NRP : C12200064 Hari Praktikum : Jum’at Tanggal Praktikum : 11 Juni 2021
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA 2021 BAB I ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR PERCOBAAN 1. Alat A. Mesin Gergaji B. Mesin Uji Bending C. Penggaris D. Alat Penanda (Tipe-ex) 2. Bahan A. ST 42 B. ST 60 3. Prosedur Percobaan A. Potong Bahan Uji sepanjang 150mm, 200mm, atau 250mm sesuai standar JIS. B. Tandai tengah-tengah logam C. Ukur jarak antara 2 titik D. Setting jarak yang sudah ditentukan dengan penggaris E. Uji spesimen lalu catat hasilnya BAB II HASIL PENGAMATAN
Gambar 2.1 Hasil Uji Bending ST 42
Gambar 2.2 Hasil Uji Bending ST 60
BAB III
ANALISA DATA
Uji Bending merupakan salah satu bentuk pengujian untuk
menentukan mutu suatu material secara visual. Dengan menggunakan proses pembebanan yang dimensinya telah diukur,Penekanan pada titik tengah material bahan uji sampai tertekuk akan mengalami deformasi dengan 2 buah gaya yang berlawanan bekerja pada saat bersamaan.
2 jenis yaitu dengan pemberian beban pada 3 titik yang disebut
dengan 3-point bending, dan ada juga yang pemberian bebannya pada 4 titik atau bisa disebut 4-point bending. Pada 3-point bendig momen maksimum hanya terbentuk pada 1 titik saja yaitu titik pemberian uji yang sudah ditandai. Sedangkan, pada 4 point bending daerah pengujian lebih panjang jadi lebih mudah diamati.
Percobaan di atas menggunakan 3 point. Pada 3 point Bending pada
defleksinya belum tentu titik maksimum momennya.Namun dapat diperoleh hasil berikut. Yield stress pada ST 42 adalah 800N/mm2 dan pada ST 60 adalah 550 N/mm2 . Ultimate Tensile Strength pada ST 60 adalah 176.67 N/mm2 sedangkan pada ST 42 adalah 505 N/mm2 . Elongasi pada ST 60 adalah 30.54 %, sedangkan elongasi pada ST 42 adalah 62.6%. Nilai modulus young pada ST 42 adalah 880, sedangkan pada ST 60 660. BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil Pengujian yang telah dilakukan terhadap bahan uji ST 42
dan ST 60 maka, Dapat disimpulkan bahwa material yang memiliki Karbon Tinggi akan cenderung lebih ulet dan hasil bendingnya lebih rendah. Namun, Pada material yang berkarbon rendah akan mengalami hasil bendingan yang tinggi terhadap material tersebut. Karena yang mengandung karbon tinggi memiliki karakteristik yang keras dan ulet.