Bab IX ini berisi tentang tugas khusus yang diberikan oleh pembimbing
lapangan di PT. Pertamina (Persero) RU II Dumai. Pada bab ini akan dibahas
mengenai kinerja heat exchanger untuk beberapa waktu ke depan dengan
mengetahui nilai falling factor.
8.2 Tujuan
Tujuan dari tugas khusus adalah mengevaluasi HE - 212 pada unit
Hydrocracking di PT. PERTAMINA Unit Pengolahan II Dumai dengan menghitung
falling factor.
8.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari tugas khusus adalah kita dapat melihat
permasalahan mengenai HE - 212 pada unit Hydrocracking di PT. PERTAMINA
Unit Pengolahan II Dumai.
8.5 Metodologi
8.5.1 Pengumpulan Data Teknik
Langkah awal dalam pencapaian tujuan perhitungan optimasi kinerja Heat
exchanger - 212 di Unit Hydrocracking adalah pengumpulan data primer.
Pengumpulan data primer diperoleh dari data data aktual yang diperoleh dari bagian
engineering and development berupa spesifikasi fluida dan spesifikasi heat
exchanger.
LMTD Koreksi
𝑡2 − 𝑡1 661,388 − 193,748
S= = = 0,835530971
𝑇1 − 𝑡1 753,44 − 419,72
𝑇2 − 𝑇1 753,44 − 419,72
R= = = 0,835530971
𝑡2 − 𝑡1 661,388 − 193,748
ft2, maka digunakan jenis alat penukar panas jenis shell and tube heat exchanger
(Kern, 1950).
𝑈ℎ − 𝑈𝑐 0,225 −0,15
Kc = = = 0,532697548
𝑈𝑐 0,15
Fc = 0,5 Gambar L.3
𝐹𝑐 0,5
Tc = T2 + = 419,72+ = 586,58 oF
𝑇1 − 𝑇2 753,44 − 419,72
𝐹𝑐 0,5
tc = t1 + = 193,748 + = 427,568 oF
𝑡2 − 𝑡1 661,388 − 193,748
5739,713337
= 284 + (586,58 – 427,568)
1208,339457 + 5739,713337
= 131,3581408 oF
88,65 – 189,72
𝛥 𝐿𝑀𝑇𝐷 = 88,65 = 132,8377023 oF
𝑙𝑛
189,72
LMTD Koreksi
𝑡2 − 𝑡1 697,19 − 249,08
S= = = 0,834842388
𝑇1 − 𝑡1 785,84 − 249,08
𝑇2 − 𝑇1 785,84 − 438,8
R= = = 0,774452701
𝑡2 − 𝑡1 697,19 − 249,08
𝑄 989228031,6
A= = = 12403,40498 m2 = 133510,2512 ft2
𝑈𝐷 𝑥 𝐿𝑀𝑇𝐷 612,64 𝑥 132,8377023
(A) > 200 ft2, maka digunakan jenis alat penukar panas jenis shell and tube heat
exchanger (Kern, 1965).
Δtc t2 − t1 448,11
= = = 1,2912344 oF
Δth T2 − T1 347,04
Uh − Uc 0,225 −0,1468
Kc = = = 0,532697548
Uc 0,1468
Fc 0,48
tc = t1 + = 249,08 + = 464,1728 oF
t2 − t1 697,19 − 249,08
Pembagian pada Shell dan Tube
a. Shell side : cold fluid
b. Tube side : hot fluid
4154,267705
= 464,1728 + (605,3792 – 893,11104)
1147,648484+ 4154,267705
= 1003,752017 oF
µ 0,14 2,2999852 0,14
∅𝑠 = ( ) =( ) = 1,59811482
𝜇𝑤 0,0807946
ℎ𝑜
ℎ𝑜 = x ∅𝑠 = 4154,267705 x 1,59811482 = 6638,996784
∅𝑠
d. Tube
1 1
𝑐µ 3 0,903826286 𝑥 0,892611 3
( ) =( ) = 1,89716078
𝑘 0,118150289
1
ℎ𝑖 𝑐µ 3 𝑘 0,118150289
= jH x ( )x ( ) = 320 x ( ) x 1,89716078
∅𝑡 𝐷𝑒 𝑘 0,0486667
= 1473,863635
ℎ𝑖𝑜 ℎ𝑖 𝐼𝐷 0,584
= x = 1473,863635 x = 1147,648484
∅𝑡 ∅𝑡 𝑂𝐷 0,062475
8.6.2 Pembahasan
Umumnya untuk industri pengolahan minyak bumi memerlukan peralatan
untuk memanaskan fluida sampai temperatur tertentu. Adapun alat yang digunakan
untuk pertukaran panas pada industri pengolahan minyak bumi adalah heat
exchanger. Heat exchanger merupakan suatu alat penukar panas yang berfungsi
untuk mengakomodasi perpindahan panas dari fluida panas ke fluida dingin dengan
adanya perbedaan temperatur, karena panas yang dipertukarkan terjadi dalam suatu
sistem maka kehilangan panas suatu benda akan sama dengan panas yang diterima
benda lain. Tipe heat exchanger yang umum digunakan adalah tipe shell and tube,
tipe ini adalah tipe yang digunakan pada heat exchanger area hydrocracking complex