Anda di halaman 1dari 58

PEMBUATAN SIMULATOR LAJU ALIRAN FLUIDA PADA

POMPA SENTRIFUGAL TIPE DB-125 D

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuh Gelar Sarjana


Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Galuh

Disusun oleh:

TAUFIK SURYA HIDAYAT


7001180022

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2022
HALAMAN PENGESAHAN

PEMBUATAN SIMULATOR LAJU ALIRAN FLUIDA PADA


POMPA SENTRIPUGAL TIPE DB-125 D

Disusun oleh:

TAUFIK SURYA HIDAYAT


NIM 7001180022

Disetujui dan Disahkan


Ciamis, September 2022

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ir. Tia Setiawan, S.T., M.T. Slamet Riyadi, S.T., M.T.


NIK. 3112770626 NIK. 3112770117

Menyetujui,
Dekan Fakultas Teknik

Heris Syamsuri, S.T., M.T.


NIK 3112770158

i
PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi ini adalah asli hasil karya
saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
sarjana di perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak ada
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain
kecuali yang tertulis disebutkan sumbernya dalam naskah dan dalam daftar
pustaka.

Ciamis, September 2022

Taufik Surya Hidayat

ii
ABSTRAK

Pompa merupakan suatu mesin fluida yang mengubah energi mekanik menjadi
energi fluida. Pompa berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke
tempat lainnya yang mempunyai elevasi yang berbeda. Pompa bekerja
berdasarkan tekanan (head) dan debit yang dihasilkan serta tergantung kepada
sistem pemipaan. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang paling banyak
digunakan karena daerah operasinya yang luas, dari tekanan rendah sampai
tekanan tinggi dan dari kapasitas rendah sampai kapasitas tinggi.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara penggumpulan data primer, yaitu suatu
cara mengumpulkan data yang diambil langsung saat penulis melakukan
penelitian terhadap alat uji pompa sentripugal. Selain itu, data pada penelitian ini
merupakan data kuantitatif yaitu suatu data yang dikumpulkan dan diolah untuk
mendapatkan seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan
pembuatan alat uji pompa sentripugal tersbut.
Hasil dari pembuatan simulator laju aliran fluida pada pompa sentrifugal tipe db-
125 ini dapat ditarik kesimpulan bahwa simulator ini memiliki dimensi
keseluruhan dengan tinggi 740mm ,lebar 395mm dan panjang 795mm , proses
manufaktur yang terjadi saat proses pembuatan diantaranya , proses
Pengukuran,Cutting,Boring,Welding dan Finishing,Simulator ini menggunakan
pompa sentrifugal tipe db-125d dengan sumber daya 220v /50hz dan daya output
125 Watt ,1.7 ampere dengan putaran mesin 2700 Rpm dan juga memakai
beberapa alat ukur yaitu vacum Gauge untuk mengukur tekanan isapnya ,presure
gauge untuk mengukur tekanan buang dan juga flow meter untuk mengukur laju
alirannya . simulator ini juga dilengkapi dengan potensi meter untuk mengurangi
putaran rpm mesin pompa yang nanti akan digunakan untuk beberapa
pengukuran.
Kata Kunci: Pembuatan,Pompa, Sentripugal, Kuantitatif;Simulator

iii
ABSTRACT

The pump is a fluid machine that converts mechanical energy into fluid energy.
Pump serves to move liquids from one place to another that has a different
elevation. The pump works based on the pressure (head) and the resulting
discharge and depends on the piping system. Centrifugal pumps are the most
widely used pumps because of their wide operating area, from low pressure to
high pressure and from low capacity to high capacity. In addition.
Data collection is done by collecting primary data, which is a way of collecting
data that is taken directly when the author conducts research on the centrifugal
pump test equipment. In addition, the data in this study is quantitative data, which
is data that is collected and processed to obtain how much the factors that affect
the effectiveness of making the centrifugal pump test equipment are.
The results of making the fluid flow rate simulator on the db-125 type centrifugal
pump can be concluded that this simulator has overall dimensions of 740mm high,
395mm wide and 795mm long, the manufacturing processes that occur during the
manufacturing process include, the measurement process, cutting, boring,
Welding and Finishing, This simulator uses a db-125d centrifugal pump with a
power source of 220v / 50hz and an output power of 125 Watt, 1.7 amperes with
an engine speed of 2700 Rpm and also uses several measuring instruments,
namely a vacuum gauge to measure the suction pressure, a pressure gauge to
measure exhaust pressure and also a flow meter to measure the flow rate. This
simulator is also equipped with a potential meter to reduce the rpm of the pump
engine which will later be used for several measurements.
Keywords: manufacture, pump, centrifugal, quantitative, Simulator

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pembuatan
simulator laju aliran pada Pompa Sentrifugal tipe db 125-D”. Maksud dan tujuan
penyusunan hasil penelitian ini adalah untuk memenuhi Salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik, pada Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Galuh Ciamis.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan
yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama
penyusunan hasil penelitian ini hingga selesai. Terima kasih penulis sampaikan
kepada:
1. Bapak Dr. Dadi, M.Si., Rektor Universitas Galuh Ciamis.
2. Bapak Heris Syamsuri, S.T., M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Galuh
Ciamis.
3. Bapak Ir. Zenal Abidin, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Galuh.
4. Bapak Ir. Tia Setiawan, S.T., M.T., Pembimbing Utama.
5. Bapak Slamet Riyadi, S.T., M.T., Pembimbing Pendamping
6. Seluruh dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Teknik, Universitas Galuh.
7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, yang telah membesarkan dan mendidik,
serta memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
8. Rekan-rekan di Jurusan Teknik Mesin Universitas Galuh yang telah
memberikan saran dan motivasinya dalam proses penyusunan hasil penelitian
ini.
Penulis menyadari penelitian ini jauh dari sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
dalam penyempurnaan penelitian ini. Penulis berharap, semoga hasil penelitian ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Ciamis, September 2022

Taufik Surya Hidayat

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i
PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBARix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.............................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian..........................................................................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Proses Manufaktur..........................................................................................4
2.2 Sejarah Manufaktur........................................................................................4
2.2.1 Las Listrik................................................................................................5
2.2.2 Pengeboran..............................................................................................6
2.2.3 Proses Gerinda (Finishing Surface).........................................................6
2.2.4 Pengecatan (Painting)..............................................................................7
2.3 Komponen Penting Pada Alat........................................................................7
2.3.1 Pompa......................................................................................................7
2.3.2 Presure Gauge.......................................................................................12
2.3.3 Vacuum Gauge.......................................................................................13
2.3.4 Flow Meter.............................................................................................13
2.3.5 Baja Hollow...........................................................................................14
2.3.6 Baja Siku................................................................................................15

vi
2.3.7 Plat Setrip...............................................................................................16
2.3.8 Potensio Meter.......................................................................................16
2.4 Pompa Sentripugal.......................................................................................17
2.4.1 Prinsip Kerja Pompa Sentripugal...........................................................18
2.4.2 Pembuatan Alat Uji Pompa Sentripugal................................................19
2.4.3 Kelebihan Pompa Sentripugal...............................................................20
2.4.4 Klasifikasi Pompa Sentripugal..............................................................20
2.4.5 Bagian-Bagian Utama Pompa Sentripugal............................................21
2.4.6 Pompa Sentripugal Single Stage............................................................23
2.4.7 Pompa Sentripugal Multi Stage.............................................................24
2.5 Gangguan-Gangguan pada Pompa...............................................................25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian........................................................................26
3.2 Sistematika Penelitian..................................................................................26
3.3 Bahan dan Alat.............................................................................................27
3.3.1 Alat ukur penelitian...............................................................................27
3.4 Diagram Alir.................................................................................................28
3.5 Analisis Data................................................................................................29

BAB II. HASIL PENELITIAN


4.1 Hasil Penelitian.............................................................................................30
4.1.1 Desain Gambar Teknik .........................................................................30
4.1.2 Biaya Pembuatan...................................................................................32
4.1.3 Spesifikasi Mesin ..................................................................................33
4.2 Pembahasan..................................................................................................33
4.2.1 Alat dan Bahan .....................................................................................33
4.2.2 Proses Manufaktur ................................................................................35
4.2.3 Prinsip Kerja Mesin ..............................................................................42
4.2.4 Cara Pengoperasian Mesin ...................................................................42
4.2.5 Pengujian Alat ......................................................................................43
4.3 Luaran Hasil Penelitian................................................................................43

vii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................44
5.2 Saran ............................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Bahan dan Alat………………………………………………..27


Tabel 4.2 Biaya Pembuatan ……………………………………………..32
Tabel 4.2 Spesifikasi Mesin… …………………………………………..33
Tabel 4.3 Bahan Simulator ………..……………………………………..34
Tabel 4.4 Alat Simulator….… …………………………………………..34

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Sketsa Proses Las Listrik................Error: Reference source not found


Gambar 2. 2 Proses Pengeboran.............................................................................. 6
Gambar 2. 3 Proses Gerinda (Fininshing Surfice)...................................................7
Gambar 2.4 Klasifikasi Pompa 8
Gambar 2.5 Pompa kipas, Pompa screw, Pompa roda gigi 9
Gambar 2.6 Pompa reciprocating 10
Gambar 2.7 Pompa Sentrifugal 11
Gambar 2.8 Pompa Aksial 12
Gambar 2.9 Pressure Gauge 12
Gambar 2.10 Vacuum Gauge 13
Gambar 2.11 Flow Meter 14
Gambar 2.12 Baja Hollow 15
Gambar 2.13 Baja Siku 15
Gambar 2.14 Plat Strip 16
Gambar 2.15 Potensio Meter 16
Gambar 2.16 Pompa Sentrifugal 18
Gambar 2.17 Lintasan cairan di dalam pompa sentrifugal 19
Gambar 2.18 Bagian utama pompa sentrifugal 21
Gambar 2.19 Vertical Centrifugal Pump 23
Gambar 2.20 Pompa Sentrifugal Multi Stage Poros Horisontal 24
Gambar 3.1 Diagram alir 28
Gambar 4. 1 Desain Mesin Sentripugal Untuk Praktikum 30
Gambar 4. 2 Desain Rangka Meja.........................................................................31
Gambar 4. 3 Desain Alat Uji Pompa Sentripugal..................................................31
Gambar 4. 4 Proses Pengukuran Bahan.................................................................35
Gambar 4. 5 Proses Pemotongan Bahan................................................................35
Gambar 4. 6 Proses Pengelasan.............................................................................36
Gambar 4. 7 Proses Pemotongan Plat Galvanis.....................................................37
Gambar 4. 8 Proses Pengeboran............................................................................38

x
Gambar 4. 9 Proses Pemasangan Semua Plat Menggunakan Paku Rivet..............39
Gambar 4. 10 Proses Pengecatan...........................................................................39
Gambar 4. 11 Proses Penempatan Bak Air............................................................40
Gambar 4. 12 Proses Pemasangan Pompa.............................................................40
Gambar 4. 13 Proses Pemasangan Alat Ukur........................................................41
Gambar 4. 14 Proses Perakitan Rangkaian Kelistrikan.........................................41

xi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pompa merupakan suatu mesin fluida yang mengubah energi mekanik
menjadi energi fluida. Pompa berfungsi untuk memindahkan zat cair dari
suatu tempat ke tempat lainnya yang mempunyai elevasi yang berbeda.
Pompa bekerja berdasarkan tekanan (head) dan debit yang dihasilkan serta
tergantung kepada sistem pemipaan. Dengan demikian karakteristik pompa
dan sistem pemipaan merupakan faktor utama yang mempengaruhi efektivitas
dan efisiensi di dalam proses pengadaan zat cair. Pompa yang umum
digunakan baik di industri maupun rumah tangga adalah pompa sentrifugal.
Pompa sentrifugal merupakan jenis pompa dinamik tidak tersekat, sehingga
alirannya kontinyu.

Pompa sentrifugal merupakan pompa yang paling banyak digunakan karena


daerah operasinya yang luas, dari tekanan rendah sampai tekanan tinggi dan
dari kapasitas rendah sampai kapasitas tinggi. Selain itu juga pompa
sentrifugal mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relative
murah. Pada pengoperasian pompa sentrifugal terjadi rugi-rugi yang
disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya adalah rugi-rugi pada instalasi atau
sistem perpipaan dan konstruksi pompa. Belokan, perbesaran dan pengecilan
pipa, sambungan dan kekasaran permukaan dalam pipa adalah beberapa
penyebab rugi-rugi karena instalasi. Sedangkan perancangan bentuk dan
dimensi yang tidak sesuai akan menyebabkan aliran balik pada pompa.

Dalam pembelajaran praktikum, penting untuk mengembangkan berbagai


sarana dan prasarana untuk membantu dalam memahamai ilmu pengetahuan.
Membiasakan ilmu-ilmu rancang bangun yang telah berjalan, masih dirasa
penting untuk dikembangkan lebih lanjut agar terjadi interaksi belajar secara
ideal. Permasalahan tersebut tampak meskipun tidak adanya sarana dan
sarana peralatan yang memadai untuk membantu praktikum, khususnya di

1
2

bidang pompa, dari hasil pengamatan proses pembelajaran ternyata kemauan


dalam belajar jauh berkurang dan kemampuan siswa untuk memahami materi
pompa masih sangat rendah karena kesulitan dalam mempelajari materi,
buku, dan modul pompa. Dalam pembelajaran, terlihat jelas bahwa peserta
kurang semangat, kemampuan rendah, jarang bertanya dan tidak berusaha
untuk mengkomunikasikan pemikirannya tentang materi yang diberikan. Oleh
sebab itu, sangat penting untuk mendesain perangkat pembelajaran melalui
pembuatan pompa sentripugal.

Permasalahan yang biasanya terjadi adalah turunnya kinerja pompa akibat


kerusakan impeller pompa dan pipa isap yang terkikis bagian dalamnya
diakibatkan oleh proses terjadinya kavitasi. Pada industri tersebut karena
kebutuhan produksi yang tinggi, pompa dan instalasi tersebut hanya
dilakukan perbaikan seperti mengganti impeller dan penutupan lubang pada
pipa isap, tanpa diteliti secara lanjut bagaimana impeller dan pipa isap
tersebut bisa rusak.

Karakteristik sistem pemipaan diperoleh melalui perhitungan kerugian head


pada jaringan pipa. Kerugian head yang terjadi dapat disebabkan oleh dua
faktor, yaitu gesekan aliran zat cair di dalam dinding pipa (kerugian head
major) dan aliran separasi akibat perubahan luas penampang dan arah aliran
yang biasanya terjadi di katup dan sambungan (kerugian head minor).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana cara
Pembuatan simulator laju aliran pada Pompa Sentrifugal tipe db 125-D?”

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah: “Membuat simulator laju aliran pada
Pompa Sentrifugal tipe db 12- D untuk praktikum”.
3

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah hanya proses
pembuatan simulator laju aliran fluida pada pompa sentripugal tipe db 125-D
untuk praktikum.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh dari penyusunan penelitian tugas akhir ini adalah:
1) Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta
menerapkan ilmu yang dimiliki khususnya dalam pembuatan simulator
laju aliran fluida pada pompa sentripugal tipe db 12-D
2) Bagi Universitas, dapat dijadikan referensi bagi penelitian lain yang
melakukan penelitian sejenisnya
3) Bagi Masyarakat, dapat dijadikan referensi dalam menghasilkan produk
yang baru tentunya yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat dan juga
dapat membuat alat yang lebih berkualitas berskla besar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Manufaktur


Secara umum, manufaktur adalah proses merubah suatu bahan baku menjadi
bahan jadi. Proses merubah bahan baku menjadi suatu produk ini meliputi
perancangan produk, pemilihan material, dan tahapan proses dimana produk
tersebut dibuat.
Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk
dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi,
mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas
yang diperlukan.
Sesuai dengan definisi manufaktur, keilmuan teknik manufaktur mempelajari
perancangan produk manufaktur dan perancangan proses pembuatannya serta
pengelolaan sistem produksinya (sistem manufaktur).
Meskipun teknik manufaktur pada berbagai perguruan tinggi memiliki ke-
khas-an sendiri-sendiri namun selalu ada bagian yang sama pada jurusan-
jurusan tersebut. Keilmuan teknik manufaktur selalu berbasis kepada aktifitas
pembuatan produk manufaktur yang melibatkan berbagai aktifitas dan
sumberdaya seperti yang telah diuraikan di atas.
2.2 Sejarah Manufaktur
Manufaktur adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu manus factus
yang berarti dibuat dengan tangan. Sedangkan kata manufacture muncul
pertama kali pada tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683.
“manufaktur”, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan
baku menjadi suatu produk. Proses merubah bahan baku menjadi suatu
produk ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3)
tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. (Erlian Suprianto M.T.,
2013).

4
5

2.2.1 Las Listrik


Ada beberapa macam jenis dan proses pengelasan antara lain;
pengelasan busur listrik terlindung adalah bentuk pengelasan yang
mengunakan busur nyala listrik terlindung yang terdapat pada kawat
elektroda yang dibungkus dengan flux. Proses pemindahan logam
elektroda ini terjadi pada saat elektroda mencair yang disebabkan oleh
panas dari busur listrik pada waktu adanya perpindahan arus listrik dari
batang elektroda ke benda kerja lewat udara.

Gambar 2. 1 Sketsa Proses Las Listrik

Pengelasan mempunyai peranan yang sangat penting dalam


pembangunan suatu konstruksi karena pengelasan mempunyai
kemampuan untuk memotong dan menyambung benda kerja yang tebal
maupun tipis, sehingga pembuatanya lebih sederhana dan biaya
keseluruhanya lebih murah. Disamping pengelasan banyak segi
manfaatnya, pengelasan juga mempunyai dampak negatifnya khususnya
terhadap kesehatan. (Minto, Andika Mayasari, Basuki, 2021).
6

2.2.2 Pengeboran
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang digunakan untuk proses
pembuatan lubang pada benda kerja dengan diameter maksimum 13
[mm]. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu,
tembok maupun pelat logam. Mesin bor ini selain digunakan untuk
membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut
maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran, yaitu kanan dan kiri.

Gambar 2. 2 proses Pengeboran

Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan
juga fungsinya masing-masing. (Sumpena, 2011)

2.2.3 Proses Gerinda (Finishing Surface)


Salah satu proses pemesinan yang banyak digunakan untuk pembuatan
produk dengan karakteristik toleransi geometrik yang ketat yaitu proses
pemesinan abrasif. Proses pemesinan abrasif adalah proses
penghilangan material yang melibatkan penggunaan alat pemotong
abrasif dalam hal ini alat pemotong yang digunakan adalah batu
gerinda. Proses pemesinan abrasif biasa disebut dengan proses
menggerinda dengan menggunakan batu gerinda (wheel grinding). Batu
gerinda merupakan alat pemotong abrasif terikat, dimana butiran abrasif
disatukan erat dengan material lainnya menjadi bentuk batu gerinda.
Proses pemesinan abrasif yang menggunakan alat pemotong abrasif
yaitu diantaranya: honing dan superfinishing. Ketika membutuhkan
toleransi yang presisi dan kehalusan permukaan pada proses akhir
7

machining, maka akan lebih baik menggunakan cylindrical grinding


process (CGP). (Sony Sarbintoro, 2020)

Gambar 2. 3 Proses Gerinda (Fininshing Surfice)

2.2.4 Pengecatan (Painting)


Proses pengecatan (painting) merupakan proses yang tidak bisa
dipisahkan dari proses fabrikasi,karena proses painting merupakan salah
satu cara untuk penanggulangan korosi, yang seringterjadi pada produk-
produk dengan bahan baku material jenis besi. beberapa defect
diantaranya Sagging/Runs (meleleh), Orange peel (kulit jeruk), Pin hole
(lubang jarum), Scratches (sendingmark/goresan), solvent popping
(gelembung udara kecil), seeds/Dirt (bintik), Miss paint, lowDFT.
Adapun defect diatas sering kali terjadi pada saat pengecekan gate
terakhir yaitu Pre Delivery Inspection (PDI). (Larisang, Nandar
Cundara Abdurahman, dan Mohamad Masnur, 2018).
2.3 Komponen Penting Pada Alat
2.3.1 Pompa
Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk
menaikkan cairan dari daratan rendah ke daratan tinggi atau untuk
mengalirkan cairan dari daerah bertekanan rendah kedaerah yang
bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran pada suatu
system jaringan perpipaan (Asep Basri, 2021).
8

Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk
memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan.
Pompa beroperasi dengan membuat perbedaan tekanan antara bagian
masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Pompa juga
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
penggerak menjadi tenaga kinetis (kecepatan). Tenaga ini berguna
untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada di
sepanjang aliran. Pompa diklasifikasikan seperti gambar 2.1 berikut ini
(Rosyid, 2010).

Gambar 2.4 Klasifikasi Pompa


1. Pompa Perpindahan Positif (Positif Displacmnet Pump)
Pompa perpindahan positif bekerja dengan cara memberikan gaya
tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju ke sisi outlet
pompa. Kelebihan dari pengguanaan pompa jenis ini adalah dapat
menghasilkan power density (gaya persatuan berat) yang lebih
berat dan memberikan perpindahan fluida yang tetap atau stabil di
setiap putarannya (Sularso, 1983).
9

Pompa perpindahan positif memiliki tipe yang lebih bervariasi dari


pada pompa dinamik. Secara general pompa perpindahan positif
dibagi menjadi dua yaitu jenis pompa rotary dan jenis
reciprocating (Sularso, 1983).
a. Pompa Rotary
Pompa rotary ini memindahkan fluida kerja melalui mekanisme
rotary dengan jalan menimbulkan efek vakum sehingga dapat
menghisap fluida kerja dari sisi inlet, dan memindahkannya ke
sisi outlet. Terperangkapnya udara di dalam rotary, secara
natural pompa ini akan mengeluarkan udara tersebut. Jenis
pompa rotary antara lain pompa roda gigi, pompa screw dan
pompa kipas (Sularso, 1983).

Gambar 2.5 Pompa kipas, Pompa screw, Pompa roda gigi

b. Pompa Reciprocating
Pompa ini menggunakan piston yang bergerak maju mundur
sebagai komponen kerjanya, serta mengarahkan aliran fluida
kerja ke hanya satu arah dengan check valve. Pompa
reciprocating ini memiliki rongga kerja yang meluas pada saat
menghisap fluida dan akan mendorong dengan mempesempit
rongga kerja tersebut. Check valve digunakan untuk mengatur
arah aliran fluida sehingga akan terjadi proses pemompaan yang
seimbang. Berikut ini adalah gambar dari pompa reciprocating
(Sularso, 1983).
10

Gambar 2.6 Pompa reciprocating


2. Pompa Dinamik (Dynamic Pump)
Pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa
sentrifugal, pompa aksial dan pompa spesial efek atau pompa
pengaruh khusus. Pompa-pompa ini beroperasi dengan
menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan
menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis
pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah dari
pada tipe pompa perpindahan positif, tetapi memiliki biaya yang
rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi
pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
Berikut jenis-jenis pompa dinamik (Sularso, 1983).
a. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeller dan
saluran inlet ditengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada
saat impeller berputar, fluida mengalir menuju casing disekitar
impeller sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini
berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida sementara
kecepatan putar impeller tetap tinggi. Kecepatan fluida
dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida
dapat menuju titik outlet nya (Rosyid, 2010).
Pompa sentrifugal adalah jenis pompa kerja dinamik yang
digunakan untuk untuk menaikan fluida dari permukaan yang
rendah ke lebih tinggi atau pompa dipergunakan untuk
11

mendistribusikan air yang tekanannya rendah ke tinggi


(Gunarto, 2021).

Gambar 2.7 Pompa Sentrifugal


b. Pompa Aksial
Pompa aksial bisa juga disebut dengan pompa propeler. Pompa
ini menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeller dan gaya
lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan
pada sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single
stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial
two stage lebih ekonomomis penerapannya. Pompa aksial
horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar
dengan tekanan yang kecil dalam alirannya.

Gambar 2.8 Pompa Aksial


12

c. Spesial Effect Pump


Pompa ini sering digunakan untuk kebutuhan industri. Pompa
yang termasuk dalam spesial effect pump yaitu jet (eductor), gas
Lift, hydraulic ram dan elektromagnetic. Pompa jet digunakan
untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi
energi gerak sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan
dapat menghisap di sisi suction. Gas lift pump adalah sebuah
cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom dengan
jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan
turunnya berat hidrostatik dari fluida tersebut sehingga reservoir
dapat mengangkatnya ke permukaan.
2.3.2 Presure Gauge
Tekanan (pressure) adalah gaya yang bekerja persatuan luas, maka
tekandidefinisikan sebagai besarnya gaya untuk tiap satuan luas.
Dengan demikiansatuan tekanan identik dengan satuan tegangan
(stress). Dalam konsep ini tekanandidefinisikan sebagai gaya yang
diberikan oleh fluida pada tempat yangmewadahinya.
Pressure gauge, mengukur tekanan dalam sistem sprinkler kebakaran
merupakan hal yang sangat penting karena air tidak akan keluar melalui
nozzle tanpa adanya tekanan. Biasanya ada dua alat pengukur dipasang
pada sistem sprinkler kebakaran-salah satu yang menunjukkan tekanan
pasokan air dan yang lain menunjukkan tekanan instalasi.

Gambar 2.9 Pressure Gauge


13

2.3.3 Vacuum Gauge


Vacuum gauge adalah salah satu alat ukur pneumatik. Vacuum gauge
digunakan untuk mengukur kevakuman yang terjadi pada kendaraan.
Kevakuman merupakan kebalikan dari tekanan. Artinya kevakuman
dapat terjadi apabila tekanan lebih kecil dari pada tekanan dari luar.
Untuk lebih jelasnya pengukur vakum atau vacuum gauge sering
digunakan untuk menghitung kevakuman yang terjadi pada intake
manifold, pompa bahan bakar, dan lain sebagainya. Vacuum gauge atau
alat pengukur vakum merupakan salah satu alat ukur yang memiliki
fungsi sangat penting bagi teknisi dan operator.

Gambar 2.10 Vacuum Gauge


2.3.4 Flow Meter
Flow Meter merupakan satuan alat pengukuran pada pergerakan fluida
atau cairan yang dimana sudah tidak asing bagi para pekerja di bidang
konstruksi, pertambangan, dan sebagainya. Di dalam keseharian kita
sering menemui alat pengukuran tersebut seperti regulator pada gas,
pompa air, dan gas meter PGN. Flow Meter sendiri merupakan
instrumen pengukur yang di gunakan untuk menentukan sejumlah besar
aliran dari semua material seperti udara, fluida maupun bubuk. Aliran
yang diukur melalui instrumen ini adalah laju aliran dan volume yang
14

mengalir selama jangka waktu tertentu. Metode pengukuran aliran


selain untuk mengukur aliran perpindahan positif yang bergantung pada
gaya yang dihasilkan oleh aliran yang mengalir dan untuk mengatasi
penyempitan yang diketahui, dan untuk menghitung suatu aliran yang
tidak langsung. Aliran dapat diukur dengan kecepatan fluida di area
yang diketahui. Untuk aliran yang sangat besar, metode pelacak dapat
digunakan untuk menyimpulkan laju aliran dari perubahan konsentrasi
zat warna atau radioisotop.

Gambar 2.21 Flow Meter


2.3.5 Baja Hollow
Baja hollow adalah material konstruksi berbentuk kotak atau persegi
panjang dengan rongga di bagian tengah sehingga bentuknya
menyerupai pipa. Baja Hollow memiliki banyak jenis, pada artikel ini
kita akan membahas 3 jenis baja hollow yaitu baja hollow hitam, baja
hollow galvanis dan baja hollow galvalum. Secara umum, ketiga jenis
baja hollow tersebut terbuat dari baja dengan proses pembuatan yang
mirip yaitu dibentuk menjadi kotak dengan menggunakan mesin
khusus. Perbedaannya terletak pada jenis baja yang digunakan serta
lapisan anti karat yang ada pada masing-masing jenis baja hollow. Baja
hollow hitam dan baja hollow galvanis terbuat dari plat besi hitam
sedangkan baja hollow galvalum terbuat plat besi galvalum.
15

Gambar 2.32 Baja Hollow


2.3.6 Baja Siku
Baja siku ialah batang besi berpenampang sudut membentuk 90 derajat
atau siku-siku dan termasuk salah satu material penting dalam industri
konstruksi. Sekarang ini, penggunaan besi siku semakin meningkat
seiring berjalannya pembangunan.Besi siku terbuat dari material logam
besi dan secara lebih spesifik lebih dikenal dengan bar siku (angle bar)
maupun L-Bracket yang terbuat dari plat besi yang ditambahkan lapisan
anti karat. Besi siku ini diproduksi dengan panjang sesuai SNI (Standar
Nasional Indonesia) yaitu 6 meter. Namun untuk lebarnya mempunyai
ukuran yang bervariasi mulai dari 2cm, 3cm, 4cm dan juga 5 cm.

Gambar 2.43 Baja Siku


16

2.3.7 Plat Strip


Plat strip atau bisa juga disebut dengan plat bar merupakan material
stainless steel yang terbuat dari berbagai bahan material seperti nikel,
silikon, krom, karbon, besi, dan molibdenum dengan kadar yang tinggi.

Gambar 2.54 Plat Strip


2.3.8 Potensio Meter
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai
Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian
Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan
Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor.
Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan
sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.

Gambar 2.65 Potensio Meter


17

2.4 Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal merupakan pompa yang menggunakan impeller sebagai
penggerak utama. Impeller yang di pasang pada salah satu ujung poros dan
pada ujung yang lain dipasang kopling untuk meneruskan daya dari
penggerak. Bentuk impeller yang dipasang menyebabkan aliran fluida yang
keluar dari pompa akan membentuk aliran yang tegak lerus terhadap poros
pompa. Pada pompa sentrifugal terdapat mechanical seal yang digunakan
untuk mencegah kebocoran fluida keluar atau udara masuk ke dalam pompa
(Rosyid, 2010).
Pompa Sentrifugal dan sistem instalasi pompa seperti elbow, katup dan jenis
pipa adalah merupakan dua buah ssstem yang bekerja sama dan saling
mempengaruhi., instalasi jaringan pipa merupakan bagian yang statis
sedangkan putaran pompa adalah bagian yang dinamis, untuk itu karakteristik
pompa perlu diketahui dengan melihat hubungan jaringan instalasi pipa,
putaran pompa dan kapasitas aliran air (Digdoyo, 2020).
Pompa sentrifugal adalah jenis pompa kerja dinamik yang digunakan untuk
untuk menaikan fluida dari permukaan yang rendah ke lebih tinggi atau
pompa dipergunakan untuk mendistribusikan air yang tekanannya rendah ke
tinggi (Gunarto, 2021).
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeller dan saluran inlet
ditengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeller berputar,
fluida mengalir menuju casing disekitar impeller sebagai akibat dari gaya
sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida
sementara kecepatan putar impeller tetap tinggi. Kecepatan fluida
dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik
outlet nya (Rosyid, 2010).
Pompa sentrifugal adalah jenis pompa kerja dinamik yang digunakan untuk
untuk menaikan fluida dari permukaan yang rendah ke lebih tinggi atau
pompa dipergunakan untuk mendistribusikan air yang tekanannya rendah ke
tinggi (Gunarto, 2021).
18

Gambar 2.16 Pompa Sentrifugal


2.4.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Pompa merupakan alat yang dipergunakan untuk menstransfer fluida
cair dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui sistem peepipaan
(piping sistem). Biasanya sistem ini terdiri dari tangka suction dan
discharge , sebuah pompa, dan sambungan pipa yang terdiri dari pipa,
katup (valve), elbow dan tee. Energi yang di perlukan untuk
memindahkan dari 1 lb cairan, pada laju aliran (flow rate) yang
diinginkan dari tangki suction ke tangka discharge disebut head sistem
(system head). Pompa harus memasok energi ini. Dengan kata lain,
head total yang dihasilkan oleh pompa harus sama dengan head total
yang diperlukan oleh system (Gunarto, 2021).
Prinsip kerja pompa ini adalah fluida memasuki nosel pada sisi masuk
menuju titik tengah impeller yang berputar. Ketika berputar, impeller
akan memutar cairan yang ada dan mendorongnya keluar antara dua
siripnya, serta menciptakan percepatan sentrifugal. Ketika cairan
meninggalkan titik tengah impeller, menciptakan daerah bertekanan
rendah sehingga cairan dibelakangnya mengalir ke arah sisi masuk.
Karena sirip impeller berbentuk kurva, cairan akan terdorong kearah
tangensial dan radial oleh gaya sentrifugal terlihat (Rosyid, 2010).
19

Gaya ini terjadi di dalam pompa seperti halnya yang dialami air dalam
ember yang diputar diujung seutas tali. Intinya adalah bahwa energi
yang diciptakan oleh gaya sentrifugal adalah energi kinetik. Jumlah
energi yang diberikan ke cairan sebanding dengan kecepatan pada
piringan luar impeller. Semakin cepat impeller berputar maka semakin
besar energi diberikan kepada cairan.
Energi kinetik cairan yang keluar dari impeller tertahan dengan
penciptaan terhadap aliran. Tahanan pertama diciptakan oleh rumah
pompa (volute) yang menangkap cairan dan memperlambatnya. Pada
nosel keluar, cairan makin diperlambat dan kecepatannya diubah
menjadi tekanan sesuai dengan prinsip Bernoulli (Fisher, 2001).

Gambar 2.17 Lintasan cairan di dalam pompa sentrifugal


2.4.2 Pembuatan Alat Uji Pompa Sentrifugal
Pembuatan alat uji pompa dibagi menjadi 2 bagian pembuatan (Prasasti
Gunawan, 2018);
1. Pembuatan cetakan untuk volute casing.
2. Pembuatan couple dan meja penopang.
Pembuatan alat ini meliputi pembuatan pada setiap bagian yang ada,
kecuali motor penggerak yang bisa langsung didapatkan di pasaran.
Proses yang paling banyak dilakukan adalah membuat cetakan
menggunakan mesin CNC Roland Egx 600. Tidak semua komponen
pada setiap bagian dibuat sendiri, namun terdapat juga beberapa
20

komponen yang ada di pasaran. Penyambungan komponen banyak


menggunakan pengeleman dan sambungan baut.
Proses pembuatan alat merupakan urutan langkah pengerjaan dari bahan
baku sampai menjadi benda kerja yang dikehendaki sesuai dengan
ukuran yang telah direncanakan. Proses pembuatan alat terdiri dari
pembuatan rangka, pembuatan panel board, support pipa, bak
penampuang air, dan bak penampun air (Roni Safii, 2022).
2.4.3 Kelebihan Pompa Sentrifugal
Ada pun kelebihan pompa sentrifugal antara lain (Rosyid, 2010):
1. Aliran yang halus (smooth) di dalam pompa.
2. Tekanan yang seragam pada discharge pompa.
3. Biaya rendah.
4. Bisa mengatasi jumlah fluida yang besar.
5. Dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi
selanjutnya dapat dikoneksikan langsung dengan turbin uap dan
motor elektrik.
2.4.4 Klasifikasi Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan (Rosyid, 2010):
1. Kapasitas
 Kapasitas rendah : < 20 m3/jam
 Kapasitas menengah : 20 – 60 m3/jam
 Kapasitas tinggi : > 60 m3/jam
2. Tekanan Discharge
 Tekanan rendah : < 5 kg/cm2
 Tekanan menengah : 5-50 kg/cm2
 Tekanan tinggi : >50 kg/cm2
3. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat
 Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
 Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri
dalam satu casing
21

 Multi impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun


paralel dalam satu casing.
 Multi impeller dan multi stage : Kombinasi multi impeller dan
multi stage.
4. Posisi Poros
 Poros tegak
 Poros mendatar
5. Jumlah Suction
 Single suction
 Double suction
6. Arah Aliran Keluar impeller
 Radial flow
 Axial flow
 Mixed flow
2.4.5 Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal
Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal yang tersaji pada
Gambar di bawah ini (Rosyid, 2010).

Gambar 2.18 Bagian utama pompa sentrifugal


Keterangan :
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah
dimana poros pompa menebus casing.
B. Packing
22

Digunakan untuh mencegah dan mengurangi kebocoran cairan


dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes dan
teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroprasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-
bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi
dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat
sebagai leakage joint, internal bearing, dan interstage atau
distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor
(guide vane),inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah
aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa
menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara
berkelanjutan, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus
akan masuk mengisi kekosonga akibat perpindahan dari cairan
yang masuk sebelumnya.
I. Casing Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan
yang melewati bagian depan impeler maupun bagian belakang
23

impeler, dengan cara memperkecil celah antara casing dan


impeler.
J. Discharge Nozzle
Sisi keluar pada arah discharge.
2.4.6 Pompa Setrifugal Single Stage
Pompa ini mempunyai satu impeller seperti yang diperlihatkan dalam
gambar di bawah ini. Head total yang ditimbulkan hanya berasal dari
satu impeller relatif rendah. Terdapat 2 jenis poros yaitu poros
horisontal dan poros vertical (Peter, 2002).

Gambar 2.19 Vertical Centrifugal Pump


Keterangan:
A = electric motor
B = drive coupling
C = lantern
D = radial bearing
E = outer column
F = shaft sleeve
G = ceramic bushing
H = impeller
I = delivery duct
24

J = intake duct
K = bushing
2.4.7 Pompa Sentrifugal Multi Stage
Pompa ini menggunakan beberapa impeller yang dipasang secara
berderet (seri) pada satu poros. Prinsip kerja dari pompa multistage
yaitu air terhisap oleh impeller. Air yang masuk impeller ikut berputar
dan terdorong oleh sudu-sudu impeller dan membentuk gaya
sentrifugal. Gaya sentrifugal tersebut membuat air menjauhi lingkaran
dan menuju difuser dengan kecepatan tinggi. Pada difuser energi
kecepatan berubah menjadi energi tekanan. Air yang meninggalkan titik
tengah impeller menimbulkan kevakuman pada tengah impeller
sehingga dapat menghisap air. Prinsip kerja pada impeller kedua sama
dengan imppeler pertama. Pada impeller terakir atau impeller ke enam
air keluar pada sisi discharge. Head total pompa ini merupakan jumlah
dari head yang dihasilkan oleh masing-masing impeller sehingga lebih
tinggi dari pompa single stage. Pemasangan diffuser pada rumah pompa
banyak tingkat lebih menguntungkan daripada dengan rumah volut,
karena aliran dari satu tingkat ketingkat berikutnya lebih mudah
dilakukan (Rosyid, 2010).

Gambar 2.20 Pompa Sentrifugal Multi Stage Poros Horisontal


25

2.5 Ganguan-Gangguan Pada Pompa


Lazimnya dua atau lebih pompa yang dipasang secara pararel menggunakan
pompa yang sama, baik dari tipe, jenis, ukuran, dan data teknis pompanya.
Pompa paralel yang dipasang dengan kapasitas paruh, dan diperlukan
penambahan satu unit pompa akibat kebutuhan cairan yang terus meningkat
merupakan contoh yang sering ditemukan (Maulana, 2021).
Dalam sistem perpipaan tidak lepas dari kerugian karena adanya berbagai
macam kerugian gesek dan aksesoris di sistem perpipaan itu sendiri. Analisa
kerugian pada sambungan konvergen dan divergen bertujuan untuk
mengetahui kerugian yang terjadi pada aksesoris perpipaan oleh sambungan
elbow,tee dan lain-lain. Hasil analisa diperoleh bahwa keugian sambungan
konvergen lebih besar dari sambungan divergen (Gunarto, 2021).
Gangguan pada pompa dapat menyebabkan menurunnya kinerja pompa
tersebut untuk mengumpan air. Gangguan pada pompa juga dapat
memperpendek umur pompa tersebut. Gangguan-ganggguan tersebut
disebabkan beberapa faktor salah satunya yaitu kurangnya perawatan pompa
yang dilakukan. Adapun gangguan yang sering terjadi pada pompa sebagai
berikut :
1. Pompa sulit dipancing
2. Pompa tidak bisa berputar setelah tombol ditekan
3. Pompa berputar tetapi air tidak mau keluar
4. Motor mengalami pembebanan lebih
5. Bunyi dan getaran terlalu berlebih
6. Temperatur bantalan melebihi batas
7. Kebocoran dan pemanasan kotak packing
8. Terjadi kavitasi
9. Impeller macet atau tidak berputar normal
10. Terbentuknya kerak pada bagin dalam pompa
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi penelitian
a. Waktu penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak
tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 5
(lima) bulan, dimulai dari bulan Juni sampai November.
b. Lokasi penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Toko Sparepart Surya Motor,
Kawali.
3.2 Sistematika Penelitian
1. Tahapan persiapan
Untuk memulai proses pembuatan penulis harus membuat tahap persiapan,
adapun persiapan yang dibuat sebagai berikut:
a. Studi pustaka
b. Menyiapkan sketsa perancangan
c. Menyiapkan desain perancangan
d. Menyiapkan alat dan bahan
2. Tahapan pelaksanaan rancangan alat
Tahapan pelaksanaan rancangan ini dilakukan untuk memperoleh data-
data yang objektif hasil rancangan sebagai data untuk bahan referensi yang
diperlukan dalam proses penyusunan Tugas Akhir.
3. Tahapan perhitungan
Dalam proses ini akan dilakukan perhitungan pada alat untuk mencegah
ketidaksesuaian kinerja alat pada Tugas Akhir
4. Tahapan pengerjaan
Dalam proses pengerjaaan perancangan alat dilakukan dengan bantuan
software solidwork dan pembuatan alat yang sesuai dengan data yang telah
dibuat.

26
27

3.3 Bahan dan Alat


Dalam penelitian ini dibutuhkan alat yang menunjang terwujudnya simulator
laju aliran pompa sentripugal type db 125 d.

Tabel 3.1
Bahan dan Alat Simulator Laju Aliran Pompa Sentripugal
Type Db 125 d.
Bahan Alat
a. Baja Hollow a. Las SMAW
b. Plat Strip b. Bor Tangan
c. Baja Siku c. Gerinda Tangan
d. Pompa d. Meteran
e. Pipa pvc e. Gergaji besi
f. Tikungan L pvc f. Penggaris besi
g. T derat pvc g. Penggaris siku
h. Nevel derat h. Amplas
i. Flow Meter i. Gunting plat
j. Presure Gauge j. Tembakan paku rivet
k. Vacuum gauge k. Kunci 10 pas
l. Ball valve l. Kunci pipa
m. Lem pvc
n. Mur & Baut
o. Elektroda
p. Kabel listrik
q. Bak penampungan air
r. Isolatif
s. Cat semprot
t. Paku rivet

3.3.1 Alat ukur penelitian


a. Termometer
Termometer digunakan untuk mengukur suhu pada mesin maupun suhu
udara di lingkungan sekitar
b. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu yang digunakan dalam
pengambilan data, waktu yang digunakan untuk pengambilan data adalah
tiap 1 jam.
28

c. AVO meter
Digunakan untuk mengukur arus
d. Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur agar sesuai dengan desain yang telah
dibuat.
3.4 Diagram Alir

MULAI

STUDY LITERATUR

GAMBAR TEKNIK

ALAT DAN BAHAN

PEMBUATAN DAN
PERAKITAN ALAT

TIDAK
UJI
FUNGSIONAL
ALAT

YA

KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 3.1 Diagram alir


29

3.5 Analisis Data


Data dikumpulkan dengan melakukan eksperimen pada simulator laju aliran
fluida pada pompa sentrifugal tipe db 125 d yang dibuat dan diuji langsung
oleh penulis. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Langkah-langkah yang dilakukan
ialah mengumpulkan data-data yang didapatkan dari lapangan kemudian
menentukan penemuan pembaharuan yang menjadi objek. Hasil penemuan
data tersebut akan disimpulkan sebagai hasil peneltian berdasarkan analisa
sumber data primer yang dilakukan oleh penulis.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Desain Gambar Teknik
Dalam sebuah penelitian terutama yang bertema rancang bangun harus
ada konsep dasar bagaimana objek tersebut dibuat atau di
visualisasikan. Sama halnya pada proses pembuatan simulator laju
aliran pada pompa sentripugal tipe db 125 d untuk praktikum, harus ada
desain terlebih dahulu untuk bisa membuat mesin tersebut tentunya
dengan ketentuan yang sudah dibuat. Berikut merupakan desain gambar
teknik mesin sentripugal untuk praktikum:

Gambar 4. 1 Desain Simulator Laju Laju Aliran Fluida Pada Pompa


Sentripugal Tipe db125 D Untuk Praktikum

30
31

Gambar 4. 2 Desain Rangka Meja

Gambar 4. 3 Desain Simulator Laju Aliran Fluida Pompa Sentripugal


Tipe db125 D
Gambar di atas menunjukan bagaimana hasil rancangan berbentuk tiga
dimensi dari simulator laju aliran pada pompa sentripugal tipe db 125 d
untuk praktikum. Dengan menggunakan software sebagai alat untuk
membuat hasil desain tersebut. Gambar diatas juga menunjukan
32

komponen-komponen utama dari mesin sentripugal untuk praktikum


diantaranya ada rangka meja, box penampung, pompa, alat ukur, serta
banyak komponen pendukung.
4.1.2 Biaya Pembuatan
Dalam setiap proses pembuatan, pastinya memerlukan biaya untuk
membeli semua bahan yang diperlukan. Dengan dibuatnya mesin
sentripugal untuk praktikum ini, tentunya harus menyiapkan bahan-
bahan untuk dijadikan satu keutuhan mesin tersebut. Berikut tabel biaya
pembuatan yang dikeluarkan oleh peneliti untuk mesin sentripugal
untuk praktikum:
Tabel 4. 1
Biaya Pembuatan
Harga
No. Nama Banyak Jumlah
Satuan
1. Baja Hollow 7m - Rp. 90.000,-
2. Plat Setrip 1m - Rp. 50.000,-
3. Baja Siku 2m - Rp. 50.000,-
4. Pompa 1 pcs - Rp. 300.000,-
5. Pipa PVC 1 pcs - Rp. 22.000,-
6. Tikungan L PVC 7 pcs Rp. 3.000,- Rp. 21.000,-
7. T Derat PVC 2 pcs Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-
8. Nevel Derat 2 pcs Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
9. Flow Meter 1 pcs - Rp. 200.000,-
10. Presure Gauge 1 pcs - Rp. 65.000,-
11. Vacuum Gauge 1 pcs - Rp. 90.000,-
12. Ball Valve 2 pcs Rp. 20.000,- Rp. 40.000,-
13. Lem PVC 1 pcs - Rp. 15.000,-
14. Baut dan Mur 4 pcs Rp. 2.000,- Rp. 8.000,-
15. Elektroda 1 kg - Rp. 30.000,-
16. Kabel Listrik 2m Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
Bak Penampungan
2 pcs Rp. 70.000,- Rp. 140.000,-
17. Air
18. Isolatif 5 pcs Rp. 4.000,- Rp. 20.000,-
19. Cat Semprot 1 pcs Rp. 40.000,- Rp. 40.000,-
20. Paku Rivet 30 pcs Rp. 1000 Rp. 30.000,-
21. Saklar 1 pcs - Rp. 10.000,-
22. Biaya Lainnya - - Rp. 100.000,-
Total Rp. 1.336.000,-
33

Pada Tabel 4.1 diatas menunjukan rincian harga dari bahan-bahan yang
dibeli oleh peneliti. Dengan mempertimbangkan segala hal sehingga
biaya yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi.
4.1.3 Spesifikasi Mesin
Mesin sentripugal untuk praktikum ini memiliki detail spesifikasi yang
sudah peneliti tentukan. Seperti ukuran dimensi mesin, tegangan dan
lain-lain. Berikut merupakan spesifikasi dari simulator laju aliran pada
pompa sentripugal untuk praktikum:
Tabel 4. 2
Spesifikasi Mesin Alat Uji Pompa Sentripugal Untuk Praktikum
No Alat Uji Pompa Sentripugal Untuk Praktikum
1 Panjang 795 mm
2 Tinggi 740 mm
3 Lebar 395 mm
4 Sumber Daya 220 V/ 50 Hz
5 Kapasitas Bak Air 10 Liter

Pada Tabel 4.2 diatas menunjukan detail spesifikasi simulator laju


aliran fluida pada pompa sentripugal tipe db 125 d. Dengan rincian
dimensi mesin memiliki panjang berukuran 795 mm, tinggi mesin 740
mm, dan lebar 395 mm. Lalu spesifikasi dari alat uji pompa sentripugal
sendiri memiliki tegangan 220 V/ 50 Hz dan kapasitas bak air 10 liter.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Alat dan Bahan
Dalam setiap proses pembuatan pasti memerlukan alat serta bahan
supaya terlaksana proses tersebut. Sama halnya pada proses pembuatan
simulator laju aliran fluida pada pompa sentripugal tipe db 125 d ini
memerlukan alat serta bahan-bahan yang banyak. Berikut alat dan
bahan yang digunakan pada pembuatan mesin sentripugal untuk
praktikum:
34

Tabel 4.3
Bahan Simulator Laju Aliran Pompa Sentripugal
Type Db 125 d.
No Bahan Banyak
1 Baja Hollow 7m
2 Plat Strip 1m
3 Baja Siku 2m
4 Pompa I pcs
5 Pipa Pvc 1 pcs
6 Tikungan L Pvc 7 pcs
7 T Derat Pvc 2 pcs
8 Nevel Derat 2 pcs
9 Flow Meter 2 pcs
10 Presure Gauge 1 pcs
11 Vacuum Gauge 1 pcs
12 Ball Valve 2 pcs
13 Lem Pvc 1 pcs
14 Mur & Baut 4 pcs
15 Elektroda 1 kg
16 Kabel Listrik 2m
17 Bak Penampungan Air 2 pcs
18 Isolatif 5 pcs
19 Cat Semprot 1 pcs
20 Paku Rivet 30 pcs
21 Saklar 1 pcs

Tabel 4.4
Alat Simulator Laju Aliran Pompa Sentripugal
Type Db 125 d.
No Nama Alat Keterangan
1 Rol Meter Untuk mengukur komponen sesuai
kebutuhan
2 Penggaris Siku Untuk mengukur kepresisian
penyambungan komponen
3 LAS SMAW 450 watt Untuk menyambung plat dan besi
4 Mesin Bor Tangan Untuk melubangi komponen plat dan
besi
5 Mesin Gerinda Tangan Untuk memotong, meratakan, dan
menghaluskan tiap permukaan
komponen
6 Gergaji Besi Untuk memotong pipa pvc
7 Tembakan Paku Ripet Sebagai alat untuk mengunci paku rivet
8 Kunci Pipa Untuk mengencangkan sambungan pipa
9 Gunting Plat Untuk memotong plat
35

4.2.2 Proses Manufaktur


Berikut merupakan tahapan proses manufaktur pembuatan simulator
laju aliran fluida pada pompa sentripugal tipe db 125 d :
1. Pengukuran dan pemotongan bahan-bahan
Pada tahapan awal proses pembuatan, dilakukan tahapan dimana
bahan utama pembuatan rangka dipotong menggunakan gerinda
tangan, tentunya dengan memperhatikan ukuran yang sudah
ditentukan oleh perancang. Selain untuk rangka, proses pemotongan
ini juga difungsikan untuk pemotongan semua komponen utama .

Gambar 4. 4 Proses Pengukuran Bahan


Pada Gambar 4.4 diatas menunjukan bagaimana proses pengukuran
dilakukan. Proses pengukuran tersebut bertujuan untuk menentukan
hasil panjang bahan sesuai ketentuan yang selanjutnya akan
dilakukan pemotongan.

Gambar 4. 5 Proses Pemotongan Bahan


36

Pada Gambar 4.5 menunjukan proses pemotongan bahan


menggunakan gerinda tangan. Pada saat proses pemotongan bahan
menggunakan gerinda tangan.
2. Pengelasan/penyambungan
Setelah dilakukannya proses pemotongan bahan, selanjutnya masuk
pada proses penyambungan dengan metode pengelasan SMAW
dengan daya 450 watt, dengan ukuran kawat elektroda yang dipakai
yaitu 2mm dan 2,5mm.

Gambar 4. 6 Proses Pengelasan


Pada Gambar 4.6 diatas menunjukan pada saat proses pengelasan
menggunakan las listrik SMAW 450watt. Pada proses pengelasan
juga harus menjaga keselamatan kerja dengan memakai kacamata.
3. Proses pemotongan plat galvanis
Pada tahapan ini, plat galvanis dengan tebal 0,3mm dipotong
menggunakan gunting, plat galvanis disini difungsikan sebagai
dinding meja.
37

Gambar 4. 7 Proses Pemotongan Plat Galvanis


Pada Gambar 4.7 diatas menunjukan proses pemotongan bahan plat
galvanis menggunakan gunting. Plat galvanis ini nantinya berfungsi
untuk cover box penampung air.
4. Proses pengeboran
Pada tahapan ini, rangka serta plat disatukan atau dipasangkan untuk
dilakukan pengeboran menggunakan bor tangan, yang berfungsi
untuk dilakukan proses penyambungan pada tahapan selanjutnya.
38

Gambar 4. 8 Proses Pengeboran


Pada Gambar 4.8 di atas menunjukan proses pengeboran suatu bahan
mengunakan bor tangan. Tujuan dilakukannya pengeboran
diantaranya untuk pemasangan paku rivet yang nantinya akan
menggabungkan antara plat dengan rangka.
5. Pemasangan semua plat menggunakan paku rivet
Pada tahapan ini, semua plat yang sudah terpasang dengan rangka
meja cetak, di sambungkan atau di rekatkan menggunakan paku rivet
pada titik lubang yang sudah di bor sebelumnya.
39

Gambar 4. 9 Proses Pemasangan Plat Menggunakan Paku Rivet


Pada Gambar 4.9 menunjukan proses pemasangan plat untuk cover
box penampung air menggunakan paku rivet.
6. Proses pengecatan rangka serta komponen yang lain
Pada tahapan ini, semua rangka serta komponen mesin dicat dengan
dasar warna putih, setelah itu dilakukan pengecatan inti
menggunakan cat warna hijau. Fungsi pengecatan ini selain untuk
memperbagus visual mesin tersebut, berfungsi juga sebagai anti
karat pada rangka serta komponen yang lain pada mesin.

Gambar 4. 10 Proses Pengecatan


40

Pada Gambar 4.10 diatas menunjukan proses pengecatan rangka


menggunakan cat dasar warna putih yang nantinya akan dilakukan
proses pengecatan kembali menggunakan cat warna utama yaitu
warna hijau.
7. Perakitan semua rangka dan komponen utama
Pada tahapan ini, setelah semua rangka serta komponen utama telah
selesai dicat, dilakukanlah proses perakitan guna menghasilkan satu
keutuhan mesin sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat.

Gambar 4.11 Proses Penempatan Bak Air

Gambar 4. 22 Proses Pemasangan Pompa


41

Gambar 4. 33 Proses Pemasangan Alat Ukur


Pada Gambar di atas menunjukan proses perakitan rangka dengan
komponen utama simulator laju aliran fluida pada pompa
sentripugal. Proses perakitan ini tentu dengan bantuan alat seperti
obeng serta kunci untuk memasangkan baut, mur serta sekrup
sebagai perekat antar komponen.
8. Perakitan sistem kelistrikan
Setelah semua komponen terpasang, hal yang paling mendasar pada
sebuah mesin yaitu sistem kelistrikan.

Gambar 4. 44 Proses Perakitan Rangkaian Kelistrikan


42

Pada Gambar 4.14 menunjukan proses perakitan rangkaian


kelistrikan pada simulator laju aliran pada pompa sentripugal
9. Finishing
Pada tahapan terakhir ini, proses finishing sangat diperlukan untuk
memperbagus tata letak maupun pengaturan sistem mesin tersebut
bekerja. Hal ini dilakukan juga supaya tidak ada kekeliruan yang ada
pada mesin yang membuat mesin tidak bekerja sesuai keinginan.
4.2.3 Prinsip Kerja Simulator Laju Aliran Fluida Pada Pompa
Sentipugal Tipe Db 125 D
Prinsip kerja dari simulator laju aliran fluida pada pompa sentripugal
type db 125 d ini adalah pompa sentripugal type db 125 d sebagai
komponen utama kemudian menghisap air dari bak air dan diukur
tekanan air masuknya menggunakan vacuum gauge dan masuk ke
pompa lalu dari pompa diukur lagi tekanan air keluarnya menggunakan
pressure gauge dan laju aliran keluarnya menggunakan flow meter
kemudian air masuk Kembali ke dalam bak air.
4.2.4 Cara Pengoperasian Mesin
Berikut merupakan langkah-langkah atau cara kerja dari simulator laju
aliran fluida pada pompa sentripugal tipe db 125 d :
1) Nyalakan mesin dengan menekan saklarnya (posisi sudah
terhubung ke listrik AC)
2) Buka katup masuk secara penuh
3) Buka katup buang pada posisi terbuka penuh
4) Lihat hasil pada semua alat ukur
5) Ulangi pembukaan katup keluar dimulai dari pembukaan katup
0% - 100%
6) Baca hasil semua alat ukur dari mulai pembukaan katup keluar
0% - 100% dan tulislah hasil pembacaan alat ukur pada lembar
pengujian
43

4.2.5 Pengujian Alat


Pada pengujian simulator laju aliran fluida pada pompa sentripugal tipe
db 125 d ini didapatkan hasil pengukuran yaitu :
Tabel 4.5
Pengujian Alat Simulator Laju Aliran Pompa Sentripugal
Type Db 125 d.
Putaran Bukaan Tekanan Tekanan Laju Aliran
Laju Aliran
Mesin Katup Isap Buang Buang
Isap (M3/M)
(RPM) (%) (in hg) (psi) (L/m)
100 12 0,0020 2,5 49
2.800 80 9 0,0015 5 41
60 5 0,0010 17,5 26
100 11 0,0018 3 47
2.700 80 9 0,0016 7,5 41
60 4 0,0009 16 21
100 10 0,0016 1 42
2.500 80 9 0,0015 2,5 39
60 3 0,0008 8 19

4.3 Luaran Hasil Penelitian


Luaran yang dihasilkan pada pembuatan simulator laju aliran fluida pada
pompa sentripugal tipe db 125 d ini diharapkan dapat membantu siswa
dalam proses praktikum dan juga bisa mengetahui kinerja pompa yang
sudah lama dipakai agar tetap konsisten kinerjanya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil dari pembuatan simulator laju aliran fluida pada pompa sentrifugal
tipe db-125 ini dapat ditarik kesimpulan bahwa simulator ini memiliki
dimensi keseluruhan dengan tinggi 740mm ,lebar 395mm dan panjang
795mm , proses manufaktur yang terjadi saat proses pembuatan
diantaranya ,proses Pengukuran, Cutting ,Boring, Welding ,dan Finishing.

Simulatorini menggunakan pompa sentrifugal tipe db-125d dengan sumber


daya 220v /50hz dan daya output 125 Watt ,1.7 ampere dengan putaran mesin
2700 Rpm dan juga memakai beberapa alat ukur yaitu vacum Gauge untuk
mengukur tekanan isapnya ,presure gauge untuk mengukur tekanan buang
dan juga flow meter untuk mengukur laju alirannya . simulator ini juga
dilengkapi dengan potensi meter untuk mengurangi putaran rpm mesin
pompa.Pengukuran pada simulator dilakukan pada rpm 2500,2700,dan 2800
dan pada posisi katup 60%,80%,dan 100% dalam waktu 1 menit setiap
pengukuranya

5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, yang harus di perhatikan pada saat membuat
suatu mesin adalah :
1. Untuk mempermudah pengukuran laju aliran perlu pergantian alat ukur
laju aliran menggunakan yang digital.
2. Perlu mengganti pipa menggunakan pipa bening agar laju aliranya dapat
terlihat.
3. Perlu perhitungan dan ketelitian agar dapat membaca hasil pengukuran.

44
DAFTAR PUSTAKA

Aji Digdoyo. 2020. Performa Alat Uji Pompa Sentripugal Pada Putaran 1200
RPM dan 800 RPM. Prosiding Seminar Nasional Pakar Ke. 3. ISSN
2615-2584.
Asep Basri. 2021. Perancangan Alat Uji Prestasi Pompa Menggunakan Metode
VDI 2221. Jurnal Teknik Mesin. Vol. 10 No. 3 ISSN 2549-2888.
Gunarto. 2021.Rancang Bangun Alat Uji Pompa Sentripugal Bahan Bakar
Solar Sebagai Media Pembelajaran dan Praktikum Mahasiswa
Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Pontinak
Skala Laboratorium. TURBO Vol. 10 No. 2 ISSN: 2301-6663.
Muhammad Irfan Maulana. 2021. Perencanaan Rancangan Alat Pompa
Sentrifugal Dengan Sistem Paralel Sebagai Alat Uji Karakteristik.
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin. Vo. 2 No. 1 Hal: 75-80
Prasasti Gunawan. 2018.Rancang Bangun Alat Peraga Sistem Pompa
Sentripugal. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Industri. Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta.
Roni Safii. 2022. Desain dan Manufaktur Pompa Sentripugal Dengan Sistem
Seri Untuk Mencapai Head 50 Meter. Jurnal CRANKSHAFT. Vol. 5
No. 1. ISSN: 2623-0720.
Rosyid. 2010.”Perancangan Pompa Setrifugal pengisi ketel di PT. Indah Kat
Serang”.Serang : Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Muhamadiyah Surakarta.
Sularso, Haruo Tahara. 1983. Pompa & Kompresor Pemilihan, Pemakaian, Dan
Pemeliharaan.Tokyo: PT. Pradnya Paramita.
Fisher Control International, Inc. 2001. Control Valve Handbook.
Marshalltown: Fisher Control International, Inc.
Sularso. Tahara, Taruo. 1983.“Pompa dan Kompresor, Pemilihan,Pemakaian
dan Pemeliharaan”. Assosiation for international technical
promotion, japan : Jakarta.
Igor. J. Karasik, “Pump Hand Book”, Mc. Graw Hill. Co, New York,1976.
Punmia BC, 1979, Water Supply Engginering, Enviromental Engginering
Vol.1, Standard Book House, Delhi, India.
R. Peter King. 2002. Introduction to Practical Fluid Flow. University of Utah.

LAMPIRAN

Desain Simulator Laju Laju Aliran Fluida Pada Pompa Sentripugal Tipe
db125 D Untuk Praktikum

Anda mungkin juga menyukai