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari
dekomposisi kerak keras.
Akibat fouling :
a. mengakibatkan kenaikan tahanan heat transfer, sehingga
meningkatkan biaya, baik investasi, operasi maupun perawatan.
b. ukuran Heat Exchanger menjadi lebih besar, kehilangan energi
meningkat, waktu shutdown lebih panjang dan biaya perawatan
meningkat.
Variabel operasi yang berpengaruh terhadap fouling :
a. Kecepatan Linier Fluida (Velocity)
Semakin tinggi kecepatan linier fluida, semakin rendah
kemungkinan terjadinya fouling. Sebagai batasan dalam rancangan
dapat digunakan nilai-nilai berikut:
1). Kecepatan fluida proses di dalam tube adalah 3 6 ft/s
2). Kecepatan fluida pendingin di dalam tube adalah 5 8 ft/s
3). Kecepatan fluida tube maksimum untuk menghambat terjadinya
fouling adalah 10 15 ft/s
4). Kecepatan fluida shell adalah 1 3 ft/s.
Temperature Permukaan dan Temperature Fluida
Kecepatan terbentuknya fouling akan meningkat dengan meningkatnya
temperatur.
Kesimpulan
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa
dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya,
medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air
biasa sebagai air pendingin (cooling water).Penukar panas dirancang sebisa
mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien.
Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding
yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung
(direct contact).
Jenis-jenis penukar panas
antara lain :
a.Double Pipe Heat
Exchanger
b. Plate and Frame Heat Exchanger
c. Shell anf Tube Heat Exchanger
Dari jenis-jenis Heat Exchanger diatas, komponen-komponen peralatan
tergantung dari jenisnya. Setiap komponen memiliki peranan masing-masing yang
semuanya saling bergantungan yang apabila salah satu tidak berfungsi maka akan
mengganggu kinerja dari peralatan tersebut.
Perawatan Heat Exchanger dilakukna dengan tujuan untuk meningkatkan
kinerja sadi peralatan serta untuk menjaga dan merawat agar peralatan dapat
bertahan lebih lama dalam penggunaannya. Peralatan yang dilakukan diantaranya
dengan melakukan pemeriksaan secara rutin/ berkala maupun dalam jangka
panjang. Pemeriksaan rutin dilakukan setiap hari, seminggu sekali, sebulan sekali
dan setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan jangka panjang dilakukan setiap 1 tahun
sekali maupun diatas 1 tahun.Sebelum dilakukan perawatan, biasanya peralatan
dilakukan analisa terlebih dahulu untuk mengetahui bagianbagian mana saja yang
mengalami kerusakan maupun yang membutuhkan perbaikan. Analisa yang sering
dilakukan adalah analisa perpindahan panas keseluruhan, factor fouling dan
penurunan tekanan pada Heat Exchanger.
Tipe pembersihan Heat Exchanger yang sering dilakukan adalah :
a.Chemical / Physical Cleaning
b. Mechanical Cleaning
- Drilling atau Turbining
- Hydrojeting
c. Gabungan dari keduanya
DAFTAR PERTANYAAN
Daftar pertanyaan dari kelompok
1. Apa kelebihan sheel and tube dibandingkan HE lain , sehingga ia
sering digunakan ? (Kelompok 2/Khusnul Khuluq)
Sheel and tube ini memiliki kapasitas penyimpanan yang besar dibandingkan
double pipe dan plate and frame , kemudian sheel and tube juga mempunyai
kapasitas panas yang besar , serta lebih kuat dibandingkan plate and frame yang
dalamnya terdiri dari plate-plate yang lama kelamaan akan bengkok
Apa yang terjadi pada bagian shell and tube ketika fluida
dimasukkan ?
Jawab
fluida mengalir melalui tube pada exchanger saat fluida lainnya mengalir keluar
tube yang berada diantara shell.Jadi dishell and tube terjadi prose pertukaran
panas karena dua fluida mengalir dengan temperature yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012). Jenis-Jenis Alat Penukar Panas dan Tipe aliran HE (Heat
Exchanger) (online). Tersedia di : http://pelatihanguru.net/category/alat-
penukar-kalor. (Diunduh tanggal 8 Desember 2012)