Anda di halaman 1dari 6

Nama : Valencia Tara Situmorang

Kelas : 6 EGD

NPM : 061740411852

MK : Praktikum Teknologi Bioenergi

1. Membuat Layout seluruh Percobaan!

JUDUL PERCOBAAN
BIOETHANO BIOPELLET BIODIESEL BIOGAS GASIFIKCAT
L ION
TUJUAN
ALAT DAN BAHAN
DASAR TEORI
Produksi
Produksi (Persiapan, Produksi Produksi
Produksi
(Persiapan, Pengecilan (Persiapan, (persiapan,
(Persiapan,
Liquifaksi, ukuran, Pencacahan, pengeringan,
Pengujian FFA,
Sakarifikasi, penghalusan, penakaran, pembakaran
Esterifikasi,
Fermentasi, pengeringan, pencampuran, pada gasifier,
Transesterifikasi
Distilasi dan pencampuran, fermentasi, dan filtrasi gas, dan
, dan Pencucian)
Dehidrasi) dan penampungan) penampungan)
pencetakan)
Analisa
(ultimate:
moisture,ash,
Analisa
Analisa volatile, fixed
(Pengukuran Analisa
(Pengukuran Analisa carbon, dan
pH, Densitas, (Moisture, Ash,
pH dan (tekanan dan sulfur.
Viskositas, dan Nilai
Pengukuran waktu) Proximate : C,
Kadar Asam, Kalor)
Indeks Bias) H, O, N, dan S;
Titik Nyala)
pengaruh
waktu; dan laju
alir udara)
Data dan Data dan Data dan Data dan Data dan
Perhitungan Perhitungan Perhitungan Perhitungan Perhitungan
(Variabel (Variabel (Variabel (Variabel (Variabel
variasi: variasi: variasi: variasi: variasi:
percobaan perbandingan perbandingan

1
jumlah pelarut massa bahan
berulang
dan katalis baku terhadap
sebanyak 3
terhadap bahan perekat dan
kali)
baku) jenis perekat)
Produksi
Produksi (Persiapan, Produksi Produksi
Produksi
(Persiapan, Pengecilan (Persiapan, (persiapan,
(Persiapan,
Liquifaksi, ukuran, Pencacahan, pengeringan,
Pengujian FFA,
Sakarifikasi, penghalusan, penakaran, pembakaran
Esterifikasi,
Fermentasi, pengeringan, pencampuran, pada gasifier,
Transesterifikasi
Distilasi dan pencampuran, fermentasi, dan filtrasi gas, dan
, dan Pencucian)
Dehidrasi) dan penampungan) penampungan)
pencetakan)
ANALISA DAN KESIMPULAN

2. Analisa parameter-parameter setiap percobaan yang berpengaruh pada setiap


kualitas dan kuantitas.
1) Bioethanol ( Molasses )
Parameter yang berpengaruh terhadap Kualitas dan kuantitas
pH
pH Saccharomycess cereviseae dapat tumbuh baik pada range 3 - 6, namun apabila
pH lebih kecil dari 3 maka proses fermentasi akan berkurang kecepatannya pH yang
paling optimum pada 4,5 - 5. Pada pH yang lebih tinggi, adaptasi yeast lebih rendah
dan aktivitas fermentasinya juga meningkat.
Suhu
Suhu fermentasi sangat menentukan perkembangbiakan selama fermentasi, tiap-tiap
mikroorganisme memiliki suhu pertumbuhan yang maksimal, suhu pertumbuhan
minimal, dan suhu optimal. suhu yang optimum dalam perkembangbiakan
Saccharomycess cereviseaeumumnya 27 - 32˚C.

2) BIOPELET
Massa Jenis
Massa jenis atau Densitas berpengaruh terhadap kualitas bahan bakar padat, karena
densitas yang tinggi dapat meningkatkan nilai kalor bahan bakar padat. Besar dan

2
kecilnya densitas bahan bakar padat dipengaruhi oleh tekanan kempa, ukuran dan
kehomogenan penyusun bahan bakar padat itu sendiri. Satuan dari densitas adalah
kg/L.
Kadar Air
Kadar air adalah perbandingan berat air yang terkandung dalam pellet dengan berat
kering pellet. Kadar air yang tinggi akan berakibat semakin lama bahan bakar
tersebut terbakar dan memb utuhkan energi yang besar, biomassa yang memiliki
kadar air rendah dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Nilai kalor
Nilai Kalor adalah jumlah panas yang dihasilkan atau ditimbulkan oleh satu gram
bahan bakar dengan meningkatkan temperature satu gram air dengan satuan kalori.
Penetapan nilai kalor dimaksudkan untuk mengetahui nilai panas pembakaran.
Semakin tinggi nilai kalor pellet maka akan semakin baik pula kualitasnya. Nilai
kalor memiliki satuan MJ/kg
3) BIODIESEL
Kadar Air
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia kadar air yang terkandung dalam biodiesel
maksimum 0.05%. Kadar air merupakan salah satu tolak ukur mutu biodiesel.
Kandungan air yang tinggi dalam biodiesel yang digunakan sebagai bahan bakar
juga dapat menyebabkan turunnya panas pembakaran, berbusa, bersifat korosif jika
bereaksi dengan sulfur karena akan membentuk asam, dan memberi ruang bagi
mikroba untuk tumbuh sehingga akan menjadi pengotor bagi biodiesel.
Massa Jenis
Nilai massa jenis pada suatu menunjukkan bahwa nilai kalor dan daya yang
dihasilkan oleh mesin diesel per satuan volume bahan bakar. Menurut Peterson
(2001), penggunaan katalis basa yang berlebih akan menyebabkan reaksi
penyabunan. Hal ini memungkinkan adanya zat pengotor seperti sabun kalium dan
gliserol hasil reksi penyabunan, asam-asam lemak yang tidak terkonversi menjadi
metil ester (biodiesel), air, kalium hidroksida sisa, kalium metoksida ataupun sisa
metanol yang menyebabkan massa jenis biodiesel menjadi lebih besar begitu

3
sebaliknya jika penggunaan katalis basa kecil menyebabkan massa jenis biodiesel
menjadi rendah. Massa jenis berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan
oleh pembakaran persatuan volume bahan bakar. Semakin besar nilai densitas
menyatakann bahwa semakin banyak komponen yang terkandung di dalamnya.
Banyaknya komponen yang terkandung dalam minyak memperpanjang proses
atomisasi komponen-komponen penyusun minyak saat pembakaran, sehingga
meningkatkan nilai kalor hasil pembakaran minyak.
Angka Asam
Angka asam pada biodiesel menurut SNI yaitu maksimal 0.8 mg KOH/g. Nilai
angka asam yang kecil ini mengindikasikan bahawa asam lemak bebas sudah dapat
dihilangkan melalui pretreatment (proses adsorpsi). Menurut Sangha et al., (2005)
menyatakan bahwa bilangan asam yang terlalu tinggi tidak dikehendaki, karena
pada suhu yang tinggi asam lemak bebas dapat bereaksi dengan logam seperti besi,
seng, timbal, mangan, kobalt, timah dan logam lainnya, dimana kejadian tersebut
dapat mempercepat kerusakan komponen mesin diesel.
Bilangan Penyabunan
Angka penyabunan merupakan jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk
menyabunkan satu gram biodiesel. Dalam hal ini akan terjadi reaksi antara KOH
dengan metil ester. Parameter ini adalah ukuran dari massa molekul relative rata-
rata (panjang rantai) dari semua asam lemak yang terdapat dalam biodiesel. syarat
mutu biodiesel menurut SNI-04-7182-2006 sebesar < 500.
Bilangan iod
Bilangan iod yang tinggi merupakan sifat yang tidak menguntungkan untuk bahan
bakar. Minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh (memiliki ikatan rangkap)
dalam jumlah yang tinggi akan mudah mengalami oksidasi ketika minyak tersebut
mengalami kontak dengan oksigen. Karbon yang berikatan rangkap (π) dengan
karbon yang lainnya akan berikatan dengan oksigen akibat nilai kelektrogenatifan
oksigen yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan oleh sifat ikatan pi yang agak kuran
stabil sehingga mudah diserang oleh atom atau molekul luar. Semakin tinggi nilai
bilangan iod, akan semakin tinggi pula jumlah asam lemak berikatan rangkap yang

4
terkandung dalam minyak tersebut. Semakin banyak ikatan ganda yang dimiliki
dalam sampel memiliki potensi yang lebih besar mengalami proses polimerisasi
karena stabilitas yang lebih rendah.
4) BIOGAS
Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) mempunyai peran yang cukup penting pada proses
pembentukan gas metan. Oleh karena itu, pH awal dan akhir perlu dicatat untuk
mengetahui nilai pH tersebut apakah telah sesuai dalam proses fermentasi anerobik
pada biogas. Hasil penelitian Fachry, dkk (2004) menunjukkan bahwa semakin
netral pH maka makin tinggi pula kadar CH4, Sebaliknya kadar CO2 akan menjadi
semakin rendah. Sedangkan pH optimum dicapai pada nilai 7,5. Hal ini diperkuat
dengan penelitian Yonathan, dkk(2013) yang menyatakan bahwa pH netral dapat
memacu perkembangan bakteri metana (metanogen) sehingga pada pH tersebut
bakteri perombak asam asetat dapat tumbuh dan berkembang biak secara optimal,
hal ini akan berdampak pada produksi gas yang dihasilkan.
Suhu
Selain pH, kondisi suhu yang baik menjadi salah satu hal yang dapat mempengar
uhi dari produktivi tas biogas. Suhu yang ideal akan membuat bakteri akan mudah
berkembang sehingga pembentukan gas metan akan cepat. Berbagai literatur
memberikan informasi yang berbeda beda terhadap rentan suhu yang baik untuk
menghasilkan biogas. Menurut Paimin (1995) temperatur yang baik dalam proses
pembentukan biogas berkisar antara 20 – 40 C.
5) GASIFIKASI
Analisa (ultimate: moisture,ash, volatile, fixed carbon, dan sulfur. Proximate : C, H,
O, N, dan S; pengaruh waktu; dan laju alir udara)

3. Buat perhitungan berdasarkan masing-masing percobaan

5
J BIOETHANOL
U
D
U BIODIESEL Massa Biodisel

L Volume Biodisel

P
E
R
C BIOPELET Perbandingan kadar air, kadar abu, kalor, zat
O terbang, karbon tetap
B BIOGAS Perhitungan tekanan dan volume biogas
A V1 x P1 = V2 x P2
A
Rendemen Biogas =
N
GASIFIKASI HHV (High Heating Value)

Anda mungkin juga menyukai