PT ELNUSA,TBK
2018
Nama Gugus : PC-Prove Batang Hari Sembilan OVERVIEW BISNIS
Fungsi : Graduate Trainee (HR/GA), Dept. Elnusa merupakan perusahaan nasional yang
QHSSE & TBBM Unit Jambi menguasai kompetensi di bidang jasa minyak & gas
bumi, dengan strategi aliansi global bagi
Unit/ AP : PT Elnusa Petrofin perusahaan migas berkelas dunia & juga sesuai
Direktorat : dengan standar keselamatan & lindung lingkungan.
Ketua : Zola Wira Amijaya PT Elnusa Tbk memiliki 3 (tiga) segmen usaha,
Anggota : Teguh Santoso yaitu: Jasa Hulu Migas Terintegrasi, Jasa Penunjang
Hulu Migas & Jasa Hilir Migas. Jasa Hulu Migas
Bambang Noviantoro Terintegrasi merupakan bisnis inti & tulang
Dimas Noviari Setiawan punggung operasional Perseroan, yang terdiri dari
Rahmad Agung F dua divisi utama melakukan bisnis di layanan
Egi Setiadi pemetaan data & seismik (geosains) jasa, jasa
pengeboran & dukungan untuk pemeliharaan &
pengelolaan lapangan minyak & gas (oilfield
Fasilitator : Lisda Dwi Rahayu services).
Elnusa juga mempunyai beberapa anak perusahaan
Didirikan : 23 May 2018 diantaranya ialah: Patra Nusa Data, Elnusa Petrofin,
Jumlah Tema : 1 Elnusa Fabrikasi Konstruksi, Sigma Cipta Utama
dan Elnusa Trans Samudera.
PT. Elnusa Petrofin memiliki 5 unit bisnis penopang
perusahaan : Fleet Management, Depo Handling,
Trading Chemical, BBM, Asphalt & lubricant. Dalam
menjalankan aktivitas keseharian, unit bisnis
didukung oleh unit supporting untuk mengamankan
perusahaan dari segala aspek
ingkatan kinerja
ABSTRAK
Kelelahan kerja adalah salah satu faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas
dalam berkendara. Terminal Bahan Bakar Minyak Jambi (PT. Elnusa Petrofin) adalah Perusahaan yang
diberi kepercayaan untuk mendistribusikan BBM/BBK oleh PT Pertamina (Persero) Marketing Operation
Region II wilayah Sumatera bagian Selatan. PT Elnusa Petrofin mempekerjakan awak mobil tangki
untuk mengirim bahan bakar minyak dengan mobil tangki. Pada Januari hingga Juli 2018, Setidaknya sudah
terjadi 5 (lima) kecelakaan lalu lintas mobil tangki, dua diantaranya disebabkan oleh awak mobil tangki
yang mengantuk. Mengantuk adalah salah satu gejala kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
gambaran kelelahan kerja pada awak mobil tangki tahun 2018 dan memberikan (Improvement) solusi
pencegahan awal jika terjadinya kelelahan kerja pada awak mobil tangki.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan survei deskriptif dengan rancangan cross
sectional. Populasi adalah seluruh awak mobil tangki I & II yang bekerja yaitu … orang. Sampel sebesar
… orang diambil menggunakan teknik pengambilan purposive sampling. Pengukuran kelelahan kerja
dilakukan dengan menggunakan kuesioner Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research
Committee (IFRC).
Disarankan kepada pihak perusahaan agar mempekerjakan awak mobil tangki hingga total
mengemudi paling lama … jam dalam satu hari kerja. Agar awak mobil tangki mempertahankan kebiasaan
istirahat dengan berbaring setelah empat jam berturut-turut berkendara, kemudian melakukan peregangan
otot, membawa air putih selama mengemudi, memakan makanan yang berigizi (Extra Fooding yang bergizi)
dan menyiapkan alat pendeteksi kelelahan salah satunya adalah “Driving Alarm” sebagai preventif jika awak
mobil tangki mengalami kelelahan.
Kata Kunci : Kelelahan Kerja, Awak Mobil Tangki, Terminal Bahan Bakar Minyak, Driving Alarm.
Mengacu pada kasus insiden di Teminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Jambi yang terjadi
pada bulan April 2018 dimana telah terjadi insiden Tergulingnya Mobil Tangki BH 8487 ML dengan
Kapasitas 16 KL bermuatan kosong ke kedalaman 2 meter dan menabrak tiang listrik Setelah
mengantarkan BBM dari SPBU 13292602 Sampoerna Inhill, yang mengakibatkan meninggalnya
saudara Ramli, Usia 49 Tahun ( Awak Mobil Tangki I (Outsourcing PT LAM)) serta kerusakan Mobil
Tangki maka PT. Elnusa Petrofin Unit TBBM Jambi menjadikan insiden tersebut sebagai pelajaran
agar tidak terjadi dikemudian hari. Hal tersebut sejalan dengan Target KPI Unit TBBM Jambi, terkait
dengan parameter NOA,NOV,NOI dengan target 0 case, Serta paremeter Utilisasi Mobil Tangki
100%. Secara lengkap KPI tersebut sebagai berikut.
Lantas Akibat Kelelahan Pada Saat Pengiriman BBM/BBK Dengan Menggunakan Alat “Car
Fatigue Warning Alarm” Di Unit TBBM Jambi PT Elnusa Petrofin.
Tema perbaikan ini sesuai dengan :
1. Target KPI unit terminal BBM Jambi
2. Pengaplikasian 7 arahan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero)
3. Pengaplikasian Kebijakan QHSSE PT. ELNUSA PETROFIN
4. Menjaga agar tidak terjadinya gangguan operasi pendistribusian BBM
5. Komitmen Program Zero Fatality yaitu dengan mencegah kecelakaan kerja
6. Menjaga revenue Perusahaan terkait produktifitas dan Utilitas Mobil Tangki 100%
RP Kategori
Issue Dampak F S
N Resiko
1. Terganggunya kegiatan pendistribusian BBM ke Konsumen.
2. Menyebabkan Korban Jiwa (Meninggal)
3. Kerugian Material bagi Perusahaan
Laka-Lantas
4. Nama baik perusahaan merosot 5 3 15 High
Mobil Tangki
5. Direct effect kepada Awak Mobil Tangki, Pengelola MT dan SPBU
6. Penurunan produktifitas Mobil Tangki akibat Laka-Lantas.
7. Merusak Fasilitas Umum
F= Frequency ; S = Severity
Meningkatnya Laka
Lantas Akibat Fatigue
Belum Maksimalnya
Jarak tempuh sangat Penggunaan Check
jauh dalam Monitoring Fatigue
pendistribusian
BBM/BBK
Akses ke lokasi (SPBU) Beban Kerja yang tinggi
Berupa jalan yang dan jumlah AMT yang
monoton. Dan berliku banyak
tajam
Metode Manusia
saat berkenndara,
Lingkungan
AMT Mengalami Kelelahan
1 Manusia AMT Mengalami Hal Tersebut dapat di sebabkan : AMT banyak fikiran, Terkorelasi
Kelelahan Waktu Tidur Yang kurang, Beban kerja yang tinggi, usia, langsung
Ritme Sirkadian
2 Metode Belum Maksimalnya Hal Tersebut dapat di sebabkan karena beban kerja yang Terkorelasi
Penggunaan tinggi dan jumlah AMT yang banyak langsung
Alat Monitoring CheckBahan N/A
Fatigue
3 Alat Belum Ada Alat Untuk Hal Tersebut di sebabkan karena. Belum Ada Alat Untuk Terkorelasi
Mengidentifikasi Mengidentifikasi kelelahan saat berkenndara langsung
kelelahan saat
berkendara, sehingga
dapat mencegah
terjadinya Laka-Lantas
4 Lingkungan Lokasi / Jarak Tempuh Hal Tersebut di sebabkan karena kelelahan visual saat Terkorelasi
Jauh dan medan yang berkendara melihat jalan yang lurus saja (monoton) Atau langsung
dilalui ada yang jalan berliku tajam tp tidak diiringi dengan kesiapan tubuh.
monoton dan berliku
tajam.
PC-Prove Batang Hari Sembilan melakukan analisa FMEA ( Failure Mode and Effect Analysis) dalam
menentukan faktor penyebab . Parameter penilaian, RPN ( Risk Priority Number) serta data terkait
adalah sebagai berikut:
B
Kurang Maksimanya Penggunaan
Kurangnya melakukan monitoring check fatigue 8 4 8 144
Monitoring Check Fatigue
Efisien
Mencegah terjadinya Pada Alat tersebut masih memiliki
Menggunakan Alat Driving Alarm 1 Hari 25 Ribu namun belum
laka-lantas akibat limitasi
begitu efektif
kelelahan pada saat
pengiriman BBM/BBK
menggunakan alat yang Menggunakan Alat Car Fatigue Efektif dan
dapat memberikan Rawan Untuk Di Curi 1 Hari 700 Ribu
Warning Alarm efisien
pencegahan awal jika
terjadinya kelelahan Penggunaan alat ini akan menambah
kerja pada awak mobil biaya operasional yang cukup besar Efektif namun
tangki. Menggunakan Alat DSM Alert untuk Mobil Tangki 1 Hari 20 Juta
belum efisien
Rawan untuk di curi
Desain alternatif perbaikan yang terpilih adalah menggunakan alat “Car Fatigue Warning
Alarm”
Cara Penggunaan
Terkait dengan penggunaan alat “Car Fatigue Warning Alarm” Berikut ini adalah Spesifikasi
dari alat tersebut :
Merencanakan Perbaikan
1 Dengan penggunaan alat 0.3 2 30.00 15.0 15.0 100
"Car Fatigue Warning Alarm"
Pembuatan Jadwal
2
Penggunaan Alat
0.2 2 20.00 10.0 10.0 80
Melaksanakan Perbaikan,
3 Penggunaan alat "Car 0.2 2 20.00 10.0 10.0 60
Fatigue Warning Alarm"
Memeriksa Hasil Dari
4 Penggunaan alat "Car 0.1 6 10.00 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 40
Fatigue Warning Alarm"
JUMLAH AKUMULATIF 15.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 71.7 73.3 75.0 76.7 78.3 80.0 90.0 ###
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
4.B. SCHEDULLING
Merencanakan Perbaikan
1 Dengan penggunaan alat 0.3 2 30.00 15.0 15.0 100
"Car Fatigue Warning Alarm"
Pembuatan Jadwal
2
Penggunaan Alat
0.2 1 20.00 20.0 80
Melaksanakan Perbaikan,
3 Penggunaan alat "Car 0.2 3 20.00 6.7 6.7 6.7 60
Fatigue Warning Alarm"
Memeriksa Hasil Dari
4 Penggunaan alat "Car 0.1 7 10.00 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 40
Fatigue Warning Alarm"
JUMLAH AKUMULATIF 15.0 30.0 50.0 56.7 63.3 70.0 71.4 72.9 74.3 75.7 77.1 78.6 80.0 86.7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
SebelumPerbaikan SesudahPerbaikan
Penurunan RPN
Total sebesar 35.8%
2 COST Tidak Terjadi Laka- Karena selama 4 bulan tidak 100% Kerugian
Lantas terjadi laka-lantas akibat
perusahaan
Zero Denda KPI fatigue maka tidak ada
kerugian dan Denda KPI dapat dicegah
karena laka-lantas pun tidak
ada.
Jadi kerugian yang dapat dicegah dengan improvement yang dilakuan oleh PC-Prove Batang Hari
Sembilan adalah sebesar Rp. 150 Juta Rupiah. Untuk setiap satu kejadian laka lantas.
No Standar Uraian
1 Standar Input Sasaran Pengguna Alat “Car Fatigue Warning Alar” : AMT
2 Standar Proses Sosialisasi Cara Kerja & Penggunaan Alat “Car Fatigue Warning Alarm”
3 Standar Output Menyusun SOP dan IK Penggunaan alat “Car Fatigue Warning Alarm
7.B SOSIALISASI
Sosialisasi telah dilakukan kepada para AMT Di TBBM Jambi seperti gambar Dibawah:
Photo : Sosialisasi Cara Kerja & Penggunaan Alat “Car Fatigue Warning Alarm”
7.C. TESTIMONI