TUGAS AKHIR
oleh:
IRMA RAMADANI SIMBOLON
060424009
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat serta salam kepada pemilik
pribadi mulia Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, yang
membawa kita dari zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisa Daya Dukung Pondasi
Tiang Pancang Pada Proyek Pembangunan RSIA STELLA MARISS” ini disusun
dan saran dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Ir. Rudi Iskandar, MT, selaku dosen pembimbing utama yang telah
2. Bapak Dr. Ing. Johannes Tarigan, sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil
Ekstension;
Teknik Sipil yang telah mendidik dan membina penulis sejak awal hingga
akhir perkuliahan;
5. Pimpinan dan seluruh Staff PT. NUSA PRIMA, sebagai Pelaksana proyek
memberikan dukungan baik moral, material, maupun do’a yang tak henti-
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Begitu juga kepada keluarga yang telah
untuk itu penulis dengan tulus dan terbuka menerima kritikan dan saran yang
Akhir kata, sekali lagi penulis sampaikan terimakasih kepada pihak yang
telah banyak membantu dan semoga atas bimbingan serta bantuan moral dan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan ....................................................................... 66
4.2 Pengumpulan Data dari Lapangan ....................................... 66
4.2.1 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang
dari hasil uji sondir ..................................................... 66
4.2.2 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang
dari Hasil SPT ............................................................ 70
4.2.3 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang
pada saat pemancangan berdasarkan
bacaan manometer ..................................................... 73
4.2.4 Efisiensi kelompok tiang (mini pile) .......................... 75
4.2.4.1 Metode Converse – Labarre
Formula (AASHO) ........................................ 75
4.2.4.2 Metode Los Angeles Group ............................ 76
4.2.4.3 Metode Sayed Bakeer (1992) .......................... 76
4.2.4.4 Metode Seiler - Kenny .................................... 77
4.2.5 Kontrol tekuk tiang .................................................... 78
4.3 Diskusi ............................................................................... 80
4.3.1 Kelebihan dan kelemahan
Metode – metode Pengujian ............................................... 80
4.3.2 Hasil Perhitungan Daya Dukung Tiang ............................... 82
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................... 84
5.2 Saran .................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 87
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar
Halaman
Tabel Judul
Halaman
dalam
4.4. Perhitungan Tahanan Ujung Tiang Berdasarkan Data SPT BM.1 ..........72
berdasarkan
i = kedalaman (m)
a = Konstanta
b = Konstanta
eh = Effisiensi baru
dilapangan
PENDAHULUAN
sipil. Semua konstruksi yang merupakan bagian bangunan atas tanah (super
structure) yang direkayasa untuk bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu
berfungsi untuk meneruskan beban – beban yang bekerja pada bagian bangunan
Pondasi terdiri dari beberapa bentuk, tetapi secara umum pondasi terdiri
dari 2 (dua) jenis yaitu, pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pemilihan jenis
pondasi tergantung kepada jenis konstruksi yang akan dibangun dan juga pada
jenis tanah. Untuk konstruksi beban ringan dengan kondisi tanah cukup baik,
biasanya digunakan pondasi dangkal, dan untuk konstruksi beban berat biasanya
digunakan pondasi dalam. Untuk memilih pondasi yang memadai, perlu juga
diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan
kerjanya.
dangkal. Untuk itu, penulis mencoba mengkonsentrasikan Tugas Akhir ini pada
perencanaan pondasi dalam yaitu tiang pancang. Tiang pancang adalah bagian -
bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton dan baja dan digunakan untuk
daya dukung lebih tinggi yang relatif cukup dalam dibanding pondasi dangkal.
Daya dukung tiang pancang diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing
capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau
selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau
Secara umum tiang pancang dapat diklasifikasikan dari segi bahan yang
terdiri dari tiang pancang bertulang, tiang pancang pratekan, tiang pancang kayu
dan tiang pancang baja. Dari segi bentang penampang terdiri dari tiang pancang
bujur sangkar, segitiga, segi enam, bulat padat, pipa, huruf H, huruf I dan bentuk
spesifik. Dari segi teknik pemancangan dapat dilakukan dengan palu jatuh (drop
akurat, maka harus diketahui sifat dan karakteristik tanah. Untuk itu perlu
hambatan lekat tanah yang merupakan indikasi dari kekuatan tanah pada
kedalaman tertentu serta dapat digunakan untuk menghitung daya dukung lapisan
lapisan tanah berdasarkan jenis dan warna tanah melalui pengamatan secara visual
dan untuk pengambilan contoh tanah terganggu dan tidak terganggu untuk
pemancangan tiang dan pemilihan peralatan. Sebagai contoh, pada saat alat
pancang mengangkat tiang pancang, sering terjadi patah dan retak di tengah akibat
kurang baiknya tulangan yang ada pada tiang pancang. Dalam penulisan Tugas
persamaan. Hal ini sangat penting dilakukan karena setelah dilakukan pengujian
hasil yang diperoleh belum memberikan suatu nilai khusus yang tetap khususnya
1.2.1 Tujuan
pemancangan.
1.2.2 Manfaat
1. Pihak – pihak atau mahasiswa yang akan membahas hal yang sama;
dibahas, maka didalam laporan ini sangatlah perlu kiranya diadakan suatu
tidak menyimpang dari tujuan semula. Walaupun demikian, hal ini tidaklah berarti
akan memperkecil arti dari pokok-pokok masalah yang dibahas disini, melainkan
tanah dengan data alat pancang (Hydraulic Jack) pada saat pemancangan.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Sakit Ibu dan Anak Stella Mariss untuk memperoleh data - data teknis seperti
data sondir, data Standard Penetration Test (SPT), data mini pile, gambar dan
TINJAUAN PUSTAKA
lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan
sendiri, beban – beban yang bekerja, gaya – gaya luar seperti tekanan angina,
gempa bumi dan lain – lain. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan
2. Mengatasi penurunan yang berlebihan dan penurunan tidak sama pada struktur;
dari letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi.
Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi (D ≤ B)
dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya terlekat dekat dengan permukaan
tanah. Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh
Seperti telah dijelaskan di atas, bahwasanya pondasi dibedakan atas dua bagian
yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal dapat dibedakan atas
beberapa jenis, yaitu pondasi telapak, pondasi cakar ayam, pondasi sarang laba –
laba, pondasi gasing, pondasi grid dan pondasi hypaar (pondasi berbentuk
pondasi tiang dan pondasi kaison. Pada laporan Tugas Akhir ini, Penulis
lapisan tanah yang sebenarnya pada suatu tempat dan juga hasil pengujian
laboratorium dari sampel tanah yang diambil dari berbagai kedalaman lapisan
tanah dan mungkin kalau ada perlu juga diketahui hasil pengamatan lapangan
dilakukan untuk mengetahui sifat - sifat dan karakteristik tanah untuk keperluan
1. Untuk menentukan kondisi alamiah dan lapisan - lapisan tanah di lokasi yang
ditinjau;
2. Untuk mendapatkan sampel tanah asli (undisturbed) dan tidak asli
4. Untuk melakukan uji lapangan (in - situ field test) seperti uji rembesan, uji
5. Untuk mengamati kondisi pengaliran air tanah kedalam dari lokasi tanah
tersebut;
1. Memisahkan informasi yang telah ada dari bangunan yang akan didirikan
2. Mengumpulkan informasi yang telah ada untuk kondisi tanah dasar setempat
penelitian yang cermat terhadap informasi yang telah ada tentang kondisi tanah
gambaran yang lebih dalam tentang jenis - jenis dan masalah - masalah tanah
yang mungkin akan dijumpai pada saat pengeboran tanah yang sebenarnya.
3. Peninjauan lapangan ke tempat lokasi proyek yang direncanakan
lokasi dan daerah sekitarnya, karena dalam banyak kasus informasi yang
diperoleh dari peninjauan lapangan seperti itu akan sangat berguna pada
perencanaan selanjutnya.
Pada tahap ini termasuk pelaksanaan beberapa uji pengeboran di lokasi dan
pengumpulan sampel tanah asli dan tidak asli dari berbagai kedalaman untuk
Salah satu yang paling sederhana adalah dengan menggunakan auger. Ada juga
pengeboran dengan sistem putar (rotary drilling). Kemudian ada juga pengeboran
drilling). Untuk pengambilan sampel tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu dengan menggunakan alat split spoon standard, dengan tabung berdinding
sondir yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 600 dan dengan luasan
ujung 1, 54 in2 (10 cm2). Alat ini digunakan dengan cara ditekan ke dalam tanah
Dilihat dari kapasitasnya, alat sondir dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu sondir ringan (2 ton) dan sondir berat (10 ton). Sondir ringan digunakan