Anda di halaman 1dari 20

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG (MINI PILE)

PADA PROYEK PEMBANGUNAN RSIA STELLA MARISS


JALAN SAMANHUDI - MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas


Dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh
Ujian Sarjana Teknik Sipil

oleh:
IRMA RAMADANI SIMBOLON
060424009

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Irma Ramadani Simbolon : Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang (Mini Pile) Pada Proyek
Pembangunan Rsia Stella Mariss Jalan Samanhudi – Medan, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat serta salam kepada pemilik

pribadi mulia Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, yang

membawa kita dari zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh dengan ilmu

pengetahuan.

Penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisa Daya Dukung Pondasi

Tiang Pancang Pada Proyek Pembangunan RSIA STELLA MARISS” ini disusun

guna melengkapi syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Program Strata

satu (S-1) di Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan

dan saran dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin

sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Rudi Iskandar, MT, selaku dosen pembimbing utama yang telah

membimbing penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini;

2. Bapak Dr. Ing. Johannes Tarigan, sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil

Universitas Sumatera Utara;

3. Bapak Ir. Faizal Ezeddin, MSc, selaku Koordinator Program Pendidikan

Ekstension;

4. Seluruh Dosen dan pegawai Universitas Sumatera Utara khususnya Jurusan

Teknik Sipil yang telah mendidik dan membina penulis sejak awal hingga

akhir perkuliahan;
5. Pimpinan dan seluruh Staff PT. NUSA PRIMA, sebagai Pelaksana proyek

yang telah memberi bimbingan kepada penulis;

6. Terimakasih yang teristimewa, penulis ucapkan kepada kedua orangtua

tercinta, yang telah mengasuh, mendidik, dan membesarkan serta selalu

memberikan dukungan baik moral, material, maupun do’a yang tak henti-

hentinya mereka mohonkan kepada Allah SWT sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini. Begitu juga kepada keluarga yang telah

memberikan seni kehidupan dan dukungan yang tiada henti-hentinya kepada

penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini;

7. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa dan teman-

teman yang memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini kemungkinan belum sempurna,

untuk itu penulis dengan tulus dan terbuka menerima kritikan dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, sekali lagi penulis sampaikan terimakasih kepada pihak yang

telah banyak membantu dan semoga atas bimbingan serta bantuan moral dan

material yang penulis terima mendapat imbalan dari Allah SWT.

Medan, Maret 2009


Penulis,

IRMA RAMADANI SIMBOLON


060424009
ABSTRAK

Pondasi berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban


bangunan di atasnya ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk
itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan
bangunan terhadap berat sendiri, beban – beban yang bekerja, gaya – gaya luar
seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain – lain dan tidak boleh terjadi
penurunan melebihi batas yang diijinkan.
Tujuan dari studi ini untuk menghitung dan menganalisa daya dukung
tiang pancang dengan data sondir, Standard Penetration Test (SPT), dan
membandingkan hasil perhitungan tersebut dengan hasil pemancangan dari
beberapa metode penyelidikan, dan menghitung efisiensi kelompok tiang (mini
pile) dengan beberapa metode. Metodologi pengumpulan data adalah dengan
melakukan studi pengamatan di lapangan, mengadakan konsultasi dengan pihak
Kontraktor pelaksana dan melakukan studi literature.
Pada waktu perencanaan pondasi juga akan diuraikan perhitungan daya
dukung tiang berdasarkan data sondir dengan menggunakan metode langsung,
untuk SPT menggunkan metode Mayerhoff dan perhitungan daya dukung tiang
berdasarkan bacaan manometer pada alat hydraulick jack saat pemancangan. Hasil
perhitungan daya dukung ultimate tiang (mini pile) pada kedalaman yang sama
untuk data sondir diperoleh 76,580 ton, data SPT 64,889 ton, dan data Daily
Piling Record (bacaan manometer) 45,000 ton,
Data yang sebaiknya digunakan adalah data bacaan manometer karena
akan menghasilkan daya dukung yang lebih akurat. Perbedaan daya dukung
tersebut dapat disebabkan oleh kedalaman tanah yang ditinjau, perbedaan jenis
tanah yang pada jarak terdekat sekalipun, cara pelaksanaan pengujian yang
bergantung pada ketelitian operator dan perbedaan parameter yang digunakan
dalam perhitungan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
ABSTRAK................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR NOTASI...................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ............................................................ 3
1.2.1 Tujuan ..................................................................... 3
1.2.2 Manfaat ................................................................... 4
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................... 4
1.4 Metode Pengumpulan Data ................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pondasi.............................................................. 6
2.2 Penyelidikan Tanah(Soil Investigation) .............................. 7
2.2.1 Sondering Test/Cone Penetration Test(CPT) ............. 9
2.2.2 Standard Penetration Test (SPT) ............................. 14
2.3 Pondasi Tiang ..................................................................... 16
2.3.1 Defenisi pondasi tiang ................................................ 16
2.3.2 Penggolongan pondasi tiang ....................................... 17
2.3.3 Perencanaan pondasi tiang .......................................... 31
2.4 Pemancangan Tiang Pancang .............................................. 33
2.4.1 Peralatan pemancangan (driving equipment) .............. 34
2.4.2 Hal-hal yang menyangkut masalah pemancangan ....... 34
2.4.3 Mini – pile System ...................................................... 35
2.5 Kapasitas Daya Dukung Tiang ............................................ 40
2.5.1 Berdasarkan hasil Cone Penetrasion Test (CPT) ........ 40
2.5.2 Berdasarkan hasil Standard Penetration Test (SPT) ... 43
2.5.3 Berdasarkan bacaan manometer.................................. 48
2.5.4 Tiang pancang kelompok (Pile Group) ...................... 49
2.5.5 Jarak antar tiang dalam kelompok .............................. 50
2.5.6 Kapasitas kelompok dan efisiensi tiang pancang
(mini pile) ................................................................. 52
2.6 Kontrol Tekuk pada Tiang .................................................. 57
2.7 Faktor Keamanan ................................................................ 58

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Data Umum Proyek ............................................................ 61
3.2 Data Teknis Proyek ............................................................. 61
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................. 62
3.4 Kondisi Umum Lokasi Studi ............................................... 64

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan ....................................................................... 66
4.2 Pengumpulan Data dari Lapangan ....................................... 66
4.2.1 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang
dari hasil uji sondir ..................................................... 66
4.2.2 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang
dari Hasil SPT ............................................................ 70
4.2.3 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang
pada saat pemancangan berdasarkan
bacaan manometer ..................................................... 73
4.2.4 Efisiensi kelompok tiang (mini pile) .......................... 75
4.2.4.1 Metode Converse – Labarre
Formula (AASHO) ........................................ 75
4.2.4.2 Metode Los Angeles Group ............................ 76
4.2.4.3 Metode Sayed Bakeer (1992) .......................... 76
4.2.4.4 Metode Seiler - Kenny .................................... 77
4.2.5 Kontrol tekuk tiang .................................................... 78
4.3 Diskusi ............................................................................... 80
4.3.1 Kelebihan dan kelemahan
Metode – metode Pengujian ............................................... 80
4.3.2 Hasil Perhitungan Daya Dukung Tiang ............................... 82

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................... 84
5.2 Saran .................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA................................................................. 87
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar

Halaman

2.1 Dimensi Alat Sondir Mekanis ...............................................................12


2.2 Cara Penetrasi Sondir Mekanis ............................................................12
2.3 Cara Pelaporan Hasil Uji Sondir ...........................................................13
2.4 Tiang Pancang Kayu .............................................................................18
2.5 Tiang Pancang precast Reinforced Concrete Pile ..................................20
2.6 Tiang Pancang Cast In Place ................................................................22
2.7 Tiang Pancang Baja ..............................................................................24
2.8 Water proofed steel pipe and wood pile ................................................25
2.9 Composite dropped in – shell and wood pile .........................................26
2.10 Composite ungased – concrete and wood pile .......................................28
2.11 Composite dropped – shell and pipe pile ..............................................29
2.12 Franki composite pile ...........................................................................30
2.13 Pondasi Tiang Pancang Dengan Tahanan Ujung
(End Bearing Pile) ...............................................................................30
2.14 Pondasi Tiang Pancang Dengan Tahanan Gesekan
(Friction Pile) ......................................................................................31
2.15 Pondasi Tiang Pancang Dengan Tahanan Lekatan
(Adhesive Pile) .....................................................................................31
2.16 Beban –Beban yang Bekerja pada Kepala Tiang ...................................32
2.17 Beban –Beban yang Bekerja pada Tubuh Tiang ....................................33
2.18 Detail Ujung V-Pile ..............................................................................39
2.19 Detail Sambungan Ujung Plat ...............................................................40
2.20 Pola – pola kelompok tiang pancang khusus .........................................49
2.21 Detail Pile Cap ......................................................................................50
2.22 Pengaruh tiang akibat pemancangan......................................................51
2.23 Tipe keruntuhan dalam kelompok tiang ................................................53
3.1 Denah Lokasi proyek ............................................................................62
3.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian............................................................63
DAFTAR TABEL

Tabel Judul
Halaman

2.1 Hubungan Dr, φ dan N dari Pasir ........................................................16

2.2 Faktor Heijen, DeRuiter dan Beringen .............................................41

2.3 Hal-hal yang perlu di pertimbangkan untuk penentuan harga N.............44

2.4 Hubungan antara angka penetrasi standard dengan sudut geser

dalam

dan kepadatan relatif pada tanah pasir ...................................................46

2.5 Hubungan antara N dengan Berat Isi Tanah ..........................................46

2.6 Nilai parameter untuk effisiensi tipe tanah ............................................56

2.6 Faktor Aman Yang Disarankan (Reese & O’Neill,1989) .......................59

4.1. Perhitungan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Data Sondir S. 1............69

4.2. Perhitungan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Data Sondir S. 2............69

4.3. Perhitungan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Data Sondir S. 3............70

4.4. Perhitungan Tahanan Ujung Tiang Berdasarkan Data SPT BM.1 ..........72

4.5 Pehitungan Daya Dukung Tiang pada saat pemancangan

berdasarkan

data (Daily Piling Record) pada Pile Cap 1 (C3) ...................................73

4.6 Pehitungan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Bacaan Manometer ........74

4.7 Pehitungan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Bacaan Manometer ........75

4.8 Daftar Faktor Tekuk ( ) untuk Mutu Bj. 37 (PPBBI)...........................79


DAFTAR NOTASI

JP = Jumlah perlawanan (kg/cm2)

PK = Perlawanan konus (kg/cm2)

A = Tahapan pembacaan (setiap kedalaman 20 cm )

B = Faktor alat (10)

i = kedalaman (m)

Qult = Kapasitas daya dukung tiang pancang tunggal

qc = Tahanan ujung sondir.

Ap = Luas penampang tiang.

Jhl = Jumlah hambatan lekat

K11 = Keliling tiang

Qijin = Kapasitas daya dukung tiang pancang tunggal

qc = Tahanan ujung sondir.

Ap = Luas penampang tiang.

Jhl = Jumlah hambatan lekat

K11 = Keliling tiang

τ = Kekuatan geser tanah (kg/cm2)

c = Kohesi tanah (kg/cm2)

σ = Tegangan normal yang terjadi pada tanah (kg/cm2)

φ = Sudut geser tanah (°)

N1 = harga rata-rata dari dasar ke 10D ke atas

N2 = harga rata-rata dari dasar ke 4D ke bawah

Qp = Tahanan ujung ultimate (kN)


Ap = luas penampang tiang pancang (m2)

Li = panjang lapisan tanah (m)

p = keliling tiang (m)

g = koefisien adhesi antara tanah dan tiang

cu = kohesi undrained (kN/ m2)

p = keliling tiang (m)

Li = panjang lapisan tanah (m)

Pu = Kapasitas daya dukung ultimate tiang

η = Effisiensi alat pancang

E = Energi alat pancang yang digunakan

S = Banyaknya penetrasi per pukulan

A = Luas penampang tiang pancang

Pu = Daya dukung ultimate tiang pancang

Pijin = Daya dukung ijin tiang pancang

a = Konstanta

b = Konstanta

eh = Effisiensi baru

Eb = Energi alat pancang

s = Banyaknya penetrasi pukulan diambil dari kalendering

dilapangan

SF = Faktor keamanan ( 3 ) untuk metode ini.


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pondasi merupakan pekerjaan yang utama dalam suatu pekerjaan teknik

sipil. Semua konstruksi yang merupakan bagian bangunan atas tanah (super

structure) yang direkayasa untuk bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu

pondasi. Pondasi merupakan bagian bangunan bawah tanah (substructure) yang

berfungsi untuk meneruskan beban – beban yang bekerja pada bagian bangunan

atas dan beratnya sendiri ke lapisan tanah pendukung (bearing layers).

Pondasi terdiri dari beberapa bentuk, tetapi secara umum pondasi terdiri

dari 2 (dua) jenis yaitu, pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pemilihan jenis

pondasi tergantung kepada jenis konstruksi yang akan dibangun dan juga pada

jenis tanah. Untuk konstruksi beban ringan dengan kondisi tanah cukup baik,

biasanya digunakan pondasi dangkal, dan untuk konstruksi beban berat biasanya

digunakan pondasi dalam. Untuk memilih pondasi yang memadai, perlu juga

diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan

memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal

kerjanya.

Secara umum, permasalahan pondasi dalam lebih rumit daripada pondasi

dangkal. Untuk itu, penulis mencoba mengkonsentrasikan Tugas Akhir ini pada

perencanaan pondasi dalam yaitu tiang pancang. Tiang pancang adalah bagian -

bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton dan baja dan digunakan untuk

menyalurkan beban-beban dari konstruksi diatasnya melewati lapisan tanah


dengan daya dukung rendah ke lapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas

daya dukung lebih tinggi yang relatif cukup dalam dibanding pondasi dangkal.

Daya dukung tiang pancang diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing

capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau

selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau

gaya adhesi antara tiang pancang dan tanah di sekelilingnya.

Secara umum tiang pancang dapat diklasifikasikan dari segi bahan yang

terdiri dari tiang pancang bertulang, tiang pancang pratekan, tiang pancang kayu

dan tiang pancang baja. Dari segi bentang penampang terdiri dari tiang pancang

bujur sangkar, segitiga, segi enam, bulat padat, pipa, huruf H, huruf I dan bentuk

spesifik. Dari segi teknik pemancangan dapat dilakukan dengan palu jatuh (drop

hammer), diesel hammer dan hydraulic hammer.

Tiang pancang akan berinteraksi dengan tanah untuk menghasilkan daya

dukung yang mampu memikul beban konstruksi diatasnya serta memberikan

keamanan pada konstruksi tersebut. Untuk menghasilkan daya dukung yang

akurat, maka harus diketahui sifat dan karakteristik tanah. Untuk itu perlu

dilakukan penyelidikan geoteknik terhadap tanah. Ada 2 (dua) jenis penyelidikan

geoteknik, yaitu penyelidikan lapangan dan penyelidikan laboratorium.

Penyelidikan lapangan meliputi penyondiran dan pengeboran.

Penyondiran bertujuan untuk mengetahui perlawanan konus dan

hambatan lekat tanah yang merupakan indikasi dari kekuatan tanah pada

kedalaman tertentu serta dapat digunakan untuk menghitung daya dukung lapisan

tanah. Standard Penetration Test (SPT) bertujuan untuk mendapatkan gambaran

lapisan tanah berdasarkan jenis dan warna tanah melalui pengamatan secara visual
dan untuk pengambilan contoh tanah terganggu dan tidak terganggu untuk

penyelidikan di laboratorium mengenai sifat - sifat fisik dan karakteristik tanah

yang semuanya dapat digunakan untuk memperoleh daya dukung tanah.

Banyak permasalahan yang terjadi pada proses pemancangan mulai dari

awal pemancangan sampai akhir pemancangan misalnya pergerakan tanah

pondasi, kerusakan tiang dan ukuran penahan kerusakan tersebut, penghentian

pemancangan tiang dan pemilihan peralatan. Sebagai contoh, pada saat alat

pancang mengangkat tiang pancang, sering terjadi patah dan retak di tengah akibat

kurang baiknya tulangan yang ada pada tiang pancang. Dalam penulisan Tugas

Akhir ini, penulis juga akan membahas masalah penulangan ini.

Untuk perhitungan daya dukung pada tiang pancang, dapat dilakukan

dengan beberapa metode dan mungkin akan ditemukan perbedaan ataupun

persamaan. Hal ini sangat penting dilakukan karena setelah dilakukan pengujian

hasil yang diperoleh belum memberikan suatu nilai khusus yang tetap khususnya

pada tanah kohesif yang meningkat.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Menganalisa dan menghitung daya dukung mini pile dengan

menggunakan data sondir, data Standard Penetration Test (SPT) dan

membandingkan hasil dari perhitungan tersebut dengan hasil

pemancangan.
1.2.2 Manfaat

Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Pihak – pihak atau mahasiswa yang akan membahas hal yang sama;

2. Pihak – pihak yang membutuhkan informasi dan mempelajari hal yang

dibahas dalam laporan Tugas Akhir.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada pelaksanaan proyek pembangunan RSIA Stella Mariss di Jl.

Samanhudi - Medan, terdapat banyak permasalahan yang dapat ditinjau dan

dibahas, maka didalam laporan ini sangatlah perlu kiranya diadakan suatu

pembatasan masalah. Yang bertujuan menghindari kekaburan serta penyimpangan

dari masalah yang dikemukakan sehingga semua sesuatunya yang dipaparkan

tidak menyimpang dari tujuan semula. Walaupun demikian, hal ini tidaklah berarti

akan memperkecil arti dari pokok-pokok masalah yang dibahas disini, melainkan

hanya karena keterbatasan belaka. Namun dalam penulisan laporan ini

permasalahan yang ditinjau hanya dibatasi pada :

1. Hanya ditinjau untuk tiang pancang (mini pile) tegak lurus;

2. Perhitungan daya dukung hanya ditinjau pada arah vertikal;

3. Pembuktian perbandingan daya dukung berdasarkan data penyelidikan

tanah dengan data alat pancang (Hydraulic Jack) pada saat pemancangan.
1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis melakukan pengumpulan

data dengan cara :

1. Melakukan studi pengamatan langsung di lapangan, dimana penulis dapat

memperoleh data dan gambaran mengenai Proyek Pembangunan Rumah Sakit

Ibu dan Anak Stella Mariss;

2. Mengadakan konsultasi dengan pihak konsultan Proyek Pembangunan Rumah

Sakit Ibu dan Anak Stella Mariss untuk memperoleh data - data teknis seperti

data sondir, data Standard Penetration Test (SPT), data mini pile, gambar dan

foto - foto dokumentasi;

3. Melakukan studi literatur berdasarkan buku - buku yang berkaitan dengan

masalah - masalah yang dibahas dalam Tugas Akhir ini.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pondasi

Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan,

menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat

mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk

mendefenisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang

bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya (upper structure) ke

lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan

harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat

sendiri, beban – beban yang bekerja, gaya – gaya luar seperti tekanan angina,

gempa bumi dan lain – lain. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan

melebihi batas yang diijinkan.

Berdasarkan Struktur Beton Bertulang, pondasi berfungsi untuk :

1. Mendistribusikan dan memindahkan beban – beban yang bekerja pada struktur

bangunan di atasnya ke lapisan tanah dasar yang mendukung struktur tersebut;

2. Mengatasi penurunan yang berlebihan dan penurunan tidak sama pada struktur;

3. Memberi kestabilan pada struktur dalam memikul beban horizontal akibat

angin, gempa dan lain – lain.

Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian yaitu pondasi

dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation), tergantung

dari letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi.
Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi (D ≤ B)

dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya terlekat dekat dengan permukaan

tanah. Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh

dari permukaan tanah.

Seperti telah dijelaskan di atas, bahwasanya pondasi dibedakan atas dua bagian

yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal dapat dibedakan atas

beberapa jenis, yaitu pondasi telapak, pondasi cakar ayam, pondasi sarang laba –

laba, pondasi gasing, pondasi grid dan pondasi hypaar (pondasi berbentuk

parabola – hyperbola). Sedangkan pondasi dalam terdiri dari pondasi sumuran,

pondasi tiang dan pondasi kaison. Pada laporan Tugas Akhir ini, Penulis

memfokuskan pembahasan terhadap pondasi tiang.

2.2 Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)

Pada perencanaan pondasi terlebih dahulu perlu diketahui susunan

lapisan tanah yang sebenarnya pada suatu tempat dan juga hasil pengujian

laboratorium dari sampel tanah yang diambil dari berbagai kedalaman lapisan

tanah dan mungkin kalau ada perlu juga diketahui hasil pengamatan lapangan

yang dilakukan sewaktu pembangunan gedung - gedung atau bangunan -

bangunan lain yang didirikan dalam kondisi tanah yang serupa.

Penyelidikan tanah (soil investigation) adalah suatu kegiatan yang

dilakukan untuk mengetahui sifat - sifat dan karakteristik tanah untuk keperluan

rekayasa (engeneering). Adapun tujuan dari penyelidikan tanah ini pada

umumnya mencakup maksud - maksud sebagai berikut :

1. Untuk menentukan kondisi alamiah dan lapisan - lapisan tanah di lokasi yang

ditinjau;
2. Untuk mendapatkan sampel tanah asli (undisturbed) dan tidak asli

(disturbed) untuk mengidentifikasi tanah tersebut secara visual dan untuk

keperluan pengujian laboratorium;

3. Untuk menentukan kedalaman tanah keras;

4. Untuk melakukan uji lapangan (in - situ field test) seperti uji rembesan, uji

geser vane dan uji penetrasi baku;

5. Untuk mengamati kondisi pengaliran air tanah kedalam dari lokasi tanah

tersebut;

6. Untuk mempelajari kemungkinan timbulnya masalah khusus perilaku

bangunan yang sudah ada di sekitar lokasi tersebut.

Program penyelidikan tanah pada suatu bangunan secara umum dapat

dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu :

1. Memisahkan informasi yang telah ada dari bangunan yang akan didirikan

Informasi ini meliputi tipe bangunan dan penggunaannya di masa depan,

ketentuan peraturan bangunan lokal dan informasi tentang kolom bangunan

berikut dinding - dinding pendukung beban.

2. Mengumpulkan informasi yang telah ada untuk kondisi tanah dasar setempat

Program penyelidikan tanah akan menghasilkan penghematan yang besar bila

para geolog yang mengepalai proyek tersebut lebih dahulu melakukan

penelitian yang cermat terhadap informasi yang telah ada tentang kondisi tanah

di tempat tersebut karena informasi - informasi tersebut dapat memberikan

gambaran yang lebih dalam tentang jenis - jenis dan masalah - masalah tanah

yang mungkin akan dijumpai pada saat pengeboran tanah yang sebenarnya.
3. Peninjauan lapangan ke tempat lokasi proyek yang direncanakan

Geolog yang bersangkutan sebaiknya melakukan inspeksi visual terhadap

lokasi dan daerah sekitarnya, karena dalam banyak kasus informasi yang

diperoleh dari peninjauan lapangan seperti itu akan sangat berguna pada

perencanaan selanjutnya.

4. Peninjauan lapangan terperinci

Pada tahap ini termasuk pelaksanaan beberapa uji pengeboran di lokasi dan

pengumpulan sampel tanah asli dan tidak asli dari berbagai kedalaman untuk

diinspeksi langsung atau diuji di laboratorium.

Ada beberapa metode untuk melaksanakan pengeboran di lapangan.

Salah satu yang paling sederhana adalah dengan menggunakan auger. Ada juga

pengeboran dengan sistem putar (rotary drilling). Kemudian ada juga pengeboran

sistem cuci (washing boring) dan pengeboran sistem tumbuk (percussion

drilling). Untuk pengambilan sampel tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara

yaitu dengan menggunakan alat split spoon standard, dengan tabung berdinding

tipis dan pengambilan sampel tanah dengan alat piston.

2.2.1 Sondering Test/Cone Penetration Test (CPT)

Pengujian CPT atau sondir adalah pengujian dengan menggunakan alat

sondir yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 600 dan dengan luasan

ujung 1, 54 in2 (10 cm2). Alat ini digunakan dengan cara ditekan ke dalam tanah

terus menerus dengan kecepatan tetap 20 mm/detik, sementara itu besarnya

perlawanan tanah terhadap kerucut penetrasi (qc) juga terus diukur.

Dilihat dari kapasitasnya, alat sondir dapat dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu sondir ringan (2 ton) dan sondir berat (10 ton). Sondir ringan digunakan

Anda mungkin juga menyukai