Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Hidrokarbon
Dalam bidang kimia, senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang

paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon hanya tersusun dari atom
hidrogen (H) dan atom karbon (C). dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui
senyawa hidrokabon, misalnya minyak tanah, bensin, plastik dan lain-lain. (Miladi,
2010)
2.2

Klasifikasi Hidrokarbon
Klasifikasi atau penggolongan hidrokarbon terdiri dari atom C dan H.
a. Berdasarkan Jenis Ikatan antar Atom Karbonnya
Berdasarkan jenis ikatan antar karbonnya, yaitu hidrokarbon tak jenuh.
Dimana hidrokarbon jenuh adlah senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom
karbonnya merupakan ikatan tunggal, sedangkan hidrokarbon tak jenuh adalah
senyawa hidrokarbon yang memiliki satu ikatan rangkap dua (alkadiena), atau
ikatan rangkap tiga (alkuna).
b.

Berdasarkan Bentuk Rantai Karbonnya


Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, yaitu hidrokarbon alifatik,

hidrokarbon alisiklik dan hidrokarbon aromatik. Dimana hidrokarbon alifatik


adalah senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan tunggal)
maupun tidak jenuh (ikatan rangkap). Hidrokarbon alifatik adalah senyawa
hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan antara
atom C tunggal dan rangkap selang-seling atau bergantian (konjungsi).
(Rahmat, 2011)

2.3

Teori Sampel
2.3.1
Parafin
Parafin (disebut juga dengan alkana) adalah suatu hidrokarbon jenuh
yang mempunyai jumlah atom hidrogen maksimum. Alkana mempunyai
rumus umum CnH2n+2. Petroleum dapat dikatakan sebagai sumber alkana.
Petroleum merupakan campuran yang sebagian kecil berupa senyawasenyawa hidrokarbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan sulfur. Gas
alam merupakan campuran gas-gas hidrokarbon yang berasal dari sumbersumber alam. Sifat-sifat alkana, yaitu:
1. Alkana larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam pelarut polar.
2. Alkana dapat mengalami pembakaran dengan menghasilkan karbon
dioksida dan air.
3. Alkana akan mengalami dekomposisi secara termal menjadi campuran
4.

hidrokarbon yang lebih kecil disebut proses cracking.


Alkana akan mengalami reaksi halogenasi dengan klor atau brom dengan

5.

adanya sinar matahari. Ukuran reaktivitas halogen yaitu F2>Cl2>Br2.


Alkana rantai lurus bila dipanaskan dengan AlCl3 pada suhu 300oC akan
menghasilkan alkana rantai cabang. Proses ini disebut juga isomerasi.
(Ningrum, 2010)

2.3.2

Heksana
Heksana adalah senyawa organik yang terbuat dari karbon dan

hidrogen yang paling sering diisolasi sebagai produk sampingan dari minyak
bumi dan penyempurnaan minyak mentah. Pada suhu kamar Heksana adalah,
cairan tidak berwarna tidak berbau, dan memiliki banyak kegunaan dalam
industri. Heksana adalah pelarut yang sangat populer, misalnya,sering
digunakan dalam pembersih industri; Heksana juga sering digunakan untuk
mengekstrak minyak dari sayuran, khususnya kedelai. Heksana biasanya
dianggap sebagai molekul yang relatif sederhana. Karena awalan hexmenunjukkan, ia memiliki enam atom karbon, yang disertai dengan atom
hidrogen 14 memberikan rumus molekul C6H14. Karbon dirantai berturutturut, satu menyusul berikutnya. Setiap karbon memiliki setidaknya dua atom
hidrogen yang melekat padanya kecuali untuk karbon pertama dan terakhir,
yang memiliki tiga. Karena bentuk karbon-hidrogen eksklusif dan fakta
bahwa ia hanya memiliki ikatan molekul tunggal, dapat diklasifikasikan
sebagai alkana rantai lurus. Senyawa Heksana stabil pada suhu kamar, dan

paling sering terjadi sebagai cairan berwarna. Ia memiliki titik leleh sekitar
-139,54 F (-95,3 C), titik didih 154,04 F (67,8 C), dan itu massa molar
adalah 86,18 gr/mol. Heksana juga merupakan molekul non-polar, yang
berarti bahwa tidak larut dalam air. (Putri,dkk, 2014)
2.3.3

Heptana
Heptna adalah senyawa hidrokarbon alakana rantai lurus dengan

rumus kimia C7H16. Heptana digunakan sebagai pelarut industri (untuk


perekat, pernis, dan tint pada pencetakan etsa). Heptana juga digunakan
sebagai pelarut pengekstraksi, dalam pembuatan plastik dan sintesis toluena
dan alaklibenzen. Heptan memiliki titik didih 98 C, titik lebur -91 C, dan
berat jenis adalah 0,86 gr/mol. Heptana ini mudah menguap, memiliki bau
yang khas, berbaahaya bagi lingkungan, dan merupakan molekul non-polar
yang berarti tidak larut dalam air. (Putri,dkk, 2014)
2.4

Reaksi-reaksi dari Senyawa Hidrokarbon


2.4.1
Reaksi Subsitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian (penukaran) suatu gugus
atom oleh gugus atom lain .Pada reaksi substitusi tidak terjadi perubahan
ikatan ,misalnya reaksi yang terjadi pada alkena (baca : senyawa alkena).
Apabila alkena direaksikan dengan halogen (X2),atom H pada alkena dapat
disubstitusi ( ditukar ) oleh atom halogen. Syarat suatu zat dapat bereaksi
dengan alkana yaitu zat tersebut harus cukup reaktif dan memiliki elektron
tidak berpasangan. Selain itu reaksi harus dilakukan pada suhu tinggi dengan
bantuan ultraviolet.

2.4.2

Reakisi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi penambahan satu atom pada ikatan rangkap

baik ikatan rangkap dua maupun rangkap tiga sehingga terjadi pengurangan
ikatan. Pada reaksi ini terjadi perubahan ikatan dari ikatan rangkap tiga
menjadi ikatan rangkap dua selanjutnya menjadi ikatan tunggal .Contohnya
reaksi adisi pada alkena dan alkuna.

a. Reaksi adisi Pada Alkena


Reaksi adisi pada alkena dapat terjadi pada alkena simetris dan
asimetris. Alkena simetris yaitu alkena yang ikatan rangkapnya terletak
diantara atom C yang mengikat substitusi sama CH3 CH = CH CH.
Sedangkan alkena asimetris yaitu alkena yang ikatan rangkapnya terletak
diantara atom C yang mengikat substitusi tidak sama.
b. Reaksi Adisi pada Alkuna
Reaksi adisi alkuna menyebabkan perubahan ikatan rangkap tiga pada
rantai ikatannya berubah menjadi ikatan rangkap dua.Reaksi ini masih
dapat berlanjut sehingga diperoleh ikatan tunggal atau senyawa jenuh.
2.4.3

Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi merupakan kebalikan reaksi adisi. Reaksi Eliminasi

yaitu reaksi penghilangan suatu gugus atom pada suatu senyawa. Reaksi
eliminasi dibedakan menjadi tiga yaitu reaksi dehidroalogenasi,dehidrasi,dan
dehidrogenasi. Dimana reaksi dehidroalogenasi adalah reaksi eliminasi pada
alkil heliga dengan basa kuat. Reaksi dehidrasi adalah jenis reaksi eliminasi
pada pemanasan senyawa karbon dengan katalis asam pekat. Pada reaksi ini
dihasilkan suatu alkena dan air. Sedangkan reaksi dehidrogenasi adalah reaksi
eliminasi pada senyawa hidrokarbon dengan melepaskan hydrogen,dengan
bantuan suatu katalis.
2.4.4

Reaksi Oksidasi
Senyawa hidrokarbon dapat mengalami reaksi oksidasi.Reaksi

oksidasi adalah reaksi senyawa-senyawa hidrokarbon dengan gas oksigen


disertai

dengan

nyala

api.Reaksi

oksidasi

disebut

juga

reaksi

pembakaran.Reaksi pembakaran hidrokarbon dibedakan menjadi dua yaitu


pembakaran sempurna dan tidak sempurna.Reaksi pembakaran hidrokarbon
dapat digunakan untuk mengetahui jenis hidrokarbon yang terbakar.Caranya
dengan menggunakan stoikiometri. (Nimgrum, 2010)

Anda mungkin juga menyukai