TIM PENGUSUL
NIDN : 0704068004
NIDN : 0704027405
LAPORAN AKHIR
TIM PENGUSUL
NIDN : 0704068004
NIDN : 0704027405
Kebutuhan pompa sangat luas dalam dunia industry dan rumah tangga. Dengan
banyak jenis pompa yang beredar di pasaran penggunaa pompa disesuaikan dengan
kebutuhan. Dengan luasnya penggunaan pompa dibutuhkan uji untuk mengetahui
performa dari pompa. Pompa sentrifugal salah satu jenis pompa yang paling banyak
dipakai dalam rumah tangga. Pompa sentrifugal merupakan salah satu jenis pompa
pemindah fluida, dengan prinsip kerja mengubah energi kinetic (kecepatan ) cairan
menjadi energy potensial (dinamis)melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
Pada umumnya pompa dinilai memiliki kualitas yang bagus jika dinilai memiliki daya
dorong yang kuat. Dalam istilah yang lebih umum disebut sebagai head pompa. Semakin
tinggi head maka semakin baik kualitas dari pompa. Masyarakat awam menilai pompa
yang baik jika memiliki daya hisap yang dalam dan memliki daya angkat/dorong yang
tinggi.
Melihat dari penilaian yang umum dipahami oleh masyarakat, diperlukan
penemuan untuk menaikkan daya angkat pompa dan kekuatan isapnya. Penurunan daya
angkat pada pompa sering disebut head looss. Arti fisik dari head loss adalah kehilangan
energi mekanik persatuan massa fluida. Satuan head loss adalah satuan panjang yang
setara dengan satu satuan energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu satuan massa
fluida setinggi satu satuan panjang yang bersesuaian. Perhitungan head loss didasarkan
pada hasil percobaan dan analisa dimensi. Head loss terjadi dengan adanya belokan pada
pipa. Dengan semakin banyak belokan maka head loss yang terjadi semakin besar.
Untuk mendapatkan performa yang baik dari pompa diperlukan rekayasa dalam
mengurangi besar head loss pada pompa sehingga didapat daya dorong yang kuat.
Kata kunci : head loss, pompa sentrifugal
PRAKATA
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta
Alam, atas limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penelitian Dosen Muda ini bisa
diselesaikan dengan baik sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Shalawat salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Akhir Zaman Muhammad saw, semoga umatnya
senantiasa istiqamah dalam meniti jalan yang telah dicontohkan oleh Nabi saw.
Sebagai peneliti yang telah berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaiakan tugas ini
dengan sebaik-baiknya, kami menyadari sebagai manusia yang tidak lepas dari kekeliruan,
kami selaku peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan kegiatan
penelitian di masa yang akan datang. Demikian penelitian ini kami susun, sebagai tugas yang
harus kami tunaikan. Harapan besar, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk
kegiatan keilmuan, penambahan referensi untuk penelitian berikutnya,baik mahasiswa, dosen
, peneliti, dan semua yang bisa mengambil manfaat dari penelitian ini.
Hormat kami
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
DAFTAR TABEL
Gambar 5.2. Grafik tekanan dan kecepatan fluida dengan penambahan tube
bundle 0.25 inchi pada pipa 1.5 inchi ................................................ 26
Gambar 5.3. Pengaruh perbandingan kecepatan terhadap head losses dengan pemasangan
tube bundle 0.25 inchi ....................................................................... 28
Gambar 5.4. Grafik tekanan fluida dengan tube bundle 0,5 inchi pada pipa 1,5 inchi 29
Gambar 5.5. Grafik tekanan fluida dengan tube bundle 0,25 inchi pada pipa 1,5 inchi 29
Gambar 5.6. Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,25 inchi dan 0,5 inchi
pada pipa 1,5 inchi ............................................................................. 30
Gambar 5.7. Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,5 inchi pada pipa 2
inchi yang dipasang sebelum, sesudah dan tanpa tube bundle .......... 31
Gambar 5.8 Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,25 inchi pada pipa 2
inchi yang dipasang sebelum, sesudah dan tanpa tube bundle .......... 31
Gambar 5.9. Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,25 inchi dan 0,5 inchi
pada pipa 2 inchi yang dipasang sebelum belokan ............................ 30
Gambar 5.10. Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,25 inchi dan 0,5
inchi pada pipa 2 inchi ....................................................................... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran instrumen
1. Instalasi pompa
2. Pengolahan data
1
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang suatu alat uji performansi pompa yang dapat memberikan out put
akurat dari daya yang dihasilkan
2. Bagaimana merancang instalasi yang memiliki efisiensi tinggi, untuk menekan adanya
head loss pada pompa.
1.4. Manfaat
a. Penelitian ini dapat menghasilkan alat uji baru untuk mendapatkan data-data dari
performansi pompa. Pompa sentrifugal banyak dipakai sebagai alat vital dalam proses
produksi. Performansi tinggi dibutuhkan dalam menaikkan produktivitas dan
mengurangi kerugian. Head loss pompa akan menimbulkan kerugian yang besar jika
tidak diatasi.
b. Penelitian ini dapat melahirkan desain instalasi pompa yang baik dalam meningkatkan
efisiensi dengan menurunkan head loss pada pompa. Dengan desain instalasi yang
baik akan dapat digunakan untuk analisis head pada pompa jenis lain maupun dengan
penambahan alat penurun head loss yang lebih efektif.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pompa sentrifugal adalah sebuah jenis pompa yang popular digunakan dalam dunia
industri. Pompa ini termasuk dalam jenis pompa kerja dinamis atau non positive
displacement. Pompa sentrifugal sendiri memiliki prinsip kerja yang mengubah energy
kinetis yang berawal dari kecepatan aliran sebuah fluida menjadi energi potensial atau energy
dinamis. Fluida tersebut mengalir melalui impeller yang berputar di dalam casing pompa.
Sifat dari hidrolis pompa ini adalah memindahkan energi yang terdapat pada daun (baling-
baling) pompa dengan memakai dasar pengubahan arah aliran atau yang juga disebut dengan
fluid diynamics. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal selalu sebanding dengan
putaran. Total head atau tekanan yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal akan sebanding
dengan pangkat dua dari kecepatan putaran. Pompa sentrifugal ini dikenal akan bentuknya
yang sederhana, tidak memakan banyak tempat, ringan, serta tidak menghabiskan banyak
biaya untuk instalasi dan perawatan.
3
2.2. Debit Aliran
Debit pompa menunjukan kapasitas fluida yang mampu dialirkan pompa dalam satu
satua waktu. Untuk menentukan debit yang dihasilkan oleh pompa dilakukan secara analitis.
Panjang dan diameter pipa akan mempengaruhi kinerja pompa sehingga di butuhkan desain
instalasi yang dapat memberikan data antara variasi-variasi yang diberikan. Untuk
mengetahui karakteristik kenaikan dan penurunan head dilakukan dengan memberikan orifice
pada pipa. Disamping itu dibutuhkan penambahan belokan-belokan guna mengukur pengaruh
perubahan head yang terjadi. Panjang dan diameter pipa juga akan mempengaruhi kinerja
pompa sehingga perlu diberikan variasi panjang dan diameter pompa untuk mengukur
tekanan pompa. Perhitungan yang dilakukan meliputi perhitungan friction loss pipa , friction
loss fitting dan NPSHA pompa.
Pengukuran debit dengan persamaan
A=
Dimana :
V = kecepatan aliran fluida (m/s)
Q = kapasitas m3/jam atau liter/menit
A = luas penampang (m2)
Dimana
Di = diameter dalam pipa (mm atau inh)
Q = kapasitas/debit aliran m3 /jam atau liter/menit]
(ρ) = berat jenis fluida (kg3/m3)
4
besarnya friction loss. Dengan menggunakan metode Hazen Willian , persamaan friction loss
adalah sebagai berikut :
Hf = Hl . Lpipa
Hazen-Williams
Material Coefficient
-c-
Glass 130
Tin 130
Head pompa adalah sebuah satuan linier vertikal untuk menunjukkan ketinggian
maksimum sebuah pompa spesifik saat memompa fluida menuju outletnya. Head pompa
menunjukkan kemampuan tekanan maksimum kinerja pompa, sehingga pompa tersebut
5
mampu mengalirkan air/fluida dari satu tempat ke tempat lainya. (1) Beberapa parameter
yang diperlukan untuk menentukan total head pompa, diantaranya yaitu friction loss pipa,
friction loss fitting, pressure drop peralatan (kolom-kolom) dan geodetic head.untuk
menghitung total head pompa dipergunakan persamaan sebagai berikut :
H total = HFpipa + HFitting + Hsf + Hg
Dimana :
Hfpipa = friction loss pipa
Hfitting= friction loss pipa
Hsf = safety factor head
Hg = geodetic head
6
2.8. Kecepatan spesifik
Kecepatan spesifik adalah kecepatan dalam putaran permenit pada kondisi di mana
suatu impeller akan beroperasi apabila secara proporsional ukurannyadiperkecil agar dapat
memberikan kapasitas 1 m3 /s dan head 1 m
Harga kecepatan spesifik :
Ns =
Dimana:
Ns = kecepatan spesifik
H = head total pompa
N = putaran
Q = kapasitas aliran
Berdasarkan kecepatan spesifik impeller dapat dibagi atas empat yaitu: radial, prancis,
aliran campur dan propeller.
7
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1. Tujuan
Penelitian ini bertujuan
a. Mendapatkan rancangan alat uji performansi yang akurat dalam menentukan
performansi dari pompa
b. Mendapatkan metode baru yang lebih efektif dalam mengadakan pengujian performa
pompa
c. Mendapatkan model instalasi yang baik dalam menurunkan terjadinya head loss pada
pompa.
Tujuan secara detail teknis penelitian yang dilakukan:
A. Pemilihan Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal merupakan pompa yang banyak dipakai dalam industri baik
kecil, sedang dan menengah. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan metode
untuk menaikkan performa dengan menurunkan head loss / kerugian pompa.
C. Tube bundle
Tube bundle digunakan untuk menurunkan head loss aliran fluida di dalam pipa.
mekanisme kerja alat ini adalah dengan membuat aliran fluida menjadi lebih
stabil dan menjadikan aliran turbulen menjadi laminer.
8
Pipa uji untuk tube bundle berukuran 0,25 inchi, dan 0,5 inchi
D. Variasi pipa
Pipa untuk aliran fluida yang digunakan berukuran 1,5 inchi, dan 2 inchi. Variasi
pipa bertujuan untuk mendapatkan dua tipe tube bundle yang sesuai untuk
mengurangi tube bundle.
9
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
10
4.4. Perancangan Dan Pembuatan Alat Simulasi Pengujian Pompa
11
3. Pengujiandilakukansebanyak 5 kali
4. Pengujian head loss pada belokan 180 0 dengan tanpa pipa uji
5. Pengujian head loss padabelokan 180 0 denganmenggunakanpipauji
6. Pengujian head loss padabelokan 180 0menggunakanpipauji diameter 0,25 inch
7. Pengujianhead losses padabelokan 180 0denganmenggunakanpipaujiyang
berdiameter 0,5 inchisebelumbelokan
8. Pengujianhead losses padabelokan 180 0denganmenggunakanpipaujiyang
berdiameter 0,5 inchisetelahbelokan
b. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang nilainya tergantung pada variabel bebas.
Variabel terikat pengujian head loss pada belokan pipa 1800 sebagai berikut:
1. Nilai head loss (hm)
2. Nilai kecepatan fluida (v)
3. Nilai kecepatan air (Q)
4. Nilai tekanan fluida (P)
12
Persiapan meliputi uji kelayakan dan uji teknis dari setiap alat yang akan
digunakan. Meliputi uji ketepatan instalasi dengan desain rancangan penelitian,
dan visibilitas peralatan
2. Tahap pengambilan data
Untuk Pengambilan data dilakukan pengaturan kesamaankecepatan aliran input
dan out put, menghitung kecepatan fluida, mencatat kecepatan aliran air dan
mencatat tekanan input dan output.
b. Pengujian head losses pada belokan pipa 180o dengan pipa uji ukuran 0,25 inchi
1. Tahap persiapan dan pengambilan data
Menyiapkan belokan pipa 1800yang dipasang menggunakan pipa ujidengan
ukuran 0,25 inchi kemudian dilakukan percobaan atau pengecekan terlebih alat
uji.
2. Tahap pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan mengkondisikan alat uji sesuai dengan
kondisi tahap pengambilan data sebelumnya.
c. Pengujian head loss pada belokan pipa 1800dengan pipa uji ukuran 0,5 inch
1. Tahap persiapan pengambilan data
Pipa 1800dipasang menggunakan pipa uji dengan ukuran 0,25 inch
2. Tahap Pengambilan data
Setelah semua peralatan tersusun dan siap dioperasikan dilakukan pengambilan
data
4.6.3. Pengambilan data
Pengambilan data head loss dilakukan sebagai berikut:
a. Pengambilan data untuk belokan pipa 1800ukuran pipa 1,5 inch
1. Tanpa pipa uji
2. Menggunakan pipa uji 0,25 inch dipasang sebelum belokan pipa
3. Menggunakan pipa uji 0,25 inch dipasang setelah belokan pipa
4. Menggunakan pipa uji 0,5 inch dipasang sebelum belokan pipa
5. Menggunakan pipa uji 0,5 inch dipasang setelah belokan pipa
b. Pengambilan data untuk belokan pipa 1800 ukuran pipa 2 inch
1. Tanpa pipa uji
2. Menggunakan pipa uji 0,25 inch dipasang sebelum belokan pipa
3. Menggunakan pipa uji 0,25 inch dipasang setelah belokan pipa
4. Menggunakan pipa uji 0,5 inch dipasang sebelum belokan pipa
5. Menggunakan pipa uji 0,5 inch dipasang setelah belokan pipa
13
4.6.4. Pengolahan data
Pengujian dilakukan untuk memperoleh nilai debit, ketinggian (h1, h2, h3, h4, dan
h5) pada manometer. Dari data pengujian dipergunakan untuk menghitung tekanan (P),
kecepatan (v) dan head losses (hm).
Setelah diperoleh hasildari perhitungan tersebutakan dibandingkan dengan
menggunakan grafik nilai tekanan, kecepatan, dan head losses tanpa pemakaian pipa uji,
pemakaian pipa uji 0,25 inchi, dan peamakaian pipa uji 0,5 inchi yang dipasang sebelum
maupun setelah belokan 1800
14
4.7. Diagram alir penelitian
Mulai
Pengolahan dan
analisis data
Tidak
Penurunan
Head loss
Ya
Perhitungan
efisiensi
Selesai
15
4.8. Peta Konsep Penelitian
16
4.9. Jadwal Penelitian
Penelitian ini direncanaka dilaksanakan mulai bulan Juni 2015 dengan jadwal sebagai
berikut:
BULAN KET
No Uraian Kegiatan
I II III IV V VI
1 Studi literatur
Target : mendapatkan referesi-
referensi yang berkaitan dengan
pompa, head loss dll : jurnal ,
artikel ilmiah, buku referensi, dll
Pic. : Ketua peneliti dan anggota
peneliti
17
Pic. : ketua peneliti dan anggota
6 Penerapan rancangan desain yang
baru yang dapat mengurangi head
loss pompa
Target : mendapat desain instalasi
yang optimal dalam mengurangi
head loss pompa.
Pic. : ketua peneliti dan anggota
7 Pembuatan laporan penelitian final
target : dapat menyelesaikan
laporan penelitian final dan
melakukan proges 70 % dari
kegiatan penelitian
pic. : ketua peneliti dan anggota
8 Pembuatan publikasi
Target: publikasi dalam bentuk
seminar nasioanal/internasional
Jurnal llmiah
Pic. : ketua peneliti dan anggota
18
BAB V HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Tekanan pada sisi masuk pipa disimbolkan PA dan tekanan sisi luar disimbokan
dengan PB. Penurunan tekanan terjadi karena :
1. Untuk aliran dalam pipa berdiameter seragam dan tidak dapat perbedaan
ketinggian:
Dalam kondisi ini, diameter pipa seragam menyebabkan kecepatan aliran masuk dan
keluar pipa sama sehingga persamaan VA = VB. Dalam kasus ini tidak terdapat beda
ketinggian antara sisi masuk dan sisi keluar maka ZA = ZB. maka persamaan beda tekanan
sebagai berikut:
Persamaan diatas diperoleh karena kecepatan aliran di dalam pipa dianggap konstan
VA = VB, serta terdapat perbedaan ketinggian z1 dan z2 , sehingga didapat .
19
Untuk menghitung kecepatan aliran volume digunakan rumus sebagai berikut:
Dengan persamaan ini, menyatakan debit air yang mengalir di dalam pipa tergantung
pada kecepatan aliran (V) dan diameter dalam pipa (d).
Data-data input terdiri dari:
1. Tekanan sisi masuk pipa (pA), satuan kPa (kilo pascal)
2. Kecepatan rata-rata air dalam pipa (V), satuan m/s
3. Diameter pipa (D), satuan cm
4. Material pipa yang dinyatakan dalam kekasaran permukaan (e), satuan mikron
5. Panjang pipa (L), satuan meter
6. Perbedaan ketinggian antara sisi masuk dan keluar pipa (∆z), satuan meter
7. Massa jenis air ( ρ ), satuan kg/m3
8. Kekentalan fluida (dinamik, µ), satuan centioise (cP)
2. Faktor gesekan
Faktor gesekan dicari dengan diagram Moody atau dihitung dengan menggunakan
rumus Colebrook ( jika aliran yang terbentuk aliran turbulen):
20
5. Debit , satuan liter/detik
Persamaan debit:
Q = V.
21
Satuan tekanan yang digunakan adalah absolute bukan pressure gauge,. Maka saat menyebut
tekanan atmosfir nol, dikatakan 1 atm sama dengan 14,7 psia pada permukaan air laut dan
pada sistem metrik memakai 1 bar atau 100 kPa.
Pembentukan gelembung pada tekanan rendah karena tidak bisa terbentuk pada
tekanan tinggi.
Jika kecepatan fluida bertambah, maka tekanan fluida akan berkurang. Ini artinya
kecepatan fluida yang tinggi pasti di daerah bertekanan rendah. Ini akan menjadi masalah
setiap saat jika ada aliran fluida melalui pipa terbatas, volute atau perubahan arah yang
mendadak. Keadaan ini sama dengan aliran fluida pada penampang kecil antara ujung
impeller dengan volute cut water.
22
2. Kerusakan ini kebanyakan terjadi membentuk sudut ke kanan pada metal, tetapi
pengalaman menunjukan bahwa kecepatan tinggi cairan kelihatannya datang dari
segala sudut.
Semakin tinggi kapasitas pompa, semakin besar kavitasi terjadi. Nilai Specific speed
pump yang tinggi mempunyai bentuk impeller yang memungkinkan untuk beroperasi pada
kapasitas yang tinggi dengan power yang rendah dan kecil kemungkinan terjadi kavitasi. Hal
ini biasanya dijumpai pada casing yang berbentuk pipa, dari pada casing yang berbentuk
volute.
Penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui besarnya head pompa adalah
dengan menambahkan tube bundle setelah belokan 180 0 dan 90 0. Penambahan tube bundle
ini memberikan penurunan head losses yang signifikan. Head loses terjadi diakibatkan
pergesekan air/fluida dengan dinding pipa. adanya belokan menyebabkan head loses yang
terjadi semakin besar, disebabkan gesekan fluida dengan dinding pipa menjadi meningkat.
Dengan penambahan tube bundle setelah belokan, dapat diketahui bahwa tube bundle
memberikan pengurangan head loses yang terjadi. Pengukuran tekanan dilakukan untuk
mendapatkan nilai penurunan yang terjadi.
Penurunan tekanan drastis terjadi pada belokan pipa. Terjadi turbulensi dan
kenaikan kecepatan fluida yang menyebabkan penurunan tekanan. Turbulensi akibat belokan
membuat kecepatan fluida menjadi naik tidak beraturan dan menurunkan tekanan. Untuk
menaikkan tekanan kembali dipasang tube bundle. Tube bundle berfungsi dalam mengurangi
turbulensi fluida, mengubah aliran menjadi lebih teratur, dan cenderung menjadi aliran
laminer. Kehilangan tekanan akibat belokan distabilkan dengan laminarisasi tube bundle.
Kenaikan tekanan fluida diikuti penurunan kecepatan aliran. Sesuai dengan hukum Bernoulli,
tekanan aliran fluida yang makin tinggi maka nilai kecepatan menjadi turun. Demikian
sebaliknya.
23
Tumbukan fluida dengan dinding menjadi berkurang. Dengan aliran laminer ini, head loses
yang terjadi menjadi lebih rendah. Namun jika dipasang pada aliran laminer, tube bundle
memberi pengaruh yang buruk. Fluida yang mengalir akan melewati bidang permukaan pipa
yang lebih luas, memperbesar gesekan yang terjadi, dan akan menambah besarnya headloss
karena kerugian gesekan pipa.
Pemasangan tube bundle dalam pipa beraliran fluida akan menurunkan kecepatan
aliran dan menambah nilai head loses. Jika dipasang pada aliran turbulen tube bundle efektif
dalam mengurangi besarnya head losses yang timbul. Hal ini tube bundle berfungsi
menghilangkan turbulensi, mengurangi gesekan fluida dengan dinding, menstabilkan
kecepatan dan tekanan fluida yang mengalir.
Untuk menganalisa head loss, dipergunakan tuble bundle. Tube ini bekerja
menstabilkan aliran turbulen menjadi laminer. Dengan variasi ukuran tube bundle, head loss
dapat dikurangi sampai angka optimal. Tube blunder berfungsi sebagai flow conditioner.
Dengan alat ini gangguan yang terjadi pada aliran instalasi perpipaan dapat dikurangi. Aliran-
aliran turbulen diminimalisir sehingga dihasilkan aliran yang dihasilkan memiliki tekanan
yang konstan. Gangguan-gangguan belokan, katup, perubahan luas penampang dan orifice,
dan gangguan lain dapat dilakkukan dengan menghilangkan vortex. Berikut desain tube
bundle yang digunakan dalam pencatatan data :
24
Gambar 5.1. Tube Bundle
Nilai tekanan tanpa pemasangan tube bundle pada titik 1 debit ke 3 adalah 16440
N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 0,399 m/s. Untuk tekanan dengan pemasangan tube
bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan sebelum belokan 180o pada titik 1 debit ke 3 adalah
17417 N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 0,366 m/s. Sedangkan nilai tekanan dengan
pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan setelah belokan 180o pada titik 1
debit ke 3 adalah 17790 N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 0,338 m/s.
25
Gambar 5.2. Grafik tekanan dan kecepatan fluida dengan penambahan tube bundle 0.25 inch
pada pipa 1.5 inc
Untuk nilai tekanan tanpa pemasangan tube bundle pada titik 2 debit ke 3 adalah
15720 N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 1,269 m/s. Untuk tekanan dengan pemasangan
tube bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan sebelum belokan 180o pada titik 2 debit ke 3
adalah 17340 N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 0,536 m/s. Sedangkan nilai tekanan
dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan setelah belokan 180o pada
titik 2 adalah 17550 N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 0,771 m/s. Kemudian nilai
tekanan tanpa pemasangan tube bundle pada titik 3 debit ke 3 adalah 12383 N/m2 dan
kecepatannya memiliki nilai 2,876 m/s. Untuk tekanan dengan pemasangan tube bundle
ukuran 0,25 inchi yang diletakkan sebelum belokan 180o pada titik 3 adalah 16560 N/m2 dan
kecepatannya memiliki nilai 1,359 m/s. Sedangkan nilai tekanan dengan pemasangan tube
bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan setelah belokan 180o pada titik 3 adalah 16820
N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 1,433 m/s. Selanjutnya nilai tekanan tanpa
pemasangan tube bundle pada titik 4 debit ke 3 adalah 10890 N/m2 dan kecepatannya
memiliki nilai 3,355 m/s. Untuk tekanan dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi
yang diletakkan sebelum belokan 180o pada titik 4 debit ke 3 adalah 12353 N/m2 dan
kecepatannya memiliki nilai 3,203 m/s. Sedangkan nilai tekanan dengan pemasangan tube
bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan setelah belokan 180o pada titik 4 debit ke 3 adalah
12877 N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 3,153 m/s.
Dan nilai tekanan tanpa pemasangan tube bundle pada titik 5 adalah 11030 N/m2 dan
kecepatannya memiliki nilai 3,313 m/s. Untuk tekanan dengan pemasangan tube bundle
26
ukuran 0,25 inchi yang diletakkan sebelum belokan 180o pada titik 5 adalah 12125 N/m2 dan
kecepatannya memiliki nilai 3,274 m/s. Sedangkan nilai tekanan dengan pemasangan tube
bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan setelah belokan 180o pada titik 5 adalah 12583
N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 3,245 m/s. Kenaikan tekanan pada pemasangan tube
bundle 0,25 inchi sebelum belokan adalah sebesar 1095 N/m2 dan setelah belokan sebesar
1553 N/m2.
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan tekanan drastis pada
titik 2 ke titik 3. Hal ini dikarenakan terjadinya turbulensi aliran akibat belokan sehingga
kecepatan akan meningkat. Sedangkan dengan pemasangan tube bundle penurunan tekanan
yang drastis terjadi pada titik 3 ke titik 4. Hal tersebut dikarenakan terjadinya turbulensi
aliran yang terjadi sebelum tube bundle. Meskipun demikian terjadi kenaikan tekanan pada
aliran dengan pemasangan tube bundle yang ditandai bergesernya grafik ke arah kanan atas
dari grafik aliran fluida tanpa pemasangan tube bundle. Hal ini membuktikan bahwa dengan
penambahan alat ini dapat mengurangi kehilangan tekanan yang diakibatkan adanya belokan
180o.
5.6. Perbandingan pengaruh kecepatan terhadap pemasangan tube bundle pada
aliran fluida.
Dari Gambar 4.9 diatas dapat dilihat bahwa kecepatan fluida berbanding lurus dengan
head losses. Hal tersebut dapat diartikan apabila nilai kecepatan fluida rendah maka nilai
head losses akan rendah dan sebaliknya apabila nilai kecepatan tinggi maka nilai head losses
akan tinggi pula. Nilai head losses (hm) tanpa pemasangan tube bundle pada kecepatan 3,313
m/s memiliki nilai 10,247 m. Untuk hm dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi
yang diletakkan sebelum belokan 180o pada kecepatan 3,274 m/s memiliki nilai 10,003 m.
Sedangkan nilai hm dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan
setelah belokan 180o pada kecepatan 3,245 m/s memiliki nilai 9,826 m.
27
Gambar 5.3. Pengaruh perbandingan kecepatan terhadap head losses dengan pemasangan
tube bundle 0.25 inchi
Untuk nilai head losses (hm) tanpa pemasangan tube bundle pada kecepatan 2,273 m/s
memiliki nilai 4,821 m. Untuk hm dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi yang
diletakkan sebelum belokan 180o pada kecepatan 2,246 m/s memiliki nilai 4,710 m.
Sedangkan nilai hm dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan
setelah belokan 180o pada kecepatan 2,135 m/s memiliki nilai 4,256 m. Sehingga
pemasangan tube bundle setelah belokan lebih baik daripada pemasangan sebelum belokan.
Untuk nilai head losses (hm) tanpa pemasangan tube bundle pada kecepatan 0,619 m/s
memiliki nilai 0,358 m. Untuk hm dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi yang
diletakkan sebelum belokan 180o pada kecepatan 0,616 m/s memiliki nilai 0,354 m.
Sedangkan nilai hm dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan
setelah belokan 180o pada kecepatan 0,539 m/s memiliki nilai 0,271 m. Sehingga
pemasangan tube bundle setelah belokan lebih baik daripada pemasangan sebelum belokan.
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan pemasangan tube bundle dengan
ukuran 0,25 inchi dapat menurunkan head losses yang terjadi pada aliran fluida tanpa
pemasangan tube bundle. Nilai penurunan head losses yang paling baik pada pemasangan
tube bundle setelah belokan yang dikarenakan tidak sempat terbentuknya aliran turbulen dan
vortex yang merupakan efek dari alat ini.
28
Gambar 5.4. Grafik tekanan fluida dengan tube bundle 0,5 inchi pada pipa 1,5 inchi
Gambar 5.5. Grafik tekanan fluida dengan tube bundle 0,25 inchi pada pipa 1,5 inchi
29
Gambar 5.6. Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,25 dan 0,5 inchi pada
pipa 1,5 inchi
Gambar 5.7. Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,5 inchi pada pipa 2 inchi
yang dipasang sebelum, sesudah dan tanpa tube bundle
30
Gambar 5.8. Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,25 inchi pada pipa 2
inchi yang dipasang sebelum, sesudah dan tanpa tube bundle
Gambar 5.9. Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,25 dan 0,5 inchi pada
pipa 2 inchi yang dipasang sebelum belokan
31
Gambar 5.10. Grafik perbandingan tekanan fluida dengan tube bundle 0,5 inchi dan 0,25 inchi
pada pipa 2 inchi
Pada gambar 5.4. menunjukkan perbedaan penurunan tekanan fluida pada pipa 1,5
inchi dengan tube bundle ukuran 0.5 inchi. Secara analitis, grafik menunjukkan bahwa tanpa
pemasangan tube bundle memiliki nilai tekanan yang relatif lebih rendah dibanding dengan
penambahan tube bundle. Penurunan tekanan yang terjadi lebih tajam dibandingkan dengan
penambahan sebelum maupun sesudah tube. Dengan demikian pada kondisi ini tube bundle
memberi pengaruh signifikan dalam penurunan tekanan fluida. Pipa dengan tube bundle
dapat mengurangi penurunan tekanan fluida.
Gambar grafik 5.5. Memberikan kondisi yang serupa dengan grafik 5.4. Tekanan
fluida tanpa tube bundle lebih rendah jika dibandingkan dengan pipa yang diberikan tube
bundle.
Gambar grafik 5.6. untuk pipa ukuran 1,5 inchi ditambahkan 2 jenis tube bundle, yang
pertama memiliki ukuran 0,25 inchi dan tube bundle kedua berukuran 0,5 inchi. Dari trend
grafik dapat diketahui, tube bundle ukuran 0,25 inchi memiliki tekanan lebih tinggi dari tube
bundle 0,5 inchi. Hal ini disebabkan tube bundle memiliki saluran minor yang lebih banyak
sehingga memberikan jalur yang membuat aliran menjadi stabil. Dengan kondisi ini tekanan
dapat tetap tinggi bila dibandingkan dengan tube bundle ukuran 0,5 inchi, dengan saluran
yang lebih sedikit.
Gambar grafik 5.7. memberikan gambaran karakteristik aliran dan tekanan pada pipa
2 inchi yang diberikan tambahan tube bundel 0,5 inchi. Karakter yang terbentuk, pada aliran
32
tanpa tube bundle memiliki tekanan yang rendah bila dibandingkan dengan pemasangan tube
bundle. Kondisi tekanan sebelum tube memiliki nilai yang lebih tinggi, hal ini dimungkinkan
aliran tertahan sebelum masuk saluran tube, sehingga timbul energi potensial yang
menyebabkan tekanan menjadi lebih tinggi. Untuk tekanan fluida setelah tube, kondisi
tekanan menjadi lebih teratur. Terjadi penurunan tekanan yang teratur, yang
menggambarakan aliran fluida yang laminer yang teratur.
Grafik 5.8. memberikan gambaran karakteristik fluida pada pipa 2 inchi dengan tube
bundle 0,25 inchi. Dari grafik tersebut, tekanan fluida non tube tetap memberikan karakter
tekanan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pemasangan tube bundle. Karakter
grafik yang timbul sesuai dengan pipa 1,5 inchi. Penambahan tube bundle memberikan
kondisi penurunan tekanan yang terjadi tidak drastis sebagaimana pada non tube. Grafik 5.9
memberikan gambaran kondisi tekanan fluida dengan tube yang dipasang sebelum belokan
pipa. untuk tube 0,25 inch penurunan tekanan terlihat lebih curam dibandingkan pada tube
ukuran 0,5 inchi. Gambar grafik 5.10 memberikan kondisi tekanan fluida dengan pemasangan
tube bundle 0,25 inchi dan 0,5 inchi setelah belokan. Kondisi tekanan memiliki karakter
hampir sama baik tube pertama maupun kedua.
33
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini pada penggunaan pipa 1.5 inc dan tube bundle
0.25 inchi, adalah
1. Pengaruh penambahan tube bundle mampu menurunkan kecepatan fluida
dan penurunan nilai head loss. Tekanan fluida dapat dipertahankan serta
dampak dari belokan pipa dapat dikurangi
2. Nilai penurunan head loss yang tinggi pada pemasanangan tubebundle
yang dekat dengan belokan pipa. semakin jauh head loss yang terjadi
menjadi besar
3. Tekanan fluida berbanding balik dengan kecepatan aliran.
6.2. Saran
Saran dari lanjutan penelitian ini adalah :
1. Tube bundle dengan variasi ukuran yang lain masih dibutuhkan untuk
mendapatkan data pembanding yang lebih banyak dan akurat
2. Penggunaan tube bundle perlu mendapat penyempurnaan dalam instalasi,
untuk mengurangi kebocoran.
3. Penggunaan flow conditioner diperlukan dengan model yang lain selain
tube bundle, yang efektif mengurangi head loss.
34
DAFTAR PUSTAKA
Tukiman, Puji Santoso, Ari Satmoko. Perhitungan dan Pemilihan Pompa pada Instalasi
Pengolahan Air Bebas Mineral Iradiator Gamma Kapasitas 200 KCi. Prosiding
Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir. PRPN-BATAN, 2013
Pratikto, Slamet Wahyudi. Penurunan Kerugian Head pada Belokan Pipa dengan
PeletakanTube Bundle. Jurnal teknik mesin vol. 12. No. 1, april 2010 : 51-57
Prabowo, Agung. Instrumentasi Untuk Pengukuran Kinerja Pompa Irigasi. Balai besar
pengembangan mekanisasi pertanian, Bogor.
Shu San, Gan, Gunawan Santoso. Studi Karakteristik Volume Tabung Udara dan Beban
Katup Limbah terhadap Efisiensi Pompa Hydraulic Ram. Jurnal Teknik Mesin Vol.
4, No. 2 , Oktober 2002: 81 – 87
35
Lampiran instrumen
1. Instalasi pompa
2. Pengolahan data
1 2 3 4
Pompa Fluida
DRAWN
CHK'D
APPV'D
F MFG
Q.A MATERIAL:
A4
DWG NO.
A A
1326
B B
786
C 1080 540 C
1135 595
Pompa Fluida
DRAWN
CHK'D
D
APPV'D
MFG
Q.A MATERIAL:
A4
DWG NO.
A A
B B
C C
Pompa Fluida
DRAWN
CHK'D
D
APPV'D
MFG
Q.A MATERIAL:
A4
DWG NO.
36
Lampiran 3
Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
37
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Nama
No Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
Seminar Membangun Investasi Jaringan Pelabuhan 28 September 2013
Seminar Nasional
Nasional Ikan Jawa Timur
Fakultas Teknik
Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah
38
Universitas Sidoarjo
Muhammadiyah
Sidoarjo
Seminar Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Proses 28 September 2013
Seminar Nasional
Nasional Pelapisan Nikel Khrom Terhadap Kualitas
Fakultas Teknik
Fakultas Teknik Ketebalan Dan Kekerasan Pada Baja ST-40 Universitas
Muhammadiyah
Universitas
Sidoarjo
Muhammadiyah
Sidoarjo
International Optimization Of Temperature 3 September 2014
Conference on Coating To Get Best Quality Universitas Negeri
Green Thickness Of Steel ST 40 Semarang
Technology
Universitas
Negeri
Semarang
J. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir ( Dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
39
Penghargaan
40
Biodata Peneliti Anggota
a. IdentitasDiriIndetitasDiri :
1 Namalengkap (dengangelar) Indah Sulistiyowati,ST, MT
2 JenisKelamin Perempuan
3 JabatanFungsional -
4 NIK 210400
5 NIDN 0704027405
6 TempatdanTanggalLahir Malang,04 Februari 1974
7 E-mail indah_sulistiyowati@yahoo.co.id
8 NomorTelpon/ HP 081336776068
9 Alamat Kantor Jl. Raya Gelam 250 CandiSidoarjo
10 NomorTelpon / Faks 0318921938
11 Lulusan yang telahdihasilkan S1 = 15, S2 =0, S3 = 0
12 Mata Kuliah yang diampu 1. Kalkulus
2. Fisika
3. Sistem Kontrol
4. Dasar Sistem Kontrol
5. Matematika Bisnis
6. Metode Numerik
b. RiwayatPendidikan
S-1 S-2 S-3
NamaPerguruanTinggi UniversitasMuhammadiyah ITS Surabaya
Malang
BidangIlmu TeknikElektro TeknikElektro
TahunMasuk-Lulus 1993-1998 2000- 2003
JudulSkripsi/Tesis/Disertasi PerancangandanPembuatan PerancanganKontroller
Robot Knowledge Base
DuaDerajatKebebasan UntukPengaturanPosisi
Robot Scara
Ir. Ermanu AH, MT Dr Ir. Rusdianto E, MT
Pembimbing
c. PengalamanPenelitiandalam 5 tahunterakhir
No. Tahun JudulPenelitian Pendanaan
Sumber Jml
(JutaRp)
1. 2013 IbM Pembuatan dan pelatihan robot houvercraft mini Dikti
bagi siswa SD da SSMO Muhammadiyah 11 Kec.
Krembangan Surabaya untuk meningkatkan skill
ipteks di bidang maritim
2. 2014 IbM Minuman Sari Tebu Dikti
3. 2014 Penelitian Dosen Pemula: Dikti
PengembanganInstrumentasi Phonocardiography
Secara Wireless
41
DalamMendeteksiLebihDiniKelainanJantungManusia
d. PengalamanPengabdianKepadaMasyarakatdalam 5 TahunTerakhir
No. Tahun JudulPengabdianKepadaMasyarakat Pendanaan
Sumber Jml (JutaRp)
1. 2011 Tim Pengawas UN SMA/MA dan
SMK
2. 2012 Tim Pengawas UN SMA/MA dan
SMK
e. PublikasiArtikelIlmiahDalamJurnalalam 5 TahunTerakhir
No. JudulArtikelIlmiah NamaJurnal Volume/
Nomor/Tahun
1.
g. KaryaBukudalam 5 TahunTerakhir
No. JudulBuku Tahun JumlahHalaman Penerbit
i. PengalamanMerumuskanKebijakanPublik/RekayasaSosialLainnyadalam 5
TahunTerakhir
No. Judul/Tema/JenisRekayasaSosialLainnyayang Tahun Tempat Respon
TelahDiterapkan Penerapan Masyarakat
Semua data yang sayaisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Dosen Pemula.
Anggota
42
43
Lampiran Artikel ilmiah / prosiding seminar
nasional teknologi terapan (SNTT 4) Purwokerto
Prosiding SNTT FGDT 2016
Abstrak
Kebutuhan pompa sangat luas dalam dunia industri dan rumah tangga. Dengan banyak jenis pompa yang
beredar di pasaran penggunaan pompa disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan luasnya penggunaan pompa
dibutuhkan uji untuk mengetahui performa dari pompa. Pompa sentrifugal salah satu jenis pompa yang banyak dipakai
dalam industri. Pompa sentrifugal merupakan salah satu jenis pompa pemindah fluida, dengan prinsip kerja mengubah
energi kinetik (kecepatan ) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam
casing. Pada umumnya pompa dinilai memiliki kualitas yang bagus jika dinilai memiliki daya dorong yang kuat.
Dalam istilah yang lebih umum disebut sebagai head pompa. Semakin tinggi head maka semakin baik kualitas dari
pompa. Masyarakat awam menilai pompa yang baik jika memiliki daya hisap yang dalam dan memliki daya
angkat/dorong yang tinggi. Melihat dari penilaian yang umum dipahami oleh masyarakat, diperlukan rekayasa untuk
menaikkan daya angkat pompa dan kekuatan isapnya. Penurunan daya angkat pada pompa sering disebut head looss.
Arti fisik dari head loss adalah kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida. Satuan head loss adalah satuan
panjang yang setara dengan satu satuan energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu satuan massa fluida setinggi
satu satuan panjang yang bersesuaian. Head loss terjadi dengan adanya belokan pada pipa. Dengan semakin banyak
belokan maka head loss yang terjadi semakin besar. Dengan penambahan tube flow conditioner head loss yang timbul
dikurangi dengan mempertahankan tekanan dan menurunkan kecepatan aliran.
1. PENDAHULUAN
Pemanfaatan pompa sangat luas dalam menunjang proses-proses produksi mulai dari industri besar
sampai tingkat rumahan.Jenis pompa yang beredar di pasaran memiliki varian yang beragam,
penggunaan pompa pun disesuaikan dengan kebutuhan. Bahkan bisa dikatakan kehadiran pompa tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan industri. Dengan luasnya penggunaan pompa dibutuhkan uji untuk
mengetahui performa dari pompa. Pompa sentrifugal salah satu jenis pompa yang paling banyak
dipakai dalam rumah tangga. Pompa sentrifugal merupakan salah satu jenis pompa pemindah fluida,
dengan prinsip kerja mengubah energi kinetik (kecepatan ) cairan menjadi energy potensial (dinamis)
melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.Pada umumnya pompa dinilai memiliki kualitas
yang bagus jika memiliki daya dorong yang kuat dan daya hisap yang dalam. Dalam istilah yang lebih
umum daya dorong pompa disebut sebagai head pompa. Semakin tinggi head menunjukkan tingginya
daya yang dihasilkan pompa.
Melihat dari penilaian yang umum dipahami oleh masyarakat, diperlukan rekayasa untuk
menaikkan daya angkat pompa dan kekuatan isapnya. Penurunan daya angkat pada pompa sering
disebut head looss. Arti fisik dari head loss adalah kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida.
Satuan head loss adalah satuan panjang yang setara dengan satu satuan energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan satu satuan massa fluida setinggi satu satuan panjang yang bersesuaian.
Perhitungan head loss didasarkan pada hasil percobaan dan analisa dimensi. Head loss terjadi dengan
adanya belokan pada pipa. Dengan semakin banyak belokan maka head loss yang terjadi semakin
besar.
Untuk mendapatkan performa yang baik pompa diperlukan rekayasa dalam mengurangi besar head
loss pada pompa sehingga didapat daya dorong yang kuat.
Berdasarkan latar belakang di atas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang suatu alat uji performansi pompa yang dapat memberikan out put
akurat dari daya yang dihasilkan
2. Bagaimana merancang instalasi yang memiliki efisiensi tinggi, untuk menekan adanya head
loss pada pompa.
2. TUJUAN PENELITIAN
Prosiding SNTT FGDT 2016
3. METODE PENELITIAN
Metode eksperimental diaplikasikan untuk menentukan instalasi yang optimal dalam menurunkan
head loss pompa. Rancangan instalasi pompa sebagai berikut:
4. TAHAPAN PENELITIAN
Penelitian dilakukan sebagai berikut:
a. Pengujian head losses pada belokan pipa 1800tanpa pipa uji Pada pengujian ini tahapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut
1. Tahap Persiapan Pengambilan Data. Persiapan meliputi uji kelayakan dan uji teknis dari setiap
alat yang akan digunakan. Meliputi uji ketepatan instalasi dengan desain rancangan penelitian,
dan visibilitas peralatan
2. Tahap pengambilan data. Untuk Pengambilan data dilakukan pengaturan kesamaankecepatan
aliran input dan out put, menghitung kecepatan fluida, mencatat kecepatan aliran air dan
mencatat tekanan input dan output.
Prosiding SNTT FGDT 2016
b. Pengujian head losses pada belokan pipa 180odengan pipa uji ukuran 0,25 inchi
1. Tahap persiapan dan pengambilan data. Menyiapkan belokan pipa 1800yang dipasang
menggunakan pipa ujidengan ukuran 0,25 inchi kemudian dilakukan percobaan atau
pengecekan terlebih alat uji.
2. Tahap pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan mengkondisikan alat uji sesuai
dengan kondisi tahap pengambilan data sebelumnya.
c. Pengujian head loss pada belokan pipa 1800dengan pipa uji ukuran 0,5 inch
1. Tahap persiapan pengambilan data
Pipa 1800dipasang menggunakan pipa uji dengan ukuran 0,25 inch
2. Tahap Pengambilan data
Setelah semua peralatan tersusun dan siap dioperasikan dilakukan pengambilan data.
(1)
Tekanan pada sisi masuk pipa disimbolkan PA dan tekanan sisi luar disimbokan dengan PB.
Penurunan tekanan terjadi karena :
Untuk aliran dalam pipa berdiameter seragam dan tidak dapat perbedaan ketinggian:
Dalam kondisi ini, diameter pipa seragam menyebabkan kecepatan aliran masuk dan keluar pipa
sama sehingga persamaan VA = VB. Dalam kasus ini tidak terdapat beda ketinggian antara sisi masuk
dan sisi keluar maka ZA = ZB. maka persamaan beda tekanan sebagai berikut:
(2)
Untuk aliran dalam pipa berdiameter seragam dan memiliki perbedaan ketinggian maka persamaan
:
(3)
Persamaan diatas diperoleh karena kecepatan aliran di dalam pipa dianggap konstan VA = VB,
serta terdapat perbedaan ketinggian z1 dan z2 , sehingga didapat .
Untuk menghitung kecepatan aliran volume digunakan rumus sebagai berikut:
Prosiding SNTT FGDT 2016
(4)
Dengan persamaan ini, menyatakan debit air yang mengalir di dalam pipa tergantung pada
kecepatan aliran (V) dan diameter dalam pipa (d).
Bilangan reynolds (Re)
Bilangan reynolds merupakan ukuan untuk menyatakan apakah modus aliran berupa aliran
laminer atau turbulen. Bilangan Reinolds dinyatakn dalam rumus:
(6)
1. Faktor gesekan
Faktor gesekan dicari dengan diagram Moody atau dihitung dengan menggunakan rumus
Colebrook ( jika aliran yang terbentuk aliran turbulen):
(7)
(8)
∆p = PA - PB (9)
Q = V. (10)
M = ρQ (11)
Penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui besarnya head pompa adalah dengan
menambahkan tube bundle setelah belokan 1800 dan 900. Penambahan tube bundle ini memberikan
penurunan head losses yang signifikan. Head loses terjadi diakibatkan pergesekan air/fluida dengan
dinding pipa. adanya belokan menyebabkan head loses yang terjadi semakin besar, disebabkan
gesekan fluida dengan dinding pipa menjadi meningkat. Dengan penambahan tube bundle setelah
belokan, dapat diketahui bahwa tube bundle memberikan pengurangan head loses yang terjadi.
Pengukuran tekanan dilakukan untuk mendapatkan nilai penurunan yang terjadi.
Penurunan tekanan drastis terjadi pada belokan pipa. Terjadi turbulensi dan kenaikan kecepatan
fluida yang menyebabkan penurunan tekanan. Turbulensi akibat belokan membuat kecepatan fluida
Prosiding SNTT FGDT 2016
menjadi naik tidak beraturan dan menurunkan tekanan. Untuk menaikkan tekanan kembali dipasang
tube bundle. Tube bundle berfungsi dalam mengurangi turbulensi fluida, mengubah aliran menjadi
lebih teratur, dan cenderung menjadi aliran laminer. Kehilangan tekanan akibat belokan distabilkan
dengan laminarisasi tube bundle. Kenaikan tekanan fluida diikuti penurunan kecepatan aliran. Sesuai
dengan hukum Bernoulli, tekanan aliran fluida yang makin tinggi maka nilai kecepatan menjadi turun.
Demikian sebaliknya.
Kecepatan fluida memberikan pengaruh head loses yang besar. Berdasarkan pengambilan data
kecepatan fluida, head loses semakin mencolok dengan adanya penambahan kecepatan aliran. Tube
bundle memiliki karakteristik yang baik jika dipasang pada aliran turbulensi. Aliran ini akan
ditranformasi menjadi lebih stabil menjadi aliran laminer, gesekan fluida dengan dinding berkurang
dengan perubahan jenis alirannya. Tumbukan fluida dengan dinding menjadi berkurang. Dengan
aliran laminer ini, head loses yang terjadi menjadi lebih rendah. Namun jika dipasang pada aliran
laminer, tube bundle memberi pengaruh yang buruk. Fluida yang mengalir akan melewati bidang
permukaan pipa yang lebih luas, memperbesar gesekan yang terjadi, dan akan menambah besarnya
headloss karena kerugian gesekan pipa.
Pemasangan tube bundle dalam pipa beraliran fluida akan menurunkan kecepatan aliran dan
menambah nilai head loses. Jika dipasang pada aliran turbulen tube bundle efektif dalam mengurangi
besarnya head losses yang timbul. Hal ini tube bundle berfungsi menghilangkan turbulensi,
mengurangi gesekan fluida dengan dinding, menstabilkan kecepatan dan tekanan fluida yang
mengalir.
Gambar 3. Grafik tekanan fluida dengan penambahan tube bundle 0.25 inch pada pipa 1.5 inc
Nilai tekanan tanpa pemasangan tube bundle pada titik 1 adalah 16540 N/m2 dan kecepatannya
memiliki nilai 0,5 m/s. Untuk tekanan dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi yang
diletakkan sebelum belokan 180o pada titik 1 adalah 17598 N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 0,3
m/s. Sedangkan nilai tekanan dengan pemasangan tube bundle ukuran 0,25 inchi yang diletakkan
setelah belokan 180o pada titik 1 adalah 15732 N/m2 dan kecepatannya memiliki nilai 0,4 m/s.
Untuk nilai tekanan tanpa pemasangan tube bundle pada titik 2 sampai dengan 5 memiliki karakter
sebagaimana grafik pada gambar 3. Tekanan pada tiap titik mengalami penurunan diakibatkan adanya
head loss yang terjadi sepanjang pipa..
Dari grafik 3 terjadi penurunan tekanan drastis pada titik 2 ke titik 3. Hal ini dikarenakan
terjadinya turbulensi aliran akibat belokan sehingga kecepatan meningkat. Sedangkan dengan
pemasangan tube bundle penurunan tekanan yang drastis terjadi pada titik 3 ke titik 4. Hal tersebut
dikarenakan terjadinya turbulensi aliran yang terjadi sebelum tube bundle. Meskipun demikian terjadi
kenaikan tekanan pada aliran dengan pemasangan tube bundle yang ditandai bergesernya grafik ke
arah kanan atas dari grafik aliran fluida tanpa pemasangan tube bundle. Hal ini membuktikan bahwa
dengan penambahan alat ini dapat mengurangi kehilangan tekanan yang diakibatkan adanya belokan.
Dari ketiga karakteristik tekanan fluida, pipa dengan tube bundle yang dipasang menunjukkan bahwa
tekanan fluida masih dapat dipertahankan dibandingkan pipa tanpa penambahan tube bundle. Hal ini
memberikan nilai head loss yang lebih rendah dibandingkan pipa dengan tekanan yang lebih rendah
(tanpa penambahan tube bundle). Head loss dapat dikurangi dengan pengkondisian aliran yang
timbul. Aliran turbulen setelah belokan dinetralisir dengan pipa searah homogen, yang memaksa
turbulensi melewati pipa linier/pipa lurus. Pengkondisian ini memberikan dampak partikel-partikel
fluida terkumpul dalam satu pipa dan mengurangi tumbukan antar partikel. Arah aliran menjadi linear
sesuai dengan dinding pipa. setelah fluida melewati pipa-pipa penyearah dalam tube bundle ini, aliran
akan menjadi laminer dan kecepatan akan berkurang sedangkan penurunan tekanan tidak terlalu besar.
Gambar 4. Pengaruh perbandingan kecepatan terhadap head losses dengan pemasangan tube bundle
0.25 inchi
Prosiding SNTT FGDT 2016
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tube bundle mampu menurunkan kecepatan
fluida dan penurunan nilai head loss. Tekanan fluida dapat dipertahankan serta dampak dari belokan
pipa dapat dikurangi. Disamping itu nilai penurunan head loss yang tinggi pada pemasangan
tubebundle yang dekat dengan belokan pipa. Semakin jauh head loss yang terjadi menjadi besar.
Tekanan fluida berbanding balik dengan kecepatan aliran
Referensi
Ari Wibowo, Priyo. Analisis Penurunan Head Losses pada Belokan Pipa 180 0 dengan Variasi Non
Tube Bundle, Tube Bundle 0,25 inchi dan Tube Bundle 0,5 inchi. Skripsi. Universitas Jember.
2013
Hazen-Williams Coefficients, Engineering ToolBox, retrieved 7 October 2012
Nugraha, Adiputra, Rudy Soenoko, Djoko Sutikno. Perancangan pompa sentrifugal 5 tingkat untuk
air umpan boiler di PT. Badak NGL. Jurnal Skripsi. Universitas Brawijaya Malang. 2014.
Pratikto, Slamet Wahyudi. Penurunan Kerugian Head pada Belokan Pipa dengan PeletakanTube
Bundle. Jurnal teknik mesin vol. 12. No. 1, april 2010 : 51-57
Prabowo, Agung. Instrumentasi Untuk Pengukuran Kinerja Pompa Irigasi. Balai Besar
Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Bogor.
Shu San, Gan, Gunawan Santoso. Studi Karakteristik Volume Tabung Udara dan Beban Katup
Limbah terhadap Efisiensi Pompa Hydraulic Ram. Jurnal Teknik Mesin Vol. 4, No. 2 ,
Oktober 2002: 81 – 87
Tukiman, Puji Santoso, Ari Satmoko. Perhitungan dan Pemilihan Pompa pada Instalasi Pengolahan
Air Bebas Mineral Iradiator Gamma Kapasitas 200 KCi. Prosiding Pertemuan Ilmiah
Perekayasaan Perangkat Nuklir. PRPN-BATAN, 2013
Yurianto. Karakteristik Pompa Sentrifugal dengan Sudu Impeller Streamline . Jurnal Teknik Mesin
Universitas Diponegoro Semarang - Rotasi, volume 3 nomor 2 April 2001.
Lampiran buku ajar
BUKU AJAR
PENYUSUN
NIDN : 0704068004
NIDN : 0704027405
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang memberi dukungan atas
terselesainya draft buku ajar ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Riset
dan Teknologi Direktorat Jenderal Perguruan tinggi yang telah membiayai kegiatan penelitian
dan sebagai hasilnya dapat melahirkan draft buku ajar. Draft ini masih merupakan prototipe
yang memerlukan pengembangan dan pendalaman materi untuk disempurnakan menjadi
buku ajar. Besar harapan kami, selanjutnya draft ini dapat diterbitkan dan menjadi pegangan
keilmuan baik bagi kalangan akademisi, dosen maupun mahasiswa, juga untuk pegangan
kegiatan penelitian.
Kami menyadari, draft ini akan menjadi semakin sempurna dengan banyak mendapat
saran dan masukan dari pembaca dan pengguna. Maka kami sangat mengharap saran dan
masukan demi perbaikan draft ini untuk menjadi lebih baik pada masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB V KOMPRESOR
DAFTAR PUSTAKA
Bab I
Pompa sentrifugal adalah sebuah jenis pompa yang popular digunakan dalam dunia
industri. Pompa ini termasuk dalam jenis pompa kerja dinamis atau non positive
displacement. Pompa sentrifugal sendiri memiliki prinsip kerja yang mengubah energy
kinetis yang berawal dari kecepatan aliran sebuah fluida menjadi energi potensial atau energy
dinamis. Fluida tersebut mengalir melalui impeller yang berputar di dalam casing pompa.
Sifat dari hidrolis pompa ini adalah memindahkan energi yang terdapat pada daun (baling-
baling) pompa dengan memakai dasar pengubahan arah aliran atau yang juga disebut dengan
fluid diynamics. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal selalu sebanding dengan
putaran. Total head atau tekanan yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal akan sebanding
dengan pangkat dua dari kecepatan putaran. Pompa sentrifugal ini dikenal akan bentuknya
yang sederhana, tidak memakan banyak tempat, ringan, serta tidak menghabiskan banyak
biaya untuk instalasi dan perawatan.
1
1.2.Debit Aliran
Debit pompa menunjukan kapasitas fluida yang mampu dialirkan pompa dalam satu
satua waktu. Untuk menentukan debit yang dihasilkan oleh pompa dilakukan secara analitis.
Panjang dan diameter pipa akan mempengaruhi kinerja pompa sehingga di butuhkan desain
instalasi yang dapat memberikan data antara variasi-variasi yang diberikan. Untuk
mengetahui karakteristik kenaikan dan penurunan head dilakukan dengan memberikan orifice
pada pipa. Disamping itu dibutuhkan penambahan belokan-belokan guna mengukur pengaruh
perubahan head yang terjadi. Panjang dan diameter pipa juga akan mempengaruhi kinerja
pompa sehingga perlu diberikan variasi panjang dan diameter pompa untuk mengukur
tekanan pompa. Perhitungan yang dilakukan meliputi perhitungan friction loss pipa , friction
loss fitting dan NPSHA pompa.
Pengukuran debit dengan persamaan
A=
Dimana :
V = kecepatan aliran fluida (m/s)
Q = kapasitas m3/jam atau liter/menit
A = luas penampang (m2)
Dimana
Di = diameter dalam pipa (mm atau inh)
Q = kapasitas/debit aliran m3 /jam atau liter/menit]
(ρ) = berat jenis fluida (kg3/m3)
2
besarnya friction loss. Dengan menggunakan metode Hazen Willian , persamaan friction loss
adalah sebagai berikut :
Hf = Hl . Lpipa
( )
3
BAB II
KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL
4
yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi
isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari
cairan yang masuk sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian
depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah
antara casing dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar
dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya,
sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).
Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan oleh pompa setiap satuan
waktu . Dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu, seperti :
5
untuk mengalirkan sejumlah zat cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.
Menurut persamaan Bernauli, ada tiga macam head (energi) fluida dari sistem instalasi aliran,
yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan energi potensial. Karena energi itu kekal, maka
bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi pada penampang yang berbeda. Namun pada
kenyataannya selalu ada rugi energi (losses).
Pada kondsi yang berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan Bernoulli adalah
sebagai berikut :
6
1. Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada
sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi isap. Head
tekanan dapat dinyatakan dengan rumus : (Pd-Ps) / γ
2. Head Kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan dengan
head kecepatan zat cair pada saluran isap. Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus
:
7
3. Head Statis Total
Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi tekan dengan
permukaan zat cair pada sisi isap.
Head statis total dapat dinyatakan dengan rumus :
Z = Zd – Zs(5)
Dimana :
Z : Head statis total
Zd : Head statis pada sisi tekan
Zs : Head statis pada sisi isap
Tanda + : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari sumbu pompa
(Suction lift).
Tanda – : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa (Suction
head).
4. Kerugian head (head loss)
Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam sistem perpipaan
disebut sebagai kerugian head (head loss).
Head loss terdiri dari :
a. Mayor head loss (mayor losses)
Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan dengan rumus :
8
Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram Moody (lampiran – 6) sebagai fungsi dari
Angka Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif (Relative Roughness – ε/D ),
yang nilainya dapat dilihat pada grafik (lampiran) sebagai fungsi dari nominal diameter
pipa dan kekasaran permukaan dalam pipa (e) yang tergantung dari jenis material pipa.
Sedangkan besarnya Reynolds Number dapat dihitung dengan rumus :
9
Merupakan kerugian head pada fitting dan valve yang terdapat sepanjang sistem
perpipaan.
Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan tabel pada
lampiran 4. Besaran ini menyatakan kerugian pada fitting dan valve dalam ukuran
panjang ekivalen dari pipa lurus.
c. Total Losses
Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yaitu :
10
c. Daya Penggerak (Driver)
Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan effisiensi mekanis
(effisiensi transmisi). Dapat dihitung dengan rumus :
11
12
BAB III
HEAD POMPA
3.1. Pengertian
Head artinya kemampuan tekanan maksimum titik kerja pompa sehingga pompa tersebut
mampu mengalirkan air dari suatu tempat ke tempat lainnya. Parameter yang diperlukan untuk
menentuka dan total head pompa adalah friction loss pipa, friction loss fitting dan valve, pressure
drop peralatan.
( ) ( )
( )
( )
1. Head statis adalah penjumlahan dari head elevasi dan head tekanan. Head statis terdiri
dari head statis sisi masuk (head statis hisap) dan sisi keluar (head statis buang).head
statis diperoleh dengan skema berikut :
13
14
15
2. Kerugian head loss
Head kerugian /head loss adalah kerugian yang terdiri dari kerugian gesek aliran dalam
perpipaan, belokan pipa, percabangan, dan katub.
Hloss = H gesekan + H sambungan
3. Head kerugian gesek dalam pipa
Aliran fluida cair yang mengalir dalam pipa adalah fluida viskos sehingga faktor gesekan
fluida dengan dinding pipa tidak dapat diabaikan. Untuk menghitung kerugian gesek
pada aliran fluida dengan menggunakan perumusan sebagai berikut:
16
Dimana:
V= kecepatan rata-rata aliran didalam pipa (m/s)
C, p, q = koefisien
λ = koefisien
g = percepatan gravitasi (m/s2)
l= panjang pipa (m)
d= diameter dalam pipa (m)
perhitungan kerugian pipa berupa kerugian gesek dengan dinding dalam dipengaruhi
oleh pola aliran. Untuk aliran laminar dan turbulen akan menghasilkan nilai koefisien
yang berbeda, hal ini karena karakteristik dari aliran tersebut. Adapun perumusan
sebagai berikut :
17
4. Kerugian head dalam jalur pipa (H sambungan)
Kerugian head ini terjadi karena aliran fluida mengalami gangguan aliran sehingga
mengurangi energi alirnya, secara umum persamaannya sebagai berikut:
Hf = f.v2/ 2g
Dengan f = koefisien gesekan
18
Pemasangan katup pada instalasi pompa adalah untuk pengontrolan kapasitas, tetapi
dengan pemasangan katup tersebut akan mengakibatkan kerugian energi aliran karena
aliran dicekik:
f. Head total
Head total pompa yang dibutuhkan untuk mengalirkan air dengan kapasitas yang telah
ditentukan dapat ditentukan dari kondisi insatalsi pompa yang akan dilayani. Pada
gambar diatas head total pompa dapat dirumuskan sebagai berikut :
19
BAB IV
KLASIFIKASI POMPA
20
sekrup atau 3 sekrup masing-masing mempunyaisatu atau dua sekrup bebas
(idler).
e) Pompa Baling Geser (Vane Pump)
Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan
lubang rumah pompaoleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang
terjebak diantara 2 baling dibawa berputardan dipaksa keluar dari sisi buang
pompa.
2) Pompa Resiprokating
Pompa Reciproating adalah pompa dimana energi mekanik dari penggerak pompa
diubah menjadi energi aliran dari cairan yang dipompa dengan menggunakan elemen
yang bergerak bolak-balik di dalam silinder.
Pompa resiprokating banyak digunakan pada:
a. Proses yang memerlukan head tinggi
b. Kapasitas fluida yang rendah
c. Liquid yang kental (viscous liquid and slury)
d. Liquid yang mudah menguap
Kelebihan dan kekurangan pompa resiprokating:
a) Kelebihan
Tekanan yang dihasilkan tinggi, karena hanya dibatasi oleh tenaga dari unit
pompa dan bagian dari unit pompa.
Pompa dapat bekerja dengan pengisapan kering
b) Kekurangan
Tekanan yang dihasilkan tinggi, karena hanya dibatasi oleh tenaga dari
unit pompa dan bagian dari unit pompa.
Pompa dapat bekerja dengan pengisapan kering
21
b. Pompa Dinamis
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi. Impeller
yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang
diperlukan untuk memompa fluida. Terdapat dua jenis pompa dinamik:
1) Pompa Sentrifugal
Pada pompa sentrifugal, energi penggerak dari luar diberikan kepada poros yang
kemudian digunakan untuk menggerakkan baling-baling yang disebut impeller.
Impeller memutar cairan yang masuk ke dalam pompa sehingga mengakibatkan
energi tekanan dan energi kinetik cairan bertambah. Cairan akan terlempar ke luar
akibat gaya sentrifugal yang ditimbulkan gerakan impeler. Cairan yang keluar dari
impeller ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) di keliling impeller dan
disalurkan ke luar pompa melalui difuser. Di dalam difuser ini sebagian energi
kecepatan akan diubah menjadi energi tekanan.
Prinsip Kerja Pompa sentrifugal :
Gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar
sehingga kecepatan fluida meningkat
Kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau diffuser)
menjadi tekanan atau head
Selain itu, pada gambar memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi
Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal
jet pump oleh tekanan buatan
Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga
menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan
tinggi.
Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan
cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah
energi kinetik menjadi energi tekanan.
4.2. Pompa Dengan Efek Khusus
Pompa dengan efek khusus merupakan pompa yang bekerja secara khusus.
Khususnya pada Industri besar, termasuk pompa setrifugal Tipe khusus, terutama
digunakan untuk kondisi khusus di lokasi industri.
Adapun jenis-jenis pompa dengan efek khusus antara lain adalah sebagai berikut:
a. Jet Pump (Pompa Sembur) digunakan untuk memompa fluida yang sangat dalam.
Pada pompa ini dilengkapi dengan venture guna menambah kevakuman pada sisi
hisap pompa sehingga fluida pada kedalaman yang cukup besar tetap dapat
tershisap ke sisi hisap pompa untuk kemudian dipompakan melalui sisi discharge
pompa.
b. Pompa Viscous digunakan untuk memompa fluida cair yang terdifusi dengan gas-
gas atau udara atau juga digunakan untuk memompa zat-zat cair yang di dalamnya
terkandung padatan. Pada pompa ini, impeller dibuat dengan bentuk disk, sehinga
bisa menghilangkan gelembung-gelembung udara.
22
c. Pompa Choper digunakan untuk instalasi pengolahan limbah rumh tangga. Pada
pompa jenis ini, impeller dilengkapi dengan pisau, guna menghancurkan partikel-
partikel atau sampah-sampah limbah rumah tangga.
d. Pompa Slury digunakan untuk memompa fluida cair yang bercampur dengan
lumpur atau zat lain yang bersifat korosif. Untuk mengatasi hal itu, pada pompa
jenis ini dilengkapi dengan impeller yang dilapisi dengan bahan karet.
Klasifikasi Kapasitas
Rendah 20 m³/jam
Sedang 20 m³/jam -60 m³/jam
Tinggi > 60 m³/jam
Klasifikasi Head
Rendah 1m - 40 m
Sedang 41m - 100 m
Tinggi > 100 m
23
Poros mendatar maksudnya pompa dalam kondisi mendatar dalam sumbu horisontal,
discharfe terletak vertikal demikian juga dengan suction. Pompa ini berfungsi
memindahkan fluida dari kedalaman tertentu ke reservoir/penampung.
4.8. Klasifikasi berdasar Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
4.9. Klasifikasi berdasar Arah aliran keluar impeller :
Radial flow
Axial flow
Mixed fllow
C.
24
BAB V
KOMPRESOR
25
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi. Terdapat empat jenis yang
paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance-opposed, dan
tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara 50 –
150 cfm. Kompresor horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara 200 –
5000 cfm untuk desain multi tahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap.
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana penekanan
dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja
menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda. Sebuah kompresor dianggap
sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan dilakukan menggunakan satu
silinder atau beberapa silinder yang paralel. Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi
kompresi satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan
masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau masalah
desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya
mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160oC), sedangkan pada mesin
satu tahap suhu lebih tinggi (205 to 240oC).
b) Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih
tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan,
selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai
pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengkompresian) udara tahap kedua lebih
besar, temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami
proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang
sering digunakan misalnya, dengan sistem udara atau dengan sistem air
bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara
lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar. Sedangkan dua tingkat atau
lebih tekanannya hingga 15 bar.
c) Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak
langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya
pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli.
Oleh karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan,
farmasi, obat – obatan dan kimia.
26
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada
sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan.
Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara,
tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakandiafragma yang
kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.
d) Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini berputar
serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran
serempak ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan
perantaraan sepasang roda gigi penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor sangat
kecil, kompresor ini mempunyai performansi yang baik untuk umur kerja yang panjang.
Perbedaan tekanan maksimum yang diizinkan pada kompresor ini ditentukan oleh
defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya adalah 30 kg/cm2 (2900 kPa). Mekanisme
kerja kompresor rotary, udara masuk dimampatkan melalui Blade (Mata Pisau) yang
berputar cepat. Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan udara yang masuk.
Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran
yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah,
bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat
popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai
150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:
a) Kompresor lobe (roots blower)
b) Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan betina
bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil mengkompresi dan bergerak
ke depan.
c) Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis gulungan.
Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah dilakukan
pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang ekstrim pada bagian-
bagian yang bekerja. Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian
yang bekerja, kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan
fleksibel dalam pemasangannya. Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan
apapun yang dapat menyangga berat Statiknya.
27
e) Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage),
yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga
dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan
sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk
lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-
pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah
roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.
f) Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada
perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan.
Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-
kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang
tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling
rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena
fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan
perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.
5.1.2. Berdasarkan Aliran
28
c. Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu
yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar)
dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian
sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang
diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem
turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. perbedaannya, jika
pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada
kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan
menghasilkan udara bertekanan.
29
DAFTAR PUSTAKA
30