Anda di halaman 1dari 27

BOM KALORIMETER

Rida Kharismawati
M. Farhan Ramadhan
Fazita Ratnadila
Anugerah Putri Anafiesma

1
BAB 1
PENDAHULUAN

Bom Kalorimeter 2
Latar Belakang
Kalor merupakan faktor yang berpengaruh dalam proses reaksi dan dapat
membantu terjadinya proses reaksi tersebut. Kemudian, proses reaksi tersebut
dapat pula menghambat terbentuknya suatu produk yang ingin diinginkan. Cara
tersebut digunakan untuk mengetahui kapasitas kalor suatu bahan.
Kalorimeter adalah alat untuk menghitung kapasitas kalor suatu bahan. Namun,
kalorimeter tidak bisa digunakan untuk mengukur kalor reaksi yang melibatkan gas
karena sifat gas sendiri mudah mengalir keluar. Kalorimeter juga tidak dapat
digunakan untuk mengukur kalor reaksi yang berlangsung pada suhu yang sangat
tinggi.
Bom kalorimeter merupakan alternatif untuk mengukur kapasitas kaor reaksi yang
melibatkan gas dan mengukur kalor reaksi yang bersuhu tinggi.

Bom Kalorimeter 3
Tujuan
Menentukan kalor pembakaran suatu bahan dengan menggunakan
bom kalorimeter

Prinsip Percobaan
• Hukum termodinamika I
• Proses Adiabatik

Bom Kalorimeter 4
BAB 2
DASAR TEORI

Bom Kalorimeter 5
Bomb Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah energi dalam (ΔU)
yang ditransfer dalam bentuk kalor yang bekerja dalam keadaan adiabatik
(Atkins, 2010).
Pada prinsip adiabatik, pertukaran panas antara kalorimeter dan
lingkungan tidak terjadi (q = 0) (Zhong et al, 2018)
Hukum Pertama Termodinamika menyatakan bahwa energi dalam suatu
sistem besarnya tetap kecuali diubah dengan melakukan kerja atau pemanasan.
ΔU = q + w (Atkins,2010)

Bom Kalorimeter 6
BAB 3
METODOLOGI

Bom Kalorimeter 7
Alat dan Bahan
Alat Bahan
• 1 set alat Bom Kalorimeter • Asam Benzoat
• Alat Parr Pellet • Aquades
• Oksigen
• Sampel Minyak goreng, oli dn
batubara

Bom Kalorimeter 8
Skema Alat

Bom Kalorimeter 9
Skema Kerja
1. Standarisasi dengan Asam Benzoat
Asam Benzoat Pil Asam O2(g) 30 atm
1.0138 g Benzoat
Bomb
Kalorimeter

Bejana
berisi Air Termometer

Reaktor

Kalor yang Sisa kawat


didapatkan diukur

Bom Kalorimeter 10
Skema Kerja
2. Cuplikan Batu Bara
Batu Bara Pil Batu O2(g) 30 atm
1.0614 g Bara
Bomb
Kalorimeter

Bejana
berisi Air Termometer

Reaktor

Kalor yang Sisa kawat


didapatkan diukur

Bom Kalorimeter 11
BAB 4
DATA DAN PEMBAHASAN

Bom Kalorimeter 12
Perlakuan dan Pengamatan
1. Standarisasi menggunakan Asam Benzoat
Perlakuan Pengamatan
Ditimbang asam benzoat di neraca analitik Asam benzoat berupa serbuk putih
Massa yang diperoleh 1.0138 g

Dibentuk menjadi Pil dengan Par Pellet Pil berwarna putih


Dimasukkan ke mangkok pembakaran tepat kawat menyentuh pill dalam mangkok
dibawah kawat sumbu pembakar pembakaran dan tidak menyentuk mangkok
pembakaran
Dimasukkan mangkok pembakaran ke dalam Kalorimeter tertutup rapat
kalorimeter lalu ditutup Bom Kalorimeter 13
Perlakuan Pengamatan
Kalorimeter dialiri gas O2 Tekanan yang diperoleh 30 atm
Dimasukkan dalam bejana yang berisi air Kalorimeter terendam hingga batas tutup
kalorimeter
Dihubungkan ujung-ujung kawat dengan Elektrodanya berbentuk seperti kabel buaya
elektroda
Reaktor ditutup dengan rapat Keadaan tertutup sempurna
Dihubungkan reaktor dengan pengaduk dan Pengaduk berputar dengan baling-baling tidak
reaktor dinyalakan menyentuh kalorimeter
Dihubungkan reaktor dengan termometer Terjadi perubahan temperatur
Diamati hingga temperatur konstan Tawal = 32.2℃

Bom Kalorimeter 14
Perlakuan Pengamatan
Dicatat temperatur selang 30 detik 1 : 37.6℃
2 : 39.2℃
Reaktor dimatikan, kalorimeter dikeluarkan dan Gas telah keluar dari kalorimeter
gas dalam kalorimeter dikeluarkan
Diukur sisa kawat yang tidak terbakar Ukuran kawat yang tersisa 1.2 cm

Bom Kalorimeter 15
Perlakuan dan Pengamatan
2. Sampel batubara
Perlakuan Pengamatan
Ditimbang batubara dengan neraca analitik Batubara berupa serbuk hitam
Massa yang diperoleh 1.0614 g

Dibentuk menjadi Pil dengan Par Pellet Pil berwarna hitam


Dimasukkan ke mangkok pembakaran tepat kawat menyentuh pill dalam mangkok
dibawah kawat sumbu pembakar pembakaran dan tidak menyentuk mangkok
pembakaran
Dimasukkan mangkok pembakaran ke dalam Kalorimeter tertutup rapat
kalorimeter lalu ditutup Bom Kalorimeter 16
Perlakuan Pengamatan
Kalorimeter dialiri gas O2 Tekanan yang diperoleh 30 atm
Dimasukkan dalam bejana yang berisi air Kalorimeter terendam hingga batas tutup
kalorimeter
Dihubungkan ujung-ujung kawat dengan elektroda Elektrodanya berbentuk seperti kabel buaya
Reaktor ditutup dengan rapat Keadaan tertutup sempurna
Dihubungkan reaktor dengan pengaduk dan reaktor Pengaduk berputar dengan baling-baling tidak
dinyalakan menyentuh kalorimeter
Dihubungkan reaktor dengan termometer Terjadi perubahan temperatur
Diamati hingga temperatur konstan Tawal = 35.1℃

Bom Kalorimeter 17
Perlakuan Pengamatan
Dicatat temperatur selang 30 detik 1 : 36.1℃
2 : 39.4℃
3 : 40.3℃
Reaktor dimatikan, kalorimeter dikeluarkan dan Gas telah keluar dari kalorimeter
gas dalam kalorimeter dikeluarkan
Diukur sisa kawat yang tidak terbakar Ukuran kawat yang tersisa 1.7 cm

Bom Kalorimeter 18
Data dan Perhitungan
Standarisai Asam Benzoat Cuplikan Batu Bara
• Suhu Awal: 32.2 °C • Suhu Awal: 35.1 °C
• Pada saat percobaan: • Pada saat percobaan:
Waktu (s) Temperatur (°C) Waktu (s) Temperatur (°C)
30 37.6 30 36.1
60 39.2 60 39.4
90 40.3
• Sisa Kawat: 1.2 cm
Sisa Kawat: 1.7 cm

Bom Kalorimeter 19
Data dan Perhitungan
a. Standarisasi dengan Asam Benzoat
Massa Asam Benzoat : 1.0138 𝑔 Tawal = 32.2℃ ∆T= 39.2℃ −32.2℃
Qv Asam Benzoat = 6318 𝑘𝑎𝑙Τ𝑔 Takhir = 39.2℃ = 7℃
Sisa Kawat = 1.2 cm
• Qsisa kawat = 2.3 𝑘𝑎𝑙Τ𝑔 × 1.2 cm • Qvbenzoat – Qsisa kawat = Cvbenzoat x ∆T
= 2.76 kal Qvbenzoat – Qsisa kawat
Cvbenzoat =
∆T
• Qv asam benzoat = 6318𝑘𝑎𝑙Τ𝑔 x 1.0138 𝑔 6405.2 kal – 2.76 kal
=
= 6405.2 kal 7 ⁰C
= 914.62 𝑘𝑎𝑙ൗ℃

Bom Kalorimeter 20
Data dan Perhitungan
b. Sampel Batu Bara
Massa Batubara: 1.0614 𝑔 Tawal = 35.1℃ ∆T= 40.3℃ −35.1℃
Sisa Kawat = 1.7 cm Takhir = 40.3℃ = 5.2℃
• Qsisa kawat = 2.3 𝑘𝑎𝑙Τ𝑔 × 1.7 cm • Qbatubara – Qsisa kawat = Cv x ∆T
= 3.91 kal Qbatubara = Cv x ∆T + Qsisa kawat
= 914.62 𝑘𝑎𝑙ൗ℃ x 5.2℃ + 3.91 kal
= 4759.934 kal

Bom Kalorimeter 21
Hasil dan Diskusi
• Percobaan ini untuk menentukan nilai panas pembakaran batubara dengan
menggunakan bom kalorimeter
• Untuk mengetahui Cv dari bom kalorimeter, maka bom kalorimeter perlu di
standarisasi dengan menggunakan asam benzoat karena kalor pembakaran asam
benzoat sudah diketahui nilainya yaitu sebesar 6318𝑘𝑎𝑙Τ𝑔. Selain itu, asam benzoat
merupakan bahan yang stabil, sehingga sulit bereaksi dengan senyawa-senyawa
lain dan ditemukan dalam keadaan murni tanpa ada pengotor lain.
• Asam benzoat dan batubara dibentuk pelet agar mempermudah percobaan.
Massa asam benzoat adalah 1.0138 g dan massa batubara adalah 1.0614 g.
• Pelet dihubungkan dengan kawat 10 cm yang dihubungkan pada elektroda yang
berfungsi sebagai penghantar listrik. Kawat tersebut di bentuk V dengan bagian
bawah manyentuh sampel batubara dan tidak menyentuh wadah sampel agar
kalor yang terukur hanya kalor dari pembakaran batubara.
Bom Kalorimeter 22
Hasil dan Diskusi
• Dimasukkan gas oksigen 30 atm pada bom yang telah ditutup rapat, gas oksigen berfungsi
sebagai pembakar asam benzoat.
• Bom kalorimeter diisi dengan aquades sampai bejana terendam hampir seluruhnya agar suhu
dalam sistem stabil sehingga panas dalam sistem tertutup ini dapat terukur secara merata.
• Penghomogenan suhu dilakukan pada 3 menit pertama hingga suhu stabil untuk menemukan
suhu awal. Suhu awal asam benzoat adalah 32.3℃ dan batubara adalah 35.1℃
• Dari proses standarisasi didapat nilai Cv = 914.62 𝑘𝑎𝑙ൗ℃ dengan temperatur awal 32.2℃
dan temperatur akhir 39.2℃ dan sisa kawat pembakaran 1.2 cm
• Dari proses pembakaran batubara didapat Qbatubara = 4759.934 kal dengan temperatur
awal 35.1℃ dan temperatur akhir 40.3℃ dan sisa kawat pembakaran 1.7 cm

Bom Kalorimeter 23
Hasil dan Diskusi
• Bomb kalorimeter bekerja pada prinsip sistem terisolasi (adiabatis), dimana tidak
ada perpindahan kalor antara sistem dengan lingkungan.
• Nilai kalor pembakaran dapat dipengaruhi oleh sisa panjang kawat yang tidak
terbakar, tekanan dari oksigen, dan perubahan temperatur.
• Kapasitas kalor yang dihasilkan asam benzoat 914.62 𝑘𝑎𝑙ൗ℃ , dan digunakan
sebagai kapasitas kalor standar pada perhitungan kalor pembakaran sampel
batubara.
• Kalor pembakaran pada asam benzoat adalah 6405.2 kal dan pada batubara
4759.934 kal.

Bom Kalorimeter 24
BAB 5
KESIMPULAN

Bom Kalorimeter 25
Kesimpulan
Dari hasil percobaan dengan menggunakan bomb kalorimeter diperoleh Cv
(kapasitas kalor pada kalorimeter) sebesar 914.62 𝑘𝑎𝑙ൗ℃. Serta nilai kalor dari
sampel batubara (Qbatubara) sebesar 4759.934 kal.

Bom Kalorimeter 26
TERIMA KASIH

Bom Kalorimeter 27

Anda mungkin juga menyukai