Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS NON REVENUE WATER (NRW) PADA JARINGAN PIPA

AIR BERSIH PDAM KOTA BALIKPAPAN


(Studi Kasus di Perumahan Balikpapan Baru Zona 1 dan 2 Kota Balikpapan)

Mustakim(1), Dwiki Tegar Pratama(2)


(1) (2)
Prodi Teknik Sipil Universitas Balikpapan
E-mail: dwikitegarpratama@gmail.com

ABSTRAK

Non Revenue Water (NRW) disebut juga dengan Air Tak berekening (ATR) adalah
perbedaan jumlah air yang masuk ke sistem distribusi dengan air yang tercetak di rekening.
Di Perumahan Balikpapan Baru zona 1 dan 2 masih banyak sekali masyarakat yang belum
mendapat pelayanan dari PDAM Kota Balikpapan. Hal ini dikarenakan kendala PDAM
untuk mendistribusikan air akibat tekanan air yang tidak memenuhi syarat akibat dari
NRW/ATR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan
kuantitatif yaitu didukung oleh data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis
diperoleh tingkat kehilangan air pada tahun 2018 di Zona 1 Perumahan Balikpapan Baru
sebesar 16681.11 m3/tahun atau jika di persentasekan yaitu 27.75%. Sedangkan di Zona 2
Perumahan Balikpapan Baru sebesar 54065.39 m3/tahun atau jika di persentasekan yaitu
34.32%. Berdasarkan hasil analisis program NRW dengan ILI Metode diperoleh bahwa nilai
ILI 9.63 dengan tekanan rata-rata 15.86 m. Menurut matriks tabel target kehilangan air
disimpulkan bahwa kehilangan fisik air di zona 1 dan 2 Perum. Balikpapan Baru termasuk
ke dalam golongan C dengan ILI 8-16 dan tingkat kebocoran 200-400 liter/sambungan/hari.

Kata Kunci: Kinerja distribusi air, Air Tak Berekening, Kehilangan Air

ANALYSIS OF NON REVENUE WATER (NRW) IN PDAM CLEAN


WATER PIPE NETWORK BALIKPAPAN CITY

ABSTRACT

NRW stands for Non Revenue Water or also called ATR (Unrealized Water) is the difference
in the amount of water entering the distribution system with water printed on the account.
In Balikpapan Baru housing zones 1 and 2 there are still many people who have not received
services from PDAM Balikpapan. This is due to the constraints of the PDAM to distribute
water due to water pressure that does not meet the requirements resulting from NRW /ATR.
The method used in this research is survey and quantitative methods which are supported
by primary data and secondary data. Based on the analysis results obtained by the level of
water loss in 2018 it was found that the level of water loss that occurred during 2018 in Zone
1 Balikpapan Baru is 16681.11 m3/year or if it is at a percentage of 27.75%. While in Zone
2 Balikpapan Baru is 54065.39 m3/year or if the percentage is 34.32%. Based on the results
of the NRW program analysis with ILI the method obtained that the ILI value is 9.63 with
an average pressure of 15.86 m. According to the matrix of the target table for water loss it
is concluded that the physical loss of water in zones 1 and 2 Balikpapan Baru is included in
group C with ILI 8-16 and a leakage rate of 200-400 liters/connection/day.

Keywords: Water distribution performance, Non-Revenue Water, Water Loss

25
Analisis Non Revenue Water (NRW) Pada Jaringan Pipa Air Bersih PDAM Kota Balikpapan
1. PENDAHULUAN yang berkategori “Lingkaran Setan”
PDAM atau Perusahaan Daerah Air menjadi “Lingkaran Malaikat”.
Minum merupakan salah satu unit usaha
milik daerah, yang bergerak dalam Melihat kerugian yang ditimbulkan oleh
distribusi air bersih bagi masyarakat NRW tersebut, maka dapat ditentukan
umum. PDAM terdapat di setiap Provinsi, rumusan masalah studi kasus ini sebagai
Kabupaten, dan Kotamadya di seluruh berikut:
Indonesia, salah satunya di kota 1. Faktor-faktor apa saja yang
Balikpapan yaitu PDAM Tirta Manggar. menyebabkan terjadinya NRW di
Di Kota Balikpapan masih banyak sekali Perum. Balikpapan Baru kota
masyarakat yang belum mendapat Balikpapan Zona 1 dan 2?
pelayanan dari PDAM Kota Balikpapan. 2. Metode penentuan apa yang dapat
Hal ini dikarenakan kendala PDAM untuk digunakan untuk mengendalikan
mendistribusikan air akibat tekanan air NRW di Perum. Balikpapan Baru
yang tidak memenuhi syarat untuk kota Balikpapan Zona 1 dan 2?
dilakukan pemasangan jaringan pipa baru
(sambungan rumah). Salah satu penyebab Tujuan dari penelitian ini adalah:
berkurangnya tekanan air tersebut yaitu 1. Menganalisis faktor-faktor yang
dikenal dengan istilah NRW (Non Revenue menyebabkan terjadinya NRW di Perum.
Water) atau ATR (Air Tak berekening). Balikpapan Baru Kota Balikpapan Zona 1
dan 2.
NRW kependekan dari Non Revenue Water 2. Menentukan Metode Pengendalian
atau disebut juga dengan ATR (Air Tak NRW di Perum. Balikpapan Baru Kota
berekening) adalah perbedaan jumlah air Balikpapan Zona 1 dan 2.
yang masuk ke sistem distribusi dengan air
yang tercetak di rekening. NRW 2. TINJAUAN PUSTAKA
merupakan jumlah dari air yang 2.1 Pengertian NRW (Non Revenue
dikonsumsi tak berekening (unbilled Water)
consumption) dan kehilangan air (water Menurut Kingdom, Liemberger, Marin
losess). Konsumsi tak berekening terbagi (2006), Non Revenue Water (NRW)
menjadi dua kategori yaitu Konsumsi tak adalah perbedaan antara volume air yang
berekening bermeter (unbilled Metered masuk ke dalam sistem distribusi air
Consumption) dan Konsumsi tak dengan volume air yang ditagih kepada
berekening tak bermeter (unbilled pelanggan. NRW di PDAM sendiri terbagi
unmetered consumption), sedangkan menjadi dua komponen yaitu:
kehilangan air terbagi menjadi dua yakni
kehilangan semu (apparent losess) dan 1. Konsumsi resmi tak berekening yaitu
kehilangan nyata (real losess) (DIRJEN volume air tahunan namun tidak
Cipta Karya PU, 2015). bermeter dari pelanggan yang terdaftar,
pemasok air, dan lain lain yang secara
Salah satu daerah layanan PDAM Kota implisit atau eksplisit mempunyai
Balikpapan yang mengalami NRW atau kewenangan untuk mengambil air.
ATR yaitu pada Perum. Balikpapan Baru Biasanya meliputi elemen-elemen
Kota Balikpapan. Dengan adanya temuan seperti pemadam kebakaran,
masalah di daerah ini, maka studi daerah pembersihan jalan, pengairan taman -
NRW tersebut perlu dilakukan, kemudian taman kota, air mancur umum, dan
dicari metode dan pemecahannya untuk penyemprotan pipa saluran air dan
mengurangi jumlah dan tingkat NRW gorong-gorong.
yang ada, sehingga dapat mengubah NRW

26
Jurnal TRANSUKMA Volume 03 Nomor 01 Desember 2020
Kehilangan air. Kehilangan air sendiri pada meter induk dan jumlah air yang
dibagi menjadi dua bagian yaitu, dibaca pada meter pelanggan (Seminar
kehilangan air secara nonfisik (komersial) Perpamsi dalam Ferijanto, 2007).
biasa disebut “apparent losses” merupakan
air yang telah dikonsumsi namun tidak Secara umum, perhitungan untuk mencari
dibayarkan oleh pelanggan. Kemudian persen kehilangan air dapat menggunakan
kehilangan yang kedua secara fisik disebut rumus sebagai berikut.
sebagai kehilangan air yang sebenarnya
(real losses) atau “kebocoran”, terdiri dari 𝐻=
D−K
𝑥 100%...............................(I.1)
D
total volume kehilangan air dikurangi
kehilangan nonfisik (komersial).
Dimana:
H = kehilangan air (%)
2.2 Faktor-faktor penyebab NRW (Non
D = jumlah air yang didistribusikan (m3)
Revenue Water)
K = jumlah air yang terjual atau jumlah air
Menurut Syafitri (2013), banyak sekali
yang tercatat dalam rekening tagihan (m3)
faktor-faktor penyebab terjadinya Non
Revenue Water (NRW) atau Air Tak
2.2.1 Bentuk Kehilangan Air
berekening (ATR). Secara garis besar
a. Kehilangan Air Fisik (Real Losses)
faktor-faktor penyebab NRW adalah
Kehilangan air fisik adalah kehilangan air
sebagai berikut:
yang secara nyata terbuang dari sistem
distribusi yang penyebabnya merupakan
1. Teknis: illegal connection: pencurian
faktor teknis dan sering terjadi pada sistem
umum, pipa/ sambungan illegal, meteran:
penyediaan air bersih. Misalnya, karena
macet, masih analog sehingga angka
kelalaian pemasangan dan kualitas pipa
tertera pada water meter tidak valid, pipa
yang digunakan sehingga menyebabkan
sambungan yang terlalu tua dan tidak
kebocoran pipa ataupun akurasi meteran
terstandarisasi.
yang tidak tepat (Ferijanto, 2007).
2. Non teknis: rendahnya komitmen
b. Kehilangan Air Non-Fisik (Apparent
dari pimpinan manajemen, pengadaan:
Losses)
tidak ada dana, tidak ada Standard
Menurut Ferijanto (2007), kehilangan air
Operation Procedur dan tidak ada
non-fisik merupakan kehilangan air yang
manajemen aset, dari aspek sumber daya
sebagian besar disebabkan oleh faktor-
manusia: kesalahan membaca water meter
faktor nonteknis yang sulit dilacak
pelanggan, kurang responsifnya pengelola
maupun ditanggulangi karena
dalam memberikan penanganan
menyangkut masalah kompleks baik di
kerusakan, ditemui pegawai yang tidak
dalam maupun di luar PDAM itu sendiri.
pernah mendapatkan sosialisasi
Kehilangan air non-fisik merupakan
penanganan ATR, sistem kebijakan:
kehilangan air yang terpakai tetapi tidak
PDAM tidak merasa dirugikan atau
dapat dipertanggungjawabkan peng-
diuntungkan dari tinggi rendahnya ATR,
gunaannya karena berbagai alasan.
administrasi: kesalahan dalam menginput
data, Fraud: terjadi konspirasi pelanggan
Kehilangan air ini dapat dikategorikan
dan petugas meteran.
antara lain:
a. Commercial Losses: disebabkan oleh
2.3 Definisi Kehilangan Air
pelanggan yang tak terdaftar, adanya
Kehilangan air dapat diartikan sebagai
sambungan ilegal, maupun manipulasi
selisih jumlah air yang didistribusikan dan
atau penipuan dan lain sebagainya.
jumlah air yang diterima pelanggan atau
b. Metering Losses: disebabkan oleh
perbedaan antara jumlah air yang dibaca
pembacaan meteran yang salah,
27
Analisis Non Revenue Water (NRW) Pada Jaringan Pipa Air Bersih PDAM Kota Balikpapan
tertimbunnya meteran, kesalahan Artinya para manajer perusahaan air
pengujian meteran, dll. minum harus melakukan audit mengenai
kehilangan air dan NRW agar memantau
Kesalahan penanganan data juga termasuk perkembangan dari pelaksanaan
ke dalam contoh kehilangan non-fisik, pengurangan kehilangan air. Asosiasi Air
yang meliputi: Internasional atau International Water
1) Pembacaan meter yang salah atau Association yang dikenal dengan IWA,
tidak dibaca oleh petugas pembaca telah mengeluarkan satu konsep audit air
meter yang telah diikuti oleh banyak negara di
2) Pencatatan meter yang curang/salah dunia yaitu neraca air internasional (water
3) Kesalahan pada saat penanganan data balance) (Farley et al., 2008).
(pemindahan data yang salah sehingga
data menjadi berbeda 2.4 Neraca Air
Neraca air merupakan metode perhitungan
2.2.2 Sumber Kehilangan Air kehilangan air yang diusulkan oleh IWA
Secara umum, sumber-sumber kehilangan pada konferensi di Berlin tahun 2001.
air sama pada setiap sistem. Potensi untuk Penggunaan metode neraca air dapat
menghasilkan kehilangan air juga memudahkan perusahaan dalam
tergantung pada faktor-faktor yang menganalisis kehilangan air. Hakekatnya,
mempengaruhinya (Seminar Perpamsi neraca air merupakan kerangka untuk
dalam Ferijanto, 2007). Menurut Sari menilai kondisi kehilangan air di suatu
dalam Ferijanto (2007), sumber-sumber perusahaan. Perhitungan neraca air artinya
kehilangan air antara lain: mengungkap ketersediaan dan keandalan
a. Meter Air data serta tingkat pemahaman terhadap
situasi NRW atau Air Tak Berekening
(ATR), menciptakan kesadaran tentang
adanya masalah ATR, serta sebagai
petunjuk langsung menuju perbaikan
(Deppu BPPSPAM, 2014). Neraca air
dapat dilihat pada Tabel 1.

Gambar 1 Meter Air


Sumber: SNI Spesifikasi Meter Air Tabel 1 Neraca Air Internasional
Minum, 2008

b. Pipa Transmisi dan Distribusi


c. Aksesoris Pipa (Fitting)
d. Pencucian Pipa (Flushing)dan
Pemakaian Tanpa Meter Air
e. Sambungan Liar (Illegal Connection)
f. Kesalahan Administrasi
g. Sosial Budaya
2.3 Audit Air
Audit air merupakan langkah pertama
mengurangi tingkat kehilangan air dengan Sumber: IWA dalam Ferijanto, 2007
mengembangkan pendalaman tentang
sistem air secara menyeluruh. Kegiatan ini 2.5 Indeks Kebocoran Infrastruktur
akan membantu para penyedia layanan air (Infrastructure Leakage Index/ ILI)
bersih untuk memahami nilai, sumber, dan Setelah menghitung neraca air, selanjutnya
biaya dari terjadinya kehilangan air. identifikasi lebih dalam terhadap pola
28
Jurnal TRANSUKMA Volume 03 Nomor 01 Desember 2020
kehilangan air yang terjadi dengan Dimana:
menggunakan metode pendekatan analisa MAAPL = Minimum Achievable Annual
perhitungan, yaitu Infrastructure Leakage Physical Losses (Kehilangan
Index (ILI). Fisik yang Dapat Dicapai
secara Minimal) (liter/hari)
Menurut Farley et al. (2008), Indeks Lm = panjang pipa utama (m)
Kebocoran Infrastruktur (Infrastructure Nc = jumlah sambungan pelanggan
Leakage Index/ILI) merupakan satu Lp = panjang rata-rata pipa dinas
indikator kehilangan fisik yang cukup baik (m)
untuk mempertimbangkan pengelolaan P = tekanan rata-rata (m)
jaringan. Indeks ini dikembangkan oleh CAPL = Kehilangan Fisik... (I.4)
IWA dan WLCC (Water Loss Control
Committee) dari AWWA (American Water Dimana:
Works Association). CAPL = Current Annual of Physical
Losses (Volume Tahunan
Dengan adanya ILI, dapat dilihat sejauh Kehilangan Fisik) (liter/tahun)
mana satu jaringan distribusi dikelola
sebagai pengendalian kehilangan air. ILI ILI merupakan satu rasio dan tidak
merupakan rasio antara CAPL (Current memiliki satuan agar membantu
Annual Volume of Physical Losses) yang perbandingan pada perusahaan air minum
adalah volume tahunan kehilangan fisik di negara-negara (Farley et al., 2008). Jika
terhadap MAAPL (Minimum Achievable nilai ILI sudah didapat, selanjutnya
Annual Physical Losses) yang merupakan membandingkan dengan matriks target
kehilangan fisik tahunan yang dicapai kehilangan fisik. Matriks ini menunjukkan
secara minimum. Adapun persamaan untuk tingkat nilai ILI yang diharapkan dan
mencari nilai ILI dapat dilihat pada kehilangan fisik dari perusahaan air minum
Persamaan I.2. di berbagai negara. Negara-negara maju
umumnya memiliki nilai ILI yang kecil.
𝐶𝐴𝑃𝐿 Adapun matriks target kehilangan fisik
𝐼𝐿𝐼 = MAAPL .......................................(I.2)
dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Matriks Target Kehilangan Fisik


Dimana:
ILI = Infrastructure Leakage Index
(Indeks Kebocoran
Infrastruktur)
CAPL = Current Annual of Physical
Losses (Volume Tahunan
Kehilangan Fisik) (liter/tahun)
MAAPL = Minimum Achievable Annual
Sumber: World Bank Institute dan IWA,
Physical Losses (Kehilangan 2010
Fisik yang Dapat Dicapai
secara Minimal) (liter/hari) Dengan menggunakan matriks target
tersebut, pemilik perusahaan air minum
Untuk mencari nilai CAPL dan MAAPL dapat memandu pengembangan dan
dapat dilihat pada persamaan sebagai
perbaikan jaringan lebih jauh. Penilaian
berikut. pada matriks target kehilangan fisik dapat
dikategorikan antara lain (Farley et al.,
MAAPL = [(18 × Lm) + (0.8 × Nc) + 2008):
(25 × Lp)] × P .................................(I.3)

29
Analisis Non Revenue Water (NRW) Pada Jaringan Pipa Air Bersih PDAM Kota Balikpapan
a) Kategori A (Baik) yaitu subzona. Metode step test diperlukan
Penurunan tingkat kehilangan yang lebih untuk melihat di wilayah kebocoran mana
jauh sepertinya tidak ekonomis sebab yang harus diprioritaskan pengawasan
dibutuhkan analisa yang lebih fokus jaringannya.
terhadap perbaikan pada komponen
jaringan karena lebih efektif dari segi biaya. Adapun prinsip step test antara lain:
1. Menutup valve secara bertahap dari
b) Kategori B (Berpotensi) valve yang paling jauh dengan
Memiliki potensial untuk penurunan berurutan menuju valve yang terdekat
kehilangan air dan menghasilkan perbaikan. dengan distrik meter.
Perlu mempertimbangkan pengelolaan 2. Bagian demi bagian akan semakin
tekanan, lebih lagi melakukan penurunan tertutup terhadap meter air sehingga
kebocoran aktif dan pemeliharaan pipa. menyebabkan aliran air menjadi nol.
3. Selanjutnya, bagian demi bagian
c) Kategori C (Lemah) dibuka kembali dari valve yang
Tingkat kehilangan air yang cukup buruk, terdekat dengan distrik meter sampai
namun dapat ditoleransi jika terdapat air valve terjauh. Hal ini bertujuan sebagai
baku yang berlimpah dan harga jual yang faktor pembanding debit pada tahap
relatif murah. Perlu dilakukan upaya penutupan.
penurunan kehilangan air yang lebih 4. Selisih dan aliran air Q pada setiap
intensif. tahapan merupakan indikator terjadinya
kebocoran.
d) Kategori D (Buruk)
Sumber daya yang ada digunakan dengan 2.6.3 Teknik Sounding
tidak efisien oleh perusahaan air minum Teknik sounding merupakan teknik yang
sehingga harus dilakukan program dilakukan sebagai langkah pemantapan dari
penurunan tingkat kehilangan air. strategi untuk memastikan suatu titik
berpotensi korelasi kebocoran (leak
2.6 Upaya Pengendalian Kehilangan correlation) yaitu kebocoran yang
Air Fisik sesungguhnya atau tidak. Sounding
2.6.1 District Meter Area (DMA) bertujuan untuk menemukan titik nyata
District Meter Area (DMA) merupakan kebocoran secara pasti. Teknik sounding
metode penurunan kehilangan air dengan bekerja mengikuti besarnya gelombang
cara membagi satu jaringan pasokan air suara dan getaran media penghantar suara
menjadi zona-zona kawasan bermeter. yang ditangkap oleh suatu sensor.
DMA bertujuan untuk mendeteksi suatu
kebocoran pada suatu bagian sistem 3. METODE PENELITIAN
jaringan distribusi yang difokuskan Metode penelitian adalah suatu kerangka
menjadi satu wilayah deteksi kebocoran. pendekatan pola pikir dalam rangka
Dengan kata lain, suatu daerah jaringan menyusun dan melaksanakan suatu
distribusi diisolasi untuk melihat potensi penelitian. Tujuan dari adanya suatu metode
terjadinya kebocoran di daerah tersebut. penelitian adalah untuk mengarahkan
proses berfikir dan proses kerja untuk
2.6.2 Step Test menjawab permasalahan yang akan diteliti
Step test adalah metode yang dilakukan lebih lanjut.
dengan membentuk penapisan (scoping)
jaringan yang bertujuan untuk Lokasi penelitian berada di Perum.
memperkecil area aliran air sehingga Balikpapan Baru Kota Balikpapan.
dapat memperkirakan titik kebocoran.
Step test dilakukan pada wilayah terkecil
30
Jurnal TRANSUKMA Volume 03 Nomor 01 Desember 2020
Gambar 2 Lokasi Wilayah Perum.
Balikpapan Baru (Zona 1)

Gambar 4. Diagram Alir Penelitian


Sumber: Data Pengolahan

4. ANALISIS
Gambar 3 Lokasi Wilayah Perum. 4.1 Perhitungan Kehilangan Air
Balikpapan Baru (Zona 2) Zona 1
(Sumber: Google Map) a. Kehilangan Air
Kehilangan Air = jumlah air yang
didistribusikan (D) - jumlah air yang
Alur Pikir Penelitian terjual atau jumlah air yang tercatat
dalam rekening tagihan (K)
= 64733.11 m3 – 48092 m3
= 16881.11 m3

b. Persen Kehilangan Air


D−K
𝐻 = D 𝑥 100%
64733.11 − 48092
𝐻= 𝑥100%
64733.11
𝐻 = 25.75%

Zona 2
a. Kehilangan Air
Kehilangan Air = jumlah air yang
didistribusikan (D) - jumlah air yang
terjual atau jumlah air yang tercatat
dalam rekening tagihan (K)
= 157522.39 m3 – 103457 m3
= 54065.39 m3
31
Analisis Non Revenue Water (NRW) Pada Jaringan Pipa Air Bersih PDAM Kota Balikpapan
b. Persen Kehilangan Air kehilangan fisik yang dapat dicapai secara
D−K minimal didapat sebesar 6265163.112
𝐻= 𝑥 100%
D liter/hari.
157522.39−103457
𝐻= 𝑥100%
157522.39
Dari analisis besarnya nilai ILI yang
𝐻 = 34.32%
dihasilkan adalah 9,63 dan dibandingkan
dengan tinggi tekanan rata-rata 15,86 m,
4.2 Analisis Neraca Air
maka berdasarkan Tabel 3 dapat
Neraca Air dilihat berdasarkan data-data
disimpulkan bahwa kehilangan fisik air di
seperti data volume input sistem selama
zona layanan PDAM Kota Balikpapan
tahun 2018, data konsumsi bermeter
tepatnya di zona 1 dan 2 Perum.
berekening, dan kehilangan air fisik
Balikpapan Baru termasuk ke dalam
selama 2018.
golongan C dengan ILI 8 – 16 dan tingkat
kebocoran 200 – 400 liter/sambungan/
Tabel 3 Neraca Air Zona 1 dan Zona 2
hari.
Balikpapan Baru
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Faktor penyebab terjadinya
kehilangan air di wilayah studi (Zona
1 dan Zona 2 Perum. Balikpapan
Baru) yaitu karena akurasi meter air
pelanggan yang tidak tepat dan
kehilangan air fisik yang sulit
terlacak. Hal ini didapat dari kegiatan
cek akurasi meter di lapangan,
dimana pada zona 1 terdapat 68 meter
Sumber: Hasil Perhitungan pelanggan yang tidak akurat, dan 176
meter pelanggan di zona 2 yang tidak
4.3 Indeks Kebocoran Infrastruktur akurat. Sedangkan dari kegiatan
(Infrastructure Leakage Index/ ILI) sounding hanya didapat 1 titik
Setelah menghitung neraca air, kebocoran, yaitu pada pipa dinas di
selanjutnya identifikasi lebih dalam Lokasi Perum. Balikpapan Baru II di
terhadap pola kehilangan air yang terjadi Jl. MT. Haryono/Bpp. Baru Blok
dengan menggunakan metode pendekatan M4/15.
analisa perhitungan, yaitu Infrastructure 2. Dan hasil analisis program NRW
Leakage Index (ILI). dengan metode ILI, didapat nilai ILI
sebesar 9,63. Kehilangan fisik air di
Data di wilayah studi (Zona 1 dan Zona 2 zona layanan PDAM Kota
Perum. Balikpapan Baru) Balikpapan tepatnya di zona 1 dan 2
Panjang Pipa induk (LM) = 10265 m Perum. Balikpapan Baru termasuk ke
Jumlah SR (NC) = 699 SR dalam golongan C dengan ILI 8 – 16
Tekanan Air Rata-rata (P) = 15.86 m dan tingkat kebocoran 200 – 400
Panjang rata-rata pipa dinas (LP) = 12 m x liter/sambungan/hari. Diharapkan
699 SR = 8388 m dengan upaya pengendalian NRW
dapat mengurangi kebocoran dari
Berdasarkan neraca air didapat nilai kelas C ke kelas A.
CAPL/ kehilangan fisik sebesar 60320.84
m3/tahun atau sebesar 60320840
liter/tahun. Sedangkan nilai MAAPL/
32
Jurnal TRANSUKMA Volume 03 Nomor 01 Desember 2020
5.2 Saran Teknik Sipil dan Perencanaan,
Adapun saran untuk selanjutnya antara Institut Teknologi Sepuluh
lain: Nopember 2011.
1. PDAM kota Balikpapan perlu
melakukan tindakan penanggulangan Nikmad Arsad Siregar, Evaluasi
NRW dengan cara menyiapkan tim Kehilangan Air (Water Losses)
penurun NRW atau ATR yang turun ke PDAM Tirtanadi Padangsidimpuan
lapangan secara berkala untuk mendata di Kecamatan Padangsidimpuan
jumlah dan lokasi meter air pelanggan Selatan, USU, 2013
yang tidak akurat, juga melakukan
kegiatan sounding dan steptest secara PDAM Kota Balikpapan, Laporan,
teratur sebagai upaya penanggulangan Siteplan, 2014.
kehilangan air fisik.
2. PDAM kota Balikpapan perlu Sosrodarsono S, Takeda K. Hidrologi
melakukan pelatihan secara berkala Untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya
kepada semua divisi yang berkaitan Paramita 1976.
dengan masalah NRW, guna
meningkatkan kinerja dari PDAM dan Totok Sutrisno, Teknologi Penyediaan Air Bersih,
meminimalisir kesalahan saat bekerja. 2010.
3. PDAM kota Balikpapan juga perlu
melakukan kajian dari segi finansial
agar lebih menyadarkan pentingnya
pengendalian NRW.

DAFTAR PUSTAKA

Ferijanto, K., (2007), Kajian Kehilangan


Air Pada Wilayah Kajian PDAM
(Studi Kasus PDAM Kota
Bandung), Bandung: Jurusan
Teknik Lingkungan FTSP ITB.

Fitriadi, 2013, Rancangan Strategi


Peningkatan Kapasitas Produksi
Pada Sistem Distribusi Produksi Air
PDAM Tirta Meulaboh, Kabupaten
Aceh Barat, Magister Teknik
Industri Universitas Sumatera
Utara, Medan

Kharina Hardiana Dewi, Analisa


Kehilangan Air Pada Pipa Jaringan
Distribusi Air Bersih PDAM
Kecamatan Baki, Kabupaten
Sukoharjo, UNS, 2014

Mukti Imron Rosadi, Perencanaan


Pengembangan system Jaringan
Distribusi PDAM IKK Durenan
Kabupaten Trenggalek Fakultas
33
Analisis Non Revenue Water (NRW) Pada Jaringan Pipa Air Bersih PDAM Kota Balikpapan

Anda mungkin juga menyukai